Share

Perdebatan Sengit

Kaisar semakin cemas. Mereka benar-benar akan menuju ke bandara. Dia tidak ingin berpisah dengan Ana. Lalu apa yang harus dia lakukan? Dia pikir dengan mengatakan ini semua, mereka akan tetap bersama. Karena dia sudah menjadi pahlawan. Tapi ternyata benar-benar. Dia tidak menyangka mobilnya sudah terparkir di bandara.

Pen pun segera turun diikuti Ana dan Mawar, tanpa menyapa dan menghiraukannya.

"Tunggu!" Kaisar berlari mendekati mereka bertiga, kemudian merentangkan kedua tangan tepat hadapan mereka. Langkah mereka bertiga pun terhenti.

"Apakah kalian benar-benar ingin pergi ke Amerika? Katakan jika ini memang lelucon," tanya Kaisar. Dengan cepat dia menatap Ana dan menggelengkan kepala. "Ayolah calon istriku. Katakan padaku. Apakah kau memang akan pergi?"

Pen mendekati Kaisar kemudian memegang kedua pundaknya dan mengamati kedua mata Lelaki itu dengan tajam. Lalu dia berkata, "Kita harus pergi, Kaisar. Aku tidak akan pernah melupakan jasamu. Aku mohon jika kau memang ingin anakku me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status