“Entah sudah berapa lama aku menghabiskan waktu dalam perjalanan ini! Tapi, setiap kali akan muncul momen yang tidak dapat dijelaskan! Bocah ini, dia sudah cukup berjuang, tidak memahami apa-apa yang terjadi di dunia ini, tapi tetap saja dipaksa...”
Sebuah cermin tidak akan pernah berbohong dengan apa yang dipantulkan, dan hal inilah yang dirasakan Hander ketika melihat wajah Zeion yang polos. Sosok dulu yang pernah ada di dalam tubuhnya.Tidak dapat dimengertinya, kenapa sudah sejauh ini perubahan yang terjadi di dalam tubuhnya.
Tubuh yang muda, jiwa yang sehat, dan pemikiran untuk hidup sudah kalah oleh hanya keinginan hidup yang kuat.
Detik-detik yang sungguh memilukan, tapi senyuman di bibir Hander masih sempat untuk mengukir sukacita.
“Aku harap kalau kau akan mampu untuk melakukan sebuah hal benar...”Gejolak energi yang sedang coba ditahan Hander tid“I-Ingin hidup damai?”Dari setiap kejadian selama ini, memang Zeion tidak tahu apa yang akan dilakukannya, tidak ada tujuan yang jelas, dan dirinya berpikir kalau kehidupan ini tidak berguna, lebih baik kalau dia mati saja.“Selama ini selalu saja aku yang harus mengalami penderitaan...”Air matanya menetes secara bergilir, dia tidak sanggup terus menahan sesak di dada yang terus menyiksa.“Hidup bukanlah sesuatu yang selalu kau inginkan, dan kau harusnya sudah paham akan hal itu! Apakah dengan kau mati semua orang akan terselamatkan?”“Semua orang?”Sama sekali ini tidak dimengerti oleh Zeion, tidak ada ruang hanya untuk memikirkan orang lain, dia hanya tahu kalau penderitaannya akibat tindakan orang lain.“Memangnya kau tahu apa...” teriaknya.Plak...Satu pukulan sekali lagi menggulingkan tubuh Zeion hingga 2 meter, bagian tubuhnya yang masih dalam perawatan kini mulai kembali menyebarkan rasa ngilu.Meringis yang disertai tubuh gemetar, dia terus berkata dalam hati, “Aku tidak k
Plak...Latihan pun berlanjut, dari kejadian yang mengerikan itu, tubuh Zeion tidak dapat beristirahat dengan tenang, dia harus melakukan segala upaya hanya demi bertahan.Plak...Setiap saat pukulan dari sihir yang dilantunkan Hander tidak berhenti untuk menyentuh tubuhnya, ini benar-benar berbeda dari latihan sebelumnya.Biasanya dia hanya akan dilatih mengendalikan energi murni di dalam tubuh, tapi kali ini benar-benar dia harus mencoba untuk menghadapi lawan dengan seluruh kekuatan yang ada.“Ada apa? Kenapa kau berhenti, Zeion?”Terhempas sejauh beberapa meter, meski begitu, tubuhnya sama sekali tidak mengalami cedera yang berarti. Tubuhnya akan selalu saja dapat bangkit meski itu terasa sakit.“A-Aku tidak boleh menyerah di sini...”“Bagus, kau harus tetap bangkit, tidak peduli seberapa pedih, seberapa beratnya hal yang harus kau lalui! Kau harus tetap bangkit...”Berbicara mungkin adalah hal yang mudah, namun latihan yang diberikan menjadi tantangan utama.Tubuh Zeion yang saat
“Humph... kalau kau sudah selesai untuk merenung, maka kita harus segera pergi!”Hander dengan santainya membalikkan tubuh, melangkah pergi dari lokasi itu, meninggalkan Zeion sendirian.Perlahan tubuh Zeion bangun kembali, beberapa bagian tubuh di punggungnya terasa remuk.Ini sudah jauh dari kata normal, bagi manusia normal kemungkinan akan hancur lebur kalau sampai terjun dari ketinggian 17 meter.Sama sekali tidak ada cacat atau luka di tubuh Zeion, hanya rasa memar yang terus berdenyut sakit.“Argh... sama seperti biasanya, Guru tidak main-main kalau mau menyerangku...” Begitu berusaha untuk berdiri, punggungnya menjerit kesakitan.Bagi Hander apa yang sudah terlihat di depan matanya adalah hal yang tidak akan mudah dipercaya oleh orang banyak, sebuah kekuatan tingkat tinggi yang hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu dalam jangka waktu yang tidak singkat.Namun, dia tidak menemukan hal seperti itu di dalam tubuh Zeion.Satu hal yang dia telah mengerti, tubuh Zeion semakin lama
Rasanya tubuh Zeion sekarang sedang dilempar dari ketinggian seperti tadi siang, bahkan kalau itu terjadi, dia seharusnya dapat mendarat dengan cepat, namun saat ini, dia tidak dapat menemukan titik berhenti.“Kau sudah mengerti, bukan? Semua ini tidaklah abadi, cepat atau lambat kau akan dipaksa untuk mengikuti arus kehidupan yang kejam ini! Kau tidak akan mampu untuk menghentikan semua ini, dan aku pastikan bahwa kau harus berjuang dengan segenap kemampuan yang ada...”Terus menunduk kepala Zeion, benar-benar ini momen yang sungguh berat, rasanya tidak ada lagi tempat untuknya berpijak.“J-Jadi apa yang harus aku lakukan?” Dengan nada gemetar, dia menanyakan hal ini.Sebuah jawaban yang diinginkan tidak langsung diberikan Hander, mata pria tua ini menatap dengan sangat dalam kepada pemuda itu.Lagi-lagi tatapan kekecewaan yang biasa digunakan Han
“U-Ugh... Ueeek...”“Akhirnya kau bangun juga...” Dengan cepat Zeion memuntahkan cairan pahit yang masuk ke dalam mulutnya, cairan hijau yang punya bau kuat.“Apa yang kau lakukan?” tanya Zeion dengan nada penuh rasa kaget.Plak...“Jangan berteriak di depan gurumu...”Tongkat Hander dengan keras mendarat di pipi Zeion, melemparnya sampai berguling beberapa kali.“Argh...”Ingin rasanya menjerit kesakitan, tapi rasanya itu percuma saja, tubuhnya sudah terlalu sakit.“A-Apa yang terjadi denganku?”“Kau tadi pingsan, tampaknya tekanan mental akibat kondisi menyebabkan tubuhmu menjadi lemah! Kau harusnya sudah melatih pemikiranmu untuk tidak terpengaruh dalam kondisi apa pun...”“M-Maaf...” Zeion kembali dalam posisi duduk, baginya ini sangat aneh. Sudah lebih dari beberapa bulan terakhir ini, tubuhnya sama sekali tidak pernah kesakitan atau mengalami cedera parah.Obat-obatan dan berbagai macam sihir penyembuhan tidak berguna, sekujur tubuhnya seolah tidak akan pernah lagi terluka, ta
Ditunggu sampai satu jam, masih juga Zeion belum datang.“Bocah itu, apa dia sengaja untuk membuatku menunggu di sini?” Emosi Hander mulai tidak terkendali lagi, dia ingin cepat-cepat untuk melangkah dan melayangkan pukulan.Urat-urat di tangannya bermunculan, siap untuk menghantamkan serangan.Tapi, belum juga memulai langkah, dia menatap pintu gubuk terbuka, tidak beberapa lama sosok yang ditunggunya telah muncul.“Akhirnya kau muncul juga...” tegur Hander terhadap Zeion yang kini berpakaian jauh berwibawa.“Uh...” Tidak pernah dilihat Zeion sebelumnya sebuah senyuman mengukir di wajah pria tua ini.Meski sesaat, Hander mengungkapkan emosi di dalam tubuhnya, segera dia berpaling.“Sudah, segera kau lakukan perjalananmu, jangan pernah lagi untuk muncul di hadapanku, jika kau belum mampu menjadi seorang kesatria yang hebat...&rd
Hidup selama ini di dalam rumah yang dianggap sebagai sebuah penjara, Zeion tidak pernah merasakan yang namanya kenyamanan untuk berada di sekitar orang-orang.Pertama kalinya dia berjalan di jalanan desa, banyak orang yang beraktivitas di sana. Wajahnya sedikit cemas, beberapa orang memperhatikannya dengan tatapan sinis, bahkan ada juga yang mencibir.“Apa ada yang salah denganku? Pandangan mereka ini...”Sorot mata setiap orang di sana kembali memberikan ingatan tentang kehidupan di masa lalu, kalau mau diingat lagi, Zeion benar-benar rasanya ingin muntah.Grrrh...Seketika saja langkah kakinya terhenti oleh suara perut yang berbunyi, dipandanginya perutnya dengan serius.“Astaga, aku lupa kalau hari ini belum makan!”Kalau di dalam latihan bersama Hander, perutnya sering berdemo untuk diberi makanan, namun setelah menuntaskan latihan
“A-Apa yang terjadi sebenarnya?”Si gadis yang baru saja berada di dalam kondisi bahaya, kini beralih dalam kondisi yang bingung. Melihat serigala buas yang tadi ingin memakan tubuhnya mengalami hal mengerikan.Selain hal itu, ada satu pemuda asing yang berdiri di sana sembari memasang posisi seolah telah menggunakan sihir tingkat tinggi.“Siapa orang ini? Kenapa dia mendadak muncul di hadapanku dan melakukan hal seperti ini?”Napas Zeion sedikit berdebar setelah menggunakan energi seperti itu.Tubuhnya membungkuk sembari menatap tangan kanan yang terus berdenyut.“Tidak aku pikirkan kalau sensasi dari menggunakan kekuatan semacam ini cukup mengerikan! Kalau dipikir-pikir lagi, memang setiap pertarungan yang dilakukan harus mengorbankan segala hal yang dimiliki...”Bagaimana Hander mengajarkan semua ini sudah terlihat jelas, bagi seorang sepertinya memang sejak awal tidak memiliki apa-apa.Tap! Tap...Suara langkah kaki terdengar hingga membuat Zeion harus menyimpan pemikirannya saat