Share

Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah
Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah
Penulis: Khairin Nisa

Tuhan Tolong Aku

Penulis: Khairin Nisa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-07 20:48:47

Siang hari ini kota Surabaya sedang di guyur hujan yang begitu lebatnya, terdengar suara petir menyambar-nyambar sampai kilatan cahayanya masuk menerobos salah satu kamar yang jendelanya sudah tertutup dengan rapat. Kilatan cahaya itu sama persis dengan flash kamera yang di nyalakan ketika hendak berfoto.

Seorang gadis sedang meringkuk di atas tempat tidur, oh ... bukan, itu bukan tempat tidur atau paling tepatnya persis seperti sebuah tikar yang terbuat dari anyaman bambu kemudian di geletakkan begitu saja di pojokan sebuah ruangan yang lebih mirip seperti sebuah gudang, namun seorang gadis remaja menggangap gudang ini adalah sebuah kamar yang begitu nyaman menurutnya dan satu bantal yang sudah usang menemani tidur gadis cantik ini. Gadis itu menangis terisak-isak sembari mendekap gulingnya dengan begitu erat, seakan hanya guling itu saja yang kini menjadi teman yang setia baginya.

Bella Putri adalah gadis cantik dan juga lugu yang baru saja lulus SMA, Bella hidup dengan ibu dan juga kakak tirinya semenjak almarhumah ayahnya meninggal karena penyakit serangan jantung lima tahun yang lalu. Semenjak ayahnya meninggal ibu tiri dan juga kakak tirinya selalu menyiksanya dan menjadikan Bella seperti sebuah pelayan di dalam rumahnya sendiri.

Tapi Bella tidak mempermasalahkan akan hal itu karena baginya asalkan masih bisa bersekolah maka itu tidak menjadi masalah baginya. Perjuangan Bella pun berbuah manis setelah dia lulus SMA dengan nilai terbaik, Bella ingin mencari perkerja dan juga melanjutkan kuliahnya namun, siapa sangka jika Laura yang merupakan ibu tirinya malah menjodohkannya dengan seorang pria yang bahkan tidak pernah dia kenal sebelumnya.

Bella menolak perjodohan ini walaupun itu wasiat ayahnya namun, Laura menghajar mental Bella dan mengancam dengan kelemahan gadis malang ini, hingga gadis itu pasrah dan menyetujui perjodohan yang tak pernah ia harapkan dan juga impikan terjadi pada hidupnya.

Bella kini sedang berdiri di dekat jendela ruangan yang sudah dia anggap seperti kamar. Suara langkah kaki yang nyaring terdengar membuat Bella segera mendudukkan tubuhnya di atas tikar.

Setelah pintu ruangan ini terbuka Bella melihat seorang wanita cantik yang usianya sekitar 22 tahun masuk kedalam kamarnya dengan menyunggingkan senyuman sinis. Wanita ini bernama Wilona-kakak tirinya! Wilona sangat cantik dengan wajah yang di balut make-up tebal, kulitnya putih seakan bercahaya dan juga tingginya sekitar 165 cm. Wilona memiliki bentuk tubuh yang sangat langsing, siapapun pria pasti akan tergila-gila padanya.

Setelah Bella menyeka bulir bening yang sempat menghiasi kedua pipinya, ia segera beranjak berdiri dari posisi duduknya. Kini Bella sudah berdiri di depan Wilona dengan kepala yang tertunduk, Bella takut bertatap mata dengan wanita cantik yang ada di hadapannya ini. Sorot mata Wilona selalu berhasil mengintimidasi Bella selama ini.

"Kak Wilona bisa memanggilku, tidak perlu capek-capek datang kemari," kata Bella dengan mengigit bibir bawahnya takut. Kedua tangannya mencengkeram dress kumal bekas milik Wilona yang di berikan padanya tiga tahun yang lalu.

"Adik ku sayang, kenapa kamu ketakutan seperti itu aku hanya ingin memberitahukan padamu jika Ibu ingin kamu membersihkan dirimu kemudian bertemu dengan ibu di ruang tamu," sahut Wilona dengan menepuk pundak Bella beberapa kali kemudian berlalu pergi meninggalkan kamar ini tanpa menunggu sahutan Bella terlebih dahulu.

Bella membuka baju tipis yang ia kenakan, ia melihat telapak tangan Wilona nampak menghiasi pundaknya, Wilona menepuk pundak Bella dengan sangat keras hingga mampu membuyarkan suasana sunyi di dalam ruangan ini tadi. Sadis sekali.

"Tuhan lindungilah aku," batin Bella dengan menatap punggung Wilona yang baru saja melewati pintu kamarnya dengan membanting pintu tersebut begitu keras sampai Bella terjingkat kaget.

Ruang tamu.

Wilona berjalan menuju ke ruang tamu dan langsung mendudukkan tubuhnya di ruang kosong yang ada di samping Laura, tangan Wilona sudah siap mengambil kue bolu yang sudah tersaji di atas meja yang terbuat dari kayu di hadapannya namun, Laura segera memukul kasar tangan anaknya kesal sembari berkata,

"Jangan berani makan semua ini karena sebentar lagi akan ada tamu penting yang akan datang," tandas Laura dengan mata melotot menatap ke arah Wilona.

Wilona membalas ucapan sang Ibu sembari memutar kedua bola matanya malas.

Selama ini Wilona dan juga Laura hidup dengan mewah tanpa merasa kekurangan sedikitpun sebab almarhumah ayah Bella telah meninggalkan banyak warisan tanah, rumah dan juga perkebunannya untuk Putri kandungnya- Bella, tapi sayangnya Bella tidak mengetahui semua itu karena Laura maupun Wilona menyembunyikan semuanya dari Bella. Dan karena sebab itu juga mereka tidak bisa mengusir Bella dari rumah ini.

Sebenarnya saat Bella menginjak usia 17 tahun semua ini akan menjadi milik Bella, tapi Laura tidak pernah memberitahukan akan kenyataan itu. Laura dan juga Wilona selalu bilang jika almarhum Ayah Bella meninggalkan banyak hutang hingga membuat kehidupan mereka susah.

"Loh tadi kan Pak Andi sudah datang dan dia juga sudah pulang setelah Ibu setuju untuk menikahkan garis bodoh itu dengan anak majikan Pak Andi yang tidak laku menikah, mungkin," ucap Wilona asal bicara sembari menerawang ke kejadian tiga jam yang lalu. "Siapa lagi yang akan datang?" Wilona penasaran dengan masih menatap kearah makanan yang ada di atas meja seperti ingin mencomot roti donat dengan banyak taburan keju di atasnya. Sungguh menggoda Wilona yang begitu menyukai keju ini.

Ada kue bolu, kue pisang, kue nastar dan juga beberapa camilan lainnya dan ada juga teh hangat dan juga kopi yang sengaja sudah di siapkan di atas meja.

"Pak Arka dan juga putranya akan segera datang," sahut Laura sembari menatap Wilona dengan mata berbinar-binar bahagia. "Tadi Pak Andi pulang karena hendak menjemput Pak Arka dan juga putranya yang sedang menginap di Wellness Hotel," jelas Laura dengan menatap kearah putrinya yang langsung terjingkat kaget mengetahui jika adik tirinya ini akan menikah dengan orang kaya. Bahkan calon mertuanya itu menginap di salah satu hotel bintang lima di kota Surabaya! Pak Andi adalah asisten Pak Veron, calon suami Bella jika kelak mereka jadi menikah.

Dahulu kala almarhum ayah Bella dan juga Pak Arka adalah teman baik dan keduanya juga berteman dari bangku SMP sampai kuliah. Bahkan keduanya masih berhubungan baik setelah mereka menikah Namun, Pak Arka pindah ke Jakarta setelah dua tahun menikah dengan istrinya yang sekarang sudah almarhumah.

Almarhum Ayah Bella masih tetap tinggal di Surabaya. Dan semenjak saat itu mereka berdua sudah tidak pernah berhubungan lagi hingga tiba-tiba suatu saat Pak Arka teringat lagi dengan janjinya yang akan menjodohkan kedua anak mereka setelah dewasa nanti.

Pak Arka menyuruh asistennya menyelidiki tentang kehidupan sahabatnya bernama Dika yang merupakan ayah Bella, dan setelah Pak Arka mengetahui jika sahabatnya Dika telah meninggal sudah lama. Dan memiliki seorang anak gadis yang baru saja lulus SMA! Mulailah Pak Arka berpikir hendak menjodohkan anaknya Veron dengan Bella sesuai dengan janjinya dulu dengan almarhum Dika sahabatnya.

Di sisi lain.

Bella sudah selesai mandi dia sekarang kelihatan lebih segar tidak seperti sebelumnya yang acak-acakan, gadis itu berjalan menuju ke ruang tamu dengan menundukkan kepalanya. Laura terkejut melihat anak tirinya ini memakai baju kumuh yang bahkan sudah sobek kecil di beberapa bagiannya dan bekas jahitan juga terlihat di beberapa bagian lainnya. Bahkan kain lap di dalam rumah ini saja lebih bagus dari baju yang anak tirinya ini pakai saat ini.

"Ibu cepat suruh gadis itu ganti baju, apa kata Pak Arka jika melihatnya seperti ini? Kita akan terkena masalah nanti," bisik Wilona pelan pada Laura yang malah bengong menatap kearah Bella.

Laura segera bangkit dari posisi duduknya kemudian menghampiri Bella dengan tersenyum manis seakan dari senyuman itu juga bisa di artikan ada udang di balik batu.

"Sayang kenapa kamu memakai baju kumuh dan juga kucel seperti ini," tanya Laura dengan membelai pipi Bella lembut.

Bella langsung terjingkat kaget dan ketakutan karena tidak jarang jika sudah seperti ini Laura akan mendaratkan satu tamparan keras di pipi Bella, atau mungkin menjambak rambut Bella dan mendorongnya ke lantai dengan kejam.

Bab terkait

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Berkorban Demi Airin

    "Maafkan aku Ibu karena baju yang paling bagus di dalam lemari aku, hanyalah baju ini saja," sahut Bella dengan mengigit bibir bawahnya getir mengingat kenyataan ini. Rasa takut dan juga pilu sedang merayapi tubuh Bella.Saat ayahnya masih hidup Bella tidak pernah kekurangan apapun dari mulai baju sampai uang jajan sekalipun. Dulu Bella anak yang sangat cantik dan juga begitu manis yang selalu memakai baju bagus dan bisa di bilang harganya cukup mahal waktu itu.Tapi semua itu berbanding terbalik sedang kenyataan yang ada sekarang. Bella menjadi gadis dekil dan juga berpakaian seperti seorang pelayan rumah-ralat lebih tepatnya baju yang Bella pakai persis seperti baju yang di gunakan oleh orang gila di dipinggiran jalan.“Sayang kau jangan bilang seperti itu, sini biar Mama berikan kamu baju Kak Wilona saja,” Laura buru-buru mengandeng tangan Bella hendak menuju kamar Wilona berada sebelum keluarga Syahputra datang ke rumah ini dan melihat Bella.“Ibu, jangan berikan baju ku!” Wilona m

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Pengenalan Singkat

    Bella membuka sedikit jendela kamarnya, netra Bella menangkap sosok seseorang yang mengenakan jas hujan berwarna hitam itu baru saja pergi ketika melihatnya. Entah apa yang sedang di lakukan oleh orang di balik jas hujan tersebut yang memiliki gelagat begitu mencurigakan, Bella kembali menutup jendela kamarnya dengan mencoba menepis semua pikiran negatif yang saat ini sedang bergentayangan di dalam pikirannya.Pagi hari.Bella sedang tidur di atas tikar dengan selimut yang sudah usang menutupi tubuh kecilnya, bulu mata panjang lentik dengan mata coklat karamel itu mulai terbuka perlahan, Bella menjauhkan selimut yang menutupi tubuhnya kesembarang arah dan bergeliat kesana-kemari mencoba merenggangkan otot-otot tulangnya yang terasa kaku karena tidur hanya dengan beralaskan tikar saja.Bella memang sudah terbiasa tidur dengan beralaskan tikar seperti ini, tapi di pagi hari yang cerah ini ada yang aneh, karena biasanya Wilona akan membangunkan Bella di pagi hari untuk membuatkan kakak ti

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Kegundahan Hati yang Tak Terdengar

    Selesai memakan semua hidangan yang tersaji di atas meja dan juga memakan camilan sebagai penutup hidangan tersebut. Pak Arka berserta ketiga orang lainnya pamit pulang. Laura, Wilona dan juga Bella mengantar keempat orang itu sampai ke pinggiran jalan.Mereka saling bersalaman satu sama lain kemudian masuk kedalam mobil, Veron tersenyum pada Bella dengan enggan Bella membalas senyuman itu agar calon suaminya ini tidak kecewa.Setelah kedua mobil berwarna hitam dan juga putih itu melesat menjauh dari hadapan mereka semua. Bella dan juga Wilona langsung masuk kedalam rumah begitu juga dengan Laura. Tapi langkah Laura segera terhenti setelah mendengarkan seseorang wanita sedang memanggil namanya.Di pinggiran jalan ini kelihatan ramai karena banyak sekali ibu-ibu yang sedang bergosip di kejauhan. Mereka semua pasti sedang membicarakan keluarga Laura tapi semuanya tidak ada yang berani bertanya langsung pada Laura yang terkenal judes di kampung ini.Laura menoleh ke asal suara wanita yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Demi 100 Juta

    Bella membuka sedikit jendela kamarnya, netra Bella menangkap sosok seseorang yang mengenakan jas hujan berwarna hitam sedang bersantai ketika melihatnya. Entah apa yang sedang dilakukan oleh orang di balik jas hujan tersebut yang memiliki gelagat begitu mencurigakan, Bella kembali menutup jendela kamarnya dengan mencoba menepis semua pikiran negatif yang saat ini sedang bergentayangan di dalam pikirannya.Pagi hari.Bella sedang tidur di atas tikar dengan selimut yang sudah menghancurkan menutupi tubuh kecilnya, bulu mata panjang lentik dengan mata coklat karamel itu mulai terbuka perlahan, Bella menjaga selimut yang menutupi tubuhnya kesembarang arah dan bergeliat kesana-kemari mencoba merenggangkan otot-otot tulangnya yang terasa kaku karena tidur hanya dengan beralaskan tikar saja.Bella memang sudah terbiasa tidur dengan beralaskan tikar seperti ini, tapi di pagi hari yang cerah ini ada yang aneh, karena biasanya Wilona akan membangunkan Bella di pagi hari untuk membuatkan kakak t

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Sah Menjadi Suami Istri

    Selama berada di dalam mobil, Bella, Laura dan Wilona hanya diam tanpa bebersuara. Mereka mana yang berani membuka mulut untuk berbicara jika melihat wajah datar yang ditunjukkan oleh Pak Andi, seolah pria itu sedang menujukkan jika dia tidak menyukai semua wanita yang ada di belakang ini.Wilona menatap ke arah Pak Andi, wanita ini benar-benar tidak bisa mengondisikan matanya jika sedang melihat seorang pria tampan yang sedang berada di hadapannya seperti sekarang ini. Laura menatap lurus ke depan, hatinya pasti merasa sangat bahagia karena mengetahui jika Bella-anak tiri yang sejak kecil menjadi pelayan di dalam gudang malah memberikan banyak uang padanya melalui calon mertua anak tirinya itu.Bella sedang mencoba menahan air mata yang sudah hampir saja jatuh dari pelupuk matanya karena membayangkan pernikahan yang tidak pernah dia inginkan sebelumnya, tapi demi Airin dia akan mencoba untuk bertahan. Hingga akhirnya mobil yang di kemudikan oleh Pak Andi sudah sampai di depan halaman

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-15
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Malam Pernikahan yang Menyedihkan

    Sinar rembulan menunjukkan malam yang tak pernah dinantikan oleh sepasang pengantin baru ini telah tiba. Ya di sinilah Bella berada, di hotel yang sama dengannya melakukan pernikahan.Bella berada di suatu ruangan yang banyak dihiasi kelopak bunga yang berwarna merah di atas tempat tidur yang bersepraikan putih polos. Sejak Pak Arka dan juga Pak Andi mengantarkan dirinya menuju kamar pengantin ini Bella masih duduk di sudut ruangan dengan memeluk kakinya sendiri kemudian membenamkan wajahnya di tangannya yang sudah menyatuh. Kenapa nasib buruk ini terjadi padanya sedangkan dia hanya korban di dalam pernikahan ini, Ya Bella merasa sangat dibohongi ketika dia tahu jika Laura berbohong padanya mengenai Airin!Selesai melaksanakan resepsi pernikahan saat semua tamu undangan sudah pulang semua, di sanalah Bella berjalan mendekati Wilona dan juga Laura yang sedang bersenda gurau, pasti mereka sangat bahagia karena mendapatkan banyak uang dari Pak Arka, mertua Bella. Bella meminta agar Laura

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-15
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Rencana Veron

    Pak Arka melihat kearah Bella dengan seulas senyuman manis sedangkan Veron langsung berdecih pelan melihat wanita yang mulai berjalan kearah mereka dengan menundukkan kepalanya itu. Veron bahkan tidak bisa menyembunyikan kebenciannya saat melihat Bella berjalan semakin mendekat kearah mereka berdua. Andai saja ia bisa berjalan menjauh dari meja ini pasti sudah Veron lakukan dari tadi namun nyalinya tidak sebesar itu untuk melawan apa yang Pak Arka inginkan. "Maafkan saya Pak," Bella langsung menghentikan ucapannya ketika menyadari jika dirinya salah menyebut Pak Arka dengan sebutan Pak, bukannya Papa dan Pak Arka tersenyum kecil melihat raut wajah Bella saat ini. Sedangkan Veron semakin muak saja melihat sikap Bella karena pria itu berpikir jika istri yang tidak dia harapkan ini sedang bersandiwara saja. "Lain kali kamu akan

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-17
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Awal Pernikahan

    Tebet-jakarta Malam hari Bella di antar oleh Pak Arka dan juga Pak Andi sampai di depan apartemen milik Veron, suaminya. Lorong apartemen yang kelihatan sangat sepi sekali membuat Bella takut karena baru kali pertama ini ia menginjakkan kakinya di rusun mewah seperti ini. Bella menghirup nafas dalam kemudian menghembuskannya pelan dari mulut mencoba menenagkan dirinya sendiri jika pria yang ada di dalam sana tidak akan pernah menyakitinya. Bella menoleh kearah Pak Arka yang ada di sampingnya, "Papa, apakah Mas Veron ada di dalam?" tanya Bella. Dia sangat takut jika harus berada di dalam apartermen sebesar ini sendirian. "Iya Nak, Veron ada di dalam kamu masuk saja nanti beberapa hari lagi Papa akan datang berkunjung," ucap Pak Arka mencoba menenangkan Bella. Pria paruh baya ini bisa melihat dengan jelas guratan kecemasan di wajah cantik menantunya. "Iya, Papa dan juga Pak Andi hati-hati di jalan," ucap Bella seraya mengecup punggung tangan Papa mertuanya itu. "Kamu juga

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-26

Bab terbaru

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Perubahan Sikap Bella

    Bella melihat ke arah Wilona dan juga Laura yang kini masih melihat ke arah punggung suaminya yang mulai berjalan menjauhi lorong ini. Bella menatap datar ke arah kedua wanita yang ada di hadapannya sekarang, tapi di dalam hati Bella merasa terggangu dan merasa terusik melihat mereka berdua datang ke apartemen ini, namun ini ada baiknya juga karena Bella bisa menagih janji Laura mengenai Airin.“Ibu, Kak. Ayo kita masuk,” ajak Bella.Wilona dan juga Laura tidak menjawab. Kedua wanita itu langsung masuk ke dalam apartermen Bella. Laura dan juga Wilona mulai berkeliling ruangan ini dan melihat semua kemewahan yang ada, bahkan Wilona sampai memekik girang ketika wanita itu melihat kulkas besar yang terisi dengan banyak bahan makanan mulai dari daging, ikan, buah, es krim, susu dan masih banyak lainnya.“Ibu, Wilona ingin menginap beberapa hari di rumah ini,” kata Wilona sembari bergelayut manja di lengan tangan Laura.“Tentu saja, bahkan Ibu juga menyesal tidak datang lebih awal, Ibu beg

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Kedatangan Laura dan Wilona

    2 bulan kemudian.Bella mencoba menghubungi nomor telepon ibu tirinya namun, tidak tersambung juga, sepertinya wanita itu sudah mengganti nomor ponselnya dengan yang baru. Bella masih tidak mau menyerah, dia mulai menghubungi nomor ponsel Wilona dan tidak tersambung juga, sepertinya mereka berdua memang sengaja mengganti nomor ponselnya untuk memutuskan hubungan dengan Bella."Ibu dan Kak Wilona sangat jahat sekali padaku," batin Bella sembari mengusap air mata yang sudah membasahi pipinya itu."Kenapa kamu menangis?" tanya Veron yang sudah berdiri di belakang Bella. Bella yang sedang bengong dengan posisi duduk di sofa tidak menyadari jika Veron sudah masuk ke dalam ruangan ini dan sedang memperhatikannya. Veron melihat ke arah tangan Bella yang menggenggam erat ponselnya.Selama dua bulan ini hubungan keduanya sudah berubah jauh lebih baik dari pada awal-awal pernikahan mereka dahulu. Tapi Bella maupun Veron masih belum ada yang mengakui perasaan cinta yang sudah mulai tumbuh di ha

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Dibalik Musibah Terselip Anugerah

    Bella yang mendengar percakapan kedua lelaki itupun segera memutar tubuhnya. Bella melihat ke arah suaminya yang kini sedang menggelengkan kepala, tapi Bella yang masih begitu naif tentu saja tidak mengerti dengan arti isyarat mata dari suaminya itu.Bella melangkah mendekati Papa mertuanya dengan mengulas senyuman manis. Bella mati-matian berusaha untuk berjalan seperti biasanya, lebih baik ia menahan rasa nyeri yang ada di bawah sana dari pada harus membiarkan Papa mertuanya itu melihat perbedaan gaya jalannya.“Assalamualaikum,” kata Bella kemudian mengecup punggung tangan Pak Arka dengan sopan.“Waalaikumsalam,” jawab Pak Arka sembari mengusap puncak kepala Bella dengan penuh kasih sayang.“Apakah Papa mau Bella siapkan sarapan?” tanya Bella sembari melirik ke arah sang suami yang sejak dari tadi memijat pelipisnya yang terasa pusing dan hal itu tentu saja membuat Bella merasa cemas. ““Papa sudah sarapan sebelum menuju kemari,” jawab Pak Arka.“Mas Veron, kenapa? Apakah pusing ke

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Malunya Sampai Ke Tulang

    Bella melangkah keluar dari kamar mandi, sebagian tubuhnya di balut dengan handuk. Ia melihat ke arah ranjang tempat di mana sang suami berada. Kedua mata Bella langsung membulat penuh ketika ia melihat ke arah Veron yang sedang mengedipkan satu mata ke arahnya.“Astagfirullah, sejak kapan Mas Veron berubah genit begini,” batin Bella di dalam hati. Kedua pipinya sudah merona merah mirip seperti kepiting rebus yang baru saja dimasukkan kedalam air yang mendidih.“Dia manis sekali jika malu-malu seperti ini,” batin Veron dengan melipat kedua tangannya dibelakang kepala.Di dapur.Setelah membersihkan tubuhnya Veron menyusul Bella ke dapur. Kini lelaki itu melangkah menghampiri Bella yang sedang sibuk menaruh sarapan mereka di atas meja. Veron mengulas senyuman tipis ketika ia melihat betapa lihai istrinya dalam urusan dapur, bahkan gadisnya ini tidak takut kotor ataupun tangannya kasar.“Aku merasa penasaran sekali, kenapa dia begitu pintar dalam urusan dapur, ataukah mungkin ia sudah s

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Malam Pertama yang Tertunda

    Mahesa menundukkan kepalanya karena merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan tempo hari, sedangkan pria paruh baya yang sedang berdiri di samping Mahesa adalah Papa dari lelaki kurang ajar yang tempo hari hampir saja merenggut kesucian yang sudah Bella jaga selama ini.“Ma-mas Veron ... Mas,” teriak Bella dengan nada suara yang mulai bergetar di ujung lidahnya. Bella terus saja melangkah mundur hingga langkahnya terhenti setelah tubuhnya menabrak seseorang yang ia yakini adalah suaminya.Veron melihat ke arah kedua lelaki itu dengan wajah datar. Tangan lelaki itu langsung terulur untuk meraih sang istri masuk ke dalam dekapannya. Bella mulai merasa tenang meskipun rasa takut masih menggelayuti sekujur tubuhnya, kaki Bella gemetaran ketika ia mengingat kejadian malam itu.“Tenanglah, tak akan ada yang terjadi, kamu aman bersamaku,” kata Veron sembari menatap manik mata sang istri dengan begitu lekat.Bella hanya menjawab dengan satu kali anggukan kepala. Tangan Bella mulai melingkar

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Kedatangan Mahesa

    Melihat Bella kini sudah berdiri dihadapan Veron. Pak Arka langsung membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna dan segera menarik tinjunya kembali."Syukurlah," ucap Veron lirih. Ia merasa lega karena Bella tak sampai menerima pukulan dari Papanya. Jika sampai Bella mendapatkan pukulan itu maka Veron akan menyalahkan dirinya sendiri.Veron langsung meminggirkan tubuh Bella dari hadapannya sembari berkata, "Apa yang kamu lakukan? Bagaimana jika kamu yang kena pukulan tadi," kata Veron sembari melihat kearah Bella dengan tatapan yang sulit untuk di artikan."Ini semua terjadi karena aku Mas, seharusnya Papa tadi memukul aku dan bukannya kamu," ucap Bella dengan mata yang berkaca-kaca melihat kearah pipi kiri Veron yang kemerahan, pasti itu bekas pukulan Papa mertuanya."Nak Bella, kamu jangan ikut campur, biar Papa berikan pelajaran pada anak kurang ajar ini," ucap Pak Arka menimpali ucapan Bella masih dengan bersungut emosi."Masuk ke dalam kamar, dan jangan ikut campur semua urusa

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Kesalahpahaman

    Sejak semalam Veron masih juga belum bisa memejamkan matanya, semenjak semalam Veron memeluk Bella. Dan ini untuk pertama kalinya Veron dan juga Bella tidur di satu ranjang yang sama.Veron tak bergeming menatap Bella yang tidur dengan begitu damai di dalam pelukannya seolah gadis ini merasa tenang dan juga di lindungi jika Veron berada di sampingnya. Dan Veron suka itu.Walaupun tak jarang Veron membangunkan Bella karena gadis itu mengigau tentang kejadian tadi malam.'Ja-jangan sentuh aku, ja-jangan lakukan ini, jangan sentuh aku.' kata itulah yang terus terucap dari mulut Bella hingga membuat Veron harus membangunkannya.Pukul 06.00,Bella mulai membuka matanya, wanita itu mengarahkan pandangannya ke seluruh kamar, tapi tidak melihat sosok suaminya di sana, setelah nyawanya terkumpul semua Bella mulai menyadari jika semalam dia tidur di atas ranjang ini.Bella mengingat kembali kejadian semalam di mana Veron begitu murka ketika melihat apa yang terjadi, Veron semalam seperti menjad

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Hampir Dinodai Sahabat Suami

    Kedua bola mata Veron seketika membola penuh setelah ia membaca pesan singkat yang Dani kirimkan. Perasaan cemas dan juga rasa bersalah tiba-tiba menyelimuti hatinya, Veron menyesal kenapa ia tidak mengangkat telepon dari Bella tadi, bagaimana jika gadis itu berada dalam bahaya, karena selama ini Bella tak pernah mengunjunginya.Veron menghempaskan tubuhnya di mobil kemudian segera melajukan mobil ini keluar dari parkiran perusahaan menuju ke jalan raya. Veron melihat ke arah ponselnya dan ia berusaha untuk menghubungi Bella, tapi gadis itu tak mengangkat telepon darinya, bahkan Veron juga sudah mengirimkan begitu banyak pesan untuk Bella, agar gadis remaja itu tak membuka pintu ketika ada seseorang yang membunyikan bel, tapi tak ada tanggapan apapun."Ya Allah, lindungilah dia, jangan biarkan dia sampai terluka," batin Veron setelah ia melemparkan ponselnya ke kursi samping. Lelaki itu mempercepat laju kendaraannya agar bisa cepat sampai di apartemennya.Selang berapa waktunya kemudi

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Sudah Biasa Berbagai Wanita

    Selama di dalam kantor Veron terus memikirkan siapa sebenarnya 'dia' yang dimaksud oleh Bella. Entah mengapa sejak mendengarkan igauan Bella membuat Veron terus terpikirkan dan menduga akan sosok yang begitu spesial menurut istirnya itu. Karena saat menikah dengan Bella, Veron tidak mengetahui apapun tentang istrinya. Bagi Veron memang tidak penting untuk mengetahui tentang masa lalu istrinya karena Veron tidak bermaksud hidup selamanya dengan gadis hasil perjodohan Papanya.Kini Veron mulai penasaran dengan apa maksud dari ucapan Papanya tadi sebelum beliau turun dari dalam mobil. Veron mengarahkan tangannya hendak menuju telepon yang ada persis di sisi kiri meja kerjanya namun, dia segera mengurungkan niatnya."Tidak penting siapa 'dia' dan juga kenapa pula aku harus perduli dengan apa yang terjadi di dalam kehidupan gadis itu," kata Veron mencoba menepis suara hatinya yang malah menginginkan bertolak belakang dari akal sehatnya._ _ _Pukul 20.00,Bella duduk di ruang tamu sembari

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status