Share

semua

Penulis: Maey Angel
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-24 04:22:56

"Bukan begitu, seharusnya kamu bilang sama Mas dulu. Biar_"

"Biar apa? Biar kamu bisa rujuk terus pamer sama aku, mesra-mesra sama dia di depan aku, begitu? Kamu kenapa sih, Yank? Selalu segitunya banget sama Mbak Afi. Bukannya dari jauh dan lama nggak ketemu aku kamu nanyain gimana kabar aku, bayi aku, pekerjaanku, ini malah yang ditanyakan Mbak Afi!" Alin hendak keluar meninggalkan kamar namun Aldo menarik tangannya dan memeluknya.

"Maafkan, Mas ya! Mas sangat syok mendengar kabar perpisahan Mas dengan Afi. Kamu nggak usah marah begitu. Lalu bagaimana keadaanmu, pekerjaan kamu, dan kabar anak kita?" tanya Aldo.

"Basi! Pasti kamu menyesal dengan perpisahan dengan wanita yang kamu cintai itu," ucap Alin sebal.

"Menyesali yang sudah terjadi tak ada gunanya! Baiklah. Mas minta Maaf, ya, jangan marah-marah nanti cantiknya hilang! Ayo kita temui jamaah yang akan baca yasin buat Almarhum Papi. Kamu ganti pakaianmu, Mas tunggu di depan." Alin tersenyum mengangguk dan Aldo keluar kamar untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Mengalah   lah

    Setelah dua bulan meninggalnya Papi Cahyo, Mami berubah menjadi pemurung. Ia tak pernah lagi keluar rumah hanya sekedar fitnes dan arisan seperti biasanya. Sepertinya Mami sengaja melakukan ucapannya saat Papi hendak meninggal agar menjadi wanita yang lebih baik. Sekarang Mami tinggal bersama di rumah Aldo, karena Mami tak mau tinggal sendiri di rumah peninggalan Papi. Kandungan Alin yang semakin membesar dan memasuki usia tujuh bulan berniat mengadakan acara syukuran di rumahnya. Ia ingin mengundang beberapa anak yatim dan juga tetangga sekitar."Mi, kita buat syukuran meriah buat menanti kelahiran cucu Mami. Alin pengin undang anak-anak panti dan teman serta tetangga kita. Mami mau buat konsepnya bagimana? Biar nanti aku dan Aldo usahakan!" tanya Alin pada Mami yang sedang menyulam sebuah kain flanel."Kamu atur saja sesukamu. Mami ikut saja, yang penting anakmu bisa lahir dengan sehat dan selamat." Mami berbicara pelan dan lembut membuat Alin kesal karena merasa mertua nya seperti

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-24
  • Aku Mengalah   Baru tahu?

    "Assalamualaikum, Dek! Kamu di mana?" tanya Aldo cemas."Waalaikumsalam, aku lagi di Mall, Yank. Kenapa? Apa kamu sudah pulang ke rumah?""Iya, dan kamu cepat pulang. Jangan lama-lama di luar, kamu sedang hamil besar. Tak baik pergi lama seorang diri," ucap Aldo."Nanggung, Yank. Ini lagi beli beberapa perlengkapan baby kita. Kita belum ada persiapan," jawabnya santai.Aldo tak tahu harus berbicara bagaimana lagi dengan Alin. Ia sudah menjelaskan jika keuangan sedang tak baik, tapi Alin tak dapat mengaturnya dan selalu menggunakan uang dengan seenaknya."Kenapa tak tunggu Mas dulu perginya? Aku sudah bilang kalau_" Panggilan Alin tutup sepihak, membuat Aldo merasa jika Alin benar-benar berubah.Aldo keluar dari kamarnya dan melangkah menuju dapur untuk makan. Di sana sudah ada Mami yang menyiapkan makannanya."Al, ini sudah Mami siapkan. Ayo, makan!" ajaknya."Ayo, Mami sekalian ya," bujuk Aldo. Mami mengangguk dan mengambil sepiring nasi dan sayur lodeh serta gorengan untuk ia makan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-24
  • Aku Mengalah   Gombalan Haris

    "Fi, kamu di apartemen?" tanya Nissa lewat telpon."Aku lagi di Grarendra Group, kakakmu sudah memintaku bekerja di kantor agar aku tak bosan." "Iyakah? Bagus donk, jadi kamu bisa sekalian cuci mata di situ!" ucap Nissa."Kerja, bukan mencari kesenangan sementara! Kamu ini ada-ada saja. Kenapa memang, Nis?" tanya Afi diiringi tawa dari Nissa."Tadinya mau ngajakin kamu nge-mall, tapi berhubung kamu sibuk, baik nanti malam saja!" ucapnya."Kamu nggak kerja?" "Aku shift pagi, jadi sore ini aku free … Niatnya pengen traktir kamu cari baju daster buat di rumah. Biar dede utun nggak kesulitan bernafas karena ibunya memakai kaos terus," jawab Nisa menyindir Afi yang sangat suka memakai pakaian pres body ketika di dalam apartemen."Asik, mau nraktir! Ada yang lagi gajian, nih?" celetuk Afi."Iya, dong! Aku habis dapat bonus prestasi dari rumah sakit," ungkapnya senang."Baiklah kalau begitu, nanti jam lima kita ketemuan di Mall Puri Elite, Oke?" imbuh Afi."Oke, see you letter!""Bye, wass

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-24
  • Aku Mengalah   Jangan

    Haris melihat jam di tangannya, hari ini ia ada janji dengan Aldo untuk membahas tentang masalah di proyeknya. Tentu saja ia tahu, jika pasti Aldo akan mencarinya dan meminta bantuannya. Rendra memang cerdas, ia tepat sasaran membuat Aldo benar-benar terpuruk."Ren, jadi ikut ke Mitra Cahaya Group? Katanya ingin berkenalan lebih lanjut dengan mantan suami kekasihmu itu?" ledek Haris pada Rendra. Hari ini Rendra memang sedang di Horison property, karena ia sedang membahas hal yang penting mengenai bisnisnya di luar negeri."Apa perlu saya turun tangan untuk hal seremeh itu? Saya kira kamu lebih cerdas dari yang aku duga. Lakukan pekerjaanmu dengan apik, dan pastikan Aldo menyesal telah menyia nyiakan Afi, jangan seret aku ke dalam hal yang masih bisa kamu selesaikan sendiri tanpa bantuanku," paparnya.Haris menatap sahabatnya datar."Yakin, akan kamu habiskan semuanya milik Aldo?" tanya Haris meyakinkan sahabatnya."Jangan tunggu sampai aku yang ikut menanganinya. Jika iya, Dia bisa ha

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27
  • Aku Mengalah   rakus

    Sebenarnya ia malas jika harus berurusan dengan wanita itu, tapi mau bagaimana lagi, Alin hanya akan takut jika bertemu dengannya. Haris memakai perbuatan mereka dulu di hotel sebagai senjata mengancam Alin agar ia menurut. Yang Rendra katakan benar, wanita akan menurut jika sudah mendapatkan hatinya. Alin dulu sangat penurut, sebelum ia mencintai Aldo sahabatnya. Entah kapan awal mula mereka saling mencintai, yang jelas Haris salah sudah memberikan semuanya pada Alin sehingga ia begitu tamak sampai sekarang.Haris mengetuk pintu dan membuka nya, ia melihat Aldo yang tengah sibuk dengan Laptopnya melirik ke arahnya."Hai, Bro! Sibuk banget kayaknya, lagi garap proyek baru kah?" tanya Haris basa basi."Beginilah sekarang, aku harus bolak balik mengecek laporan keuangan yang sudah tak bisa lagi aku akali," jawabnya. Aldo menyudahi aktivitasnya dan mengajak Rendra berbicara serius."Ris, kamu tahu sekarang perusahaanku sudah di ambang kehancuran. Karyawan sudah banyak yang mengundurkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27
  • Aku Mengalah   Teguran

    "Pak, banyak karyawan demo di depan kantor!" ucap Zidan dengan panik. Aldo yang sibuk dengan laptopnya seketika berdiri dan menatap Zidan tak percaya."Karyawan?"" Iya, karyawan Permata property, Pak! Mereka datang berbondong-bondong menuntut hak mereka selama bekerja!" jelas Zidan dengan nada tak beraturan.Aldo kembali memijat kepalanya. Sekarang kantor Papinya juga kacau, ia sama sekali tak bisa menunaikan hak mereka dalam dua bulan ini. Pembangunan yang berhenti akibat kepengurusan hak milik tanah yang ternyata bersengketa membuat perusahaannya tak dapat meneruskan pembangunan. Dan uang yang dipakai untuk membeli lahan itu dulu, telah lenyap sudah. Alin benar-benar gegabah, entah dengan siapa ia beli lahan itu. Ia tak mengeceknya dahulu sebelum menandatangani perjanjian pembelian lahan. Akhirnya, semua uang dari perusahaan Papi terkuras. Di tambah, gaya hidup Alin yang terkesan mewah membuat Aldo sulit mengontrol keuangannya."Kamu ikut saya, Zi!" tegas Aldo kepada Zidan.Aldo b

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27
  • Aku Mengalah   Mami dan Aldo

    "Kamu dari mana lagi, Dek?" tanya Aldo melihat Alin yang baru pulang dari luar."Cari angin! Sumpek di rumah! Siapa suruh ke kantor aku nggak boleh!" balas Alin."Aku tak membiarkanmu terlalu lelah, masak sudah hamil besar masih bekerja. Apa kata orang? Tak dapatkan kau lihat aku sangat mengkhawatirkanmu?" jelas Aldo memegang lengan Alin. Alin melepaskan pegangan Aldo dan masuk ke dalam kamar. Aldo hanya menatap sendu sikap Alin barusan. Mami Cahyo melihatnya iba, ternyata selama ini ia salah memilih Alin sebagai menantu terbaiknya. Ia berfikir jika wanita itu tulus mencintai anaknya, ternyata setelah Aldo terpuruk dia malah tak ada di sampingnya.Mami meneteskan air matanya melihat adegan kekacauan rumah tangga Aldo, ia merasa ada yang salah dengan semua ini. Mami jadi teringat tentang Afi, menantu yang selama ini mendampingi Aldo di saat awal merintis bisnisnya. Ia begitu telaten menghibur Aldo di kala banyak yang berusaha menjatuhkan perusahaan miliknya.Mami merasa ini adalah teg

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27
  • Aku Mengalah   kejadian

    Hari ini Rendra akan mendatangi kantor Aldo untuk memberikan tawaran bisnis yang kemarin telah di sepakati. Tentu saja kembali ke tujuan awal Rendra, yaitu membuat Aldo tak bisa berkutik dengan saham yang akan ia beli. Haris memang dapat diandalkan, kelicikannya patut diacungi jempol."Sudah siap, Bro? Mari kita lihat muka pecundang itu takluk di depan kamu!" ucap Haris yakin.Namun saat hendak pergi, ternyata Aldo mengabari Haris jika ia sudah sampai di Grarendra group. Rendra memicingkan matanya pada Haris yang menatapnya takut."Kenapa?" tanya Rendra penasaran dengan yang terjadi."Aldo sudah datang ke sini, Ren!" "Bahaya!" ucap Rendra panik. Ia takut Aldo bertemu dengan Afi yang berada di kantornya sekarang."Telepon Aldo, tunggu dia di luar saja!" ujar Rendra. Ia bergegas keluar ruangannya untuk menemui Aldo yang tiba-tiba datang tanpa ia duga.Ternyata, langkahnya kurang cepat! Aldo sudah bertemu Afi di depan. Aldo tampak sedang berbincang serius dengan Afi. Rendra mengurungka

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-01

Bab terbaru

  • Aku Mengalah   akhirnya

    Rendra mencium perut besar Afi, sekarang usia kandungannya memasuki sembilan bulan."Kamu pasti lelah bnget ya, Fi! Ibu jadi ikut merasakan kehamilan kamu. Kamu harus berhati-hati, usia kehamilan sudah tinggal menunggu hari. Kalau ada sedikit rasa tak nyaman, bilang sama Rendra. Biar dia siap siaga membawa ke rumah sakit," ucap Bunda khawatir melihat perut Afi yang terlihat begah."Nggak usah Bunda bilang, Rendra selalu siap siaga 24 jam. Cuma Afi yang dibilangin suka ngeyel mau ngelakuin pekerjaan rumah, besok kita cek up ke dokter lagi. Biar tahu kondisimu setiap hari," ucap Rendra tegas."Nissa kan ada, ngapain ke dokter," sanggah Afi."Ya Mungkin Kak Rendra mau cari dokter ahli yang lain, dia nggak yakin kayaknya sama keahlian adiknya ini," sahut Nissa yang baru datang dari luar bersama Vino.Ditatapnya aneh lelaki yang bersama Nissa, membuat Vino merasa canggung."Nis, udah acara pestanya?" tanya Afi."Nggak jadi, udah nggak mood pergi ke sana. Vin, lo pulang aja gih! Kakak gue s

  • Aku Mengalah   baby twins

    Sejak kehamilannya, Rendra menjadi sedikit cerewet. Afi yang hanya ingin sekedar membantu Bunda nilam memasak, ia pun melarangnya. "Bang, Afi bosan! Boleh ya, ikut Bunda bikin cake! Pengen buat yang spesial buat Abang!" ucap Afi merengek pada Rendra yang sedang sibuk memeriksa berkasnya di ruang keluarga. Biasanya ia akan bekerja di ruang kerja khusus miliknya. Namun sekarang ia menjadi overprotektif dengan Afi mengingat istrinya sedang mengandung dua buah hati sekaligus."Nggak usah bikin cake spesial. Kamu aja udah spesial untuk Abang, sini! Duduk dekat Abang," ucap Rendra sambil menepuk sofa di sebelahnya.Afi melengos dan memilih mengalah dan duduk di samping suaminya."Abang ini, nggak di mana-mana fokus kerja terus! Begitu dibilang sayang! Huft!" Afi kesal karena dari tadi suaminya tak melihatnya dan masih sibuk dengan laptop dan kertas yang ada di depannya. Rendra melirik Afi yang membuang mukanya jengkel, dan Rendra memilih menyingkirkan semua pekerjaannya dan mencium pipi is

  • Aku Mengalah   bahagia

    Afi menatap Rendra dengan binar bahagia, begitu juga Rendra. Afi diperiksa dokter Elsa lewat monitoring USG di perutnya. Tampak jelas di sana gumpalan yang masih sangat kecil."Wah, janinnya ada dua. Kemungkinan kembar, Bu!" Rendra yang di samping Afi mendampingi dan melihat gambar anaknya tersenyum bahagia. Dia mencium kening Afi tanpa malu di depan dokter Elsa."Bang!" Afi melirik Dokter Elsa yang tampak senang dengan perlakuan Rendra padanya yang sangat manis.Setelah USG kelihatan, dokter menganalisis umur dan juga jadwal persalinan untuk Afi."Kandungan Bu Nafisah memasuki minggu ke enam. Dan kondisi kehamilan sangat rentan untuk banyak beraktivitas berat. Sebaiknya, Ibu istirahat dan mengurangi aktivitas agar tak terlalu lelah. Apa Ibu mengalami gejala ngidam?" tanya Dokter Elsa."Nggak Dok, sepertinya suami saya yang nyidam. Dia kalau pagi suka pusing, dan sekarang lebih menyukai di dekat saya. Seperti ini!" Afi menunjuk suaminya, dan Rendra mendelik kesal."Hahaha, kalian lu

  • Aku Mengalah   Buah kesabaran

    "Fi, Abang lapar! Kita cari makanan yuk!" ucap Rendra saat sedang berbaring di kasur dengan Afi."Malam-malam pengen makan? Abang nggak salah? Apa Afi masak lagi aja di dapur?" Afi memandang jam di dinding, padahal sekarang pukul sepuluh malam. Tetapi suaminya ingin makan di luar. "Nggak usah masak, Abang pengennya makan di luar bareng kamu." Pernikahan Afi dan Rendra sudah berjalan hampir lima bulan, dan akhir-akhir ini Rendra memang kelihatan aneh. Dia yang biasanya dingin, berubah sangat manja dan suka sekali mencium rambut Afi yang baru saja keramas."Besok saja ya, Bang!" bujuk Afi.Dengan wajah kecewanya, Rendra menekuk wajahnya dan berbalik memunggungi Afi. Afi yang melihat tingkah lucu suaminya, mencubit pipinya pelan."Abang kayak wanita lagi datang bulan, suka ngambek. Dan keinginan Abang yang aneh seperti wanita ngidam. Apa mungkin Abang ngidam?" ucap Afi terkikik geli.Rendra kembali berbalik badan menghadap Afi. "Kamu terakhir datang bulan kapan?" tanya Rendra serius.

  • Aku Mengalah   membahagiakan

    Pipi Afi merona karena malu, ia menghabiskan malam ini dengan pesta dansa yang amat membuat malam begitu indah."Dan kamu, harus membayar mahal nanti malam dengan ku, Sayang!" Rendra membisikan kalimat yang membuat Afi begitu merinding. Rendra, lelaki normal yang sedang di mabuk asmara. Gelora cintanya pada Afi, membuat ia semangat sekali untuk menggoda Afi dan membuatnya salah tingkah.Afi kaget ketika melihat Nissa dan juga Yuna dengan seorang lelaki dan mereka juga ikut berdansa. "Mereka memaksa minta ikut, katanya ingin menikmati suasana Bali yang indah. Namun, jangan khawatir. Mereka tak akan menginap di resort ini, mereka akan menginap di hotel keluarga Dirgantara. Jadi, kita nggak ada yang bisa ganggu!" goda Rendra membuat pipi Afi kembali bersemu merah. Ternyata ia tahu, jika dirinya kaget melihat kehadiran Nissa dan Yuna.*Malam ini, dansa dan pesta kembang api digelar. Di luar resort, semua tamu menikmati indahnya bintang dan juga kembang api yang meriah. Banyak kekaguman

  • Aku Mengalah   Kejutan

    Malam ini Rendra mengajak Afi berbulan madu ke Bali. Rendra menutup mata istrinya dengan kain penutup agar ia sukses dalam memberikan kejutan. Afi dan Rendra sampai di Bali, tepatnya resort Stary angel milik istrinya."Apa sih, Bang? Afi penasaran banget!"Rendra mengajak Afi berjalan dan berhenti tepat di depan Resort. Semua orang yang diperintahkan Rendra sudah siap dengan tugas masing-masing. Mereka sampai di resort malam hari, membuat suasana begitu sangat romantis.Rendra memberikan aba-aba pada semua orang dan ia membuka penutup mata Afi perlahan."Sudah boleh buka mata?" tanya Afi. "Sudah! Dan lihatlah, Sayang!" Afi membuka matanya dan terkejut dengan surprise yang di buat suaminya. Karpet permadani merah dan juga bunga mawar putih kesukaannya, berjejer rapi di setiap pinggir jalan menuju pintu masuk resort. Beberapa orang yang tampak berseragam melebarkan senyum dan menunduk hormat."Suka?" tanya Rendra."Suka banget! Makasih, Bang!" jawab Afi tersenyum riang."Ini belum seb

  • Aku Mengalah   POV Afi

    "Kenapa melihat Abang seperti itu? Abang memang tampan," ucapnya percaya diri."Tampan tapi mes*um!" ucapku asal. Kami keluar kamar hotel dan mengetuk pintu kamar Nissa. Ia juga telah siap dari tadi. "Cie, pengantin baru. Seger amat! Habis berapa ronde tadi malam?" goda Nissa membuatku sedikit malu."Dek, kamu jadi ikut pulang nggak! Cepat! Abang tunggu di bawah," ucap Bang Rendra dingin."Yuna mana, Niss?" tanyaku karena tak melihat Yuna."Dia di jemput sama cowoknya tadi," ucapnya."Kamu nggak dijemput cowokmu?" ledekku membuat ia mencebikkan bibirnya."Ya iya, yang sudah laku. Sombong amat!" sahutnya dengan nada kesal.Aku, Nissa, dan Bang Rendra pulang ke rumah Bunda. Kami akan berkumpul bersama keluarga besar."Di sana nanti ada Haris juga, Bang?" tanyaku melirik Nissa. Ia tampak tak suka ketika aku menyebut nama Haris. Aku tahu, Nissa masih marah dengan Haris dan Nissa bukan wanita yang mudah memaafkan sepertiku."Mungkin. Tapi kalau dia sadar diri, seharusnya nggak usah datan

  • Aku Mengalah   Aku bahagia

    Pov Afi"Pagi, Sayang!" ucap lelaki di sampingku yang sah bergelar menjadi suami. Rendra mencium pipiku dan mengusap rambutku perlahan. Aku yang baru tidur diperlakukan suamiku dengan hangat membuat hatiku berbunga-bunga."Bang! Jam berapa ini? Aku kesiangan ya?" ucapku mengucek mataku mengedarkan pandangan ke dinding. Jam menunjukkan pukul setengah lima pagi."Nggak, Sayang! Tapi kalau kamu mau nambah lagi, kita kesiangan!" godanya. Senyum genitnya membuatku mencubit lengannya. Suamiku hanya terkekeh pelan. Senyum yang jarang ia tampakkan pada semua orang, kini bahkan sangat mudah aku dapatkan.Aku melemaskan ototku, semalam bahkan Bang Rendra sangat membuatku kelelahan. "Mandi dulu, Sayang! Atau mau Abang mandikan?" ucap Bang Rendra menaik turunkan alisnya. Genit! Aku hendak berdiri dan pergi ke kamar mandi tapi Bang Rendra malah mengangkat tubuhku hingga aku kaget."Bang! Aku bisa mandi sendiri!" ucapku meminta turun. Namun, bang Rendra hanya tersenyum dan meletakkanku di bathub ya

  • Aku Mengalah   halal

    Sholat jamaah selesai, Afi mendekati Rendra dan meminta salim padanya lalu mencium punggung tangan suaminya . Rendra sangat senang dengan status barunya kini sebagai suami. Rendra mencium pucuk kepala Afi sambil melafadzkan doa."Allohuma innii as aluka khayraha wa khayra wa jabaltahaa 'alaihi wa a'uudzibika min syarriha wa min syarri maa jabaltahaa 'alaihi.Ya Allah, limpahkanlah keberkahan dalam rumah tangga kami. Turunkanlah rasa cinta di hati kami berdua. Cinta yang senantiasa menambah kecintaan kami kepada-Mu.""Aamiin." Setelah melafalkan doa dan mencium kening Afi, Rendra kini duduk bersila menghadap sang istri. Dipandanginya wajah cantik nan sholeh yang kini sudah sah menjadi istrinya ini. Afi yang merasa malu dipandang suaminya, memilih melepas mukena dan melipatnya."Udah Bang, lihatinya!" ucap Afi salah tingkah. Ia hendak berdiri untuk menaruh mukena yang tadi ia pakai ke dalam lemari. Rendra masih menatap Afi, membuat Afi memilih tiduran di ranjangnya.Rendra berdiri dan

DMCA.com Protection Status