" Apa Ayah gak pernah kesal gitu dengan Bibi ? Bibi itu selalu menghina Ayah, Sena gak mau kerumah Bibi Vena Yah.
" Walau gimanapun Bibi, Bibi Vena tetaplah adik Ayah Sen, Kita gak boleh dendam dan sakit hati, kita harus sabar, kita do'akan trus bibi supaya dia jadi yang lebih baik lagi.
" Iya ..iya Ayah, nanti Sena temani kerumah Bibi.
🌻🌻🌻Tepat pukul 13.00 , Sena dan Ayahnya pun berangkat ke kediaman Vena.
Sesampainya di rumah Vena
Tok.
Tok..
Tok...
" Assalamualaikum Ven," Wa'alaikumsalam, oh Mas Ibrahim
Baru saja Ibrahim tiba di rumah Vena, tetapi Vena langsung melontarkan kata-kata tanpa henti.
" Ada apa Mas ? Tujuan kamu kesini mau pinjam uang kan Mas? Tiap kesini pasti uang saja kan yang kamu butuhkan ? Benar kan yang aku bilang Mas?
" Ya ampun Ven, Mas baru aja sampai kamu udah ngomong yang macam-macam aja, kenapa sih kamu setiap ngomong dengan Mas selalu ketus gitu?
" Ya gitu deh, Aku gak suka aja setiap kamu kesini selalu pinjam uang, lama-lama aku juga bosan mas, suamiku bisa marah kalau aku pinjamin kamu uang terus-menerus.
" Mas kan selalu balikin uang yang Mas Pinjam, walaupun agak telat, tapi pasti Mas balikin. Karena kamu saudara Mas satu-satunya ,cuma kamu yang bisa Mas minta tolong Ven. Mas selalu berusaha untuk bisa balikin secepatnya
" Iya deh iya, memang Mas mau pinjam berapa? tapi kali ini gak boleh telat loh, kalau telat aku kasih bunga 10% loh .
" Koq kamu gitu Ven? penghasilan Mas itu tidak menentu, kadang jualan Mas rame kadang juga sepi .
" Ya itu sih urusan kamu Mas, kalau kamu mau pinjam syaratnya tidak boleh telat, kalau telat bunganya 10%.
" Oke lah kalau kamu maunya gitu, Mas juga lagi butuh banget.
***Itulah yang diucapkan bibi Vena kepada ayahku yang berkunjung kerumahnya, kata kata itu terlalu menyakitkan bagi kami yang miskin ini.
Apakah bagi mereka kami yang miskin ini memang benar-benar sehina ini, tidak ada basa basi apapun yang kami dapatkan setiap berkunjung kerumahnya. Setiap berkunjung kerumahnya kami hanya dijadikan seperti b*bu saja, entahlah kenapa Bibi Vena seperti itu, tapi aku merasa sangat heran kenapa Ayah tetap saja sabar menghadapi Bibi Vena.
***Aku Sena Ibrahim seorang anak dari penjual gorengan, Aku punya dua orang adik dan ibuku seorang ibu rumah tangga.
Ayahku bernama Ibrahim dan Ibuku bernama Sindi Permata.
Pendapatan ayah dari berjualan hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari aja, kalau ada lebih pasti ayah utamakan untuk pendidikan aku dan adik - adik.Aku bangga pada ayah dan ibuku, mereka orang tua yang hebat bagiku, tiada kata keluhan yang terlontar dari bibir mereka.Kehidupan miskin yang kami jalani membuat kami selalu dihina dengan banyak orang, tapi yang lebih menyakitkan yang menghina justru keluarga terdekat kami.Begitu banyak hinaan yang kami dapatkan , membuat aku bertekad kalau aku harus sukses dan bisa membuat kedua orang tuaku dihargai oleh banyak orang, yang aku lihat bahwa yang menjadi tolak ukur untuk dihargai hanyalah sebuah kesuksesan dan harta yang berlimpah. Aku yakin suatu saat aku bisa menggapai cita-cita ku dan bisa menutup mulut orang orang yang suka meremehkan, karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kehidupan itu bagai roda yang selalu berputar.***
Cerita Ini berdasarkan dari kisah nyata dan dibumbui dengan sedikit fiksi .mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan.
Hai sen, lo sekolah apa gimana sih? sepatu udah robek gini aja masih dipakai, baju lo juga kusam kayak gini, aduuuuhhh tidak ada yang bagus bagus nya deh dari lo, mendingan loh tu juga jadi penjual gorengan kayak orang tua elo. Ngapain sekolah , pasti Lo gak mampu kan bayar uang sekolah . Orang macam lo mana mampulah , tapi sok sok mau sekolah, hahahaha.... Kamu apa apaan sih win, sekolahan ini aja bolehin aku sekolah, tapi kenapa sih kamu selalu aja hina hina aku, aku memang orang miskin Windy, tapi aku punya hak yang sama dengan kamu, aku punya hak untuk tetap sekolah. Orang miskin aja ngomong soal hak.. hahahaha.. Sadar diri aja deh lo, gue muak lihat orang miskin kayak lo. Udah windy, cukup...cukup win. Sampai kapan kamu ngehina aku terus, selama ini aku gak pernah ganggu kamu windy, tapi kamu kenapa selalu mengusik orang miskin kayak aku, hiks...hiks.. Aku memang anak penjual gorengan, tapi aku juga punya cita-cita,
POV Vena 1 Sudah lebih dari satu bulan tapi mas Ibrahim belum juga balikin uang yang dia pinjam dariku, ini yang bikin aku sebal padanya, tidak pernah tepat waktu setiap balikin uang, oleh karena itu aku minta bunga 10% kalau dia sampai telat balikin uangnya. Aku hanya kasih waktu 1 bulan paling lambat , aku takut Mas Pratama marah-marah , dari awal aku menikah dengan Mas Pratama beliau tidak pernah suka dengan Mas Ibrahim Kakakku. Mas Pratama pernah cerita kalau dia amat sakit hati dengan Mas Ibrahim karena perbuatan Mas Ibrahim di masa lalunya. Tapi ketika aku bertanya ada masalah apa, Mas Pratama tidak pernah mau menjelaskan dengan detail kepadaku. Dia sering menghasut aku untuk jangan terlalu percaya dengan omongan Mas Ibrahim, semua omongan Mas Ibrahim hanyalah kebohongan belaka. Mas Ibrahim sampai jatuh miskin karena ulah dia sendiri, itulah komentar Mas Pratama tentang Ibrahim. Sebagai istri yang sangat mencintai suami tentu aku percaya dengan
POV Vena 2 Uhh, aku jadi sebal dengan Mas Ibrahim , gara-gara dia aku dimarahi Mas Pratama, aku jadi benci dengan Mas Ibrahim, tidak sudi aku pinjamin dia uang lagi. Aku pinjamin uang karena aku kasihan, kenapa dia harus telfon Mas Pratama sih!! Seballl banget aku arggghhhhhhh... Lebih baik aku telfon dia sekarang, aku gak terima gara-gara dia aku dimarahi Mas Pratama, mana aku kuat tidak diberi uang bulanan, biaya hidup aku saja besar, kesalon aja ngabisin uang jutaan rupiah, belum lagi belanja pakaian bermerek. Tiap bulan Mas Pratama selalu transfer uang 25 juta rupiah ke rekeningku, angka yang sangat fantastis, apalagi saat ini belum punya anak, jadi aku nikmati saja uangnya untuk kesenanganku. *** " Halo Mas. " Iya Ven, ada apa Ven? Apa suamimu udah memberitahu kalau aku telat bayar hutangku? " Iya Sudah Mas, tapi gara-gara Kamu , aku dimarahi Mas Pratama, kamu kenapa sih telfon ke dia, kenapa gak telfon
POV Ibrahim Sungguh aku sangat bingung harus cari dimana uang 2 Juta rupiah plus dengan bunganya 10%, kenapa Vena begitu tega dengan kakak sendiri, berhari-hari aku memikirkan ini rasanya kepala ini mau pecah, udah hampir satu minggu pula jualanku sepi, aku bingung benar-benar bingung.Hasil jualan yang kudapat hanya bisa untuk makan sehari-hari dan untuk transportasi anak-anakku. Dimalam yang sunyi aku bentangkan sajadah, aku hanya bisa pasrah kepada Sang Maha Pemberi kehidupan, menangis dikegelapan malam, meminta pertolongan kepada Nya. Aku sungguh tak kuasa, tapi aku yakin Allah pasti akan beri pertolongan kepadaku, aku yakin Allah tidak akan membebaniku diluar kemampuanku. Sebagai seorang Ayah, Aku harus kuat dan tidak boleh mengeluh, aku tidak boleh menyerah, demi anak-anak dan istri yang begitu tulus kasih sayangnya untukku, disaat aku jatuh dialah wanita yang selalu setia mendampingiku. *** Hingga suatu malam disaat aku duduk merenun
POV Ibrahim 2 Sesampainya di rumah aku begitu penasaran kenapa amplop ini begitu tebal, sebelum tidur aku cek isi amplop tersebut, Ya Allah betapa aku kaget luar biasa , disaat aku benar-benar butuh pertolongan , ALLAH kirim pertolongan lewat Herlambang, berulang-ulang aku cek totalnya , Alhamdulillah... Alhamdulillah...Didalam Amplop tersebut ada uang dengan nominal 5 juta rupiah, Ya Allah pertolonganmu begitu nyata,tanpa aku sadari aku menangis terisak-isak. Aku begitu terharu, pertemuan dengan Herlambang sudah bagian dari takdir Allah. " Ayah ada apa? Kenapa tiba-tiba nangis? apa ada masalah Yah? Ujar istriku yang baru saja muncul dari kamar mandi. " Eh .. gak ada Bu, Ayah cuma terharu saja disaat kita lagi butuh pertolongan gini, ALLAH kirimkan seseorang untuk membantu kita . " Maksud Ayah gimana? Siapa yang bantu kita Yah? Apa Ayah cari pinjaman lagi? " Tidak Bu, Ayah tidak cari pinjaman lagi, tapi tadi disaat jual
Vena Mengundang Ibrahim ke acara akikahan anaknya Tujuh bulan kemudian , Vena akhirnya dikaruniai seorang Putri yang cantik, pada saat itu ternyata Vena tengah mengandung, Vena sendiri baru menyadari ketika usia kandungannya menginjak tiga bulan. Tepat diusia Putrinya 7 hari , Vena pun mengadakan acara akikahan, tidak lupa Vena mengundang Kakaknya beserta keluarga kakaknya. Vena sudah menikah selama lima tahun dan akhirnya dikaruniai anak setelah lima tahun pernikahannya. *** Ibrahim yang lagi sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk gorengan merasa heran karena tiba-tiba Vena menelfon , setelah lebih kurang tujuh bulan mereka tidak berkomunikasi. Drrrtt..Drrrtt...Drrrtt.. " Halo Assalamualaikum Ven. "Halo Mas, Wa'alaikumsalam. Apa kabarnya Mas? Kamu sehat-sehat aja kan Mas? sudah lama aku gak dengar kabarmu " Alhamdulillah Mas dan keluarga dalam keadaan sehat
Sena diterima di Universitas impiannya1 Tahun kemudianHari ini tiba hari pengumuman kelulusan dari Universitas Martadinata, Aku bisa ikut ujian karena sebagai Mahasiswi undangan, alhamdulillah Aku lulus dengan nilai terbaik dan menjadi Mahasiswi Undangan di Universitas ternama yaitu Universitas Martadinata, sungguh Aku merasa sangat bahagia dan tidak pernah menyangka bisa lulus di Universitas ternama, Aku merasa seperti mimpi.Terimakasih Ya Allah atas Anugerah ini.Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah..Satu impian ku terwujud untuk bisa mengenyam pendidikan di Universitas yang selama ini aku mimpikan, banyak orang yang menginginkan bisa masuk kesini, dan Aku bisa masuk karena menjadi Mahasiswi undangan dan dapat beasiswa juga, maka nikmat mana lagi yang akan aku dustakan. Sangat dan sangat bersyukur, karena aku ingin sukses dan membahagiakan kedua orang tuaku.Memang kesuksesan
Curahan Hati Sena Aku bersyukur lahir dari rahim seorang Ibu yang hebat dan aku bersyukur punya seorang Ayah yang hebat, bagiku kehebatan bukan soal materi saja, tapi sebuah perjuangan yang tidak pernah mengenal kata lelah. Ketulusan mereka dalam mendidik dan merawatku tidak bisa dinilai dengan apapun di dunia ini, harta seisi dunia ini pun tidak akan dapat menggantikan kasih sayang Ibu dan Ayah. Air mata ini selalu jatuh berderai, ketika melihat Ibu dan Ayah pagi-pagi buta harus bangun demi mencari nafkah. Subuh hari Ayah pergi belanja untuk segala kebutuhan dalam berjualan. Sepulang dari pasar Ibu dan Ayahpun kerjasama mempersiapkan bahan-bahan untuk gorengan yang akan dijual. Ayah mulai berjualan sore hari, dan saat itupun Aku ikut membantu Ayah berjualan .Jika ditanya apa Aku malu menemani Ayah berjualan? tentu saja tidak. Ayah
POV HerlambangAku Herlambang, saat ini aku menjabat sebagai Direktur keuangan di Perusahaan Sawit Madani.Sebelumnya aku hanya staff keuangan yang berada dibawah kepemimpinan Pak Ibrahim.Semenjak Pak Ibrahim diberhentikan dari perusahaan sawit ini dan lima tahun kemudian aku diangkat menjadi direktur keuangan.Bagiku Pak Ibrahim orang yang sangat jujur dan kinerjanya sangat bagus dan tidak ada sifat sombong dari dirinya.Pernah suatu ketika anakku sakit dan harus dioperasi beliaulah yang membantuku untuk bayar administrasi di rumah sakit dan tidak tanggung tanggung biayanya , untuk operasi dan perawatan selama 2 Minggu menghabiskan uang sekitar 50 juta rupiah, ketika aku hendak menggantinya Pak Ibrahim tidak mau menerimanya.****Aku benar-benar bertekad dan sangat berharap bisa menemukan
POV AmoraNamaku Amora, aku seorang wanita yang terhormat karena aku lulusan sarjana dan menempuh pendidikan di luar negeri, tapi aku bukanlah seorang wanita yang terlahir dari turunan bangsawan atau orang tua yang kaya raya, tapi aku terlahir dari kehidupan keluarga yang miskin dan dicampakkan banyak orang.Masa kecilku, aku habiskan untuk membantu ibuku jualan kue keliling.Kalian pasti bertanya kemana Ayahku kan?Ayahku seseorang yang sangat aku benci karena dia telah menjadikan aku budak nafsu sejak aku duduk dibangku SMP kelas 1. Aku ingin melawan tapi aku tidak mampu karena dia selalu mengancamku. Untuk menghindari Ayah aku selalu pulang kerumah sore hari dengan alasanngerjain tugas.Ayahku seseorang.. , ah rasanya tidak sudi lidah ini memanggil dia Ayah, karena dia bukan sesosok Ayah , dia tidak bedanya dengan penjahat, kerjaannya hanya tidur, makan , berjudi serta mabuk-mabukan.Waktu
POV Vena1 tahun yang Lalu aku minta mas Pratama untuk menceraikan aku, karena aku tidak kuat dengan sikapnya.Pernikahan apa yang kujalani ini, aku merasa hidup sendiri. Setiap hari Mas Pratama selalu pergi pagi dan pulang larut malam dan terkadang sama sekali tidak pernah pulang.Aku juga sudah mengetahui kalau Mas Pratama berselingkuh dengan sekretaris nya yaitu Amora. Pernah suatu ketika aku mengikuti Mas Pratama dan akhirnya aku memergoki dia bersama Amora di apartemen Amora. Hati ini terasa hancur berkeping keping , mungkin inilah alasannya kenapa Mas Pratama mengurangi jatah bulananku karena dia lebih memilih memanjakan kekasih haramnya.Setiba di Apartemen itu aku pun langsung masuk tanpa permisi dan mendorong wanita hina itu dan tamparan demi tamparan aku layangkan kepada seorang laki-laki yang masih berstatus sebagai suamiku." Vena !!!!Keterlaluan kamu yaa!!Kenapa kamu menampar aku hahhhh?Istri stresss kamu it
Flash Back Off POV WindyAku merasa jenuh ditempat ini, sudah 2.5 tahun berada disini tapi aku belum bisa dan merasa belum siap dan semoga saja aku akan terbiasa berada disini.Setiap hari mesti bangun jam 03.00 pagi untuk sholat tahajud , lanjut baca Al-Quran dan sholat subuh. Aku merasa waktu untuk istirahat sangat sedikit.Selama 2.5 tahun aku coba untuk instropeksi diri, aku sadar kalau aku salah . Aku selalu jahatin Sena karena terlalu berambisi untuk bisa taklukkan hati Ruri.Aku lihat, Ruri menyukai Sena walaupun aku tau Ruri tidak pernah mengungkapkannya. Ruri memang pria idaman banyak wanita. Wajahnya yang tampan, sangat cerdas dan sangat menghargai wanita.Tapi sekarang aku sadar, tidak ada yang bisa dipaksakan karena semuanya telah diatur dan ditetapkan oleh Allah dan sebagai hamba kita hanya dapat me
POV WindyFlash Back2.5 Tahun yang laluAku lelah dengan apa yang aku jalani sekarang, aku berada ditempat yang aku benci, ditempat yang penuh dengan aturan-aturan yang membuat aku muak.Karena Sena aku dikirim ketempat ini.Ketempat yang tidak ada kesenangan didalamnya . Karena perbuatan ku yang suka fitnah Sena dan pada saat itu juga dengan sangat tegas Papi mengatakan kepadaku bahwa aku bukan anak kandungnya." Windy selama ini Papi dan Mami sangat menyayangimu nak dan mengajarkan hal-hal yang baik tapi kenapa tingkah lakumu seperti ini, Papi kecewa Windy !" Maafin Windy Papi, Windy janji akan berubah menjadi lebih baik lagi.hiks..hiks.." Sudah nak, berhenti kamu menangis.Papi selalu beri kamu kesempatan tapi apa? Kamu selalu mencoreng nama baik Papi." Benar kata pepatah
2.5 Tahun KemudianPOV SenaWaktu subuh akan segera tiba dan lantunan ayat Al Qur'an pun terdengar. Hati ini merasa begitu tentram ketika mendengarkannya dan tidak berapa lama adzan subuh telah berkumandang yang telah menandakan bahwa waktu subuh telah datang.Segera kubergegas untuk berwudhu dan menjalankan perintah Allah Yang Maha Kuasa.Kutunaikan kewajiban sebagai hamba yang selalu bersandar kepada-Nya dan berdoa dengan penuh keyakinan bahwasanya setiap do'a pasti akan selalu di ijabah oleh Sang Maha Kuasa.Semoga hari ini aku diberi kemudahan dalam menghadapi ujian karena ini merupakan penentu kehidupanku untuk kedepannya. Ya, hari ini aku akan menghadapi ujian skripsi , semoga saja hasilnya memuaskan.***Jam di dinding menunjukkan pukul 07.30 dan aku bergegas untuk berangkat ke kampus karena ujian akan
POV PratamaAku menyukai Vena karena dia gadis yang cantik dan pintar, tapi sayangnya aku tidak tau kalau Vena itu adalah adiknya Ibrahim, kalau saja aku tau mungkin aku tidak akan pernah mau menikah dengan Vena.Aku baru tau kalau Vena itu adiknya Ibrahim disaat aku hendak melamar Vena, tidak mungkin aku batalin pernikahan dengan Vena karena aku pun mencintai Vena🌹🌹🌹🌹Aku menikahi Vena karena dasar cinta , bagiku Vena wanita yang lembut dan bersahaja, tapi sulit bagiku menganggap Ibrahim sebagai saudara, sampai saat ini rasa tidak suka ini menjelajahi hatiku.Karena rasa tidak suka itu aku pun merencanakan hal yang buruk pada saat Ibrahim masih bekerja di Sawit Madani, apa yang aku lakukan padanya sulit untuk dilacak hingga sekarang karena aku selalu menghalangi niat seseorang yang in
POV IbrahimLima bulan setelah menikah Sindi pun hamil , aku sangat bahagia dan aku merasa kebahagiaan ini bertambah.Sembilan bulan kemudian Sindi pun melahirkan putri yang sangat cantik dan aku beri nama Sena Ibrahim.🎀🎀🎀Ujianku kembali datang disaat Sena berusia empat tahun, disaat itu aku diberhentikan dengan tidak hormat .Pada saat itu aku dianggap telah korupsi dan aku tidak mengerti kenapa bisa dituduhkan hal seperti itu. Sesuatu yang tidak pernah aku lakukan sama sekali. Apa yang aku punya disita oleh perusahaan termasuk diantaranya rumah mewah yang baru saja aku nikmati disaat usia Sena satu tahun serta 2 mobil dan semua perhiasan yang dimiliki oleh Sindi.Habis sudah harta yang aku miliki , tapi aku ingat bahwa harta yang kupunya hanyalah titipan , sebelum aku suk
POV IbrahimFlash Back Sambil bekerja akupun melanjutkan pendidikanku, aku mengambil kuliah malam.Karena saat pagi sampai sore aku harus kerja dulu dan sepulang dari kerja aku langsung berangkat kuliah.****Empat tahun sudah aku mengeyam pendidikan di Perguruan tinggi dan selama empat tahun juga aku bekerja di Perusahaan Sawit yaitu PT. Sawit Madani.Saat aku lulus dari perguruan tinggi , adikku Vena pun lulus dari SMA dan melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.Aku sangat menjunjung tinggi pendidikan dan aku bersikeras untuk bisa menyekolahkan Vena hingga perguruan tinggi.Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan". - Tan Malaka&nb