1. Aku Merayu Tuhan Bimbang! Penulis : Lusia Sudarti Part 1 "Ibuu ...," Layla berlari-lari kecil menghampiri Ibunya yang sedang melayani pembeli. Anjar sang Ibu sontak menoleh kearah Layla yang sedang menghampirinya.Layla pulang dari sekolah, ia berjalan kaki. karena jarak sekolah dengan rumahnya hanya sekitar lima ratus meter. "Ada apa Layla? Kok Anak Ibu kelihatannya begitu riang?" tanya Anjar dengan alis bertaut. Wanita tegar yang merawat kedua Anaknya seorang diri setelah suaminya meninggal empat tahun yang lalu. "Assalamualaikum Bu," Layla mengucap salam ketika telah berdiri di ambang pintu warung kecil-kecilan milik Ibunya. "Waalaikumsalam."Layla mencium tangan Ibunya dengan takzim. Setelah pelanggan warungnya pergi Layla meraih tangan Ibunya dan dibimbing menuju kursi di bagian dalam warung yang sederhana. Mereka berdua duduk di kursi.Layla membuka tas sekolahnya lalu mengeluarkan buku laporan pendidikan.Dan kemudian ia serahkan kepada Ibunya. Ibu Anjar menerima
2. Aku Merayu Tuhan Saskia Menahan Malu Atas Penolakan Sadewa. Penulis : Lusia Sudarti Part 2 Hening terasa setelah panggilan terputus. Kini Hati Layla pun kembali bimbang. Antara hadir dan tidak ..! 🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Setelah Siti meninggalkan kediamannya. Layla menerima telpon dari Ibu RT di mana Layla mengajar Iqro', memintanya untuk libur mengajar, Ibu RT akan menghadiri undangan ulang tahun Sadewa, serta mengantarkan ketring pesanan keluarga Sadewa. "Layla ..." Layla terperanjat ketika bahunya ditepuk lembut dan terdengar suara halus nan lembut sang Ibunda. "Oh Ibu, ada apa Bu!" sahut Layla, seraya mendongak menatap Ibunya. Ibu Anjar tersenyum lalu duduk di samping Layla, ia menatap seksama wajah putrinya yang nampak bimbang. "Ada apa? Seperti ada yang sedang mengganggu fikiranmu!" tanyanya pelan sambil mengusap kepalanya yang selalu tertutup hijab. Layla menundukkan kepalanya sembari memilin ujung hijab yang ia kenakan. Sebagai seorang Ibu, ia merasakan apa y
3. Aku Merayu Tuhan Saskia Mencari Perhatian. Penulis : Lusia Sudarti. Part 3 'Tunggu aja kamu Sadewa, aku tak akan pernah menyerah," umpat Saskia dalam hati sembari mengepalkan tangannya. 🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Sadewa mengantarkan sahabat karibnya hingga kedalam. Dirga dan para sahabatnya mencicipi hidangan yang tersedia di meja. Sadewa kembali keruang depan. Tepatnya di pintu depan, ia terlihat begitu gelisah. Kedua netranya tak terlepas dari pintu gerbang masuk ke kediamannya. Sementara diruang depan Saskia sibuk tebar pesona untuk menarik perhatian kedua orang tua Sadewa. "Hai Tante ...!" Saskia mencium punggung tangan Ibunya Sadewa lalu cipika-cipiki. "Hai Saskia. Makin cantik aja," sahut Indri. Ia menatap penampilan Saskia, pakaiannya terlalu terbuka. Sebagai seorang Ibu dan seorang wanita, ia merasa sedikit risih. Apalagi tamunya adalah para santri dan ustadzah. "Oh iya Saskia silahkan mencicipi semua hidangan yang tersedia, ajak serta teman-temannya ya?" ujar Indri. I
4. Aku Merayu Tuhan Sadewa So Sweet. Penulis : Lusia Sudarti Part 4Layla menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah. 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Saskia yang menyaksikan Layla dan Sadewa menjadi sangat geram dan ia meninggalkan kediaman Sadewa dengan sumpah serapahnya. Semua tak ada yang peduli dengan kepergian Saskia dan teman-temannya. "Tunggu pembalasanku Layla. Jangan merasa senang dulu, karena aku tak akan tinggal diam!" teriak Saskia.Ia tak peduli dengan tatapan tamu yang hadir. "Lihat bro, Saskia cemburu melihat Layla bersama kamu," bisik Dirga di telinga Sadewa. "Enggak ada bosennya emang, udah aku tolak berkali-kali masih gak jera," jawab Sadewa. Sementara itu Saskia menghampiri sahabatnya yang masih asyik mencicipi hidangan yang menggugah selera. "Hei, Mit. Elu mau pulang atau tinggal di sini, makan aja yang ada di fikiran ...!" hardik Saskia dengan suara menggema. Hingga menarik perhatian tamu yang lainnya. "Tunggu Saskia, aku belum mencicipi puding-pudingnya. Enak bange
5. Aku Merayu Tuhan Kesedihan Rangga. Penulis: Lusia Sudarti Part5 Bisa berabe jadinya jika Sadewa mengetahui isi hatinya, tentu ini akan membuatnya bersedih. Raut wajah Rangga memerah mendengar kata-kata Papanya, ia menundukkan kepalanya. "Tenang saja Papa akan tutup mulut," ujar Hendra sambil tersenyum simpul. "Kok Papa senyum-senyum gitu," tanya Rangga sambil menaikkan sebelah alisnya. "Kamu traktir Papa. Bukankah kalo harus tutup mulut itu ada upahnya, hehehe." Hendra terkekeh. Ia berhasil membuat putranya tersenyum. 'Kasihan sekali kamu Rangga, selama ini tak pernah sekali pun kamu mempunyai teman dekat atau kekasih. Kamu selalu menutup diri terhadap wanita yang jelas-jelas mengejarmu.Ternyata baru sekarang Papa tau, jika hatimu telah tertambat kepada seorang wanita. Namun sayangnya, kamu kalah bersaing dengan adikmu sendiri," batin Hendra. 'Di usiamu yang telah menginjak 25 tahun, kamu telah menjadi orang yang sukses sebagai seorang marinir." Wajah Hendra sedikit me
6. Aku Merayu Tuhan Kedatangan Sadewa Penulis Lusia Sudarti Part 6 "Oh iya Mbak ... Nay tadi rasanya mau mencabik-cabik wajah si Saskia itu lho!" ucap Naysila dengan suara ketus. "Enggak boleh begitu dong Adik Mbak yang cantik. Biarin aja Saskia mau berbuat apa, bilang apa, kita gak usah melayaninya," Layla menasihati adiknya dengan lembut. Sementara motor mereka memasuki sebuah bangunan panti asuhan yang sebagian bangunannya mulai rapuh, dan sebagian dalam tahap pemugaran. "Ayo turun Dek, kita sudah sampai!" seru Layla, ia berhenti di panti asuhan yang berhadapan langsung dengan pesantren. "Aduh ... selamat datang ustadzah Layla," seorang wanita paruh baya menyambut mereka dengan senyuman yang merekah menghiasi wajahnya yang masih nampak ayu. "Assalamu'alaikum," sapa Layla, ia mencium takzim punggung tangan Ibu panti Ibu Aisyah. "Waalaikum salam cah ayu," jawab Ibu Aisyah sembari mengulas senyum. "Mari cah ayu kita masuk, kebetulan Anak-anak sedang berkumpul di dalam," sam
7. Aku Merayu Tuhan. Naysila Menggoda Layla dan Sadewa. Penulis: Lusia Sudarti Part 7"Gombal. Layla gak percaya Mas," kilahnya sembari memalingkan wajahnya karena malu. "Ya sudah kalau gak percaya," jawab Sadewa pura-pura marah.🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹Setelah mereka selesai sholat berjamaah, kemudian Layla menuju ke dapur menyiapkan makan malam bersama Anjar dan Naysila.Sadewa seorang diri di ruang televisi sambil menikmati kopi susu. "Dek, ini di potong kecil-kecil mentimunnya," titah Layla kepada Naysila. "Oke Mbak!" Naysila segera melakukan apa yang di perintahkan oleh Layla. "Ibu duduk manis aja," Layla tersenyum menatap Anjar yang telah selesai menggoreng ayam. "Iya Sayang, ini juga udah selesai kok," sahut Anjar sembari menarik kursi untuk duduk. "Seandainya Bapak masih ada, beliau pasti bahagia melihat kami berhasil lulus dengan nilai tertinggi," ujar Layla dengan raut wajah yang tiba-tiba sedih. Semua terdiam mendengar ucapannya. Anjar mengalihkan pandangannya kearah Sade
8. Aku Merayu Tuhan Sadewa Diculik. Penulis : Lusia Sudarti Part 8Saskia sontak menoleh kebelakang, kedua netranya membola sempurna ketika melihat seseorang yang berdiri di belakangnya. "Ss ... !" Ucapan Saskia terhenti seketika melihat Layla telah berdiri dan menahan tangannya yang akan memukul Naysila. "Aawww, sakit! Lepaskan tanganku Layla!" bentaknya. "Apa! Sakit! Lepas kalo kamu bisa!" jawab Layla yang semakin mengeratkan cengkramannya. Orang-orang berkerumun menyaksikan pertengkaran mereka. "Enggak menyangka ya, ternyata cewek cantik itu berani melawan Saskia yang sombong itu!" bisik mereka. "Iya betul," balas yang lainnya. Sementara Sadewa memantau mereka dan berjaga seandainya Saskia berbuat nekat. "Saskia, udah ayo kita pergi! Lihat mereka semua menyaksikan kalian!" bisik Mita ditelinga Saskia yang sedang meringis menahan nyeri dipergelangan tangannya karena ulah Layla. "Layla! Lepasin!" teriak Saskia dengan wajah menahan sakit. Dengan sekali hentakan Layla mel
23. Aku Merayu Tuhan Proses Akad Nikah Sadewa dan Layla. Penulis : Lusia Sudarti. Part 23Tatapan-nya tertuju kearah ruangan yang kini tampak sepi. Sadewa, Indri dan Layla ternyata telah meninggalkan butik beberapa menit yang lalu. 'Awas aja kalian ... aku akan buat perhitungan!" gerutunya dalam hati, ia mengepalkan kedua tangan-nya dengan wajah geram."Eh Dira! Lagi ngapain kamu disitu? Lihat siapa sih kok nampak kesal begitu!" tegur Veronika yang telah berdiri dibelakangnya. Sontak ...! Dira berjingkat karena terkejut dan tidak menyadari jika Veronika telah berdiri dibelakangnya. "Astaga! Kakak membuatku kaget aja sih!" cebiknya dengan wajah kesal. "Siapa juga yang mengagetkan kamu Dira! Saya hanya bertanya kamu disini sedang apa dan kenapa wajah kamu terlihat kesal," jawab Veronika dengan kening bertaut. " E--eeng ... Enggak apa-apa! Aku habis dari toilet," jawabnya asal-asalan dan sedikit gugup. Ia takut jika Veronika mendengar perbincangan-nya denga Barjo. "Oh iya udah!
22. Aku Merayu Tuhan Dia Bidadari Hatiku Ma! Penulis : Lusia Sudarti Part 22"Baik Bu!" jawabnya sambil menebar pesona kearah Sadewa yang pura-pura tak melihatnya. Indri menatap Dira pegawai barunya itu dengan pandangan jengah karena ia menangkap suatu maksud terselubung dari gerak-gerik Dira yang menurutnya sedikit kurang sopan. Apalagi Dira selalu melirik Sadewa dengan diam-diam dan bahasa tubuh yang ia tunjukan. Setelah Dira masuk kedalam ruangan-nya Indri berucap kepada Sadewa yang sedang bermain ponselnya. "Dewa ... itu pegawai Mama yang baru, sepertinya dia ada hati dengan kamu!Mama enggak suka sekali melihat tingkahnya," ucap Indri dengan raut kesal. Sadewa menengadahkan kepalanya dan menatap kearah ruangan Indri lalu beralih menatap sang Mama yang juga sedang menatapnya. Sadewa mengangkat bahu tanda tak mengerti. "Dewa enggak tahu Ma! Dewa juga enggak memperhatikan dia," sahutnya sambil kembali bermain ponsel. "Iya ... Mama tahu kalau kamu gak tertarik atau tergoda
21. Aku Merayu Tuhan Terjebak Kemacetan. Penulis : Lusia Sudarti Part 21Anjar kembali ketempatnya semula, dimana ada beberapa tetangga yang sedang membantunya mempersiapkan makanan-makanan kecil di dapur. 🍒🍒🍒🍒🍒🍒 "Alhamdulillah ya Ibu, akhirnya Neng Layla telah di temukan dan kini telah kembali.Sungguh mereka berdua memiliki cinta yang suci dan semoga rumah tangga mereka kelak akan langgeng Amiiinn!" ujar Bu Diah mantan Ibu RT yang selalu baik dan mendukung keluarga Layla. "Amiin Ya Allah ... semoga saja ya Bu," sahut Anjar sembari mengulas senyum.POV Layla Diperjalanan ... Sadewa dan Layla sedikit terjebak kemacetan, biasalah daerah Jakarta selalu identik dengan kemacetan. "Aduh Dek sepertinya kita akan sedikit telat nih tiba di Butik!" seru Sadewa yang masih tetap menjalankan kendaraan-nya perlahan karena kendaraan-kendaraan lain pengguna jalan mengular panjang di depan mereka. "Iya Mas ... kasihan Mama menunggu lama," jawab Layla sambil menatap kearah depan dengan
20. Aku Merayu Tuhan Mahar Sebesar, Tanggal, Bulan Dan Tahun Kelahiranku Ma. Penulis : Lusia Sudarti Part 20Namun mereka istirahat makan siang dulu di rumah makan lesehan Sindang Sari di Cadas Pangeran, mereka memutuskan melewati tol untuk menghindari kemacetan yang sering terjadi dijalur Pantura. Mereka menempuh perjalanan dengan sedikit cepat, mereka tak mengalami kendala apapun diperjalanan. Malam telah menggantikan siang, namun kehidupan kota seolah tak pernah istirahat, seolah tak pernah tidur.Sadewa mengantarkan Layla dan keluarganya hingga kekediaman mereka. 🌺🌺🌺🌺🌺🌺 "Terima kasih Nak Dewa dan Ibu Indri ... saya tak tahu apakah saya bisa menemukan Layla kembali jika tanpa Nak Dewa dan Ibu Indri," ucap Anjar saat mereka berada di ruang tamu.Nampak sekali mereka begitu kelelahan. Layla terdiam dan menundukkan kepala. "Sama-sama Bu Anjar ... Layla sudah seperti Anak saya sendiri!" jawab Indri sambil tersenyum. "Minum dulu Bu!" Naysila membawa nampan berisi jus alp
19. Aku Merayu Tuhan Dalam Perjalanan Pulang! Penulis : Lusia Sudarti Part 19Dengan langkah sedikit gontai Sadewa menuju keruang tamu.🌹🌹🌹🌹🌹🌹Keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam melepas kepulangan Layla dengan berat hati, bagaimanapun juga Layla banyak berjasa di Pondok Pesantren pimpinan Bapak Kyai Haji Abdulmanan tersebut. Mereka mengabadikan momen perpisahan dengan berfoto bersama seluruh santri dan santriwati beserta guru-guru mereka dihalaman Pesantren. Isak tangis mewarnai kepulangan Layla.Lambaian tangan mereka mengiringi perjalanan-nya, hingga mobil yang dikendarai Sadewa menghilang dari pandangan. Layla meninggalkan begitu banyak kenangan yang tak terlupakan dibenak para murid-muridnya, juga teman sesama guru. Dan yang paling menyedihkan, Layla membuat seseorang patah hati. Disebuah kamar sederhana namun sangat bersih dan rapi, Dika termenung seorang diri. Hatinya begitu sedih dan kini terasa hampa, karena wanita pujaan-nya telah kembali ke Kampung halam
18. Aku Merayu Tuhan. Naysila Tak Sengaja Bertabrakan Dengan Ustadz Dika. Penulis : Lusia Sudarti Part 18Ia seketika menoleh kebelakang. "Saya ijin ke toilet sebentar Ustadzah!" jawabnya sambil bergegas melangkah tanpa menunggu jawaban dari Ustadzah Nurul yang masih berada di tempat duduknya.🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹Ustadz Dika melangkah tergesa menuju kearah toilet yang berada dibelakang kantor. Sesekali ia menoleh kebelakang sambil mengusap wajahnya yang memerah menahan rasa sedih dalam hatinya. Berkali-kali ia menarik nafas berat dan menghembuskan perlahan. 'Aku tak menyangka jika Ustadzah Layla mempunyai seorang kekasih dan lebih tepatnya adalah tunangan-nya. Seorang pilot yang gagah dan tampan, jauh berbeda denganku yang hanya pemuda desa," lirihnya dalam hati. Brruugghh! "Aawww ..." Naysila yang saat itu baru saja keluar dari toilet tak menyadari jika ada seseorang yang menuju toilet tanpa memperhatikan jalan dihadapan-nya. Ustadz Dika terkejut bukan main ketika dirinya menabrak
17. Aku Merayu Tuhan Pertemuan Dan Perpisahan Yang Mengharukan. Penulis : Lusia Sudarti Part 17 "Itu seperti Layla Mbak kamu Nay ...," seru Anjar dengan wajah berbinar.Sadewa hampir tak dapat menahan diri saat melihat pujaan hati yang telah lima tahun ia cari.Namun sinar matanya tiba-tiba meredup ketika melihat seorang lelaki yang berbicara dengan Layla dengan tatapan mesra.🌺🌺🌺🌺🌺"Jadi bagaimana Ustadzah ... setuju tidak jika nanti malam sehabis melatih beberapa santri untuk bertilawah, kita mengadakan acara untuk merayakan tahun kelima Ustadzah Layla mengabdikan diri di Ponpes kita ini?" tanya Dika kepada Ustadzah Nurul disaat mereka sedang istirahat untuk menyantap makan siang mereka. "Eemm ... kalau saya sih setuju-setuju aja Ustadz Dika!" jawab Ustadzah Nurul sambil melirik kearah Layla sembari mengerlingkan kedua bola matanya.Ia faham betul jika Ustadz Dika mati-matian mengejar cinta Layla. Layla menangkap lirikan Ustadzah Nurul terhadap dirinya. "Oh rupanya para
16. Aku Merayu Tuhan. Siapakah Lelaki Tampan Itu? Penulis : Lusia Sudarti Part 16Suasana menjadi hening kembali dan semua larut dàlam fikiran masing-masing.🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹Mereka memasuki Pekalongan kota yang juga terkenal dengan batiknya.Di pusat kota Sadewa mengemudi perlahan mencari lokasi hotel terdekat untuk mereka beristirahat karena lelah. Ia melirik arloji yang melingkar dipergelangan tangan-nya. 'Heem ... ternyata sekarang sudah jam 10 malam rupanya!" Sadewa menggumam sambil menoleh kearah Indri, Anjar dan Naysila yang terlelap dikursi masing-masing. 'Kasihan Mama, Ibu dan Naysila ... mereka pasti kelelahan." Sadewa kembali fokus mengemudi dan dari jauh ia melihat gedung megah yang berdiri di pusat kota Pekalongan. Untungnya lokasi hotel bintang 3 tersebut berada disisi kiri, jadi ia tak harus mencari jalan memutar untuk menuju kesana. Mobil berbelok dan memasuki halaman hotel dan seorang security memberikan ijin masuk setelah memeriksa mereka. "Ma ... Mama, bangun M
15. Aku Merayu Tuhan Layla Menerima Sebuah Surat. Penulis :Lusia Sudarti Part 15"Siapa dulu dong Mamanya! Ya kan Ma!" sahutnya sembari menatap Indri. Indri menjadi tersenyum mendengar pujian Sadewa. "Ooo ya jelas dong."❣❣❣❣❣❣POV LAYLASementara itu disebuah Pesantren yang jaraknya jauh di daerah pelosok Jawa Tengah Layla yang selalu berusaha menyembuhkan luka hatinya yang tak kunjung sembuh dengan menyibukkan diri mengajar dan mendidik baca tulis Alqur'an Anak-anak maupun remaja. Sebisa mungkin ia menyembunyikan sakit hati yang dialaminya terhadap Sadewa.Meskipun ia berusaha untuk tetap tegar dihadapan semua orang namun dia tetaplah wanita yang rapuh. Layla tak pernah sekalipun mengungkapkan semua itu kepada siapapun termasuk sahabat yang telah dikenalnya lima tahun ini."Assalamu'alaikum Kak Ustadzah Layla ..." Layla terkejut mendengar sebuah panggilan dari arah belakangnya lalu ia pun menghentikan aktivitasnya mengangkat jemuran yang terletak di belakang rumah yang disedia