Share

Cemas sekali kamu

Hari ini, aku sengaja bangun lebih awal untuk menemui Nayla di rumahnya. Ada sebuah masalah mengenai anak-anakku yang perlu dibicarakan dengannya.

Sebenarnya, aku sangat enggan untuk melakukannya, namun demi kesejahteraan mental anak-anak, aku harus menempuh jalan ini.

"Demi anak-anak, aku harus melawan keenggananku," gumamku dalam hati, mencoba memberi diri semangat.

"Permisi," aku mengucapkan sambil berdiri di depan pintu rumah Nayla.

Begitu melihatku, dia langsung terkejut dan menjawab dengan nada ketus,

"Hah, kau?! Mau apa kau kesini, dasar perempuan tak tahu malu! Apa kau mau merebut suamiku, atau kau mau merayunya lagi ya?" Perilaku Nayla yang tak terkendali tampak jelas dari nafasnya yang tak beraturan.

Aku mencoba untuk tetap tenang dan fokus pada tujuan utamaku - untuk membahas kebaikan anak-anakku. "Sekarang bukan waktunya untuk emosi," batinku. "Aku harus tetap tegar demi anak-anak. Kita akan mencapai kesepakatan, meski harus melalui banyak rintangan."

"Heh, kenapa kau begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status