Share

34. Kemarahan Biantoro

Biantoro menatap Rumi yang sedang tertidur nyenyak itu, bagaimana mungkin dia bisa membiarkan semalaman Rumi bersama Alex. Apa yang telah mereka lakukan berdua di sini? Bagaimana bisa mereka berdua ada di sini? Apa mereka janjian? Berbagai pertanyaan ada di kepala Biantoro.

Biantoro makin merasa kesal, dengan pikiran-pikiran nya itu. Seharusnya kemarin ia langsung menyusul Rumi ke rumah sakit ini.

Apalagi jika dia tahu, ada Alex bersama Rumi. Kenapa juga Rumi tidak memberitahu jika dia bersama Alex? Apa mereka mau balikan lagi? Prasangka-prasangka buruk makin menyerah diri Biantoro.

"Awas saja, jika dia bangun nanti!" Ancam Biantoro pada Rumi.

Perhatian Biantoro benar-benar fokus pada Rumi yang masih tertidur nyenyak itu, hingga kehadiran Alex pun tidak dia hiraukan.

"Bangunkan saja dia, jika kamu ingin bicara, apa tidak pegal terus seperti itu!" Ucap Alex, merasa jengah dengan sikap Biantoro yang terus menatap ke arah Rumi.

Apa istimewanya Rumi, hingga Biantoro terus melihat nya tan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status