"Kita semua di bidang yang sama. Aku datang hanya untuk ikut bersenang-senang. Maaf sudah mengganggu kalian."Jarvis berbicara sangat rendah hati, yang membuat tepuk tangan semakin antusias. Tentu saja, dengan statusnya, Jarvin duduk di baris pertama.Setelah melihat Fandy, raut wajahnya menjadi suram."Pak Anton, bukannya aku bertindak seenaknya saja, tapi saat menerima orang untuk masuk ke Asosiasi Pengobatan Tradisional Kota Valencia, bukankah harus diperiksa dulu?"Anton yang sedang duduk tampak bingung."Apa maksud Dokter Jarvis?"Jarvis menatap Fandy sambil mencibir, bahkan orang bodoh pun tahu akan hal ini."Sejauh yang aku tahu, Fandy hanyalah seorang dokter kampungan. Keterampilan medisnya biasa-biasa saja, kadang-kadang hanya bisa menipu. Kalau orang seperti itu dapat bergabung dengan Asosiasi Pengobatan Tradisional Kota Valencia dan kabar ini menyebar, bukankah akan merusak reputasi kalian?"Sebelum Anton sempat bereaksi, Claire adalah orang pertama yang merasa kesal."Dokte
"Kak! Apa kamu punya golongan darah spesial?""Kak, apa kamu punya golongan darah spesial?"Fandy yang sedang berjalan, tanpa sadar datang ke pusat kota dan melihat seorang wanita berusia tiga puluhan dengan sedih terus-menerus bertanya kepada semua orang yang lewat.Namun, semuanya sia-sia. Orang yang masih bersikap baik akan menjawab tidak, tapi yang bersikap buruk bahkan akan menganggapnya gila dan bahkan akan mendorongnya.Meski begitu, wanita itu tetap melanjutkannya. Dilihat dari raut wajahnya, wanita ini sangat lemas, mungkin tidak tidur sedikit pun selama berhari-hari."Tuan, apa kamu punya golongan darah spesial?"Fandy juga dihentikan lalu ditanyai pertanyaan yang sama."Apa ada anggota keluargamu ada yang butuh transfusi darah?"Ini adalah orang pertama yang menanyakan pertanyaan padanya. Meskipun tatapan mata wanita itu tidak terlihat berharap, mungkin karena perasaannya bisa dilampiaskan, jadi segera menangis."Putriku yang berumur tiga tahun sakit. Rumah sakit bisa melaku
"Nggak perlu, dengan didikanmu pada putrimu, nantinya putrimu akan berguna bagi negara. Ini sudah merupakan balas budi yang besar."Setelah Fandy meninggalkan rumah sakit, di sebuah ruangan di suatu tempat, seorang wanita berdiri di depan jendela besar.Ada seseorang masuk dan langsung berbicara."Nona! Aku baru saja menerima kabar bahwa DNA yang kamu cari ditemukan di database sebuah rumah sakit di Kota Valencia."Wanita itu tidak menoleh ke belakang, hanya tertawa saja."Haha, benarkah? Usaha memang nggak mengkhianati hasil!""Hanya saja, Nona ... Keluarga Thio sudah menyerah, kenapa Nona masih berusaha mencari?"Setelah hening sejenak, suara wanita itu terdengar."Bagaimanapun juga dia juga tunanganku. Bukankah akan ada kurang kalau kehilangannya? Suruh Catherine pergi ke Kota Valencia untuk menyelidikinya dulu. Kalau ada waktu, aku akan pergi ke sana sendiri.""Ya!"Saat matahari terbenam, di sebuah hotel berbintang lima Kota Valencia, Jarvis berdiri di depan Dokter Yohan dengan ra
"Dokter Yohan."Fandy menyapa sambil tersenyum. Meskipun keduanya belum pernah bertemu, orang yang bisa muncul saat ini pastilah murid Master Medis."Kamu jauh lebih muda dari yang kukira."Bahkan Yohan sendiri juga harus memanggil Fandy dengan sopan. Pertama, Fandy adalah murid Master Medis dan kedua, keterampilan medisnya jauh lebih unggul darinya. Tidak ada alasan untuk tidak terima.Sudah berapa tahun berlalu dan Master Medis menerima seorang murid seperti ini. Bisa dibayangkan seberapa tinggi bakatnya."Selamatkan orangnya dulu."Yohan yang tidak menyadari muridnya berdiri mematung di tempat membawa Fandy ke dalam kamar tidur. Ada seorang wanita di dalam dan bayi yang hampir berusia satu bulan."Dokter Fandy, bayi kecil ini adalah cicitku. Dia dilahirkan dengan kelainan bawaan, aku benar-benar nggak berdaya."Kelainan bawaan? Begitu rupanya, ternyata ini adalah cicit Yohan. Pantas saja dia harus meminta bantuan sebesar itu. Itu adalah utang Master Medis dan harus menggunakannya de
"Dokter Fandy, menurutmu bagaimana kita harus menanganinya? Semua ini adalah ulahnya sendiri!"Yohan sama sekali tidak ingin memahami apa yang telah terjadi. Kalau dia tidak menunjukkan sikap ini, dia pasti akan tamat begitu Master Medis benar-benar muncul."Nggak boleh keluar selama lima tahun!"Fandy pergi setelah mengatakan itu, meninggalkan Jarvis yang tersenyum getir. Pikirannya menggemakan kata-kata pernah Fandy katakan pada siang hari di Asosiasi Pengobatan Tradisional. Tidak disangka akan terjadi secepat ini dan dia bahkan tidak punya kesempatan untuk melawan."Guru, maafkan aku."Yohan mendengarkan cerita Jarvis dengan sabar, kemudian menghela napas sambil menggelengkan kepalanya."Haist, ternyata wanita cantik pembawa bencana! Untunglah Fandy nggak punya niat membunuh. Begitu dia benar-benar ingin membunuhmu, aku juga nggak akan bisa melindungimu."Apa lagi yang bisa Jarvis lakukan? Dia hanya bisa bersyukur."Guru, haruskah aku memberi tahu Fitri?"Siapa sangka ternyata pasan
Dewi Perang Fitri? Tuan Rijunta semakin tidak mengerti. Bagaimana wanita ini bisa terlibat?"Dalam dua hari, keponakanku akan datang ke Kota Valencia. Tujuannya adalah menikahi Fitri."Tuan Rijunta mengerutkan kening. Seharusnya ini adalah masalah pribadi, bagaimana bisa sampai melibatkan Tim Drag?"Ketua Ronan, maaf, aku masih belum mengerti."Seolah mengetahui Tuan Rijunta akan bereaksi seperti ini, Ronan berdiri."Aku datang untuk memberitahumu kalau kemampuanmu adalah yang paling berguna di Kota Valencia ini! Keponakanku juga ingin bergabung dengan Tim Drag, tapi dia nggak cukup layak. Itulah sebabnya kalau bisa menikahi Fitri, semuanya pasti akan berjalan dengan baik dengan sendirinya. Bukankah saat itu Tim Drag akan bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi dengan dukungan Dewi Perang?"Kalau dia butuh bantuan, seharusnya kamu nggak akan diam saja, 'kan?"Rijunta tersenyum."Tentu saja, ini cuma masalah kecil."Dia tidak mengatakan apa yang ada di dalam hatinya dengan lantang. Mung
Banyak sekali keuntungannya?Mengingat sikap Fandy terhadapnya, Chaesa ragu sejenak."Hehe, aku tahu kamu mengkhawatirkan Tuan Rijunta. Aku juga tahu hubungan antara Fandy dan Tuan Rijunta sebelumnya, terus kenapa? Aku masih harus membereskannya! Kenapa? Karena latar belakangku nggak bisa dibandingkan dengan Tuan Rijunta."Setelah mendengar ini, tidak ada lagi yang perlu Chaesa khawatirkan. Pada dasarnya kebencian mudah untuk muncul kalau tidak bisa mencintainya. Terlebih lagi, dia tidak memiliki kesan yang baik terhadap Fandy sebelumnya dan perubahan ini hanya karena Tuan Rijunta. Sekarang setelah kekhawatiran terhadap Tuan Rijunta bisa dikesampingkan dan Chaesa bisa mendapatkan posisi tinggi, mengapa tidak melakukannya?"Tuan Muda Adriano, aku akan melakukan apa pun yang kamu katakan, tapi aku cuma punya satu syarat. Apa yang terjadi malam itu nggak boleh terjadi lagi. Aku bukanlah wanita sembarangan."Adriano diam-diam mencibir di dalam hati, 'Apa kamu pikir aku akan peduli dengan p
Sejujurnya, Catherine sangat cantik. Meskipun tidak secantik Fitri, tetap saja penampilannya bisa langsung mengalahkan Claire.Apalagi saat ini dia mengenakan pakaian hitam dan lekukan tubuhnya sangat mengesankan."Seharusnya kita nggak saling kenal."Fandy tidak pernah ingat ada wanita bernama Catherine.Setelah melihat batu nisan itu lagi, suara Catherine menjadi agak sedih."Kakek Julius yang mendanai kuliahku selama empat tahun, nggak berlebihan untuk menyebutnya sebagai keluargaku. Dia adalah orang baik yang nggak pernah mau mengungkapkan informasi apa pun. Nggak kusangka setelah akhirnya aku berhasil mencari tahu, ternyata dia sudah tiada."Mahasiswi yang didanai oleh kakek? Alis Fandy terangkat. Kakeknya memang baik hati dan sering beramal untuk anak-anak di daerah pegunungan yang miskin, jadi wajar saja kalau dia mendanai seorang mahasiswa."Sepertinya sekarang kamu sudah sukses. Kakekku pasti akan sangat senang."Setelah berjalan mendekat, Fandy mengeluarkan persembahan yang d
Kebetulan Nonanya telepon."Nona.""Dalam foto yang kamu kirimkan padaku kemarin, nama wanita itu Lusiana dan dia adalah cucu Burhan."Apa!? Burhan? Catherine terkejut. Dia sudah begitu lama ikut dengan Nona, mana mungkin Nona tidak tahu beberapa orang terkenal?"Astaga! Nona, kok wanita berstatus Lusiana bisa bertemu dengan Fandy?"Anehnya, Nona malah tertawa."Burhan telah menetap di Kota Valencia, tepat di sebelah vila Fandy. Selain itu, Burhan adalah orang yang rendah hati. Sebagai tetangga, sudah nggak heran keduanya saling berhubungan. Nggak layak disebutkan, paling-paling cuma hubungan tatap muka saja dan nggak ada yang bermanfaat.""Mengenai alasan Lusiana membantu Fandy, mungkin Pak Burhan nggak tahan melihat Tentara Markotop berurusan orang biasa sedemikian rupa, jadi dia menyuruh cucunya untuk pergi mengurusnya. Nggak perlu terlalu diperhatikan. Dengan kata lain, kalau Fandy memang bisa mendapatkan bantuan Burhan, dia cukup layak untuk mendapatkan status tinggi."Setelah men
Fandy berdiri. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar gurunya begitu marah. Pasti ada masalah besar yang terjadi."Guru, katakan. Aku mendengarkan."Sampai Burhan juga menatapnya dengan penasaran. Fandy masih sangat muda dan keterampilan medisnya telah mencapai puncaknya. Mana mungkin guru yang melatihnya adalah orang biasa?"Negara Gestin ini keterlaluan! Beraninya mereka meremehkan pengobatan tradisional yang diwarisi negara kita selama bertahun-tahun!? Nggak lama lagi akan ada persaingan medis. Itu adalah Negara Gestin."Setelah mendengarkan, Fandy tidak menyangka ternyata alasan mengapa gurunya begitu marah saat menelepon sama dengan yang Burhan katakan."Guru, seorang pahlawan tua telah menugaskanku untuk ikut dalam kompetisi. Tenang saja, aku akan pasti membuat para bajingan dari Negara Gestin itu masuk dengan bangga dan pergi sambil menangis."Dokter tersenyum."Benarkah? Kalau begitu, aku nggak perlu membicarakan yang lainnya! Dengarkan baik-baik, kalau kamu nggak menghajar m
Itu hanya lelucon, Pak Burhan melanjutkan."Berjanjilah padaku. Kalau kamu memang nggak punya perasaan terhadap cucuku setelah mencoba beberapa saat, bicaralah dengan lebih kasar. Takutnya nanti dia akan terbuai terlalu dalam dan akan semakin menderita."Fandy tersenyum getir."Apa kamu merasa aku terlalu menawan?"Tidak disangka Pak Burhan mengangguk dengan serius."Benar, ada beberapa orang yang memang terlahir luar biasa. Bagi orang seperti ini, yang paling mereka miliki adalah wanita. Cucu bukanlah peri yang nggak terpikat oleh dunia fana. Wajar saja kalau dia jatuh cinta padamu."Penilaian yang begitu tinggi membuat Fandy merasa agak malu."Kalau begitu, aku akan melakukannya."Seolah ini hanya pernyataan pembuka, Burhan tiba-tiba meletakkan pancing sambil memandang Fandy dan berkata dengan serius."Aku punya permintaan."Fandy panik."Kamu terlalu menganggapku tinggi."Setelah melambaikan tangan, Pak Burhan masih sangat serius."Nggak! Aku nggak akan pernah bicara omong kosong ka
Fitri telah mengetahui Heijo berada di tingkat Raja Seni Bela Diri dan bisa mengaktifkan energi pelindung tubuh untuk membunuh orang tanpa terlihat. Selain itu, kamera di sini juga telah dihancurkan. Meski terlihat, tetap saja tidak akan ada bukti.Biasanya seniman bela diri tingkat ini akan ditangani oleh markas besar. Meskipun Fitri adalah Dewi Perang, dia tidak layak dan tidak memiliki kemampuan itu.Dalam keputusasaan, Fitri buru-buru berkata."Kalau kamu membunuhnya, kita nggak akan pernah bersama!"Heijo menurunkan tangan kanannya sambil mengernyitkan dahi."Oke. Karena kamu adalah Dewi Perang dan punya kewajiban yang harus kamu penuhi, aku akan melepaskannya dengan enggan. Tapi kamu harus menjelaskan pada gurumu. Kalau nggak, perintah militerku akan menjadi lelucon."Fitri menghela napas lega."Akan kujelaskan."Keduanya pergi. Fandy yang baru mengantar Lusiana di halaman hanya meliriknya tanpa menganggapnya serius.Kalau Fitri tidak ada di sini, Fandy pasti akan pergi dan menan
Saat ini di luar, Heijo datang perlahan dengan senyuman di wajahnya."Bahkan nggak bisa merasakan aura pembunuh yang sengaja kuaktifkan. Orang bernama Fandy ini biasa saja."Heijo ingin mengujinya. Kalau tidak, mustahil bagi siapa pun bisa tahu kedatangan dan kepergiannya dengan yang dia miliki."Kamu Heijo?"Tiba-tiba, seorang wanita muncul di depan dan menghalangi jalan Heijo.Dia menyipitkan mata untuk mengamatinya dan tersenyum."Haha, ini Fitri. Nggak kusangka pertemuan pertama kita di tempat dan waktu seperti ini."Heijo telah melihat foto Fitri berkali-kali. Meskipun setelah ramalan guru dan Fitri sangat jelek, dia akan menikahi serta memperlakukannya dengan baik. Akan tetapi, mana mungkin pria tidak mendambakan wanita cantik?Setelah melihat foto itu, Heijo sangat kagum dan tentu saja sangat bahagia. Jadi pada dasarnya, dia telah memutuskan Fitri adalah kekasihnya."Kamu memang sangat kuat. Aku bisa tahu cuma dari aura pembunuhmu."Saat ini Fitri merasa rumit. Dia tidak pernah
Sesampainya di Komunitas Ruby, Fandy memarkir mobil di tempat parkir depan pintu masuk sebelum memberikan kunci kepada satpam dan memberi tahu Jessy untuk mengutus seseorang mengambilnya.Saat berjalan masuk dan melewati vila Catherine, Fandy melihat Catherine sedang duduk di halaman pada malam seperti ini."Mau masuk dan duduk-duduk?"Setelah keduanya saling memandang, Catherine mengajaknya."Nggak, aku agak capek."Rasa penasaran melintas di mata Catherine. Fandy kembali dari Tentara Markotop dengan selamat? Mustahil untuk mengatakan penangkapan Tentara Markotop adalah kesalahpahaman.Bukankah konyol sekali kalau Tentara Markotop datang menangkap orang tanpa bukti?"Fandy, rahasia apa lagi yang kamu punya?"Setelah bergumam, Catherine mengambil keputusan. Bukankah itu tujuan Nona mengutusnya ke sini? Akan tetapi, sebuah suara bergema di dalam hatinya dan menyuruhnya untuk jangan mencari sisi lain Fandy. Kalau tidak, mungkin akan ada kemungkinan kecil untuk bersama Nona.Begitu memasu
"Fandy, namaku Ronald, aku adalah kapten Tentara Markotop. Kakekku dan Pak Burhan pernah menjadi rekan seperjuangan."Dengan adanya hubungan ini, sikap Fandy tentu saja berbeda. Pak Burhan adalah pahlawan perang, mana mungkin kakek Ronald bisa lebih buruk dari itu?"Haha, ada apa Kak Ronald mencariku?""Begini, Mark adalah keponakanku. Dari apa yang kuketahui tentang apa yang terjadi, masalah di antara kalian berdua nggak terlalu besar. Coba lihat bisa nggak kamu memberiku muka dan membiarkannya meminta maaf kepadamu? Sejujurnya, aku baru mengetahui masalah ini."Fandy menepikan mobilnya dan tertawa."Boleh. Karena Kak Ronald sudah angkat bicara, aku pasti akan memberimu muka."Lagi pula, masalah mereka berdua belum terlalu dalam. Kalau tidak, siapa pun yang mencarinya tidak akan ada gunanya."Kalau begitu, terima kasih banyak. Aku akan menyuruh adikku untuk mendisiplinkan Mark dengan baik."Karena sudah seperti ini, Fandy tentu saja pulang ke rumah.Jessy yang juga duduk di dalam mobi
Reaksi Ronald membuat Mark tertegun sejenak, lalu dia tertawa."Fandy, temanku ...."Sebelum menyelesaikan ucapannya, Ronald tiba-tiba menatap Mark dan suaranya agak meninggi."Katakan sejujurnya, yang mau mencari tahu tentang Fandy itu kamu atau temanmu?"Mana mungkin dia tidak mengenal keponakan ini si tuan dari Keluarga Westly yang paling pintar membuat onar? Sebagai kapten Tentara Markotop, orang berbahaya dan licik seperti apa yang belum pernah dia tangani? Mana mungkin dia tidak bisa melihat apakah ucapan yang seseorang lontarkan itu kebohongan atau bukan?Saat ini semua orang juga melihat ke arah mereka, terutama Harjono yang berdiri dan berkata dengan tegas."Katakan yang sebenarnya pada pamanmu!"Mana mungkin seseorang yang berpengalaman tidak bisa melihat keseriusan Ronald?Meskipun Mark ragu, dia masih buru-buru berkata."Paman, benar, akulah yang ingin mencari tahu. Aku dan Fandy ini punya masalah, tapi itu nggak penting lagi. Aku melihatnya dibawa pergi oleh anggota Tentar
Akhirnya, Jessy memikirkannya."Sudahlah! Aku belum pernah bertaruh sekali pun seumur hidupku, jadi kali ini aku akan menemanimu untuk menggila bersama!"Tepat setelah dia mengatakan ini, tiga mobil tiba-tiba muncul di depan yang berhenti secara menyamping dari depan dan belakang sampai membuat Jessy terpaksa menginjak rem."Mau memberontak? Beraninya menghentikan mobilku?"Akan tetapi saat berikutnya, dia melihat plat nomornya dengan jelas dan langsung membeku."Gawat, ini mobil ayahku."Benar saja, pintu Rolls-Royce yang berhenti di depan terbuka dan seorang pria paruh baya muncul. Adik Jessy yang bernama Hilman juga berada di sampingnya."Hilman sialan, pasti dia yang mengadu."Setelah menoleh, Jessy terlihat menyedihkan."Kak Fandy, bisakah kamu turun denganku? Kalau nggak, kali ini ayahku pasti akan membunuhku. Tolong bantu aku."Fandy merasa tidak berdaya, tetapi bagaimanapun juga, Jessy juga telah membantunya dalam mendapatkan Bunga Alea. Jadi bantuan kecil ini bukanlah masalah.