Plak...Latihan pun berlanjut, dari kejadian yang mengerikan itu, tubuh Zeion tidak dapat beristirahat dengan tenang, dia harus melakukan segala upaya hanya demi bertahan.Plak...Setiap saat pukulan dari sihir yang dilantunkan Hander tidak berhenti untuk menyentuh tubuhnya, ini benar-benar berbeda dari latihan sebelumnya.Biasanya dia hanya akan dilatih mengendalikan energi murni di dalam tubuh, tapi kali ini benar-benar dia harus mencoba untuk menghadapi lawan dengan seluruh kekuatan yang ada.“Ada apa? Kenapa kau berhenti, Zeion?”Terhempas sejauh beberapa meter, meski begitu, tubuhnya sama sekali tidak mengalami cedera yang berarti. Tubuhnya akan selalu saja dapat bangkit meski itu terasa sakit.“A-Aku tidak boleh menyerah di sini...”“Bagus, kau harus tetap bangkit, tidak peduli seberapa pedih, seberapa beratnya hal yang harus kau lalui! Kau harus tetap bangkit...”Berbicara mungkin adalah hal yang mudah, namun latihan yang diberikan menjadi tantangan utama.Tubuh Zeion yang saat
“Humph... kalau kau sudah selesai untuk merenung, maka kita harus segera pergi!”Hander dengan santainya membalikkan tubuh, melangkah pergi dari lokasi itu, meninggalkan Zeion sendirian.Perlahan tubuh Zeion bangun kembali, beberapa bagian tubuh di punggungnya terasa remuk.Ini sudah jauh dari kata normal, bagi manusia normal kemungkinan akan hancur lebur kalau sampai terjun dari ketinggian 17 meter.Sama sekali tidak ada cacat atau luka di tubuh Zeion, hanya rasa memar yang terus berdenyut sakit.“Argh... sama seperti biasanya, Guru tidak main-main kalau mau menyerangku...” Begitu berusaha untuk berdiri, punggungnya menjerit kesakitan.Bagi Hander apa yang sudah terlihat di depan matanya adalah hal yang tidak akan mudah dipercaya oleh orang banyak, sebuah kekuatan tingkat tinggi yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu dalam jangka waktu yang tidak singkat.Namun, dia tidak menemukan hal seperti itu di dalam tubuh Zeion.Satu hal yang dia telah mengerti, tubuh Zeion semakin lama
Rasanya tubuh Zeion sekarang sedang dilempar dari ketinggian seperti tadi siang, bahkan kalau itu terjadi, dia seharusnya dapat mendarat dengan cepat, namun saat ini, dia tidak dapat menemukan titik berhenti.“Kau sudah mengerti, bukan? Semua ini tidaklah abadi, cepat atau lambat kau akan dipaksa untuk mengikuti arus kehidupan yang kejam ini! Kau tidak akan mampu untuk menghentikan semua ini, dan aku pastikan bahwa kau harus berjuang dengan segenap kemampuan yang ada...”Terus menunduk kepala Zeion, benar-benar ini momen yang sungguh berat, rasanya tidak ada lagi tempat untuknya berpijak.“J-Jadi apa yang harus aku lakukan?” Dengan nada gemetar, dia menanyakan hal ini.Sebuah jawaban yang diinginkan tidak langsung diberikan Hander, mata pria tua ini menatap dengan sangat dalam kepada pemuda itu.Lagi-lagi tatapan kekecewaan yang biasa digunakan Han
“U-Ugh... Ueeek...”“Akhirnya kau bangun juga...” Dengan cepat Zeion memuntahkan cairan pahit yang masuk ke dalam mulutnya, cairan hijau yang punya bau kuat.“Apa yang kau lakukan?” tanya Zeion dengan nada penuh rasa kaget.Plak...“Jangan berteriak di depan gurumu...”Tongkat Hander dengan keras mendarat di pipi Zeion, melemparnya sampai berguling beberapa kali.“Argh...”Ingin rasanya menjerit kesakitan, tapi rasanya itu percuma saja, tubuhnya sudah terlalu sakit.“A-Apa yang terjadi denganku?”“Kau tadi pingsan, tampaknya tekanan mental akibat kondisi menyebabkan tubuhmu menjadi lemah! Kau harusnya sudah melatih pemikiranmu untuk tidak terpengaruh dalam kondisi apa pun...”“M-Maaf...” Zeion kembali dalam posisi duduk, baginya ini sangat aneh. Sudah lebih dari beberapa bulan terakhir ini, tubuhnya sama sekali tidak pernah kesakitan atau mengalami cedera parah.Obat-obatan dan berbagai macam sihir penyembuhan tidak berguna, sekujur tubuhnya seolah tidak akan pernah lagi terluka, ta
Ditunggu sampai satu jam, masih juga Zeion belum datang.“Bocah itu, apa dia sengaja untuk membuatku menunggu di sini?” Emosi Hander mulai tidak terkendali lagi, dia ingin cepat-cepat untuk melangkah dan melayangkan pukulan.Urat-urat di tangannya bermunculan, siap untuk menghantamkan serangan.Tapi, belum juga memulai langkah, dia menatap pintu gubuk terbuka, tidak beberapa lama sosok yang ditunggunya telah muncul.“Akhirnya kau muncul juga...” tegur Hander terhadap Zeion yang kini berpakaian jauh berwibawa.“Uh...” Tidak pernah dilihat Zeion sebelumnya sebuah senyuman mengukir di wajah pria tua ini.Meski sesaat, Hander mengungkapkan emosi di dalam tubuhnya, segera dia berpaling.“Sudah, segera kau lakukan perjalananmu, jangan pernah lagi untuk muncul di hadapanku, jika kau belum mampu menjadi seorang kesatria yang hebat...&rd
Hidup selama ini di dalam rumah yang dianggap sebagai sebuah penjara, Zeion tidak pernah merasakan yang namanya kenyamanan untuk berada di sekitar orang-orang.Pertama kalinya dia berjalan di jalanan desa, banyak orang yang beraktivitas di sana. Wajahnya sedikit cemas, beberapa orang memperhatikannya dengan tatapan sinis, bahkan ada juga yang mencibir.“Apa ada yang salah denganku? Pandangan mereka ini...”Sorot mata setiap orang di sana kembali memberikan ingatan tentang kehidupan di masa lalu, kalau mau diingat lagi, Zeion benar-benar rasanya ingin muntah.Grrrh...Seketika saja langkah kakinya terhenti oleh suara perut yang berbunyi, dipandanginya perutnya dengan serius.“Astaga, aku lupa kalau hari ini belum makan!”Kalau di dalam latihan bersama Hander, perutnya sering berdemo untuk diberi makanan, namun setelah menuntaskan latihan
“A-Apa yang terjadi sebenarnya?”Si gadis yang baru saja berada di dalam kondisi bahaya, kini beralih dalam kondisi yang bingung. Melihat serigala buas yang tadi ingin memakan tubuhnya mengalami hal mengerikan.Selain hal itu, ada satu pemuda asing yang berdiri di sana sembari memasang posisi seolah telah menggunakan sihir tingkat tinggi.“Siapa orang ini? Kenapa dia mendadak muncul di hadapanku dan melakukan hal seperti ini?”Napas Zeion sedikit berdebar setelah menggunakan energi seperti itu.Tubuhnya membungkuk sembari menatap tangan kanan yang terus berdenyut.“Tidak aku pikirkan kalau sensasi dari menggunakan kekuatan semacam ini cukup mengerikan! Kalau dipikir-pikir lagi, memang setiap pertarungan yang dilakukan harus mengorbankan segala hal yang dimiliki...”Bagaimana Hander mengajarkan semua ini sudah terlihat jelas, bagi seorang sepertinya memang sejak awal tidak memiliki apa-apa.Tap! Tap...Suara langkah kaki terdengar hingga membuat Zeion harus menyimpan pemikirannya saat
Sudah menjadi hal yang wajar, setelah melakukan kebaikan, maka Zeion akan disambut dengan ramah.Dia dipersilahkan untuk bertamu ke rumah Maria, duduk di depan meja yang sudah ada makanan dan minuman siap untuk menyegarkan tubuh.Mata Zeion langsung terpanah dengan jumlah makanan itu, sejak dari tadi perutnya yang berdemo semakin menggila.Tapi, mana mungkin dia dapat melakukan hal brutal untuk memakan makanan tersebut. Dia harus bersabar sampai waktu yang diinginkan tiba.Tap...Zedt datang dan duduk sembari menghadap Zeion. “Jangan malu-malu, silakan makan semua ini...”“Eh... benarkah?”Mengangguk Zedt dengan ramahnya.Tanpa banyak pikir lagi, Zeion dengan semangatnya memakan makanan tersebut. Dia mengunyah dan melakukan hal sudah sewajarnya, tapi...Siapa pun yang melihat dirinya makan, di
Keduanya langsung beradu kekuatan, tapi tempo seperti ini sudah terjadi, semua tidak akan bertahan lama.Dan, benar saja, hanya beberapa detik saja sudah mampu membuat gadis tersebut terhempas.“Hahahaha... lemah sekali, jadi hanya seperti ini kekuatan dari seorang kesatria pengawal? Kau pantasnya menjadi penghibur untuk para lelaki...”Dia menyesal untuk mendengar kata-kata kotor ini, tapi mau bagaimana pun dia tetap harus mengakui kalau kekuatan dari orang tersebut jauh dari kemampuannya saat ini.“Kuat sekali, apa yang harus aku lakukan untuk dapat mengalahkannya! Kalau seperti ini..”“Tidak...”“Tuan Putri...”Teriakan itu menyebabkan kegaduhan semakin meningkat, seorang putri berambut hitam dengan pakaian biru terang telah dipaksa keluar.“Lepaskan aku...” gumamnya yang tubuhnya terus meronta-ronta.Hal seperti itu tidak akan menaruh rasa simpati terhadap orang-orang tersebut, mereka hanya menertawakan tidak berdayanya gadis tersebut.“Bajingan, kalian pasti akan menyesal telah m
Mau tidak mau dia tetap harus menerima kantung itu, terlebih lagi ini sebagai tanda terima kasih para penduduk telah dilindungi dari para serigala itu.Entah kenapa hatinya merasa ringan setelah pergi dari desa itu, bukan penyesalan yang seharusnya singgah di dalam tubuhnya.“Aku tidak tahu, tapi tampaknya memang sudah seharusnya seperti ini...”Walau sebenarnya dia tidak begitu sepenuhnya berhasil melindungi orang-orang, namun dia tetap akan menganggap ini sebagai pengalaman berharga.Berkat uang yang didapatnya, perjalanan ini tidak lagi dia harus merasa kelaparan ketika menemukan desa.Ini perjalanan hari kelima, arah yang telah ditujunya tidak dapat diketahuinya benar atau salah.Yang jelas hanya berjalan tanpa banyak pikir atau mengeluh. Selama waktu ini juga dia jauh lebih dapat melatih konsentrasi, beberapa makhluk buas ditemuinya untuk melatih daya tempur.Berkat semua pelatihan selama ini, dia merasa tidak menemukan masalah apa-apa. Namun, tetap saja kejadian pada waktu itu m
Aliran energi yang sangat besar ini terus menggiring Zeion ke dalam kondisi rumit, seakan tubuhnya jatuh ke dalam jurang lautan yang terus menariknya ke bawah.“Aku sudah ada di mana? Rasanya sangat nyaman, aku tidak ingin pergi dari sini...”“Dasar bodoh...”Pupil mata Zeion membesar, dia melihat bayangan wajah Hander, teriakan yang selalu saja menjadi musik mengganggu untuk telinganya.Walau sudah terpisah sejauh ini, masih saja wajah Hander akan hadir untuk mengganggu batinnya.“Kau itu punya bakat, tapi jangan terlalu terlena! Akan ada banyak hal yang tidak bisa kau prediksi! Yang bisa kau lakukan hanya belajar ikhlas dengan kondisi yang terjadi...”Kalimat yang langsung menghentikan aliran energi di dalam tubuh Zeion, perlahan dia membuka matanya.Suasana telah menjadi gelap, dia tidak sadar sudah melewati waktu begitu panjang hanya untuk menenangkan mentalnya.Tapi, dia merasa kalau itu ada artinya, di dalam ruangan yang begitu hening ini, hanya ada satu cahaya yang mampu membua
Bulir-bulir keringat masih mengucur di wajahnya, terus dia memandang ke arah telapak tangannya. Bergetar tanpa henti, bayangan mereka yang selama ini selalu menghinanya sudah menjadi hantu.“Kekuatan itu akan menjadi milikku...” Dengungan suara Desmon dengan senyuman yang begitu lebar.Napas yang terasa sempit ini sulit untuk dikendalikan, perlahan dia mengangkat wajahnya. Langkah kaki seseorang mendekat, dan tidak beberapa lama berganti dengan suara pintu yang terbuka.“Kau sudah bangun...” ucap Maria yang menyambutnya dengan senyuman hangat.Tapi, meski begitu tidak ada respons yang diberikan Zeion, wajah pria ini masih dipenuhi kecemasan.“Apa kau tidak apa-apa?” Masih tidak ada jawaban, Zeion hanya menundukkan pandangannya seolah takut akan sesuatu. Hal ini mengakibatkan Maria merasa enggan untuk bertanya lebih lanjut, dia khawatir akan mengganggu mental.Tidak ingin terus berlama-lama, dengan segenap keberanian, Zeion menghela napas panjang yang kemudian bertanya, “Bagaimana ko
“Apa ini? Kekuatan dalam tubuhku mendadak meluap-luap...” Kondisi yang mengingatkan dirinya akan peristiwa pertemuan dengan Desmon, tapi dia tidak punya waktu untuk merenung.Para serigala ini masih saja ingin melakukan serangan terhadapnya, satu persatu datang dan bersiap untuk menerkam ke arah tubuhnya.Satu serigala hendak untuk melompat, gigi tajam yang dipenuhi air liur siap merobek daging dan kulit tubuhnya.“Aku tidak akan tertipu dengan teknik seperti itu lagi...”Bukan menjauhkan tangan yang akan digigit, justru Zeion mengepalkan tangannya yang kemudian dilepaskan dengan pukulan maut.Crash...Seketika saja tulang di wajah serigala itu hancur, dan membuatnya terhempas menimpa serigala lainnya.Tubuh yang terlalu ringan, tadi dipikirnya tidak akan menimbulkan pukulan terlalu kuat, akan tetapi tidak disangkanya akan memiliki dampak yang begitu besar.Masih terlalu dini untuk bergembira, serigala lainnya seolah tidak memahami situasi ini. Mereka terus saja mendatangi Zeion, men
“Kenapa banyak orang yang sedang berkumpul. Apa sudah terjadi sesuatu?”Langkah kaki Zeion mulai beranjak ke arah kerumunan orang-orang itu, di sana ada Zedt yang tampak sedang memasang wajah serius. Kerutan di wajahnya sangat jelas untuk memperlihatkan betapa kritisnya situasi ini.“Tuan...”Sebelum Zeion bisa mendatangi kerumunan orang-orang itu, kakinya menjadi harus berhenti akibat suara Maria yang mendadak muncul.Spontan saja Zeion menoleh ke arah sumber suara, bertanya-tanya kenapa Maria harus menghentikannya di saat seperti ini.“Akhirnya Anda bangun juga...”Dari pertanyaan ini saja langsung menimbulkan kebingungan terhadap Zeion.Sebenarnya Zeion tidak mengetahui kalau banyak penduduk yang sedang dalam kepanikan, namun dalam kondisi yang cukup ribut ini tidak membuatnya terbangun. Bahkan, Maria dan Zedt sudah mencoba untuk membangunkannya, tapi itu semua hanya usaha yang sia-sia.Tidak mau terus bingung, Zeion segera bertanya, “Memangnya apa yang terjadi?”Maria sedikit mema
“Huh... bagaimana ini...”Rasanya sangat canggung untuk dia makan setelah kejadian tadi, hidangan makanan yang sudah disediakan tidak sempat untuk disentuh. Matanya hanya terus memandangi makanan tersebut.Ingin dimakannya, tapi dia sudah merasa telah merepotkan Maria dan Zedt.Kedua orang ini saling melihat, mereka juga tahu kalau sorotan mata Zeion berisi sebuah penyesalan tentang apa yang terjadi hari ini.“Tidak usah Tuan pikirkan hal tadi! Kami memakluminya kalau itu sebagai hal yang tidak disengaja...” ucap Maria yang mencoba menghibur Zeion.Sedikit melirik, masih sorot matanya berisi sebuah keraguan dan pertanyaan apakah dia memang sudah dimaafkan untuk kejadian hari ini.“Aku sudah merusak properti rumah kalian, tapi aku tidak punya uang untuk mengganti rugi...”Salah satu pelajaran lain yang diberikan Enia, meski sudah bertahun-tahun tidak melakukannya, dia tetap ingin menjaga hal yang telah diberikan orang lain, meski itu hanya sekedar nasihat.Rasa penyesalan yang begitu t
Sudah menjadi hal yang wajar, setelah melakukan kebaikan, maka Zeion akan disambut dengan ramah.Dia dipersilahkan untuk bertamu ke rumah Maria, duduk di depan meja yang sudah ada makanan dan minuman siap untuk menyegarkan tubuh.Mata Zeion langsung terpanah dengan jumlah makanan itu, sejak dari tadi perutnya yang berdemo semakin menggila.Tapi, mana mungkin dia dapat melakukan hal brutal untuk memakan makanan tersebut. Dia harus bersabar sampai waktu yang diinginkan tiba.Tap...Zedt datang dan duduk sembari menghadap Zeion. “Jangan malu-malu, silakan makan semua ini...”“Eh... benarkah?”Mengangguk Zedt dengan ramahnya.Tanpa banyak pikir lagi, Zeion dengan semangatnya memakan makanan tersebut. Dia mengunyah dan melakukan hal sudah sewajarnya, tapi...Siapa pun yang melihat dirinya makan, di
“A-Apa yang terjadi sebenarnya?”Si gadis yang baru saja berada di dalam kondisi bahaya, kini beralih dalam kondisi yang bingung. Melihat serigala buas yang tadi ingin memakan tubuhnya mengalami hal mengerikan.Selain hal itu, ada satu pemuda asing yang berdiri di sana sembari memasang posisi seolah telah menggunakan sihir tingkat tinggi.“Siapa orang ini? Kenapa dia mendadak muncul di hadapanku dan melakukan hal seperti ini?”Napas Zeion sedikit berdebar setelah menggunakan energi seperti itu.Tubuhnya membungkuk sembari menatap tangan kanan yang terus berdenyut.“Tidak aku pikirkan kalau sensasi dari menggunakan kekuatan semacam ini cukup mengerikan! Kalau dipikir-pikir lagi, memang setiap pertarungan yang dilakukan harus mengorbankan segala hal yang dimiliki...”Bagaimana Hander mengajarkan semua ini sudah terlihat jelas, bagi seorang sepertinya memang sejak awal tidak memiliki apa-apa.Tap! Tap...Suara langkah kaki terdengar hingga membuat Zeion harus menyimpan pemikirannya saat