Share

trik

Author: Maey Angel
last update Last Updated: 2022-08-04 11:10:08

"Yank, mau kemana?" tanya Alin yang tampak curiga karena pagi hari ini suaminya sudah tampak rapi.

"Mau ke kantor, kemana lagi?" jawab Aldo santai.

"Sepagi ini?" Biasanya Aldo berangkat kerja jam setengah delapan lebih dan ini baru jam setengah tujuh tapi dia sudah sangat siap untuk berangkat kerja.

"Iya," imbuh Aldo singkat. Alin tampak curiga jika suaminya ini bukan hendak bekerja melainkan menemui calon mantan istrinya.

"Masa? Kok aku merasa aneh, nggak biasanya kamu ke kantor jam segini. Emang ada acara apa?" cerca Alin tak percaya.

"Jangan berpikiran yang tidak-tidak. Kamu jaga kesehatanmu saja, jangan sampai telat makan." Aldo mencium pucuk kepala Alin dan berlalu meninggalkan Alin yang masih menatapnya curiga.

Selama pengadilan belum memutuskan Alin dan Aldo bercerai, ia tak mau lengah membiarkan mereka bertemu dan menjalin kasih kembali. Rasa curiganya membuatnya ingin mengetahui kemana suaminya pergi. Lantas ia mengikutinya dari jauh dan ternyata dugaanku benar. Aldo pergi ke
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Aku Mengalah   jitu

    Kekecewaan Haris pada Alin yang memutuskan menikahi Aldo sahabatnya sendiri merupakan pukulan telak baginya. Ia tak menerima sebuah penghianatan terlebih yang Alin pilih adalah sahabat terbaiknya."Al, Al, kamu kok jadi jelek begini. Tambah berumur seharusnya tambah gagah bukan tambah jelek, lihat aku ini. Sempurna," katanya lugas."Ya iya sempurna, orang kamu belum nikah. Mana kami tahu rasanya memikirkan pusingnya hidup berumah tangga. Lagian kamu sudah berumur gitu, masih aja betah membujang," cibir Aldo pada Haris. Mereka bercakap sampai tak sadar sudah berada di depan ruangan Aldo."Kamu datang mencariku?" tanya Aldo penasaran karena tiba-tiba Haris menemuinya di kantor."Tidak! Aku ingin bertemu istrimu!" canda Haris yang di iringi senyum mengejeknya."Kayak yang tau saja siapa istriku. Ya sudah ayo masuk, kita berbincang di dalam," ajak Aldo.Haris masuk dan memandangi ruangan Aldo bekerja. Matanya tiba-tiba berhenti pada sosok foto wanita yang terpampang di meja kerjanya. Wan

    Last Updated : 2022-08-04
  • Aku Mengalah   pergi

    Jam Tujuh pagi ini, Afi telah menyelesaikan pekerjaan yang dikirimkan Rendra untuknya. Semalam ia langsung tidur saat bosnya itu memberikan ultimatum agar tidak begadang. Afi merasa tak masalah jika itu memang untuk kebaikannya, ia akan mencoba menurut saja perintah lelaki mulut rombeng itu agar dia bisa kembali menata hidupnya yang sudah berantakan.Setelah mengerjakan tugasnya, ia kemudian menata semua barang yang akan dibawa ke apartemen milik Rendra. Kebaikan Rendra tak pernah Afi curigai karena memang ia sudah terbiasa dari dulu begitu. Walau dengan nada agak memaksa agar dia mau menerima bantuannya, tapi Afi sedikit bersyukur karena kehadiran Rendra selalu tepat waktu dan tak pernah membuatnya merasa terbebani akan bantuan yang Rendra berikan.Afi memasukkan semua baju dan beberapa barang yang sekiranya berarti untuknya, ia mengambil foto kecil dalam pigura yang terdapat gambar Aldo dan dia saat menikah dulu. Ia mengusap foto itu dengan pilu, air mata menetes begitu saja sampai

    Last Updated : 2022-08-10
  • Aku Mengalah   takkan kembali

    "Nah, senyum begitu kan cantik. Enak di lihatnya, nggak kayak tadi. Asem!""Bapak bisa aja!""Masih jauh ya, Pak?" tanya Afi, karena memang ia tak tahu di mana lokasi apartemen yang Rendra maksud."Jauh, lumayan. Masih sekitar seperempat jam lagi, kenapa, Non?""Nggak, Pak. perasaan lama banget, mungkin karena jauh kali ya." Afi memang merasa perjalanannya jauh karena pikirannya sibuk tentang hal yang mengganggu konsentrasinya."Soalnya Non sedih gitu, ngelamun lagi. Jadi bikin yang dekat terasa jauh. Coba kalau lagi seneng, jauhpun terasa dekat," tawa sang supir."Masa sih, Pak? Hidup saya memang lagi tak semenyenangkan itu." Afi tertunduk dan kembali merasa pilu. "Sabar, Non. Terkadang ujian yang kita lewati teramat berat, tapi setelah semuanya selesai pasti kita bakalan tahu bahwa ujian itu bukanlah apa-apa. Berat saat di jalani tapi akan mudah setelah melewati, kuncinya dua. Sabar dan ikhlas," tutur Pak Sopir.Afi terkesima dengan petuah yang di katakan supir taksi itu, terdengar

    Last Updated : 2022-08-10
  • Aku Mengalah   simpati

    Rendra sengaja tak memberi tahu langsung kode masuk apartemennya. Ia ingin tahu apakah Afi masih ingat kapan ia pertama bertemu. Tentu itu hal menarik yang akan membuat Afi pasti kesal karena sudah membuatnya harus berpikir keras akan tanggal itu. Afi adalah adik kelasnya dulu waktu SMA, awal pertemuannya saat tidak sengaja Rendra menabrak Afi yang sedang minum lemon juice dan akhirnya membuat bajunya basah semua.Awal pertemuan yang buruk memang, tapi itu sangat berkesan di hati Rendra. Afi yang waktu itu seperti sangat marah justru meminta maaf padanya padahal yang salah adalah Rendra, Afi benar-benar wanita unik menurutnya.Rendra melihat jam di pergelangan tangannya menunjukan pukul lima sore. Setelah memeriksa hasil pekerjaan Afi tadi, Rendra langsung menghadiri rapat dengan beberapa kolega bisnisnya. Rendra membawa hasil kerja Afi ke ruang rapat dan hasilnya, sungguh di luar dugaan. Pekerjaan Afi lebih dari kata sempurna, membuat Rendra begitu takjub akan kecerdasan wanita itu.

    Last Updated : 2022-08-10
  • Aku Mengalah   Rendra

    Afi membuka matanya perlahan, ia meraba ke sekelilingnya dan merasa ini bukan tempat ia tadi tertidur. Seingatnya, tadi ia tertidur di luar apartemen saat menunggu Rendra memberi tahu kode kamarnya.Afi membuka matanya lebar dan melihat ia berada di sebuah kamar yang terdapat banyak aksesoris pria. Afi menyadari bahwa ini pasti di dalam apartemen Rendra. Terlihat ada foto dirinya dan juga seorang wanita paruh baya serta gadis manis yang Afi kenal, yaitu Nissa.Suara gemericik air dari dalam kamar mandi terdengar sampai ke telinga Afi, membuat Afi berfikiran yang tidak-tidak. Bukankah tadi ia tidur diluar? Dan sekarang ia telah di dalam kamar? Jangan-jangan? Afi beranjak ke kamar mandi dan menggedor pintu dengan keras."Pak! Keluar, jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan ya! Buka," teriak Afi.Pintu terbuka dan tampak Rendra keluar dengan hanya memakai handuk yang terbelit di pinggulnya. Afi yang melihat songak terkejut dan menutup mukanya dengan kedua tangannya."Pak! Ya nggak g

    Last Updated : 2022-08-10
  • Aku Mengalah   Peegi

    Afi memakan makanan yang tadi di belikan Rendra, nasi Padang dengan sayur daun singkong rebus serta daging sapi sangat menggugah selera makan Afi. Namun sayang tak ada sambal ijo seperti biasanya, pasti Rendra sengaja tak memberinya atau di lupa memintanya."Ini tak mungkin, biasanya nasi Padang selalu plus sambal. Itu merupakan akal-akalan Rendra saja pastinya," gerutu Afi saat mencari keberadaan si sambal kesukaannya. Di mana pun ia makan, tak luput dari sambal. Apapun makananya, lauk enaknya pasti selalu sambel.Afi menghabiskan semua tak tersisa, ia benar-benar lapar hari ini. Ternyata air mata membuat orang lapar juga, seharian tak ada asupan masuk ke dalam perutnya sehingga ia makan bak orang yang satu minggu tak makan. Beruntung makanan yang ia makan ini tak keluar lagi dari perutnya. Afi bingung, entah kenapa semua makanan yang Rendra belikan untuknya selalu terasa nikmat dan sedap untuk di habiskan.Bel berbunyi, Afi bergegas akan membuka nya. Namun, Nissa sudah masuk karena

    Last Updated : 2022-08-10
  • Aku Mengalah   tak sabar

    "Pengen cepet-cepet!" kata Nissa antusias."Cepet-cepet ngapain?""Cepet-cepet jadikan kamu kakak iparku! Aku udah nggak sabar banget!" Afi melemparkan bantal sofa ke badan Nissa. Nissa selalu saja mengatakan hal yang sama berulang kali. Afi bahkan sama sekali tak kepikiran ke arah situ. Afi hanya sedang memikirkan anak yang ada dalam kandungannya ini agar bisa tumbuh dengan sehat dan kuat seperti dirinya.Setelah berbincang panjang lebar dengan Nissa, akhirnya dia pamit untuk pulang. Mungkin besok Nissa akan ke alamat kantor Aldo yang telah Afi tunjukan untuk memberikan kunci rumahnya.*****Aldo sangat malas di rumah, ia memilih pergi ke kantor agak awal karena ia masih sangat terpukul dengan perpisahannya dengan Afi."Mau berangkat awal lagi, Yank?" tanya Alin yang sedang mengoleskan roti dan selai di sana. "Iya, aku sarapan di kantor sja ya. Aku terburu-buru," ucap Aldo mencium kening Alin.Alin memandangi suaminya yang sudah pergi dengan mobilnya ke kantor. Alin melihat Aldo an

    Last Updated : 2022-08-10
  • Aku Mengalah   cemas

    "Aldo!" Teriak Mami Cahyo dari luar rumah Afi. Aldo tak sadar jika ia telah menghabiskan waktu yang lama di kamar Afi. Kesedihannya yang tak berbalas membuatnya enggan untuk pulang. Ia ingin tidur seharian di kamar milik Afi dan dirinya, mengenang malam-malam indah bersama.Aldo tak menghiraukan teriakan Maminya karena ia sedang larut dalam kesedihannya. "Aldo! Mami cariin ternyata kamu di sini, Alin cemas mencarimu. Kenapa nomormu tidak aktif?""Mi, biarkan Aldo di sini ya! Aldo sangat terpukul dengan kepergian Afi. Dia sudah pergi, Mi!" Aldo tergugu di atas bantal yang ia letakan di tengah pangkuannya."Kamu jadi laki-laki cengeng banget, Aldo. Bukankah bagus Afi sudah pergi? Jadi kamu bisa fokus sama kesehatan Alin dan anakmu!" Mami Cahyo berbicara seperti itu karena ia merasa geram dengan anak laki-lakinya yang terlihat sangat bodoh hanya karena wanita bernama Afi itu."Mi, jangan paksa Aldo lagi, cukup Mami membuat Afi sengsara. Jangan Aldo! Aldo hanya ingin tinggal di rumah ini

    Last Updated : 2022-08-10

Latest chapter

  • Aku Mengalah   akhirnya

    Rendra mencium perut besar Afi, sekarang usia kandungannya memasuki sembilan bulan."Kamu pasti lelah bnget ya, Fi! Ibu jadi ikut merasakan kehamilan kamu. Kamu harus berhati-hati, usia kehamilan sudah tinggal menunggu hari. Kalau ada sedikit rasa tak nyaman, bilang sama Rendra. Biar dia siap siaga membawa ke rumah sakit," ucap Bunda khawatir melihat perut Afi yang terlihat begah."Nggak usah Bunda bilang, Rendra selalu siap siaga 24 jam. Cuma Afi yang dibilangin suka ngeyel mau ngelakuin pekerjaan rumah, besok kita cek up ke dokter lagi. Biar tahu kondisimu setiap hari," ucap Rendra tegas."Nissa kan ada, ngapain ke dokter," sanggah Afi."Ya Mungkin Kak Rendra mau cari dokter ahli yang lain, dia nggak yakin kayaknya sama keahlian adiknya ini," sahut Nissa yang baru datang dari luar bersama Vino.Ditatapnya aneh lelaki yang bersama Nissa, membuat Vino merasa canggung."Nis, udah acara pestanya?" tanya Afi."Nggak jadi, udah nggak mood pergi ke sana. Vin, lo pulang aja gih! Kakak gue s

  • Aku Mengalah   baby twins

    Sejak kehamilannya, Rendra menjadi sedikit cerewet. Afi yang hanya ingin sekedar membantu Bunda nilam memasak, ia pun melarangnya. "Bang, Afi bosan! Boleh ya, ikut Bunda bikin cake! Pengen buat yang spesial buat Abang!" ucap Afi merengek pada Rendra yang sedang sibuk memeriksa berkasnya di ruang keluarga. Biasanya ia akan bekerja di ruang kerja khusus miliknya. Namun sekarang ia menjadi overprotektif dengan Afi mengingat istrinya sedang mengandung dua buah hati sekaligus."Nggak usah bikin cake spesial. Kamu aja udah spesial untuk Abang, sini! Duduk dekat Abang," ucap Rendra sambil menepuk sofa di sebelahnya.Afi melengos dan memilih mengalah dan duduk di samping suaminya."Abang ini, nggak di mana-mana fokus kerja terus! Begitu dibilang sayang! Huft!" Afi kesal karena dari tadi suaminya tak melihatnya dan masih sibuk dengan laptop dan kertas yang ada di depannya. Rendra melirik Afi yang membuang mukanya jengkel, dan Rendra memilih menyingkirkan semua pekerjaannya dan mencium pipi is

  • Aku Mengalah   bahagia

    Afi menatap Rendra dengan binar bahagia, begitu juga Rendra. Afi diperiksa dokter Elsa lewat monitoring USG di perutnya. Tampak jelas di sana gumpalan yang masih sangat kecil."Wah, janinnya ada dua. Kemungkinan kembar, Bu!" Rendra yang di samping Afi mendampingi dan melihat gambar anaknya tersenyum bahagia. Dia mencium kening Afi tanpa malu di depan dokter Elsa."Bang!" Afi melirik Dokter Elsa yang tampak senang dengan perlakuan Rendra padanya yang sangat manis.Setelah USG kelihatan, dokter menganalisis umur dan juga jadwal persalinan untuk Afi."Kandungan Bu Nafisah memasuki minggu ke enam. Dan kondisi kehamilan sangat rentan untuk banyak beraktivitas berat. Sebaiknya, Ibu istirahat dan mengurangi aktivitas agar tak terlalu lelah. Apa Ibu mengalami gejala ngidam?" tanya Dokter Elsa."Nggak Dok, sepertinya suami saya yang nyidam. Dia kalau pagi suka pusing, dan sekarang lebih menyukai di dekat saya. Seperti ini!" Afi menunjuk suaminya, dan Rendra mendelik kesal."Hahaha, kalian lu

  • Aku Mengalah   Buah kesabaran

    "Fi, Abang lapar! Kita cari makanan yuk!" ucap Rendra saat sedang berbaring di kasur dengan Afi."Malam-malam pengen makan? Abang nggak salah? Apa Afi masak lagi aja di dapur?" Afi memandang jam di dinding, padahal sekarang pukul sepuluh malam. Tetapi suaminya ingin makan di luar. "Nggak usah masak, Abang pengennya makan di luar bareng kamu." Pernikahan Afi dan Rendra sudah berjalan hampir lima bulan, dan akhir-akhir ini Rendra memang kelihatan aneh. Dia yang biasanya dingin, berubah sangat manja dan suka sekali mencium rambut Afi yang baru saja keramas."Besok saja ya, Bang!" bujuk Afi.Dengan wajah kecewanya, Rendra menekuk wajahnya dan berbalik memunggungi Afi. Afi yang melihat tingkah lucu suaminya, mencubit pipinya pelan."Abang kayak wanita lagi datang bulan, suka ngambek. Dan keinginan Abang yang aneh seperti wanita ngidam. Apa mungkin Abang ngidam?" ucap Afi terkikik geli.Rendra kembali berbalik badan menghadap Afi. "Kamu terakhir datang bulan kapan?" tanya Rendra serius.

  • Aku Mengalah   membahagiakan

    Pipi Afi merona karena malu, ia menghabiskan malam ini dengan pesta dansa yang amat membuat malam begitu indah."Dan kamu, harus membayar mahal nanti malam dengan ku, Sayang!" Rendra membisikan kalimat yang membuat Afi begitu merinding. Rendra, lelaki normal yang sedang di mabuk asmara. Gelora cintanya pada Afi, membuat ia semangat sekali untuk menggoda Afi dan membuatnya salah tingkah.Afi kaget ketika melihat Nissa dan juga Yuna dengan seorang lelaki dan mereka juga ikut berdansa. "Mereka memaksa minta ikut, katanya ingin menikmati suasana Bali yang indah. Namun, jangan khawatir. Mereka tak akan menginap di resort ini, mereka akan menginap di hotel keluarga Dirgantara. Jadi, kita nggak ada yang bisa ganggu!" goda Rendra membuat pipi Afi kembali bersemu merah. Ternyata ia tahu, jika dirinya kaget melihat kehadiran Nissa dan Yuna.*Malam ini, dansa dan pesta kembang api digelar. Di luar resort, semua tamu menikmati indahnya bintang dan juga kembang api yang meriah. Banyak kekaguman

  • Aku Mengalah   Kejutan

    Malam ini Rendra mengajak Afi berbulan madu ke Bali. Rendra menutup mata istrinya dengan kain penutup agar ia sukses dalam memberikan kejutan. Afi dan Rendra sampai di Bali, tepatnya resort Stary angel milik istrinya."Apa sih, Bang? Afi penasaran banget!"Rendra mengajak Afi berjalan dan berhenti tepat di depan Resort. Semua orang yang diperintahkan Rendra sudah siap dengan tugas masing-masing. Mereka sampai di resort malam hari, membuat suasana begitu sangat romantis.Rendra memberikan aba-aba pada semua orang dan ia membuka penutup mata Afi perlahan."Sudah boleh buka mata?" tanya Afi. "Sudah! Dan lihatlah, Sayang!" Afi membuka matanya dan terkejut dengan surprise yang di buat suaminya. Karpet permadani merah dan juga bunga mawar putih kesukaannya, berjejer rapi di setiap pinggir jalan menuju pintu masuk resort. Beberapa orang yang tampak berseragam melebarkan senyum dan menunduk hormat."Suka?" tanya Rendra."Suka banget! Makasih, Bang!" jawab Afi tersenyum riang."Ini belum seb

  • Aku Mengalah   POV Afi

    "Kenapa melihat Abang seperti itu? Abang memang tampan," ucapnya percaya diri."Tampan tapi mes*um!" ucapku asal. Kami keluar kamar hotel dan mengetuk pintu kamar Nissa. Ia juga telah siap dari tadi. "Cie, pengantin baru. Seger amat! Habis berapa ronde tadi malam?" goda Nissa membuatku sedikit malu."Dek, kamu jadi ikut pulang nggak! Cepat! Abang tunggu di bawah," ucap Bang Rendra dingin."Yuna mana, Niss?" tanyaku karena tak melihat Yuna."Dia di jemput sama cowoknya tadi," ucapnya."Kamu nggak dijemput cowokmu?" ledekku membuat ia mencebikkan bibirnya."Ya iya, yang sudah laku. Sombong amat!" sahutnya dengan nada kesal.Aku, Nissa, dan Bang Rendra pulang ke rumah Bunda. Kami akan berkumpul bersama keluarga besar."Di sana nanti ada Haris juga, Bang?" tanyaku melirik Nissa. Ia tampak tak suka ketika aku menyebut nama Haris. Aku tahu, Nissa masih marah dengan Haris dan Nissa bukan wanita yang mudah memaafkan sepertiku."Mungkin. Tapi kalau dia sadar diri, seharusnya nggak usah datan

  • Aku Mengalah   Aku bahagia

    Pov Afi"Pagi, Sayang!" ucap lelaki di sampingku yang sah bergelar menjadi suami. Rendra mencium pipiku dan mengusap rambutku perlahan. Aku yang baru tidur diperlakukan suamiku dengan hangat membuat hatiku berbunga-bunga."Bang! Jam berapa ini? Aku kesiangan ya?" ucapku mengucek mataku mengedarkan pandangan ke dinding. Jam menunjukkan pukul setengah lima pagi."Nggak, Sayang! Tapi kalau kamu mau nambah lagi, kita kesiangan!" godanya. Senyum genitnya membuatku mencubit lengannya. Suamiku hanya terkekeh pelan. Senyum yang jarang ia tampakkan pada semua orang, kini bahkan sangat mudah aku dapatkan.Aku melemaskan ototku, semalam bahkan Bang Rendra sangat membuatku kelelahan. "Mandi dulu, Sayang! Atau mau Abang mandikan?" ucap Bang Rendra menaik turunkan alisnya. Genit! Aku hendak berdiri dan pergi ke kamar mandi tapi Bang Rendra malah mengangkat tubuhku hingga aku kaget."Bang! Aku bisa mandi sendiri!" ucapku meminta turun. Namun, bang Rendra hanya tersenyum dan meletakkanku di bathub ya

  • Aku Mengalah   halal

    Sholat jamaah selesai, Afi mendekati Rendra dan meminta salim padanya lalu mencium punggung tangan suaminya . Rendra sangat senang dengan status barunya kini sebagai suami. Rendra mencium pucuk kepala Afi sambil melafadzkan doa."Allohuma innii as aluka khayraha wa khayra wa jabaltahaa 'alaihi wa a'uudzibika min syarriha wa min syarri maa jabaltahaa 'alaihi.Ya Allah, limpahkanlah keberkahan dalam rumah tangga kami. Turunkanlah rasa cinta di hati kami berdua. Cinta yang senantiasa menambah kecintaan kami kepada-Mu.""Aamiin." Setelah melafalkan doa dan mencium kening Afi, Rendra kini duduk bersila menghadap sang istri. Dipandanginya wajah cantik nan sholeh yang kini sudah sah menjadi istrinya ini. Afi yang merasa malu dipandang suaminya, memilih melepas mukena dan melipatnya."Udah Bang, lihatinya!" ucap Afi salah tingkah. Ia hendak berdiri untuk menaruh mukena yang tadi ia pakai ke dalam lemari. Rendra masih menatap Afi, membuat Afi memilih tiduran di ranjangnya.Rendra berdiri dan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status