Share

Teguran

"Pak, banyak karyawan demo di depan kantor!" ucap Zidan dengan panik. Aldo yang sibuk dengan laptopnya seketika berdiri dan menatap Zidan tak percaya.

"Karyawan?"

" Iya, karyawan Permata property, Pak! Mereka datang berbondong-bondong menuntut hak mereka selama bekerja!" jelas Zidan dengan nada tak beraturan.

Aldo kembali memijat kepalanya. Sekarang kantor Papinya juga kacau, ia sama sekali tak bisa menunaikan hak mereka dalam dua bulan ini. Pembangunan yang berhenti akibat kepengurusan hak milik tanah yang ternyata bersengketa membuat perusahaannya tak dapat meneruskan pembangunan. Dan uang yang dipakai untuk membeli lahan itu dulu, telah lenyap sudah.

Alin benar-benar gegabah, entah dengan siapa ia beli lahan itu. Ia tak mengeceknya dahulu sebelum menandatangani perjanjian pembelian lahan. Akhirnya, semua uang dari perusahaan Papi terkuras. Di tambah, gaya hidup Alin yang terkesan mewah membuat Aldo sulit mengontrol keuangannya.

"Kamu ikut saya, Zi!" tegas Aldo kepada Zidan.

Aldo b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status