#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku
#part1#
"Tutt..tutt..tutt..." Bunyi ponsel suamiku.
"DIMANA AYAH?" Satu whatsaap masuk di ponsel suamiku. Kulirik sekilas, dan terbaca olehku.
Rasanya seperti tersambar petir saat itu juga, wajahku seketika memucat, bibirku kelu, ingin ku beranikan membacanya tapi apalah daya serasa seribu ton batu bergayut di lenganku hingga ku tak sanggup meraih ponsel suamiku.
Ku tarik dalam - dalam nafasku. Lalu ku hembuskan berlahan. Aku tata hatiku agar semua seperti sedia kala. Semua seperti tak ada apa - apa. Anggap saja aku tak melihat isi chat w******p itu, meski nyatanya terbaca olehku. Terbaca karena ketidaksengajaanku.
Haruskah aku bilang pada suamiku bahwa ponselnya ada satu chat w******p yang masuk? Satu chat w******p yang janggal, yang seharusnya aku curigai. Yang seharusnya detik itu juga aku mencari jawaban kepada suamiku. Apa maksud isi chat w******p itu? Atau siapa yang mengirim chat itu pada suamiku?
Argggh...nyatanya aku hanya mampu bergumam dalam hati. Hanya bisa bergerutu tanpa bisa mengungkapkanya. Selalu seperti itu...
"Pak...ada w******p masuk." Ku beranikan diri untuk bersuara meski kelu.
"Dari siapa Buk? Halaahh... paling dari anak - anak kantor." Jawab suamiku begitu santai, seakan tiada rahasia ada di dalam ponselnya.
"Mana aku tau dari siapa Pak, passwordnya ge ibu gak tau." Jawabku sedikit ketus!!
Ya, aku ini istri yg bod*h. Sering kali saudara - saudaraku, teman - temanku menasehatiku untuk bertanya password HP suamiku apa. Tapi, aku memilih selalu mengabaikannya. Kenapa selalu seperti itu? Karena aku ingin mempercayai suamiku. Terlalu banyak kerikil yang telah kami lewati. Perjalanan cinta kami hingga bersatu begitu penuh akan rintangan. Kini aku sudah hidup bahagia dengan suamiku bersama kedua putriku. Alasan itu kemapa aku lebih memilih diam. Karena aku takut kecewa, jika akhirnya aku harus benar - benar menemui kejanggalan - kejanggalan suamiku seperti yang orang - orang ceritakan padaku.
Mas Dirga Hartanto,itu nama suamiku. Suamiku adalah orang sangat berpegang teguh dengan prinsipnya. Jika dia telah memutuskan A maka istrinya pun harus A. Begitu pun masalah ponsel suamiku. Dia tak ingin istrinya ikut campur masalah HP. Baginya ponselnya adalah prifasinya. Istri tidak perlu tahu apa yang tersimpan di dalamnya.
Dan inilah satu dari kelemahanku. Aku hanya menurut. Aku tak pernah protes, bahkan berontak kepada suamiku. Aku ini istrinya, tapi kenapa aku tak boleh tahu apa password suamiku? Bukankah itu hal yang sangat janggal? Bukankah itu tidak wajar?
Lagi - lagi aku hanya mampu pasrah...Ya, inilah aku...Sekar yang penurut. Istri yang selalu menuruti perintah suaminya.
Jujur setiap ada yg menasehatiku secara halus tak jarang pun pedas, ku akui hati kecilku juga kepo, ingin tau password HP suamiku. Aku tak munafik, ada rasa curiga.
Tapi kembali lagi, aku ini hanya seorang yang "Nrimo ing Pandum" istilah Jawa yang artinya apa pun keadaannya hanya bisa pasrah nerima nasib.
Begitupun tentang password HP mas Dirga suamiku sendiri yang aku tak tau. Miris...tapi inilah yang sebenarnya. Jangankan untuk mengotak - atik isi ponsel suamiku. Menyentuh pun aku tak mampu. Bukan tak mampu, tapi tak pernah di ijinkan oleh suamiku sendiri. Ya, memang aku tak pernah tau apa password HP suamiku. Aku ini istrinya...tapi terasa menjadi orang asing.
Sekar Prihatin, itu namaku. Aku anak pertama dari tiga saudara. Aku lahir di kota kecil daerah Jawa. Kedua orang tuaku selalu berpegang teguh dengan prinsipnya. Bahwa seorang wanita yang sudah bersuami, kelak harus menurut pada suaminya. Apa pun yang suaminya katakan, apapun yang suaminya putuskan. Karena suami adalah imam yang wajib kita ikuti dan kita patuhi.
Sesuai namaku Sekar Prihatin, yang artinya bunga yang bisa menerima apapun, dimanapun dan bagaimanapun keadaannya. Yaa, mungkin itu alasan kenapa seakan aku cuek atau nerima kenyataan kalau suamiku sendiri pun tak mengizinkanku tau apa password hpnya. Selalu seperti itu, aku selalu di bayang - bayangi oleh makna namaku sendiri. Sekar yang nerima ing pandum.
" Istri itu gak usah tau isi HP suami, yang penting suami gak neko- neko." Celetuk mas Dirga, sedikit nada keras suaranya hingga lamunanku seketika ambyar!!
"Iya Pak...ibu percaya kok ama bapak, kalau bapak itu di kantor gak neko - neko." Sambil ku tarik bibirku untuk terpaksa tersenyum, walau hanya senyum palsu.
Aku lebih memilih mengalah. Aku tak mau ada perdebatan diantara kami. Selalu seperti itu, itu caraku untuk mengjindari suatu pertengkaran dalam rumah tanggaku.
"Ya udah bapak berangkat kerja ya Bu." Mas Dirga berpamitan padaku. Mas Dirga menyodorkan tangannya padaku.
"Iya pak, hati - hati di jalan pak." Ku cium punggung tangan suamiku. Seperti rutinitas hari - hariku. Mas Dirga pun melayangkan kecupan kecil di keningku.
Ku lihat mas Dirga telah menaiki mobilnya. Aku melambaikan tanganku, sambil berdiri di ambang pintu gerbangku.
Ku lihat mas Dirga tersenyum padaku. Lalu menghilang bersama deru suara mobilnya. Aku pun bergegas masuk ke dalam rumah.
Ku langkahkan kakiku meski berat. Ya, aku masih memikirkan siapa yang mengirim chat w******p kepada suamiku. Kenapa harus dengan panggilan AYAH? Sungguh, membuat hatiku tak tenang.
Ah...sudahlah anggap saja w******p orang yang nyasar. Anggap saja itu w******p salah kirim. Gerutuku sendiri.
***
Tapi tak bisa ku bohongi. Begitu sesak di dadaku setiap ku ingat isi w******p itu tadi. Aku ingin menangis, aku sudah menahannya sedari tadi.
Ku banting tubuhku ke kasur. Tak kuasa lagi air mata ini ku bendung. Terisak - isak sejadinya, mataku nanar, dadaku sesak, tak mampu bersuara lagi!!
Aku yang tak pernah menaruh curiga, terlalu percaya pada suamiku. Tapi ternyata suamiku tidak setia!! Ya, aku sangat bisa merasakan hal yang ganjil pada tingkah laku suamiku apa lagi jika berkaitan dengan ponselnya. Tapi aku bisa apa? Tiada bukti satu pun yang ku genggam. Tiada bukti atas perselingkuhan suamiku.
Berawal dari nasehat teman yang prihatin melihat ku dihianati diam - diam oleh suamiku. Temanku menceritakan semua kejanggalan - kejanggalan kelakuan suamiku dibelakangku. Tapi aku selalu menganggap remeh hal itu. Aku selalu betfikir positif terhadap suamiku.
Suamiku setia. Mas Dirga tak mungkin akan melakukan hal yang menjijikan itu. Sebuah perselingkuhan!!!
Aku tak ingin percaya!! Suamiku setia!! Awalnya aku tetap bersih keras dengan kepercayaanku tapi kini kenyataannya menampis hal itu.
Kenyataan pahit itu menamparku, menampar kepolosanku yang terlalu percaya pada suamiku. Sejujurnya selalu ada curiga. Sejujurnya selalu ingin bertanya apa password HP suamiku. Tapi kembali lagi...aku adalah Sekar yang penurut.
Dan kini kejanggalan - kejanggalan mulai ku temui. Dari awalnya aku yg cuek masalah HP atau teman - temannya. Kini mulai ku buka mataku. Aku harus berubah. Aku tak boleh lemah. Aku harus mampu untuk memberanikan diri, untuk menyelidiki apa yang tersimpan di ponsel suamiku.
Jika memang benar tidak ada yang mencurigakan dalam ponsel itu. Pertanyaannya adalah kenapa aku, istrinya tidak tahu apa password HP suamiku?
Miris. Ya, sebenarnya sangat miris. Ada kalanya aku ingin merasakan seperti istri - istri di luar sana. Yang begitu leluasa bermain ponsel suaminya, tanpa ada kekangan. Tanpa ada prifasi. Bukankah seharusnya istri wajib tahu isi ponsel suaminya...begitu pun berlaku sebaliknya.
Kembali lagi ..aku hanya bisa pasrah. Aku hanya bisa menjadi Sekar yang menerima apa adanya. Sampai kapan akan terus bertahan seperti ini? Entahlah...biarkan semua mengalir apa adanya. Biarkan semua mengalir mengikuti arus.
Sekali lagi, aku ini istrinya, tapi aku tak tau apa password hp suamiku!!
Bersambung...
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part2"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Dirga hartanto dengan Sekar prihatin binti bapak Slamet suseno dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai""Saya terima nikah dan kawinnya Sekar prihatin binti bapak Slamet suseno dengan mas kawin tersebut dibayar tunai""Sah...???""Saaaaahhhhhhhhh.....""Alhamdulillah..." Puji dan puja syukur, kini aku sah jadi istrinya.Ku cium punggung tangan mas Dirga, suami sahku. Dia pun membalas dengan kecupan hangat di keningku.Seketika jatuh butiran tangisku. Entahlah, tangis bahagia dan sisanya luka.Bahagia ...karna aku sudah jadi istri sah suamiku, mantan pacarku selama tiga tahun dengan seribu kerikil cobaan rintangan dalam kisah cinta kami. Akhirnya hari ini pun menjadi hari bahagia kami. Cints kami bersatu. Meski badai selalu
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part3"tiiinnt...tiiinnt....tiiiinn.." Bunyi klakson mobil baru milik suamiku.Mobil Veloz merah , sesuai warna favoritnya.Bergegas ku bangun, tubuhku agak sedikit sempoyongan karna tak sengaja aku tertidur menunggunya di sofa ruang tamu."Krekett...ketttt..krekettt.."ku geser pagar gerbang rumah,biar si Merah masuk ke kandangnya." Pak...kok pulangnya malem banget?"tanyaku sedikit mengintrogasi."Lembur sayang.." sahut Suamiku.Mas Dirga tersenyum manis sambil mengecup pipi kiriku.Ku raih tangannya,ku cium punggung tangan mas Dirga,kebiasaan wajib yg ku lakukan berangkat dan pulang kerja.Seketika hatiku terasa nyeri. Ku hirup lagi wangi parfum yg sama entah yang keberapa kali,yang jelas bukan wangi parfum suamiku. Lalu, wangi parfum siapa yang menempel di baju suamiku? Kenapa sering sekali wangi parfum ini melekat di tubuh su
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part4**Luka itu mungkin bisa terobati, tapi tak kau sadari ada bekas sisa luka yang kau torehkan?Tertusuk direlung paling dalam di hatiku, Yaa yang terdalam hingga akalku pun tak mampu menjamahnya.Derai air mataku hanya wujud secuil kecewaku, tapi bahagiama dengan hatiku??Kau menari berselimutkan dusta dengan mengatasnamakan cinta.Lalu apa itu cinta jika terselip dusta diantaranya?Aku hanya bisa bertanya pada angin yg berlalu, pada rintik hujan yang berlomba menuju tanah, pada rumput ilalang yang liartapi mereka hanya membisu seperti mulutku yg kelu oleh dustamu.Biarlah lukaku jadi lukakuBiarlah bahagiamu diatas dustamuBiarlah...aku hanyalah aku.***Ku ketik kata-kata itu lalu ku jadikan story whatsappku. Entahlah, aku hanya ingin menumpahkan isi hati yang tak bisa ku luapkan.Tentunya aku privasi orang-orang y
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part5"Sayurrr...sayurr...sayurr...". Terdengar teriakan mesra abang sayur langganan di komplek perumahanku.Ku paksakan tubuhku untuk bergerak menjalankan tugas muliaku, Ibu rumah tangga. Anak-anak sudah berangkat sekolah, begitu pun suamiku sudah berangkat ngantor. Ku lirik jam yang terpasang di dinding kamarku menunjukkan pukul sembilan pagi. Jadwal rutin untuk belanja ke abang sayur langganan."Ehh..ehh..tau gak sih Jeng, lakiknya si Ranti itu punya bini simpenan loh..bohai, cantik, jauhh deh ama si Ranti.." Celetuk salah satu emak-emak berdaster, sebut saja si Tukang Ghibah!!"Yaelahhh Jeng, aku mah udah tau dari dulu kali. Si lakiknya Ranti kan sekantor ama suamiku. Udah bukan rahasia lagi Jeng..." Sahut salah satu emak-emak berdaster lainnya, sambil tertawa terkekeh - kekeh."Ya wa
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamikiu#part6Matahari telah pulang ke peraduannya. Senja kini berganti malam. Dan pun malam semakin larut...!!Ku tarik selimut menutupi seluruh tubuhku, dingin sekali malam ini. Tiba - tiba ku rasakan sentuhan lembut di bawah selimutku..sentuhan tangan kekar mas Dirga mulai menari di bawah selimut. Tubuhku yang dingin seketika berubah hangat.Tangannya mulai menari nakal dengan lincah. Jantungku mulai berdetak kencang bahkan suhu tubuhku mulai memanas. Sengaja ku pejamkan mataku untuk menikmatinya."Buk...buka ahh selimutnya.." Bisik mas Dirga ditelingaku. Nafasnya begitu hangat.Tak perlu ada pemberontakan segera ku hempaskan selimut itu dari tubuhku. Aku pasrah mas, batinku."Buk..kamu cantik sekali pakai gaun ini ..malam ini kamu sexy sekali.." Celetuk mas Dirga saat matanya melihat Lingerie merah yg ku kenakan malam ini.S
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part7Aku masih termenung sendiri di kamarku. Masih ku pandangi kotak kecil berisikan sepaket perhiasan kado dari mas Dirga. Entahlah, aku enggan memakainya. Ya, kuakui ini memang mewah dan ini kali pertama suamiku memberikan kado perhiasan bahkan sepaket. Tetap saja aku kecewa. Fikiranku kacau, memikirkan kejadian semalam gara-gara lingerie sialan juga memikirkan lipstik siapa yang ku temukan di tas mas Dirga sepekan yang lalu. Apa lagi respon mas Dirga saat ku kenakan lingerie itu dan mengejek perutku yang bergelambir. Aku sudah melahirkan dua anaknya, wajar saja kalau perutku tak sesingset waktu gadis dulu. Seketika ku pegang perutku, ku cupit penuh kesal!!Ku beranjak bangun. Ku langkahkan kakiku menuju kaca full body di pojokan kamarku. Aku berdiri, ku miringkan tubuhku ke kanan dan ke kiri. Dasar perut gelambir, gerutuku!! Benar saja udah kaya hamil tiga bulan, ba
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part8Dan akhirnya malam itu aku dan mas Dirga memadu cinta, setelah satu bulan lamanya dia tak menyentuhku. Tidak ada yang special malam itu. Entahlah, mungkin mas Dirga melakukannya hanya sebatas memenuhi kewajibannya yaitu memberikan nafkah batin padaku. Meski tiada moment yang special, tapi aku masih tetap bersyukur mas Dirga masih mau memenuhi kewajibannya.Pagi telah tiba. Sang surya pun telah memancarkan sinar hangatnya. Ku putuskan untuk diet, maka sengaja aku lari kecil keliling komplek perumahanku. Akan ku jadikan agenda rutin di pagiku. Keringat di seluruh tubuhku mulai mengucur. Wajahku pun mulai di basahi oleh keringatku sendiri, sesekali ku usap dengan handuk kecil yang melingkar di leherku. Tiga kali sudah ku putari gang komplek perumahanku. Nafasku mulai tersenggal - senggal, aku mulai kecapekan. Dasar aku yang tak pernah berolah raga, pekikku dalam hati.
#Aku Pertama Tapi ke -2 di Hati Suamiku #part9 Sudah tiga hari lamanya aku terbaring di rumah sakit. Kondisiku sedikit membaik, tapi tubuhku masih sangat lemas. Dokter menjelaskan bahwa Tifus yang ku derita bukan karena diet ketatku, itu karena suatu bakteri jahat pada ususku tapi diet ketatku juga berpengaruh membuat tubuhku semakin drop. Akhirnya dokter menyarankan padaku untuk berhenti diet. Aku sedikit kecewa, aku harus berhenti diet. Padahal aku lagi semangat - semangatnya berolah raga. Aku hanya pasrah, sekarang yang terpenting aku bisa pulih kembali. Aku harus sehat dan segera pulang ke rumah. Aku terlelap sejenak. Mungkin karena pengaruh obat di tubuhku jadi sering kali aku tertidur. Samar - samar ku dengar suara yang tak asing lagi di telingaku. Ya, benar itu suara ibu mertuaku. Aku merasa semakin lemas aja bukan gara- gara penyakitku,tapi karena kedatangan ibu mertuaku. Oh Tuhan...aku tak mau menjadi mena
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part61 (Extra Part)POV DirgaPenyesalan selalu datang di belakang. Ya, kini aku merasakannya. Penyesalan atas segalanya, mungkin ini memang pantas untuk ku dapatkan. Lebih tepatnya, karma untukku...!!!Ku pandangi wajah dan dan seluruh penampilanku di depan pantulan kaca sebuah toko. Gembel, ya pasti semua orang akan berfikiran yang sama saat melihatku sekarang. Baju lusuh, kotor, bahkan aku sudah tidak mandi lebih dari tiga hari ini.Ku ambrukkan tubuh yang kucal kurus tak terurus ini di emperan sebuah toko yang si empunya belum membuka toko ini, jika toko ini sudah di buka, otomatis aku akan di usir karena mereka menganggapku gembel bahkan tak jarang menganggapku orang gila, begitulah perlakuan orang - orang sekitarku sekarang saat melihatku!!Aku hem
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part60 ( END )Dua bulan pasca putri bungsuku memutuskan memilih tinggal bersama bapaknya. Ada rasa kehilangan yang tak bisa ku ungkapkan. Bagai berjalan dengan satu kaki. Bagai melihat dunia dengan satu mata, seperti itulah hati nurani seorang ibu yang kini ku rasakan. Aku tak sempurna tanpa kedua putriku.Aku tak mungkin memaksa anakku untuk memilih tinggal bersamaku, karena ia sudah bukan anak kecil lagi. Ia telah beranjak dewasa, punya pilihannya sendiri.Dan satu hal lagi, kini aku resmi menyandang status janda. Ya, kini aku seorang janda. Status yang tak pernah aku mimpikan sama sekali. Tapi aku percaya, akan ada bahagia usai bercerai. Janda hanyalah status belaka, tapi ketentraman hati adalah tujuan utama hidup. Kini akhirnya, aku seorang janda.Memang di balik perceraian pas
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part59Setelah emak pulang kampung. Semenjak itu juga mas Dirga tidak kembali lagi ke rumah ini. Sudah satu bulan lamanya pasca perang mulut dengan emak, itu terakhir kali kedua putriku bertemu dengan bapaknya. Aku bisa merasakan kerinduan yang mereka pendam, meski rasa benci kepada bapaknya masih menguasai fikirannya.Akhir - akhir ini sering kali putri sulungku mengeluh soal kebahagian bapaknya dengan istri barunya. Bapaknya sering posting jalan - jalan, shoping, kulineran dengan istri barunya. Seakan mereka penuh bahagia melewati hari - harinya, bak dunia milik mereka. Dan putri sulungku merasa sakit hati melihat postingan kebahagiaan bapaknya.Berbeda dengan putri bungsuku. Akhir - akhir ini ia justru selalu mengeluh kangen bapaknya. Wajar, karena memang dia yang lebih dekat dengan bapaknya. Putri bungsuku sangat manja dan lengket dengan bapaknya dari pada de
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part58Aku bergegas membuka pintu. Dan pertama yang ku lihat adalah wajah ibu mertuaku.Entahlah, aku harus bahagia atas kedatangannya atau sebaliknya. Yang terlintas di benakku saat ini hanyalah mulut pedasnya. Ya mulut pedas mertuaku yang membuat aku selalu menjaga jarak dengannya selama ini.Kondisi keluargaku saat ini sedang kacau. Konflik batin antara mas Dirga dan putriku sudah membuatku mengelus dada. Apa lagi sekarang kedatangan ibu mertuaku yang terkenal dengan mulut pedasnya.Ketakutan terbesarku adalah ibu mertuaku akan menutup mata dan hatinya untuk membela kecurangan anaknya. Itu ketakutan terbesarku.“ Sekar...emak udah salam dari tadi ndak di jawab? Wajib hukum menjawab salam itu. Malah ngelamun lagi....apa hobimu itu ngelamun?Ora b
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part57Sedetik setelah adegan gayung melayang dan mendarat tepat di wajah Riska, aku hanya mampu diam membisu. Tak ada kata yang mampu keluar dari mulutku. Reflek, aku menutup mulutku dengan kedua tanganku.Akhirnya aku beranikan diri untuk melirik mas Dirga. Wajah tenang yang selalu ia tampakkan di depan kedua putrinya kini berubah memerah. Matanya membulat sempurna bahkan berubah dominan warna merah. Ya, penuh amarah." Permata...apa yang barusan kamu lakukan? Hah!!!"Lagi, dia meneriaki putri sulungnya. Putri yang dulu selalu ia manjakan dengan tutur kata manis tanpa sedikit pun gertakan." Kenapa? Bapak tidak terima? Mbak Atta sudah bilang pelakor itu harus mati..!!!" Sahut putriku dengan seruan nada yang sama tingginya.
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku.#Part56Aku memalingkan wajahku. Aku hanya bisa memejamkan mataku. Sedangkan wajah mas Dirga semakin mendekati wajahku hanya satu jengkal tangan saja jarak di antara kami.Namun...tiba - tiba ponsel mas Dirga berdering. Sekali, mas Dirga mengabaikannya. Tapi ponsel itu terus menerus berdering.Mas Dirga melirik ponselnya di atas meja. Saat cengkeraman tangan mas Dirga mulai melemah, sekejap itu juga aku meloloskan diri dari pelukannya.Aku berhasil kabur dari pelukan mas Dirga, lolos dari suasana menyebalkan ini.Mas Dirga berdiri lalu mengambil ponselnya yang masih terus menerus berdering. Sesekali dia melirik padaku. Seakan ada rasa segan ingin mengangkat telpon itu. Apa kehadiranku menganggu?" Angkat saja." Celetukku.
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part55Aku meremas secarik kertas itu. Hatiku remuk tiada tara. Pada akhirnya memang ini harus terjadi. Tapi mengapa hati kecilku tak bisa menerima kenyataan ini? Bukankah aku sudah membulatkan tekadku untuk bercerai dari suamiku. Tapi mengapa aku tak rela saat membaca secarik kertas itu?Memang aku masih menjadi istri sah suamiku saat ini? Tapi benar, kenyataanya kehadiranku sudah ditiadakan.Ingin aku menjerit dan menumpahkan tangisku. Tapi anehnya, aku tak bisa. Rasanya air mataku sudah kering. Ingin mencaci maki, toh percuma. Semua sudah terjadi. Dan akhirnya aku hanya bisa terdiam. Apa ini arti dari makna "pasrah" sesungguhnya?Kembali lagi ku baca tulisan pada secarik kertas yang telah usang bekas remasan tanganku itu.Secarik kertas foto copy bukti bahwa suamiku sudah nikah siri bersama kekasihnya. Ya, Nikah siri tanpa sep
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part54Sudah ku putuskan untuk menggugat cerai suamiku. Karena meminta suamiku untuk menalakku sampai mulutku berbusa pun mas Dirga tak akan menurutiku.Memang benar, perceraian pasti akan meninggalkan bekas luka. Tapi untuk apa bertahan jika batin ini terus tersiksa.Aku hanya ingin berdamai dengan keadaan, berdamai dengan lukaku, jika semakin di pelihara maka akan semakin perih.Memang dalam agamaku, laki - laki bisa beristri lebih dari satu. Tapi tentu ada hukumnya.Memang untuk sementara ini mas Dirga dan Riska sudah cukup dengan status kekasih gelap. Tapi apa mungkin berlaku untuk selamanya? Tidak mungkin. Sebagai wanita normal, tidak akan merasa cukup hanya berperan sebagai bayangan, bahkan statusnya di sembunyikan. Saat ini Riska selalu merengek padaku agar mau berbagi suami. Alibinya hanya meminjam ragam. Saat ini c
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part53Video berdurasi 19 detik itu kini viral? Aku hanya bisa menutup mulutku dengan kedua tanganku." Sudah puas kamu sekarang? Puas menghancurkan karir suamimu? Tega kamu Sekar...!!!" Mas Dirga meneriakkiku, bahkan tangan kanannya telah terangkat.Aku hanya memejamkan mataku. Aku takut untuk kedua kalinya mas Dirga akan menamparku.Tapi, ternyata tidak untuk kali ini. Mas Dirga akhirnya mengepalkan tangannya. Memukul dinding ruang tamu berkali - kali untuk melampiaskan amarahnya. Bahkan tangan mas Dirga sampai lecet dan berdarah.Sungguh, aku takut melihat amarah suamiku. Tapi bukan aku pelakunya!!!" Tolong percaya..bukan aku pelakunya.." Sergahku.'' Kau sendiri kemarin yang bilang punya bukti video perselingkuhanku di apartement Riska, dan sekarang viral di kantorku. Hebat sekali kamu ingin