Melihat kepergian wanita itu yang langsung berlari menuju pintu utama tentu saja membuat anak-anak yang kebetulan duduk di ruang tengah langsung berdiri dan menatap kami dengan tegang."Ada apa?""Tidak ada abaikan saja."Anak-anak yang masih bingung karena melihat seorang wanita bergaun panjang dan berlari dengan suara sepatu hak tinggi yang mengeluarkan suara keras hanya mengangkat bahu lalu melanjutkan tontonan mereka."Apa wanita itu akan baik-baik saja?""Tentu.""Ah syukurlah.""Dia akan baik-baik saja karena dia punya uang, tempat tinggal dan tidak kekurangan satu apapun.""Semoga begitu, Semoga dengan berakhirnya percakapan tadi, terakhir pula masalah di antara kita semua.""Iya.""Semoga wanita itu tidak dendam apalagi sampai mengganggu kita dan anak-anak.""Tidak, dia tidak akan berani melakukan itu, dia Pasti berpikir puluhan lagi, dan tak akan bersikap ceroboh karena sekali ceroboh bisa menghancurkan reputasi dan karirnya.""Ya, Mas, semoga selesai dengan baik."*Hari-h
Aku memang mencintai wanita itu, wanita yang mencuri hatiku dari tatapan pertama, dia adik angkatan di tempat kuliah aku, dia supel manis dan humoris, kemudian kami menjalin hubungan lalu berbagi kasih. Apa boleh buat, tahun-tahun bergulir, kemesraan itu tidak pernah pudar seakan kami baru bertemu beberapa hari, tidak terasa, tanpa sadar aku memiliki keluarga dan anak tapi aku masih tak mampu melupakannya.Aku sudah berusaha, kadang saat aku kembali ke rumah dan menatap istriku, ada sensasi rasa bersalah di sana, karena di belakangnya aku sudah berselingkuh. Belum lagi saat masuk ke kamar anak-anak dan melihat wajah mereka yang pulas tertidur.Aku sungguh, tak kuasa menahan rasa sedih di hati ini. Sesekali terbersit ingin lepas dari hubungan dengan Ailin, tapi, setiap kali bertemu dan menatap matanya kerinduan itu semakin mendalam dan menjadi-jadi saja. Saat wanita itu menyentuh tanganku dan berusaha menenangkan diri ini atas berbagai konflik dan pikiran yang kucurahkan padanya.
Setelah bercinta dengan Ailin aku kembali ke rumah sambil menyadari bahwa aku membawa aroma parfum wanita lain yang melekat di tubuhku. Bahkan aku bisa merasakan peluh dan gairah bercinta tadi masih melekat dalam ingatan dan seakan-akan terbayang di pelupuk mata.Entah kenapa setiap kali membayangkan Ayo link tanpa busana aku selalu terangsang begitu saja. Seolah ada gejolak yang terus membuatku terus tertarik dan tertarik kepada dirinya. Aku bahkan lupa pada pesona istri dan betapa dia juga cantik dan tidak kalah seksinya dibandingkan dengan selingkuhan.Aku aku tahu istriku punya garis wajah yang cukup cantik hidungnya mancung dan matanya besar, bola matanya selalu berbinar dan senyum di bibirnya. Ah, entah kenapa aku selalu memperlakukan dia seolah ia adalah wanita paling buruk di dunia. Aku menghancurkan mentalnya, mencela dan merusak harga dirinya."Apa kau merasa dirimu cantik? Apa kau merasa berkuasa karena kau jadi istriku? Kau tidak lebih dari sampah Andai Ayahku tidak bersik
Usai mandi dan mengganti pakaian aku mencoba menata hatiku untuk pergi menemui amaira. Aku dengan berterima kasih dan pura-pura mau makan kue ulang tahun buatannya aku yakin wanita itu akan melunak. "Ayah, selamat ulang tahun."anak-anak berhamburan dari kamar mereka satu orang membawa kertas yang bertuliskan Selamat ulang tahun dengan sketsa diriku yang sudah diwarnai dengan aneka warna, juga topi ulang tahun yang mereka buat dengan tangannya sendiri."Wah, terima kasih, Ini hadiah terbaik yang pernah ayah dapatkan." Aku memeluk dan mengecup kening anakku sementara Ibu mereka masih berdiri di meja dapur sambil menatap kue itu dengan wajah sedih.Aku meliriknya tatapan mata kami bersirobok, aku pura-pura tersenyum padanya sementara wanita itu hanya menatap diriku dengan datar. Kekecewaan yang ada di hatinya membuat dia tidak mau tersenyum sama sekali."Bunda yang membantu kami untuk membuatkannya jadi Ayah harus berterima kasih dan memeluk Bunda juga.""Iya, ayah senang sekali mendap
Ya, saat aku diam-diam mulai menyukainya ada saja hal yang membuatku kesal padanya. Ada ada rasa takut kehilangannya dan tidak diperhatikan olehnya lagi tapi setiap kali ingin memberinya perhatian dan mendekatinya aku selalu canggung dan tanpa sengaja menyakiti hatinya.Tapi, saat dia mulai memberiku perhatian, merawatku saat sakit dan menyuapiku makanan dia membuatku meleleh. Aku sengaja mengerjai kesabarannya dengan menggonta-ganti menu yang kuinginkan, aku tahu dia membuatnya sepenuh hati tapi aku mempermainkannya dengan menyuruhnya membuat makanan baru. Ujung-ujungnya aku malah makan mie dingin yang dia taruh di dalam kulkas karena sakit hati dengan tingkahku.Setiap pagi wanita itu selalu menyiapkan pakaian dan kaos kaki baru, aku rewel Kalau harus pakai kaos kaki yang bekas kemarin jadi aku memaksanya untuk melakukan itu. Aku juga menyuruhnya untuk menyetrika pakaian dengan licin dan tidak segan-segan memintanya mengulang kalau pakaianku Ada kusut sedikit saja. Sebenarnya aku t
Tak menunggu lama setelah bergabung di perusahaan istriku mulai membuat gebrakan baru dan Audit besar-besaran. Tanpa bertanya padaku dan atas kewenangan yang diberikan oleh Ayahku dia memecat orang-orang yang tidak disukai dan melakukan kesalahan. Besar atau kecil nilai kesalahannya, tua atau muda, tak peduli seberapa lama mereka telah bergabung di perusahaan ini kalau mereka menggelapkan dana proyek maka mereka akan diberhentikan dengan cara tidak hormat oleh istriku. Perbuatannya cukup membuatku dikecam dan didesak oleh dewan direksi agar kehadirannya segera disingkirkan dari perusahaan ini.Amira berbuat sesuka hatinya tanpa dia menyadari bahwa aku ditekan oleh eksekutif perusahaan agar aku mengendalikan tingkah dan sikap istriku. Di sisi lain aku juga tertekan oleh tekanan dari amaira yang terus melakukan manuver demi memisahkan aku dengan selingkuhanku. Dia bilang akan balas dendam padaku kalau aku tidak segera berpisah dengan ailin.Istriku terlalu tangguh dan terlalu cerdik un
"Apa kau tidak mendengar perkataanku!" Aku berteriak padanya dan itu sukses membuat semua orang di ruangan itu terdiam.Sebenarnya aku tidak harus bersikap sedramatis itu mengingat dia adalah istriku dan tidak pantas suami mempermalukan istrinya terlebih itu di depan bawahannya sendiri. Ah, suatu hari aku merutuki perbuatanku itu. Wanita itu memindahkan tangannya dari keyboard lalu menatap diriku sambil tersenyum dengan sinis."Kenapa kau memaksaku untuk menghentikan semua perintahku Apa kau khawatir wanita itu tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya!"Menyentil perkataan tentang wanita itu aku jadi gugup di hadapan para karyawanku. Aku khawatir selingkuhanku akan terungkap kalau aku terus memprovokasi istriku."Maksudku begini, tindakan investigasimu telah menimbulkan pergolakan dan keresahan tersendiri bagi dewan direksi....""Kenapa harus resah kalau mereka memang tidak korupsi Kenapa harus mereka yang resah. Hanya orang-orang yang melakukan kecurangan dan penggelapan yang akan res
Jujur saja, terlalu banyak pikiran dan tekanan akhir-akhir ini, membuatku sering tidak fokus dalam pekerjaan dan sedikit pusing. Kemarahan ayah dan tuntutan istriku seakan terus teranngiang di telinga ini.Mereka hanya meminta satu hal dariku. Berpisah dari Ailin untuk menormalkan kembali gejolak dan situasi yang tidak menyenangkan dalam keluargaku.Berhari-hari aku memikirkan hal itu sampai hanya sedikit waktu tidur yang kugunakan di malam hari. Aku terjaga dan kembali mempertimbangkan segalanya."Aku rasa aku harus memperbaiki hubungan dengan amaira agar situasi kembali berada dalam kendaliku," bisikku dalam hati. Aku menatap wajahnya yang pulas di tempat tidur, aku merasa bersalah, tapi memperbaiki keadaan tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Jika aku bersikap baik dan mencoba mengambil hatinya sekarang, dia akan mulai curiga kalau niat tulusku hanya pura-pura saja.Aku harus mengambil waktu untuk mulai bicara pelan-pelan dan menunjukkan kasih sayangku pada istriku. Di sis