"Jadi, Berhati-hatilah Reth. Mungkin nanti atau suatu hari nanti Danil akan mencarimu kemari. " Maya memberikan peringatan kepada Retha agar berhati-hati.
Deg...
Jantung Retha berdebar kencang. Dia tidak menyangka kalau mantan suaminya akan berani mencarinya walau dia sudah punya istri sendiri. Begitu juga dengan Abhi yang mendengarkan semua percakapan Retha dengan mantan iparnya itu.
"Reth... Retha... " Maya mencoba menyadarkan Retha dari lamunannya.
"Ah, iya mbak. Ada apa lagi. "
"Tentang, tadi. Aku pinjam uangmu, atau beri aku pekerjaan sepertimu boleh Reth. Demi kelangsungan hidupku dan Arum. Karena kami benar-benar tidak punya uang dan tidak punya tempat yang harus kami tuju.
Lagi-lagi Retha berpandangan dengan Jihan, tapi kini Jihan hanya menggedikkan bahunya.
"Mbak Maya bisanya apa? dari penjaga toko sembako, jaga toko baju atau pelayan rumah makan? "
"Terserah, Reth. Aku akan bekerja dengan baik dan tidak akan mengecawa
Di kantor, Abhi yang sejak tadi mendapat telpon dari Jihan pun mulai merasa gelisah dan tak tenang. Rasa khawatir menyapanya, setelah mendengar informasi dari Maya. Ingin rasanya segera mempersunting Retha menjadi istrinya, tapi itu tidak mungkin. Undangan sudah disebar, jika sampai berubah jadwal akan mendatangkan gosip miring tentang hubungan mereka. Jadi, apa yang harus dia lakukan.Abhi segera pulang ke rumahnya, dia ingin berkonsultasi dengan papa dan mamanya mengenai hal ini. Karena Abhi tidak ingin mantan suami Retha mengganggu hidup Retha lagi.Mobil mewah Abhi sudah terparkir rapi di garasinya. Papa dan mamanya merasa aneh, karena tidak biasanya Abhi pulang kerja diwaktu se sore ini. Abhi masuk ke dalam rumahnya dengan wajah di tekuk masam."Kenapa Bhi, pulang-pulang wajahnya masam gitu." Sapa mama Erina ketika melihat Abhi masuk ke dalam rumah. Sedangkan papa nya sedang asik menikmati cemilan sore.Abhi tidak langsung membalas sapaan mamanya tap
Tiga hari telah berlalu, apa yang di khawatirkan Abhi ataupun Retha tidak terjadi. Danil tidak menunjukkan batang hidungnya di rumah Retha ataupun di tempat usaha Retha. Mereka berdua bersyukur karena apa yang ditakutkan tidak terjadi. Tapi Jika setelah ini, Danil ingin mengganggu Retha maka Abhi tidak segan-segan untuk bertindak. Karena Retha sudah menjadi tanggung jawab Abhi setelah ini.Abhi dan timnya juga sudah berhasil mengantongi nama-nama para tikus kantor yang harus dibasmi. Agar tidak terus-terusan menggerogoti perusahan sedikit demi sedikit.Tempat usaha Retha dua hari ini akan tutup, ia meliburkan semua karyawannya. Dan meminta mereka untuk datang di pernikahan Abhi dan Retha di hotel tempat acara pernikahan mereka diadakan.Retha dan keluarganya juga sudah datang ke hotel tempat acara. Mereka datang satu hari sebelum nya untuk persiapan buat besok. Orang tua Retha tidak pernah menduga kalau acara pernikahan anaknya akan semewah ini. Semuanya dipersi
Abhi sebagai mempelai pria sudah bersiap di ball room hotel didampingi papanya pak Pradipta dan beberapa orang saksi di sana yang akan menyaksikan acara sakral akad nikah antara Abhi dan Retha. Ia berhadapan langsung dengan pak Prambudi sebagai wali nikahnya Retha dan dengan penghulu di sampingnya yang sedang sibuk mempersiapkan berkas pernikahan mereka.Tak lama Retha datang dengan di dampingi ibu dan ibu mertuanya serta Jihan dan Vano. Kedua ibu itu mendudukkan Retha di samping Abhi, yang sedang tegang menantikan prosesi yang akan ia jalani. Padahal inini bukan pertama kalinya bagi Abhi. Tapi tetap saja,ketegangan mewarnai wajah Abhi. Wajahnya semakin menegang saat melihat sosok wanita cantik yang sudah beberapa hari ini tidak ia temui. Retha terlihat semakin cantik dan anggun saat memakai riasan di wajahnya dan gaun putih yang sangat indah. Karena selama ini, baik Abhi dan semua orang hanya melihat Retha tampil polos tanpa make up. Kini dihari pernikahan nya, aura kecantik
Tepat pukul tiga, pintu kamar pengantin Retha dan Abhi di ketuk. Dengan malas Abhi membuka matanya dan melepaskan pelukannya dari tubuh Retha. Dia melihat jam di tangannya."Pantas sudah jam tiga. " batinnya.Abhi lalu membangunkan Retha, yang masih terlelap. Mungkin karena terlalu nyaman tidur di dalam dekapan Abhi."Retha, bangun. Sepertinya MUA sudah datang ini sudah jam tiga. " Abhi membangunkan Retha dengan membelai lembut pipinya.Retha menggeliatkan badannya dan mulai membuka mata. Hal pertama kali yang ia lihat adalah, wajah tampan suami barunya."Cepat mandi, aku akan membukakan pintu. "Retha mengangguk, dan tanpa bicara sepatah kata pun dia langsung beranjak ke kamar mandi. Abhi membenarkan pakaiannya yang kusut, lalu ia berjalan menuju pintu membukakan pintu untuk seseorang yang sedari tadi mengetuk pintu kamarnya. Siapa lagi pelakunya kalah bukan sang mama."Retha mana? " tanya mama Erina ketika berada di dalam kamar anak
Di tengah acara resepsi, pembawa acara memberikan sebuah informasi kepada seluruh para tamu undangan yang hadir. Kalau aDan dari mempelai pria akan memberikan hadiah pernikahan untuk sang kakak yang sangat disayanginya itu.Jihan naik ke atas panggung bersama Vano yang selalu mengikutinya. Dan Jihan tidak keberatan akan hal itu. Ia lalu mengambil Mic dari pembawa acara."Untuk mas Abhi, kakakku yang sangat aku cintai dan sayangi. Selamat menempuh hidup baru, dengan seorang wanita yang sudah menjadi pilihanmu. Yang sudah mencairkan hatimu yang beku. Yang sudah mengembalikan nafsu makanmu yang telah lama mati. " Jihan terkekeh geli setelah mengatakan kalimat terakhirnya. Diikuti kekehan dari sang mama dan papa."Kita semua pasti tau, siapapun yang pernah mengajak kakakku menghadiri jamuan makan, pasti tidak akan pernah melihat mas Abhi makan barang sesendokpun. Bukan karena dia tidak mau makan atau karena dia tidak menghargai kalian. Tapi itu semua karena gangguan
"Reth... bolehkah aku...." Kata Abhi dengan ragu, dan menggigit bibir bawahnya.Retha yang mengerti arah pembicaraan Abhi pun mengangguk malu."Sudah sewajarnya aku melayanimu malam ini, mas. " kata Retha dengan tertunduk malu.Abhi mengangkat dagu Retha agar tidak tertunduk dan menatap matanya."Apa kau siap? "Retha mengangguk sebagai jawaban.Abhi menyusuri tiap jengkal wajah Retha. Wajah yang selalu mengganggu pikirannya beberapa waktu terakhir. Mulai dari keningnya, dia menyingkirkan anak rambut yang mengganggu penglihatanya. Sungguh dia tidak menyangka istrinya itu ternyata sangat cantik dengan rambut terurai yang selalu tersembunyi dibalik hijab yang selalu menutup kepalanya."Kamu cantik sekali, sayang. " Abhi tak sungkan lagi memanggil istrinya dengan panggilan sayang. Agar mereka lebih terlihat mesra.Wajah Retha memerah saat mendengar Abhi memanggilnya sayang. Baru kali ini dia mendapat panggilan dan pujian seperti i
Sepasang pengantin baru itu masih bergelung dibawah selimut walau matahari sudah meninggi. Tapi tak mengganggu tidur mereka sama sekali. Mereka juga melewatkan sarapannya, karena terlalu lelah walau hanya sekedar membuka mata.Abhi mengernyitkan matanya yang masih terpejam, karena merasa terganggu dengan sinar matahari yang masuk mmelalui celah jendela kamarnya. Dibukanya matanya perlahan, dan terlihat keadaan kamar yang Sudah terang benderang. Abhi menggerayangi atas nakas untuk mengambil ponselnya, dan dlihatnya waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang."Pantas saja udah terang banget gini. Laper lagi. " gumamnya.Iya menoleh ke samping kanannya, dan dilihatnya sang istri masih terlelap. Ingin membangunkan tapi tidak tega. Tapi perut sudah tidak bisa di ajak kompromi lagi karena lapar.Abhi segera menghubungi pihak hotel untuk mengantarkan makan siang ke kamarnya, sebelum membangunkan istrinya."Sayang.... bangun. Udah siang ini... "Re
Retha tidak bisa tidur malam ini karena dia memikirkan permintaan Danil tadi sore yang menginginkannya dan suaminya untuk datang menemui istrinya. Retha merasa ada sesuatu yang penting yang ingin di sampaikan Vio padanya dan suami.Abhi masuk ke dalam kamar setelah membantu Jihan menyelesaikan tugas kuliahnya. Sekarang Abhi dan Jihan memang tinggal bersama dengan Retha. Setetah menikah dengan kakaknya Retha tidak mengijinkan Jihan untuk tinggal di kost. Karena tidak pantas rasanya kalau sang kakak membiarkan adiknya tinggal di tempat kost. Padahal banyak kamar kosong di rumah. Vano memutuskan tidur dengan Danu. Setelah di beri pengertian para orang tua, kalau setelah papa dan mamanya menikah maka Vano sudah harus berani tidur sendiri jika pengen segera punya adik.Dilihatnya sang istri masih belum tidur dan masih melamun. Abhi mendekat ke arah istrinya itu, lalu duduk di samping ranjangnya."Kenapa belum tidur?" Tanya Abhi yang menyingkirkan anak rambut d wajah