Share

Bab 18

Bab 18

"Bagaimana gak mikirin, Lan. Dia pasti lagi pulang ketempat perempuan itu." Nisa menelungkupkan wajah di kasur berseprei putih.

Lana menatap Nisa pilu. Tangan Lana Mengelus-elus lengan Nisa memberi hawa damai.

"Udah Nis, jangan di bawa sedih terus," Lana menguatkan.

"Nis tapi lo baik-baik aja, gak ada trauma atau apa gitu? Dengan kejadian kemarin?" tanya Lana penasaran, ketika Nisa sudah tak menangis.

Pasalnya kemarin Lana dengar Nisa hampir mengalami pelecehan.

"Gue mabuk Lan, gue lupa-lupa inget," ucap Nisa santai.

"Ada untungnya juga ya, padahal hal buruk," Lana garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

***

Damar merebahkan tubuh lelah di ranjang dengan seprei bercorak bunga. Lama dia menunggu Kirana menidurkan Fatta tak jua kembali, hingga lelaki ini kembali terjaga tak juga Kirana ada di sampingnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status