Share

Bab 3

Penulis: Darina Vanessa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 13:46:51
Ketika aku bangun keesokan harinya, aku secara otomatis mengulurkan tangan untuk meraba tempat di sebelahku dan ternyata memang dingin.

Aku berjalan keluar kamar. Sandal masih di posisi semula dan air dalam termos di atas meja masih penuh.

Butuh beberapa saat bagiku untuk menyadari jika Jimmy tidak pulang semalam.

Jari-jariku gemetar tak terkendali, saat aku mengeluarkan ponselku. Kemudian, aku merasa sedih saat menyadari satu hal …

Aku tidak punya keberanian untuk menelepon dan bertanya, seperti di pesta pernikahan kemarin.

Aku bahkan tidak bisa membantah sepatah kata pun.

Selama 25 tahun, Jimmy berhasil menjinakkanku sepenuhnya. Dari yang sebelumnya tidak menarik dan membosankan, menjadi begitu tunduk dan tidak tahu cara untuk melawan.

Ponselku tergelincir. Tangan dan kakiku tiba-tiba menjadi dingin. Kemudian, aku duduk di sofa dengan tatapan kosong, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya dengan tenang.

Aku duduk di sana sepanjang hari sampai pintu dibuka pada pukul enam sore.

Aku menggerakkan kakiku yang mati rasa dan menatap orang yang berdiri di pintu masuk.

Orang itu bukan Jimmy.

Liana tersenyum lembut kepadaku. "Maafkan aku. Jimmy memintaku kembali mengambilkan dua setel baju ganti untuknya."

"Oh, ya. Jimmy nggak akan pulang untuk beberapa hari ke depan. Lagi pula, tiga hari lagi Ryan juga akan pulang ke rumah mertuanya."

"Aku dan Jimmy masih sibuk menyiapkan hadiah untuk anak kami. Jadi, kami mungkin nggak bisa memperhatikanmu, hehehe."

Aku mengangkat mataku dan menatap Liana. Liana mengangkat alisnya. Matanya memancarkan tantangan dan kebanggaan.

Setelah berkata seperti itu, Liana langsung berjalan menuju kamar tidur. Dia membuka lemari dan mengeluarkan beberapa setel baju yang biasanya sering dipakai oleh Jimmy.

Padahal, ini jelas-jelas pertama kalinya Liana pergi ke rumah ini. Akan tetapi, Liana bisa langsung menemukan lemari di mana pakaian Jimmy berada dan mengemasnya dengan rapi.

Aku memperhatikan gerak-gerik Liana dan bertanya-tanya di dalam hati apakah Liana sudah pernah datang ke rumah ini sebelumnya, saat aku tidak berada di rumah setengah tahun yang lalu.

Itulah sebabnya Liana sangat akrab dengan segala sesuatu yang ada di rumah ini dan gerakannya juga sangat terampil. Seakan-akan, Liana sudah berulang kali melakukannya.

Setelah selesai mengemasi semuanya, Liana tidak pergi. Dia malah berbalik dan duduk di sofa, di seberangku.

Suara lembut Liana menyiratkan sedikit penyesalan. "Izinkan aku menceritakan tentang diriku dan Jimmy."

"Kami sudah saling kenal sejak SMA dan sudah bersama selama lima tahun penuh sampai kami lulus kuliah."

"Kalau dulu kamu nggak datang tiba-tiba dan nggak mau dijodohkan dengannya, mungkin yang sekarang menjadi istri Jimmy itu adalah aku."

Aku mengangkat alisku dan tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa terbahak-bahak.

"Ternyata, hubungan kalian selama lima tahun adalah sesuatu yang bisa kuhancurkan dengan bersedia dijodohkan dengannya."

"Sandra, aku dan Jimmy sudah saling merindukan selama 25 tahun ini. Sekarang, kami berdua tengah melakukan yang terbaik untuk mengembalikan cinta yang hilang itu."

"Jangan khawatir. Aku nggak mencoba untuk dengan sengaja mengganggu pernikahan kalian yang biasa-biasa saja itu. Kami cuma ingin mendapatkan kembali perasaan yang pernah kami miliki. Bagaimanapun, aku dan Jimmy sudah makin tua. Kalau kami nggak melakukan sesuatu untuk itu, kami akan menjadi makin tua."

"Karena kamu menyukai Jimmy, kamu pasti ingin dia bahagia, 'kan?"

Aku mendengarkan Liana berbicara. Meskipun sudah menyiapkan mental untuk hal itu, tetap saja dadaku terasa panas bagaikan api yang berkobar. Rasanya benar-benar sakit sampai-sampai aku ingin membungkuk dan meringkuk.

Pada titik ini, aku benar-benar ingin melompat dan menampar Liana, juga Jimmy.

Kalian ingin mengembalikan lima tahun yang sudah terlewat, lalu bagaimana dengan diriku?

Yang hilang dariku bukan hanya sehari semalam, melainkan 25 tahun.

Hari sudah larut dan aku duduk sendirian di sofa sepanjang malam.

Di masa lalu, aku mengira malam itu sangat singkat. Langit akan menjadi terang segera setelah aku memejamkan mata.

Namun, ternyata malam itu sebenarnya sangat panjang. Begitu panjangnya, sehingga memberiku cukup waktu untuk bangun dan bahkan untuk mengemasi semua barang-barangku.

Aku menelepon perusahaan yang mengurusi pindah rumah dan pindah ke sebuah apartemen kecil atas namaku. Tempat itu tidak besar, tetapi cukup untuk kutinggali.

Aku tidak memberi tahu Jimmy mengenai perceraian. Aku hanya meletakkan surat perjanjian cerai di tempat yang paling terlihat di rumah.

Bab terkait

  • Aku Pelakor?   Bab 4

    Aku punya aset 60%, sementara aset Jimmy sebesar 40%. Awalnya, aku ingin membaginya rata. Namun, untuk apa?Bahkan, aku sendiri tidak menyangka di usia senjaku, aku yang selalu penakut dan penurut sepanjang hidupku, akan berani mengajukan gugatan cerai.Ketika masih muda, aku mematuhi ayahku dan menerima pengaturannya dalam hal sekolah, pergaulan, juga karier.Setelah menikah, aku mematuhi Jimmy, melahirkan anak, tinggal di rumah untuk membesarkan anak, dan memasak tiga kali sehari.Sekarang, setelah anakku dewasa, apakah aku harus mematuhi anakku?Sudah lebih dari sekali aku menanyakan pertanyaan ini pada diriku sendiri dan jawabannya selalu sama.Tidak!Aku tidak mau.Aku juga ingin hidup untuk diriku sendiri.Mereka ingin mendapatkan kembali cinta mereka yang pernah hilang dahulu.Akan tetapi, aku juga ingin menemukan diriku sendiri, diriku yang masih hidup dan penuh semangat.Malam pertama pindah ke tempat ini, aku tidak bisa tidur nyenyak di tempat tidur dan terbangun pagi-pagi se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Aku Pelakor?   Bab 5

    Pada hari-hari berikutnya, kakak itu menatapku dengan simpati. Jika tidak ada yang lain, dia bahkan membawakan makanan yang dimasaknya dari rumah untukku.Aku juga mengucapkan terima kasih dan membawakannya beberapa hadiah sederhana sebagai balasannya.Waktu berlalu begitu cepat. Aku dan Jimmy tidak saling menghubungi satu sama lain selama setengah bulan.Aku mengetahui dari unggahan di media sosial jika "keluarga" yang beranggotakan empat orang itu pergi berlibur dengan mobil.Itu karena Liana setiap hari mengunggah di status WhatsApp, bahkan kadang juga dalam bentuk kolase dengan sembilan foto.Namun, sebagian besar foto yang diunggah adalah foto mesra dirinya dan Jimmy yang saling menautkan jari. Bahkan, ada juga foto ambigu mereka saat wajah mereka berdekatan.Putraku Ryan tidak pernah meneleponku dan aku juga membiarkannya.Setengah bulan ini, aku merasa bahagia. Lebih bahagia dari yang pernah kurasakan selama 50 tahun sebelumnya dalam hidupku.Itu karena, aku yang memilihnya send

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Aku Pelakor?   Bab 6

    "Sandra, aku nggak tahu sejak kapan kamu jadi orang yang nggak masuk akal dan merepotkan seperti ini?"Mendengar kata-kata Jimmy yang balik menyalahkanku itu, tiba-tiba saja aku menyadari jika diriku tidak pernah benar-benar bisa memahami Jimmy.Jimmy memang pandai memutarbalikkan kesalahannya, lalu menimpakannya padaku.Sebelumnya, demi Ryan dan demi keluarga ini, aku bisa menanggungnya.Namun, sekarang aku tidak mau lagi menanggungnya.Aku pun langsung memotong kata-kata Jimmy."Jimmy, ayo kita bercerai saja. Surat perjanjian cerainya sudah kuletakkan di meja kopi. Kalau nggak ada masalah, kamu bisa menandatanganinya.""Nanti, kita akan cari waktu mendapatkan akta cerainya."Setelah berkata seperti itu, aku langsung menutup teleponnya.Aku memang bodoh. Aku tidak bisa bicara dengannya. Aku tidak ingin mendapat masalah lagi.Asalkan perceraian ini bisa berjalan lancar, yang lainnya biarlah berjalan sesuka mereka.Mendengar aku ingin bercerai dan pindah rumah, Ryan pun datang menemuiku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Aku Pelakor?   Bab 7

    Aku membuka tutup air mineralku dan meneguknya sambil menyeka keringat di dahiku."Hmm.""Apa semua ini karena aku? Sandra, sebenarnya kamu nggak perlu terlalu memedulikan keberadaanku. Hubungan kami cuma sebatas kasih sayang dan sopan santun. Sejak awal, kami nggak berniat menyakitimu."Sambil tersenyum, Sandra pun berkata, "Maafkan aku. Aku nggak pernah punya keinginan untuk merusak pernikahanmu dan Jimmy.""Kehadiranku cuma untuk menebus penyesalan di masa mudaku dulu. Aku juga nggak menyalahkanmu waktu kamu merebut Jimmy dariku.""Kamu nggak perlu merasa bersalah mengenai hal ini. Aku cuma mau pergi setelah pertemuan kali ini. Tapi, aku benar-benar mengkhawatirkan Jimmy.""Sekarang, kamu juga mau meninggalkannya. Sandra, sebagai seorang wanita, suami dan anak adalah prioritas utamamu. Jangan terlalu idealis, juga jangan tertipu cerita motivasi yang cuma mau cari untung di internet.Aku bali tersenyum kepadanya. "Penyesalanmu di masa muda nggak ada hubungannya denganku. Tapi, kalau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Aku Pelakor?   Bab 8

    Setelah berkata seperti itu, tanpa menatapnya sedikit pun, aku langsung berbalik dan pergi.Jimmy menatap punggungku. Untuk pertama kalinya, Jimmy merasa sedikit aneh. Ini bukan Sandra yang dia kenal.Sandra yang dikenalnya selalu diam dan tidak banyak bicara. Apa pun yang dilakukan Sandra, keberadaannya nyaris tidak terasa. Saat Jimmy menikahi Sandra ….Sebagian alasannya adalah karena Liana meninggalkannya. Sebagian lagi adalah karena kesan yang diberikan Sandra kepadanya, lembut dan tenang, sehingga membuat Jimmy tersentuh.Setelah bercerai, aku mendaftar grup tur dan keliling dunia.Beberapa kenalan mendatangiku dan menanyakan apa yang terjadi, tetapi aku hanya diam saja.Aku hanya mengatakan jika kami berdua tidak cocok. Sekalipun bercerai, aku tidak mau mengatakan hal-hal buruk tentang Jimmy di belakangnya.Tidak peduli apa yang dilakukan Jimmy, bagaimanapun, dia pernah memberiku kebahagiaan dan aku sangat mencintainya.Kami berdua sudah tidak lagi tinggal bersama. Tidak perlu be

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Aku Pelakor?   Bab 9

    Ryan menundukkan kepalanya dan tidak berani menatapku. Rasa bersalah terpancar di matanya."Bu, bisakah Ibu membantuku?""Membantu merawat istrimu? Ryan, bagaimanapun kamu itu anakku. Hal yang seharusnya kubantu, tentu akan kubantu.""Istrimu bisa pindah ke rumahku dan aku akan merawatnya untuk sementara waktu."Setelah aku berkata seperti itu, Ryan makin menundukkan kepalanya."Bukan merawat istriku, tapi merawat .... Bibi Liana."Aku mengerutkan kening, lalu tersenyum tipis. Jadi, inilah tujuannya yang sebenarnya.Aku benar-benar kagum pada anakku ini. Meski mengetahui apa yang terjadi ….Dia masih saja punya keberanian untuk datang dan memohon kepadaku untuk merawat Liana.Atau, apa mereka sudah yakin jika aku akan luluh dan bersedia melakukannya?Wajahku menjadi dingin. "Ryan, sebelumnya kupikir kamu itu nggak punya otak. Memandang hubungan kita sebagai ibu dan anak, aku nggak akan berdebat denganmu.""Tapi, sekarang aku sadar. Kamu sama sekali nggak punya hati. Daripada membesarka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Aku Pelakor?   Bab 1

    Di hari pernikahan putraku, suamiku mengusirku dari kursi utama dan duduk di kursi undangan paling belakang."Liana nggak menikah seumur hidup dan nggak punya anak karena aku.""Liana cuma mau mewujudkan mimpinya menjadi seorang ibu, hari ini saja. Apa kamu nggak bisa membiarkannya? Kenapa hari ini mesti ribut-ribut?"Aku menoleh ke arah putraku, berharap dia akan menghentikan kekonyolan ini.Akan tetapi, putraku malah berkata, "Itu benar, Bu. Aku sudah memanggilmu Ibu selama 20 tahun. Cuma hari ini saja aku akan memanggil Bibi Liana.""Aku cuma nggak akan ngasih teh ke Ibu. Jadi, bisakah Ibu nggak terlalu mempermasalahkan hal ini?"Menghadapi ayah dan putranya yang kompak ini ….Pada titik ini, tiba-tiba saja aku merasa jika 25 tahun terakhir ini hanyalah sebuah lelucon.…Setelah lelucon itu, pernikahan pun berlangsung seperti biasa.Hanya saja, aku yang semula duduk di tempat utama, yang mewakili posisiku sebagai Ibu, ditendang dan digantikan oleh orang lain untuk duduk di kursi ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Aku Pelakor?   Bab 2

    Aku duduk di antara para tamu undangan dan berusaha sekuat tenaga untuk menekan darah yang mendidih di dalam hatiku.Dia itu anakku, anak yang kulahirkan dengan separuh nyawaku. Sekarang, dia berlutut di lantai dan memanggil orang lain dengan sebutan ibu.Ada banyak orang yang hadir di pernikahan hari ini dan banyak orang yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Akan tetapi, karena kekuatan Jimmy untuk menghalangi terlalu besar, maka tidak ada seorang pun yang berani maju untuk membujuknya.Di atas panggung, Jimmy mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam pekat. Meskipun usianya sudah lebih dari 50 tahun, Jimmy tetap terlihat energik, tanpa sedikit pun tanda penuaan di wajahnya.Liana sepertinya sudah melakukan persiapan untuk hari ini. Dia mengenakan gaun terusan berwarna merah dan selendang berwarna putih beras yang tersampir di bahunya.Jimmy dan Liana tampak seperti pasangan suami istri yang saling mencintai selama bertahun-tahun.Di sisi lain, aku mengenakan gaun merah mud

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29

Bab terbaru

  • Aku Pelakor?   Bab 9

    Ryan menundukkan kepalanya dan tidak berani menatapku. Rasa bersalah terpancar di matanya."Bu, bisakah Ibu membantuku?""Membantu merawat istrimu? Ryan, bagaimanapun kamu itu anakku. Hal yang seharusnya kubantu, tentu akan kubantu.""Istrimu bisa pindah ke rumahku dan aku akan merawatnya untuk sementara waktu."Setelah aku berkata seperti itu, Ryan makin menundukkan kepalanya."Bukan merawat istriku, tapi merawat .... Bibi Liana."Aku mengerutkan kening, lalu tersenyum tipis. Jadi, inilah tujuannya yang sebenarnya.Aku benar-benar kagum pada anakku ini. Meski mengetahui apa yang terjadi ….Dia masih saja punya keberanian untuk datang dan memohon kepadaku untuk merawat Liana.Atau, apa mereka sudah yakin jika aku akan luluh dan bersedia melakukannya?Wajahku menjadi dingin. "Ryan, sebelumnya kupikir kamu itu nggak punya otak. Memandang hubungan kita sebagai ibu dan anak, aku nggak akan berdebat denganmu.""Tapi, sekarang aku sadar. Kamu sama sekali nggak punya hati. Daripada membesarka

  • Aku Pelakor?   Bab 8

    Setelah berkata seperti itu, tanpa menatapnya sedikit pun, aku langsung berbalik dan pergi.Jimmy menatap punggungku. Untuk pertama kalinya, Jimmy merasa sedikit aneh. Ini bukan Sandra yang dia kenal.Sandra yang dikenalnya selalu diam dan tidak banyak bicara. Apa pun yang dilakukan Sandra, keberadaannya nyaris tidak terasa. Saat Jimmy menikahi Sandra ….Sebagian alasannya adalah karena Liana meninggalkannya. Sebagian lagi adalah karena kesan yang diberikan Sandra kepadanya, lembut dan tenang, sehingga membuat Jimmy tersentuh.Setelah bercerai, aku mendaftar grup tur dan keliling dunia.Beberapa kenalan mendatangiku dan menanyakan apa yang terjadi, tetapi aku hanya diam saja.Aku hanya mengatakan jika kami berdua tidak cocok. Sekalipun bercerai, aku tidak mau mengatakan hal-hal buruk tentang Jimmy di belakangnya.Tidak peduli apa yang dilakukan Jimmy, bagaimanapun, dia pernah memberiku kebahagiaan dan aku sangat mencintainya.Kami berdua sudah tidak lagi tinggal bersama. Tidak perlu be

  • Aku Pelakor?   Bab 7

    Aku membuka tutup air mineralku dan meneguknya sambil menyeka keringat di dahiku."Hmm.""Apa semua ini karena aku? Sandra, sebenarnya kamu nggak perlu terlalu memedulikan keberadaanku. Hubungan kami cuma sebatas kasih sayang dan sopan santun. Sejak awal, kami nggak berniat menyakitimu."Sambil tersenyum, Sandra pun berkata, "Maafkan aku. Aku nggak pernah punya keinginan untuk merusak pernikahanmu dan Jimmy.""Kehadiranku cuma untuk menebus penyesalan di masa mudaku dulu. Aku juga nggak menyalahkanmu waktu kamu merebut Jimmy dariku.""Kamu nggak perlu merasa bersalah mengenai hal ini. Aku cuma mau pergi setelah pertemuan kali ini. Tapi, aku benar-benar mengkhawatirkan Jimmy.""Sekarang, kamu juga mau meninggalkannya. Sandra, sebagai seorang wanita, suami dan anak adalah prioritas utamamu. Jangan terlalu idealis, juga jangan tertipu cerita motivasi yang cuma mau cari untung di internet.Aku bali tersenyum kepadanya. "Penyesalanmu di masa muda nggak ada hubungannya denganku. Tapi, kalau

  • Aku Pelakor?   Bab 6

    "Sandra, aku nggak tahu sejak kapan kamu jadi orang yang nggak masuk akal dan merepotkan seperti ini?"Mendengar kata-kata Jimmy yang balik menyalahkanku itu, tiba-tiba saja aku menyadari jika diriku tidak pernah benar-benar bisa memahami Jimmy.Jimmy memang pandai memutarbalikkan kesalahannya, lalu menimpakannya padaku.Sebelumnya, demi Ryan dan demi keluarga ini, aku bisa menanggungnya.Namun, sekarang aku tidak mau lagi menanggungnya.Aku pun langsung memotong kata-kata Jimmy."Jimmy, ayo kita bercerai saja. Surat perjanjian cerainya sudah kuletakkan di meja kopi. Kalau nggak ada masalah, kamu bisa menandatanganinya.""Nanti, kita akan cari waktu mendapatkan akta cerainya."Setelah berkata seperti itu, aku langsung menutup teleponnya.Aku memang bodoh. Aku tidak bisa bicara dengannya. Aku tidak ingin mendapat masalah lagi.Asalkan perceraian ini bisa berjalan lancar, yang lainnya biarlah berjalan sesuka mereka.Mendengar aku ingin bercerai dan pindah rumah, Ryan pun datang menemuiku

  • Aku Pelakor?   Bab 5

    Pada hari-hari berikutnya, kakak itu menatapku dengan simpati. Jika tidak ada yang lain, dia bahkan membawakan makanan yang dimasaknya dari rumah untukku.Aku juga mengucapkan terima kasih dan membawakannya beberapa hadiah sederhana sebagai balasannya.Waktu berlalu begitu cepat. Aku dan Jimmy tidak saling menghubungi satu sama lain selama setengah bulan.Aku mengetahui dari unggahan di media sosial jika "keluarga" yang beranggotakan empat orang itu pergi berlibur dengan mobil.Itu karena Liana setiap hari mengunggah di status WhatsApp, bahkan kadang juga dalam bentuk kolase dengan sembilan foto.Namun, sebagian besar foto yang diunggah adalah foto mesra dirinya dan Jimmy yang saling menautkan jari. Bahkan, ada juga foto ambigu mereka saat wajah mereka berdekatan.Putraku Ryan tidak pernah meneleponku dan aku juga membiarkannya.Setengah bulan ini, aku merasa bahagia. Lebih bahagia dari yang pernah kurasakan selama 50 tahun sebelumnya dalam hidupku.Itu karena, aku yang memilihnya send

  • Aku Pelakor?   Bab 4

    Aku punya aset 60%, sementara aset Jimmy sebesar 40%. Awalnya, aku ingin membaginya rata. Namun, untuk apa?Bahkan, aku sendiri tidak menyangka di usia senjaku, aku yang selalu penakut dan penurut sepanjang hidupku, akan berani mengajukan gugatan cerai.Ketika masih muda, aku mematuhi ayahku dan menerima pengaturannya dalam hal sekolah, pergaulan, juga karier.Setelah menikah, aku mematuhi Jimmy, melahirkan anak, tinggal di rumah untuk membesarkan anak, dan memasak tiga kali sehari.Sekarang, setelah anakku dewasa, apakah aku harus mematuhi anakku?Sudah lebih dari sekali aku menanyakan pertanyaan ini pada diriku sendiri dan jawabannya selalu sama.Tidak!Aku tidak mau.Aku juga ingin hidup untuk diriku sendiri.Mereka ingin mendapatkan kembali cinta mereka yang pernah hilang dahulu.Akan tetapi, aku juga ingin menemukan diriku sendiri, diriku yang masih hidup dan penuh semangat.Malam pertama pindah ke tempat ini, aku tidak bisa tidur nyenyak di tempat tidur dan terbangun pagi-pagi se

  • Aku Pelakor?   Bab 3

    Ketika aku bangun keesokan harinya, aku secara otomatis mengulurkan tangan untuk meraba tempat di sebelahku dan ternyata memang dingin.Aku berjalan keluar kamar. Sandal masih di posisi semula dan air dalam termos di atas meja masih penuh.Butuh beberapa saat bagiku untuk menyadari jika Jimmy tidak pulang semalam.Jari-jariku gemetar tak terkendali, saat aku mengeluarkan ponselku. Kemudian, aku merasa sedih saat menyadari satu hal …Aku tidak punya keberanian untuk menelepon dan bertanya, seperti di pesta pernikahan kemarin.Aku bahkan tidak bisa membantah sepatah kata pun.Selama 25 tahun, Jimmy berhasil menjinakkanku sepenuhnya. Dari yang sebelumnya tidak menarik dan membosankan, menjadi begitu tunduk dan tidak tahu cara untuk melawan.Ponselku tergelincir. Tangan dan kakiku tiba-tiba menjadi dingin. Kemudian, aku duduk di sofa dengan tatapan kosong, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya dengan tenang.Aku duduk di sana sepanjang hari sampai pintu dibuka pada pukul enam sore.Ak

  • Aku Pelakor?   Bab 2

    Aku duduk di antara para tamu undangan dan berusaha sekuat tenaga untuk menekan darah yang mendidih di dalam hatiku.Dia itu anakku, anak yang kulahirkan dengan separuh nyawaku. Sekarang, dia berlutut di lantai dan memanggil orang lain dengan sebutan ibu.Ada banyak orang yang hadir di pernikahan hari ini dan banyak orang yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Akan tetapi, karena kekuatan Jimmy untuk menghalangi terlalu besar, maka tidak ada seorang pun yang berani maju untuk membujuknya.Di atas panggung, Jimmy mengenakan pakaian tradisional berwarna hitam pekat. Meskipun usianya sudah lebih dari 50 tahun, Jimmy tetap terlihat energik, tanpa sedikit pun tanda penuaan di wajahnya.Liana sepertinya sudah melakukan persiapan untuk hari ini. Dia mengenakan gaun terusan berwarna merah dan selendang berwarna putih beras yang tersampir di bahunya.Jimmy dan Liana tampak seperti pasangan suami istri yang saling mencintai selama bertahun-tahun.Di sisi lain, aku mengenakan gaun merah mud

  • Aku Pelakor?   Bab 1

    Di hari pernikahan putraku, suamiku mengusirku dari kursi utama dan duduk di kursi undangan paling belakang."Liana nggak menikah seumur hidup dan nggak punya anak karena aku.""Liana cuma mau mewujudkan mimpinya menjadi seorang ibu, hari ini saja. Apa kamu nggak bisa membiarkannya? Kenapa hari ini mesti ribut-ribut?"Aku menoleh ke arah putraku, berharap dia akan menghentikan kekonyolan ini.Akan tetapi, putraku malah berkata, "Itu benar, Bu. Aku sudah memanggilmu Ibu selama 20 tahun. Cuma hari ini saja aku akan memanggil Bibi Liana.""Aku cuma nggak akan ngasih teh ke Ibu. Jadi, bisakah Ibu nggak terlalu mempermasalahkan hal ini?"Menghadapi ayah dan putranya yang kompak ini ….Pada titik ini, tiba-tiba saja aku merasa jika 25 tahun terakhir ini hanyalah sebuah lelucon.…Setelah lelucon itu, pernikahan pun berlangsung seperti biasa.Hanya saja, aku yang semula duduk di tempat utama, yang mewakili posisiku sebagai Ibu, ditendang dan digantikan oleh orang lain untuk duduk di kursi ter

DMCA.com Protection Status