#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku
#part7
Aku masih termenung sendiri di kamarku. Masih ku pandangi kotak kecil berisikan sepaket perhiasan kado dari mas Dirga. Entahlah, aku enggan memakainya. Ya, kuakui ini memang mewah dan ini kali pertama suamiku memberikan kado perhiasan bahkan sepaket. Tetap saja aku kecewa. Fikiranku kacau, memikirkan kejadian semalam gara-gara lingerie sialan juga memikirkan lipstik siapa yang ku temukan di tas mas Dirga sepekan yang lalu. Apa lagi respon mas Dirga saat ku kenakan lingerie itu dan mengejek perutku yang bergelambir. Aku sudah melahirkan dua anaknya, wajar saja kalau perutku tak sesingset waktu gadis dulu. Seketika ku pegang perutku, ku cupit penuh kesal!!
Ku beranjak bangun. Ku langkahkan kakiku menuju kaca full body di pojokan kamarku. Aku berdiri, ku miringkan tubuhku ke kanan dan ke kiri. Dasar perut gelambir, gerutuku!! Benar saja udah kaya hamil tiga bulan, batinku kesal. Aku harus diet. Ya, ku putuskan untuk diet!!
***
Hari mulai terik. Aku sudah berada di depan toko kecantikan. Di toko ini menjual beragam alat-alat make up, skin care, dan obat- obat diet. True Beauty... ku baca dalam hati nama toko tersebut.
Jujur saja ini kali pertama aku masuk toko kecantikan. Memang aku bukan tipe wanita yang hobi make up. Hari - hariku cukup dengan bedak tabur dan sedikit olesan lipstik tipis di bibirku.
Memang benar ini syurga bagi kaum hawa.Mataku pun terpana pada deretan make up dari berbagai jenis dan merk. Ratusan parfum dan ratusan skin care terpajang rapi. Mataku mulai berkelana mencari obat diet yang tadi pagi aku searching di geogle. Tak selang lama akhirnya aku temukan obat diet itu tak jauh dari tubuhku berdiri. Aku antusias sekali, sudah tak sabar untuk meminumnya.
Tiba - tiba ku dengar suara yang tak asing di telingaku. Ku putar tubuhku. Benar..itu suara Ranti. Segera aku menghampirinya.
"Hai...Ranti..." Teriakku, sambil menepuk bahunya.
"Ehh...mbak Sekar. Lagi belanja mbak?" Sahut Ranti
"Iya lagi nyari sesuatu..kamu sendiri lagi belanja apa Ranti?" Tanyaku sekedar basa - basi.
"Lagi nyari obat diet mbak...obat dietku habis." Sahutnya.
"Aku juga lagi nyari obat diet Ran, kira - kira obat diet yang ini bagus nggak ya?" Sambil ku tunjukkan obat diet yang ku pilih tadi.
"Oh itu bagus mbak. Aku juga pakai obat diet itu. Dua minggu kemaren aku turun tiga kilo gram mbak, makanya ini aku mau beli lagi. Liat nih mbak perut gelambirku berkurang loh.." Jawab Ranti sambil menunjukkan perutnya penuh antusias.
Memang benar penampilan Ranti sudah berubah. Dia kini lebih modis, fresh, wangi, rambut yang dulu hanya di gulung dan di jepit kini terurai indah. Ranti memang telah berubah glow up.
"Ran...kamu berubah cantik banget loh." Pujiku padanya.
"Ahh....masa sih mbak? makasih loh pujiannya.." Jawabnya sambil tersipu malu.
"Swear deh..tadi aja aku pangling, aku kira model.." Candaku menggodanya.
"Aku putuskan berubah mbak, semua yang aku lakuin ini demi merebut hati suamiku lagi...udah bukan rahasia lagi kalau suamiku udah kecantol cewek cantik di luar. Aku putuskan diet, aku rubah penampilanku, semua demi suamiku mbak..." Jawab Ranti dengan suara sedikit sedih.
"Terus gimana Ran, suamimu masih selingkuh?" Ku beranikan diri untuk bertanya padanya.
"Entahlah mbak...namanya juga laki- laki mulutnya semanis madu. Sekarang suamiku pulang ke rumah terus mbak, tapi ya aku gak bisa jamin 100% dia udah berubah..." Sahut Ranti sambil mengerutkan alisnya.
"Ya..mudah- mudahan semua kembali baik - baik saja ya Ran, aku hanya bisa bantu doa." Sahutku.
"Makasih ya mbak doanya...aku juga doain semoga mbak Sekar ama mas Dirga rukun selalu, bahagia selalu.." Sahut Ranti.
"Amiin...." Ku Amin kan doa Ranti, semoga benar - benar di ijabah.
***
Hari sudah mulai gelap. Mas Dirga belum pulang dari kantor. Seperti biasa dia lembur lagi. Ku berjalan menuju ruang tengah, dimana anak - anak sedang asyik menonton TV. Ku lihat mereka sedang tertawa, bercanda sungguh pemandangan yang bahagia. Bibirku pun seketika tersenyum melihat pemandangan indah itu, tapi kenapa dengan waktu yang bersamaan hatiku terasa sakit. Aku tak kuasa membayangkan jika anak - anakku mengetahui kejanggalan - kejanggalan kelakuan bapaknya di luar sana.
Aku tak mau merusak kebahagiaan anakku. Demi anak - anakku, aku harus berubah. Aku harus bisa merebut kembali hati suamiku. Dia milikku, milik anak - anakku, bukan milik yang lain. Aku tak mau berbagi dengan yang lain!!
Bergegas aku berjalan ke kamar. Ku ambil botol obat diet itu. Aku akan diet. Ku ambil segelas air putih dan akhirnya aku meminumnya. Ini pengalaman pertama aku meminum obat diet. Semangat!!! Sambil ku kepalkan tanganku, Aku menyemangati diriku sendiri!!
***
Entah apa yang merasuki ku hingga malam ini aku beranikan diri menyusul ke kantor mas Dirga. Rasanya hatiku campur aduk. Aku takut jika nanti aku menemukan mas Dirga dengan wanita lain sedang bercumbu di kantornya, aku juga takut jika nanti akhirnya kita berantem hebat karena aku nekad ke kantor mas Dirga. Tapi rasa penasaranku sungguh sudah tak bisa ku bendung lagi. Sudah ku temui kejanggalan - kejanggalan bahwa suamiku pasti punya wanita idaman lain. Dan wanita itu siapa?? Itu yang menjadi tanda tanya besar di benakku!! Hingga akhirnya ku bulatkan nyaliku untuk pergi ke kantornya malam ini!!
Suasana kantor sudah sangat sepi. Ku lanjutkan berjalan menyusuri koridor menuju ruang kerja mas Dirga. Langkahku seketika berhenti tepat di depan pintu kantor mas Dirga.
Jantungku mulai berdebar kencang, lidahku pun berubah kelu. Terdengar samar - samar percakapan mereka. Ku tempelkan kupingku pada pintu itu untuk mendengarkan lebih jelas percakapan mereka.
"Sayang...aku masih kangen...jangan pulang dulu ya..." Suara seorang wanita mendayu manja.
"Tapi aku harus pulang sayang...besok kan kita bisa bareng lagi, besok kita bercinta lebih indah dari hari ini.." Jawab mas Dirga sambil tertawa manja.
"Ngapain pulang kamu nginep aja di rumahku ya sayang. Katanya kamu udah bosen ama istrimu yang culun itu.." Sahut si pelakor itu.Sungguh membuat hatiku panas seketika, wajahku pun memerah menahan amarah.
" Iya sayang emang cuma kamu yang ngangennin, kamu cantik, sexy, bisa bikin aku puas, jauhlah ama si culun yang di rumah.." Sahut suamiku dan terdengar mereka tertawa terkekeh bersama.
Sungguh aku sudah nggak kuat lagi menahan amarah. Darahku sudah mendidih!! Seketika ku dobrak pintu kantor itu. Aku berteriak berlari menuju mereka!!
" Dasar pelakor!! br*ngsek!! Wanita jal*ng!!.." Ku berteriak dengan nada penuh amarah.
"Kamu juga mas, suami brengs*k!!" Ku maki suamiku sambil ku lempar tumpukan buku - buku di depan mejanya. Tepat mengenai muka mas Dirga. Aku banting laptopnya!! Aku pun mengamuk membabi - buta!!
Aku tak berhenti di adegan itu saja. Ku hampiri pelakor itu. Aku jambak rambutnya!! Aku cakar mukanya!! Aku guyur secangkir kopi yang masih panas di mukanya. Aku histeris!! Aku mengamuk membabi - buta!! Aku menangis dan berteriak seperti orang gila!!
"Buk...Buk..bangun...bangun..". Terdengar samar - samar suara suamiku.
Seketika ku buka kedua mataku. Aku hanya bermimpi!! Sial ternyata mimpi!!
"Heii...bangun sayang, kamu mimpi apa buk kok teriak - teriak gitu " Mas Dirga menguncang tubuhku, masih berusaha menyuruhku untuk bangun.
"Ibu mimpi buruk Pak.." Jawabku singkat.
"Makanya tidur itu berdoa dulu, terus kenapa tidur di sofa enggak di kamar?" Tanya suamiku.
"Ibu ketiduran pak.."Jawabku masih singkat. Aku masih menata kesadaranku dari mimpi buruk itu.
Mas Dirga sudah berjalan menuju kamar. Aku pun mulai membuntutinnya. Seperti biasa sepulang kerja dia membersihkan tubuhnya entah mandi atau sekedar berseka.
Selagi menunggu suamiku di kamar mandi, aku masih memikirkan mimpi buruk tadi. Lagi lagi aku mimpi aneh, dan ini mimpi buruk yang paling menyakitkan. Bahkan rasanya seperti nyata, dadaku pun masih terasa nyeri membayangkan kejadian dalam mimpi itu. Bagaimana jika mimpi itu jadi kenyataan?? Apa ini pertanda aku harus menyelidiki suamiku lebih lanjut? Bagaimana jika memang benar dan kejadian mimpi itu berubah jadi kejadian nyata??? Aku tak sanggup!!
Tiba - Tiba terlintas percakapan siang tadi bersama Ranti di toko make up. Apa aku harus melakukan apa yang Ranti lakukan? Berubah penampilan dari ujung kuku sampai ujung rambut?? Ya, aku akan diet, aku harus berubah demi mencuri hati suamiku lagi!!
Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka. Mas Dirga melangkah menghampiriku.Dia tersenyum menatapku. Aku membalas senyumnya. Aku akan diet mas, aku akan berubah, batinku...!!
Bersambung...
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part8Dan akhirnya malam itu aku dan mas Dirga memadu cinta, setelah satu bulan lamanya dia tak menyentuhku. Tidak ada yang special malam itu. Entahlah, mungkin mas Dirga melakukannya hanya sebatas memenuhi kewajibannya yaitu memberikan nafkah batin padaku. Meski tiada moment yang special, tapi aku masih tetap bersyukur mas Dirga masih mau memenuhi kewajibannya.Pagi telah tiba. Sang surya pun telah memancarkan sinar hangatnya. Ku putuskan untuk diet, maka sengaja aku lari kecil keliling komplek perumahanku. Akan ku jadikan agenda rutin di pagiku. Keringat di seluruh tubuhku mulai mengucur. Wajahku pun mulai di basahi oleh keringatku sendiri, sesekali ku usap dengan handuk kecil yang melingkar di leherku. Tiga kali sudah ku putari gang komplek perumahanku. Nafasku mulai tersenggal - senggal, aku mulai kecapekan. Dasar aku yang tak pernah berolah raga, pekikku dalam hati.
#Aku Pertama Tapi ke -2 di Hati Suamiku #part9 Sudah tiga hari lamanya aku terbaring di rumah sakit. Kondisiku sedikit membaik, tapi tubuhku masih sangat lemas. Dokter menjelaskan bahwa Tifus yang ku derita bukan karena diet ketatku, itu karena suatu bakteri jahat pada ususku tapi diet ketatku juga berpengaruh membuat tubuhku semakin drop. Akhirnya dokter menyarankan padaku untuk berhenti diet. Aku sedikit kecewa, aku harus berhenti diet. Padahal aku lagi semangat - semangatnya berolah raga. Aku hanya pasrah, sekarang yang terpenting aku bisa pulih kembali. Aku harus sehat dan segera pulang ke rumah. Aku terlelap sejenak. Mungkin karena pengaruh obat di tubuhku jadi sering kali aku tertidur. Samar - samar ku dengar suara yang tak asing lagi di telingaku. Ya, benar itu suara ibu mertuaku. Aku merasa semakin lemas aja bukan gara- gara penyakitku,tapi karena kedatangan ibu mertuaku. Oh Tuhan...aku tak mau menjadi mena
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part10Aku masih bertanya - tanya. Isi otakku sudah penuh dengan seribu pertanyaan. Aku belum bisa mencerna apa maksud pesan singkat itu. Panggilan "Ayah" untuk suamiku. Aku memang mengetahui dan sadar bahwa suamiku tak setia lagi. Tapi memang aku memilih diam dan saat ini belum berani menyelidiki dengan perempuan mana dia memadu kasih. Dan sekarang semakin aku penuh tanda tanya besar, kenapa ada transferan masuk sebanyak sepuluh juta ke rekening suamiku?? Jika memang ini suatu bisnis, bukankah tak wajar dengan embel - embel panggilan "Ayah" dan sebutan "Sayang"???Aku terduduk lemas. Rasanya kakiku telah kehilangan tulang - belulangnya. Aku menahan sesak di dadaku. Mataku mulai nanar. Tapi aku tak boleh menangis!!. Bukankah sudah ku putuskan untuk diam dan pura- pura tidak tahu!! Entahlah apa lagi setelah kejadian ini , kejanggalan - kejanggalan yang tak sengaja ku temui akan siap
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part 11Ayam berkokok bertanda pagi telah datang. Udara dingin angin subuh ini menembus sampai ke tulang - belulangku. Ku tarik selimut sampai menutupi kepalaku, tapi dinginnya masih bisa ku rasakan. Aku putuskan enggan beranjak dari kasur empukku. Segala rutinitas pagiku untuk kali ini tak ku hiraukan sejenak. Aku lebih memilih memejamkan mataku lagi , anggap saja ini balas dendam karena semalam aku tak bisa tidur nyenyak gegara insom memikirkan isi chat mesra itu. Ku miringkan posisi tubuhku, ku raih guling di sampingku dan ku peluk erat, posisi ternyaman untuk melanjutkan mimpi pagi ini.Terdengar samar - samar riuhnya suara anak-anakku dari ruang dapur. Mungkin sekarang mereka sedang binggung mencari sarapan dan aku tidak menyiapkannya seperti hari - hari biasanya. Walau aku memilih bermalas - malasan pagi ini, tidak memasak untuk sarapan me
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part12Ku buka mataku berlahan - lahan. Terpasang selang infus di tangan kiriku. Nampak tirai warna hijau di sekelilingku. Dan benar....??? Aku dirumah sakit lagi..!! Kepala ku masih sedikit pusing, indera penglihatanku pun belum bekerja secara sempurna, masih berkunang - kunang. Aku ingat-ingat kembali hal bodoh yang aku lakukan hingga aku berujung tertidur di ranjang rumah sakit ini untuk kesekian kalinya. Arrgghhh....bodohnya aku!!! Ku maki diriku sendiri!!!"Bu...,ibu udah sadar?" Tanya mas Dirga sambil tangannya mengusap lembut rambutku.Entah kapan dia masuk, aku tak menyadari kedatangan suamiku. Seketika tubuhnya yang kekar sudah di samping ranjangku. Aku ingin sekali menatap lama wajahnya. Tapi aku sangat muak jika teringat hal menjijikkan kelakuan bejatnya di belakangku."K
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part13Banyak jalan menuju Roma, seperti pepatah tersebut...maka banyak cara untuk membalas penghianatanmu, Mas. Kuras isi dompet si gundik itu, bukankah dia sendiri yang menawari uangnya untuk membahagiakan aku?? Baiklah, aku turutin tawaran gundikmu itu, akan ku nikmati hartanya. Berdosa kah aku??! Aku pun tak tahu...!!!Benar saja yang ku lakukan seperti hal layak wanita di luar sana, hobby shoping, hobby nyalon. Kini ku sibuk mempercantik diri, aku sudah bosan di cemo'oh oleh suamiku sendiri, Sekar yang polos lugu dan katrok sudah mati!!.Aku sudah berdiri di depan salon kecantikan langgananku. Hari ini aku putuskan untuk menicure dan pedicure ala ala emak - emak sosialita. Keren kan?? Bukankah itu yang mas Dirga mau?? Istrinya sibuk shoping dan nyalon hingga dia bisa bebas sibuk dengan gundiknya. Aku turuti, Mas!! Toh yang
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part14Ada fase dimana kita harus berpura- pura tidak tahu setelah mengetahui semuanya, bahkan dengan kedua mata sendiri. Ada fase dimana kebohongan tidak perlu dipertanyakan lagi, sekalipun seribu tanya memenuhi isi hati. Karena percuma meminta penjelasan kepada seorang "Maling" karena sekali berbohong, maka selanjutnya yang keluar dari mulut sampahnya hanyalah kebohongan lagi yang dibumbui dengan kata- kata manis, bahkan akan terus berbohong untuk menutupi dan menyempurnakan kebohongannya. Nggak ada maling yang ngaku, maling ngaku penjara penuh!!! Tepat seperti pepatah itu...nggak mungkin aku pertanyakan kepada mas Dirga siapa wanita yang bersamanya di cafe itu?? Nggak mungkin dia akan mengaku!!.Ku hirup nafasku dalam - dalam lalu ku hembuskan berlahan...ku ulangi lagi dan lagi, ku tuntun hatiku untuk tenang...!! Sabarlah hatiku, setidaknya untuk saat ini...
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part15Aku tersenyum puas mengingat apa yang telah ku lakukan pada mas Dirga. Mobil mas Dirga mogok di jalan karena aku matikan sistem mesin mobilnya dari aplikasi GPS di HPku. Tak sia - sia aku membayar mahal untuk memasang aplikasi GPS di mobil suamiku. Kau berbohong dengan alasan ada kerjaan di luar kota, nyatanya kau hanya ingin bercumbu mesra dengan gundikmu di daerah Puncak. Sekejap ku hancurkan rencana wik - wik indahmu itu!! Mobil mogok di jalan...silahkan menikmati itu!!! Aku tersenyum licik!!"Derrrttt....derrrttt....derrrttt..." Bunyi getar dari ponselku tanpa nada dering.Ku raih ponselku, satu pesan whatsapp masuk dan beberapa kali panggilan tak terjawab dari mas Dirga."Bu...punya nomor Toni nggak bu? Kalau ada kirim nomor Toni ya sekarang, urgent bu...mobil bapak mogok..." isi chat wha
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part61 (Extra Part)POV DirgaPenyesalan selalu datang di belakang. Ya, kini aku merasakannya. Penyesalan atas segalanya, mungkin ini memang pantas untuk ku dapatkan. Lebih tepatnya, karma untukku...!!!Ku pandangi wajah dan dan seluruh penampilanku di depan pantulan kaca sebuah toko. Gembel, ya pasti semua orang akan berfikiran yang sama saat melihatku sekarang. Baju lusuh, kotor, bahkan aku sudah tidak mandi lebih dari tiga hari ini.Ku ambrukkan tubuh yang kucal kurus tak terurus ini di emperan sebuah toko yang si empunya belum membuka toko ini, jika toko ini sudah di buka, otomatis aku akan di usir karena mereka menganggapku gembel bahkan tak jarang menganggapku orang gila, begitulah perlakuan orang - orang sekitarku sekarang saat melihatku!!Aku hem
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part60 ( END )Dua bulan pasca putri bungsuku memutuskan memilih tinggal bersama bapaknya. Ada rasa kehilangan yang tak bisa ku ungkapkan. Bagai berjalan dengan satu kaki. Bagai melihat dunia dengan satu mata, seperti itulah hati nurani seorang ibu yang kini ku rasakan. Aku tak sempurna tanpa kedua putriku.Aku tak mungkin memaksa anakku untuk memilih tinggal bersamaku, karena ia sudah bukan anak kecil lagi. Ia telah beranjak dewasa, punya pilihannya sendiri.Dan satu hal lagi, kini aku resmi menyandang status janda. Ya, kini aku seorang janda. Status yang tak pernah aku mimpikan sama sekali. Tapi aku percaya, akan ada bahagia usai bercerai. Janda hanyalah status belaka, tapi ketentraman hati adalah tujuan utama hidup. Kini akhirnya, aku seorang janda.Memang di balik perceraian pas
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part59Setelah emak pulang kampung. Semenjak itu juga mas Dirga tidak kembali lagi ke rumah ini. Sudah satu bulan lamanya pasca perang mulut dengan emak, itu terakhir kali kedua putriku bertemu dengan bapaknya. Aku bisa merasakan kerinduan yang mereka pendam, meski rasa benci kepada bapaknya masih menguasai fikirannya.Akhir - akhir ini sering kali putri sulungku mengeluh soal kebahagian bapaknya dengan istri barunya. Bapaknya sering posting jalan - jalan, shoping, kulineran dengan istri barunya. Seakan mereka penuh bahagia melewati hari - harinya, bak dunia milik mereka. Dan putri sulungku merasa sakit hati melihat postingan kebahagiaan bapaknya.Berbeda dengan putri bungsuku. Akhir - akhir ini ia justru selalu mengeluh kangen bapaknya. Wajar, karena memang dia yang lebih dekat dengan bapaknya. Putri bungsuku sangat manja dan lengket dengan bapaknya dari pada de
#Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part58Aku bergegas membuka pintu. Dan pertama yang ku lihat adalah wajah ibu mertuaku.Entahlah, aku harus bahagia atas kedatangannya atau sebaliknya. Yang terlintas di benakku saat ini hanyalah mulut pedasnya. Ya mulut pedas mertuaku yang membuat aku selalu menjaga jarak dengannya selama ini.Kondisi keluargaku saat ini sedang kacau. Konflik batin antara mas Dirga dan putriku sudah membuatku mengelus dada. Apa lagi sekarang kedatangan ibu mertuaku yang terkenal dengan mulut pedasnya.Ketakutan terbesarku adalah ibu mertuaku akan menutup mata dan hatinya untuk membela kecurangan anaknya. Itu ketakutan terbesarku.“ Sekar...emak udah salam dari tadi ndak di jawab? Wajib hukum menjawab salam itu. Malah ngelamun lagi....apa hobimu itu ngelamun?Ora b
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part57Sedetik setelah adegan gayung melayang dan mendarat tepat di wajah Riska, aku hanya mampu diam membisu. Tak ada kata yang mampu keluar dari mulutku. Reflek, aku menutup mulutku dengan kedua tanganku.Akhirnya aku beranikan diri untuk melirik mas Dirga. Wajah tenang yang selalu ia tampakkan di depan kedua putrinya kini berubah memerah. Matanya membulat sempurna bahkan berubah dominan warna merah. Ya, penuh amarah." Permata...apa yang barusan kamu lakukan? Hah!!!"Lagi, dia meneriaki putri sulungnya. Putri yang dulu selalu ia manjakan dengan tutur kata manis tanpa sedikit pun gertakan." Kenapa? Bapak tidak terima? Mbak Atta sudah bilang pelakor itu harus mati..!!!" Sahut putriku dengan seruan nada yang sama tingginya.
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku.#Part56Aku memalingkan wajahku. Aku hanya bisa memejamkan mataku. Sedangkan wajah mas Dirga semakin mendekati wajahku hanya satu jengkal tangan saja jarak di antara kami.Namun...tiba - tiba ponsel mas Dirga berdering. Sekali, mas Dirga mengabaikannya. Tapi ponsel itu terus menerus berdering.Mas Dirga melirik ponselnya di atas meja. Saat cengkeraman tangan mas Dirga mulai melemah, sekejap itu juga aku meloloskan diri dari pelukannya.Aku berhasil kabur dari pelukan mas Dirga, lolos dari suasana menyebalkan ini.Mas Dirga berdiri lalu mengambil ponselnya yang masih terus menerus berdering. Sesekali dia melirik padaku. Seakan ada rasa segan ingin mengangkat telpon itu. Apa kehadiranku menganggu?" Angkat saja." Celetukku.
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part55Aku meremas secarik kertas itu. Hatiku remuk tiada tara. Pada akhirnya memang ini harus terjadi. Tapi mengapa hati kecilku tak bisa menerima kenyataan ini? Bukankah aku sudah membulatkan tekadku untuk bercerai dari suamiku. Tapi mengapa aku tak rela saat membaca secarik kertas itu?Memang aku masih menjadi istri sah suamiku saat ini? Tapi benar, kenyataanya kehadiranku sudah ditiadakan.Ingin aku menjerit dan menumpahkan tangisku. Tapi anehnya, aku tak bisa. Rasanya air mataku sudah kering. Ingin mencaci maki, toh percuma. Semua sudah terjadi. Dan akhirnya aku hanya bisa terdiam. Apa ini arti dari makna "pasrah" sesungguhnya?Kembali lagi ku baca tulisan pada secarik kertas yang telah usang bekas remasan tanganku itu.Secarik kertas foto copy bukti bahwa suamiku sudah nikah siri bersama kekasihnya. Ya, Nikah siri tanpa sep
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part54Sudah ku putuskan untuk menggugat cerai suamiku. Karena meminta suamiku untuk menalakku sampai mulutku berbusa pun mas Dirga tak akan menurutiku.Memang benar, perceraian pasti akan meninggalkan bekas luka. Tapi untuk apa bertahan jika batin ini terus tersiksa.Aku hanya ingin berdamai dengan keadaan, berdamai dengan lukaku, jika semakin di pelihara maka akan semakin perih.Memang dalam agamaku, laki - laki bisa beristri lebih dari satu. Tapi tentu ada hukumnya.Memang untuk sementara ini mas Dirga dan Riska sudah cukup dengan status kekasih gelap. Tapi apa mungkin berlaku untuk selamanya? Tidak mungkin. Sebagai wanita normal, tidak akan merasa cukup hanya berperan sebagai bayangan, bahkan statusnya di sembunyikan. Saat ini Riska selalu merengek padaku agar mau berbagi suami. Alibinya hanya meminjam ragam. Saat ini c
AkuPertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part53Video berdurasi 19 detik itu kini viral? Aku hanya bisa menutup mulutku dengan kedua tanganku." Sudah puas kamu sekarang? Puas menghancurkan karir suamimu? Tega kamu Sekar...!!!" Mas Dirga meneriakkiku, bahkan tangan kanannya telah terangkat.Aku hanya memejamkan mataku. Aku takut untuk kedua kalinya mas Dirga akan menamparku.Tapi, ternyata tidak untuk kali ini. Mas Dirga akhirnya mengepalkan tangannya. Memukul dinding ruang tamu berkali - kali untuk melampiaskan amarahnya. Bahkan tangan mas Dirga sampai lecet dan berdarah.Sungguh, aku takut melihat amarah suamiku. Tapi bukan aku pelakunya!!!" Tolong percaya..bukan aku pelakunya.." Sergahku.'' Kau sendiri kemarin yang bilang punya bukti video perselingkuhanku di apartement Riska, dan sekarang viral di kantorku. Hebat sekali kamu ingin