Share

Bab 46

Tatapan Helen sangat dingin.

Tatapan Bernard dan istrinya tidak dingin, tetapi mereka terlihat sangat canggung.

Sikap Kristofer jauh lebih buruk. Terakhir kali saat Reyhan mengikuti Bernard ke bank, dia sudah tidak suka dengannya dan hari ini dia datang lagi tanpa berkata apa-apa.

"Reyhan, kok tiba-tiba muncul dari antah berantah?"

"Hari ini aku mengundang tamu-tamu terhormat. Kualifikasi apa yang kamu punya untuk masuk?"

"Keluar dari sini! Kalau nggak, aku nggak akan segan lagi!"

Reyhan tercengang, "Aku ini ...."

"Kamu itu apa?" Kristofer melotot, "Kulihat sebaiknya kamu berhati-hati supaya nggak dihajar!"

"Pak Kristofer, aku ...."

"Kamu apa?" Kristofer menunjuk ke arah hidung Reyhan, "Keluar! Keluar nggak? Percaya atau nggak satu kataku akan langsung memutus aliran modal Keluarga Wongso?"

"Tapi ...."

"Keluar!" Kristofer mengambil botol bir.

Reyhan cemas, "Paman, Bibi, Helen, tolong katakan sesuatu!"

Helen menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan dingin, "Reyhan, aku sudah melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status