Share

kena batunya

"Aku pamit dulu, Bu," ucapku sebelum bergegas meninggalkan rumah, dengan mengendarai motorku.

Jujur saja, aku merasa lega dan lebih tenang setelah menerima kenyataan yang pahit ini. Aku menghela nafas panjang, berusaha melepaskan beban di dadaku.

Namun ternyata, Nayla sudah menunggu di tikungan, dengan niat menghadangku. "Itu dia, aku akan memberikan pelajaran padanya," gumam Nayla sambil melajukan motornya agar dapat mengejar dan menemukanku.

"Salamah, tunggu! Aku ingin bicara padamu!" teriak Nayla ketika motornya sudah beriringan dengan motorku. Aku hanya ingin menjauh dari mereka semua, tidak ingin masalah mereka mengganggu keseimbanganku lagi.

"Maaf, Nayla. Aku tidak punya waktu untuk berbicara denganmu. Aku terburu-buru pergi kerja," jawabku, berusaha menghindar dari Nayla yang terus memaksa.

Bukankah Nayla sadar bahwa dia hanya membuat hidupku semakin tidak tenang? Tapi, memang sudah menjadi sifat Nayla untuk tidak menyerah begitu saja, dia terus mendekatkan motor nya.

"S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status