Share

Bab 17

Bab 17

Darmi membuka tirai jendela kamar. Sorot terang benderang memenuhi kamar Nisa. Netra lentik Nisa mengerjap, tangan menyentuh kening.

"Mbok, jam berapa ini?" suara lemah Nisa bertanya.

"Jam 7, Non," jawab Darmi.

"Masih pagi, Mbok. Tutup lagi tirainya, silau ... aku mau tidur lagi, kepalaku sakit."

"Tapi tadi Den Damar pesen, Non Nisa suruh bangun pagi. Ayo Mbok bantu, makan bubur terus minum obat." Darmi membangunkan tubuh Nisa.

Awalnya Nisa ingin membantah. "Non, Mbok takut liat muka Den Damar, yang nurut ya," ucap Darmi.

Nisa pun tak mampu mengelak, dia juga kasihan jika Mbok Darmi kena marah, suaminya.

"Mbok ... Nisa, pengen nengok Papa," ucap Nisa di sela-sela suapan.

"Nanti Mbok anter ke Rs. Non jangan buat masalah terus kasian Den Damar. Kelihatan lelah. Belum ngurus perusahaan, belum lagi Nyonya Fina merongrong t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status