Share

Awal Pernikahan

Penulis: Khairin Nisa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-26 13:18:54

Tebet-jakarta

Malam hari Bella di antar oleh Pak Arka dan juga Pak Andi sampai di depan apartemen milik Veron, suaminya. Lorong apartemen yang kelihatan sangat sepi sekali membuat Bella takut karena baru kali pertama ini ia menginjakkan kakinya di rusun mewah seperti ini. Bella menghirup nafas dalam kemudian menghembuskannya pelan dari mulut mencoba menenagkan dirinya sendiri jika pria yang ada di dalam sana tidak akan pernah menyakitinya.

Bella menoleh kearah Pak Arka yang ada di sampingnya, "Papa, apakah Mas Veron ada di dalam?" tanya Bella. Dia sangat takut jika harus berada di dalam apartermen sebesar ini sendirian.

"Iya Nak, Veron ada di dalam kamu masuk saja nanti beberapa hari lagi Papa akan datang berkunjung," ucap Pak Arka mencoba menenangkan Bella. Pria paruh baya ini bisa melihat dengan jelas guratan kecemasan di wajah cantik menantunya.

"Iya, Papa dan juga Pak Andi hati-hati di jalan," ucap Bella seraya mengecup punggung tangan Papa mertuanya itu.

"Kamu juga hati-hati dan jangan keluar rumah sendirian karena akan sangat berbahaya." Selesai bicara Pak Arka langsung pergi menjauh dari tempat ini.

Kini Bella sudah masuk kedalam apartemen yang memiliki satu ruangan kamar saja, apartemen ini sangat besar dan juga begitu mewah bahkan semua perabotan di dalamnya juga begitu lengkap. Bella bisa melihat betapa megah rumah yang akan dia tempati ini.

"Mas Veron dimana kamu?" Teriak Bella beberapa kali menyerukan kalimat yang sama dengan celinggukan kesana-kemari mencari sosok suaminya.

"Berisik sekali kau ini," teriak seseorang pria dari arah belakang Bella berada saat ini.

Bella langsung memutar tubuhnya menghadap suara pria yang ada di belakang punggungnya, Bella langsung membulatkan bola matanya dengan begitu sempurna ketika ia melihat pria tampan yang mengganggunya waktu sarapan pagi di hotel yang ada di kota Surabaya tadi.

"Loh kenapa kamu yang ada di sini Mas? Bukankah tadi Bella memanggil nama Mas Veron," tanya Bella dengan menatap kearah pria yang ternyata adalah suaminya sendiri tapi Bella belum mengetahuinya.

"Aku adalah Veron, Suamimu," jelas pria itu dengan menajamkan pandangannya. Bella bergidik ketakutan melihat mata nyalang pria itu.

"Kau jangan berbohong Mas, kau kira aku ini sudah lupa ingatan? Jelas sekali yang datang untuk melamar aku waktu itu bukanlah kamu," ucap Bella dengan memundurkan langkah kakinya takut. Bella merasa terancam berdua dengan pria di hadapannya saat ini hingga bella mundur beberapa langkah kebelakang.

Bella langsung mengambil ponsel yang ada di dalam saku celana jeans miliknya, tanpa tunggu waktu panjang Bella langsung mengeser layar di ponselnya dan menghubungi Papa mertuanya. Pada deringan pertama telepon tersebut langsung di angkat oleh Pak Arka.

"Assalamualaikum Pa," ucap Bella di telepon dengan suara tergagap.

"Walaikumsallam, apakah kamu sudah bertemu dengan Veron?" tanya Pak Arka. Dari cara bicara Bella pria paruh baya itu sudah mengetahui jika anak menantunya tersebut sudah bertemu dengan Veron yang asli.

"Saya belum bertemu dengan Mas Veron. Tapi saya justru bertemu dengan pria yang sempat sarapan dengan kita tadi pagi, dan pria itu mengatakan jika dia adalah Mas Veron yang asli," jelas Bella lagi masih tetap menjaga jarak dengan pria berwajah datar di hadapannya saat ini.

"Biar Papa jelaskan, yang kamu lihat tempo hari itu adalah tukang kebun di rumah Papa," berhenti sejenak memberikan jeda untuk kelimatnya. "sedangkan pria yang berada di hadapan kamu saat ini adalah Veron, putraku," jelas Pak Arka lagi.

"Kenapa kalian berdua berbohong?" tanya Bella tidak mengerti.

Pak Arka menjelaskan apa yang terjadi sejak awal dan mengenai syarat yang di berikan oleh Veron kepadanya. Bella membutuhkan waktu untuk mencerna apa yang terjadi saat ini, dan setelah dia mengerti apa yang sedang terjadi barulah panggilan telepon tersebut di akhiri.

"Sekarang kau sudah percaya jika aku Veron yang asli?" Ucap Veron dengan menatap kearah Bella sinis.

Dengan susah payah Bella mencoba menelan ludahnya sendiri, dia begitu shock mengetahui jika pria yang menikah dengannya ternyata orang yang masih mudah dan juga begitu tampan walaupun usia mereka terpaut sangat jauh.

"Ya," jawab Bella singkat.

"Kita menikah karena perjodohan dan aku tidak pernah mencintai kamu! Jangan pernah kamu ikut campur apa yang akan aku lakukan. Paham," ucap Veron dengan lugas.

"Pa. . .paham," sahut Bella dengan menundukkan kepalanya.

Sakit tidak berdarah itulah yang saat ini sedang Bella rasakan, tapi apa yang bisa ia lakukan karena ini semua sudah menjadi takdirnya, demi Airin Bella tidak boleh menyerah karena ia sudah mengambil pilihan sejauh ini.

_ _ _

Pukul 06.30,

Bella sedang menyiapkan nasi goreng dengan telor ceplok untuk sarapan pagi suaminya, kini dia beralih membuat kopi panas untuk sang suami. Bella sempat bertanya pada Pak Arka mengenai apa saja yang di sukai dan tidak di sukai oleh suaminya.

Bella menaruh satu cangkir kopi di atas meja makan kemudian dia mulai menarik satu kursi kosong dan mendudukkan tubuhnya di sana. Bella merasakan lelah sekali karena semalam ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Veron menyuruhnya untuk tidur di bawah lantai tanpa mengunakan alas satupun selimut, Bella sudah terbiasa dengan itu semua, tapi tidur di kamar ber-AC itu hal baru untuknya! Apa lagi Veron dengan sengaja menyetel volume ac dengan suhu yang paling dingin hingga membuat sendi-sendi Bella terasa ngilu, bahkan semalaman dia terus mengigil kedinginan.

_ _ _

"Mas Veron bangun kita sarapan bersama Mas," ucap Bella dengan mencolek lengan Veron dengan jari telunjuknya.

Sebenarnya Bella sangat malas berhubungan dengan pria yang tidak pernah memperlakukannya dengan baik ini namun sebisa mungkin Bella melakukan tugasnya sebagai seorang istri dengan baik. Ini semua bukan karena Bella mencintainya namun melainkan karena dia melakukan kewajiban sebagai seorang istri saja dan tidak lebih dari itu.

"Diam kau cerewet! Aku mau makan ataukah tidak itu bukan urusanmu," ucap Veron dengan mata masih terpejam dan tangan pria itu mendorong tubuh Bella dengan kasar sampai Bella terjatuh ke lantai.

Veron tidak sengaja melakukan hal itu, sontak dia langsung terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara Bella mengadu kesakitan. Veron melihat kepala gadis itu yang bengkak karena sempat bersentuhan dengan nakas yang ada di samping ranjangnya dengan keras.

"Sudah membangunkan tidurku! Kamu juga begitu merepotkan." Bentak Veron. Hal itu membuat Bella ketakutan sekali sampai tubuhnya gemetar.

"Maafkan aku Mas karena telah membangunkan tidurmu, aku hanya takut kamu terlambat berkerja saja karena Papa bilang jika kamu sering terlambat datang ke kantor," ucap Bella dengan meringis kesakitan.

"Kau membangunkan tidurku dan aku tidak menyukai akan hal itu!" Ucap Veron sembari berdiri dari posisi tidurnya.

Melihat Veron yang sudah menjauh darinya, Bella segera menarik tubuhnya dari lantai marmer ruangan ini. Bella hendak melangkah, namun ia melihat Veron berjalan kearahnya dengan tatapan membunuh.

"Mau kemana kamu?" tanya Veron dengan wajah yang tidak bersahabat.

"Saya mau keluar dari kamar," sahut Bella.

"Duduk di sofa!" perintah Veron. Tanpa menjawab Bella langsung menuruti apa yang suaminya itu bilang.

Kini Bella sudah duduk di sofa dan ia menundukkan kepalanya, sedangkan Veron berdiri di hadapannya.

"Kamu boleh memukul aku sesuka hati kamu Mas, karena aku sudah terbiasa dengan semua itu. Tapi aku mohon jangan pukul aku di bagian wajah." Bella memejamkan matanya dengan erat seolah dia sudah siap menerima pukulan dari pria di hadapannya saat ini.

"Kenapa dia bicara seperti itu? Dan siapa yang selama ini telah memukulnya?" tanya Veron pada dirinya sendiri. Veron langsung mengoyangkan pelan kepalanya saat menyadari apa yang barusan dia pikirkan.

"Aku tidak pernah memukul wanita!" jelas Veron sembari membuka botol salep yang ada di tangannya dan dengan lembut pria itu mengoleskan salep tersebut di luka Bella.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Shalby Biyah
di tunggu kelanjutan nya.seru
goodnovel comment avatar
Julia Samuel
menarik ceritanya 😍 lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Mendorong dan Menolong Diwaktu yang Sama

    Veron membuka kedua matanya lebar setelah mendengarkan suara seorang wanita yang kini sedang mengadu kesakitan sesaat setelah terdengar bunyi nyaring di dalam ruangan ini. Veron mendudukkan tubuhnya dan ia melihat Bella terjatuh di lantai, Veron buru-buru beranjak dari atas ranjang, ia benar-benar tidak sengaja menyakiti Bella.Veron kini sudah berjongkok di hadapan Bella. Netra lelaki itu melihat ke arah kening gadis ini yang bengkak dan memerah setelah bersentuhan dengan nakas yang ada di samping ranjangnya dengan keras."Maafkan aku Mas karena telah membangunkan tidurmu, aku hanya takut kamu terlambat berkerja saja karena Papa bilang jika kamu sering terlambat datang ke kantor," ucap Bella dengan meringis kesakitan. Tangan gadis malang itu mengusap-usap kepalanya yang terasa berdenyut nyeri. Untung tidak sampai berdarah."Kamu ini merepotkan aku saja, kamu membangunkan tidurku dan aku tidak menyukai akan hal itu! Itu perusahaan milik orangtuaku, terlambat juga tak akan jadi masalah!

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-06
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Siapa Dia

    Di alam mimpi Bella.Bella sedang bersimpuh dibawa kaki Laura dan juga Wilona, wanita itu memohon agar kedua wanita kejam di hadapannya memiliki belas kasih dan mau mengembalikan Airin padanya sesuai dengan janji mereka. Tapi kedua wanita itu meninggalkan Bella sendiri dengan tertawa tanpa dosa. Bella terus memohon dan memohon, tapi kedua wanita itu tidak perduli dan tetap melangkah pergi.Dunia nyata."Aku tidak perduli itu bukan urusanku," kata Veron dengan rahang yang mengeras dan kedua tangan terkepal dengan kuat.Veron melanjutkan langkah menuju ke dapur dan membuka tudung saji. Binar mata Veron begitu berbinar saat melihat banyak sekali makan malam yang sudah di siapkan oleh Bella, bahkan semua makanan di atas meja itu belum tersentuh sama sekali menunjukkan jika istrinya itu pasti belum makan."Kenapa dia belum makan? Apakah dia menungguku makan seperti tadi pagi?" tanya Veron pada dirinya sendiri. Veron segera mengangkat pundaknya acuh ketika ia mengingat setiap kata yang Bell

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Sudah Biasa Berbagai Wanita

    Selama di dalam kantor Veron terus memikirkan siapa sebenarnya 'dia' yang dimaksud oleh Bella. Entah mengapa sejak mendengarkan igauan Bella membuat Veron terus terpikirkan dan menduga akan sosok yang begitu spesial menurut istirnya itu. Karena saat menikah dengan Bella, Veron tidak mengetahui apapun tentang istrinya. Bagi Veron memang tidak penting untuk mengetahui tentang masa lalu istrinya karena Veron tidak bermaksud hidup selamanya dengan gadis hasil perjodohan Papanya.Kini Veron mulai penasaran dengan apa maksud dari ucapan Papanya tadi sebelum beliau turun dari dalam mobil. Veron mengarahkan tangannya hendak menuju telepon yang ada persis di sisi kiri meja kerjanya namun, dia segera mengurungkan niatnya."Tidak penting siapa 'dia' dan juga kenapa pula aku harus perduli dengan apa yang terjadi di dalam kehidupan gadis itu," kata Veron mencoba menepis suara hatinya yang malah menginginkan bertolak belakang dari akal sehatnya._ _ _Pukul 20.00,Bella duduk di ruang tamu sembari

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Hampir Dinodai Sahabat Suami

    Kedua bola mata Veron seketika membola penuh setelah ia membaca pesan singkat yang Dani kirimkan. Perasaan cemas dan juga rasa bersalah tiba-tiba menyelimuti hatinya, Veron menyesal kenapa ia tidak mengangkat telepon dari Bella tadi, bagaimana jika gadis itu berada dalam bahaya, karena selama ini Bella tak pernah mengunjunginya.Veron menghempaskan tubuhnya di mobil kemudian segera melajukan mobil ini keluar dari parkiran perusahaan menuju ke jalan raya. Veron melihat ke arah ponselnya dan ia berusaha untuk menghubungi Bella, tapi gadis itu tak mengangkat telepon darinya, bahkan Veron juga sudah mengirimkan begitu banyak pesan untuk Bella, agar gadis remaja itu tak membuka pintu ketika ada seseorang yang membunyikan bel, tapi tak ada tanggapan apapun."Ya Allah, lindungilah dia, jangan biarkan dia sampai terluka," batin Veron setelah ia melemparkan ponselnya ke kursi samping. Lelaki itu mempercepat laju kendaraannya agar bisa cepat sampai di apartemennya.Selang berapa waktunya kemudi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Kesalahpahaman

    Sejak semalam Veron masih juga belum bisa memejamkan matanya, semenjak semalam Veron memeluk Bella. Dan ini untuk pertama kalinya Veron dan juga Bella tidur di satu ranjang yang sama.Veron tak bergeming menatap Bella yang tidur dengan begitu damai di dalam pelukannya seolah gadis ini merasa tenang dan juga di lindungi jika Veron berada di sampingnya. Dan Veron suka itu.Walaupun tak jarang Veron membangunkan Bella karena gadis itu mengigau tentang kejadian tadi malam.'Ja-jangan sentuh aku, ja-jangan lakukan ini, jangan sentuh aku.' kata itulah yang terus terucap dari mulut Bella hingga membuat Veron harus membangunkannya.Pukul 06.00,Bella mulai membuka matanya, wanita itu mengarahkan pandangannya ke seluruh kamar, tapi tidak melihat sosok suaminya di sana, setelah nyawanya terkumpul semua Bella mulai menyadari jika semalam dia tidur di atas ranjang ini.Bella mengingat kembali kejadian semalam di mana Veron begitu murka ketika melihat apa yang terjadi, Veron semalam seperti menjad

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Kedatangan Mahesa

    Melihat Bella kini sudah berdiri dihadapan Veron. Pak Arka langsung membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna dan segera menarik tinjunya kembali."Syukurlah," ucap Veron lirih. Ia merasa lega karena Bella tak sampai menerima pukulan dari Papanya. Jika sampai Bella mendapatkan pukulan itu maka Veron akan menyalahkan dirinya sendiri.Veron langsung meminggirkan tubuh Bella dari hadapannya sembari berkata, "Apa yang kamu lakukan? Bagaimana jika kamu yang kena pukulan tadi," kata Veron sembari melihat kearah Bella dengan tatapan yang sulit untuk di artikan."Ini semua terjadi karena aku Mas, seharusnya Papa tadi memukul aku dan bukannya kamu," ucap Bella dengan mata yang berkaca-kaca melihat kearah pipi kiri Veron yang kemerahan, pasti itu bekas pukulan Papa mertuanya."Nak Bella, kamu jangan ikut campur, biar Papa berikan pelajaran pada anak kurang ajar ini," ucap Pak Arka menimpali ucapan Bella masih dengan bersungut emosi."Masuk ke dalam kamar, dan jangan ikut campur semua urusa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Malam Pertama yang Tertunda

    Mahesa menundukkan kepalanya karena merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan tempo hari, sedangkan pria paruh baya yang sedang berdiri di samping Mahesa adalah Papa dari lelaki kurang ajar yang tempo hari hampir saja merenggut kesucian yang sudah Bella jaga selama ini.“Ma-mas Veron ... Mas,” teriak Bella dengan nada suara yang mulai bergetar di ujung lidahnya. Bella terus saja melangkah mundur hingga langkahnya terhenti setelah tubuhnya menabrak seseorang yang ia yakini adalah suaminya.Veron melihat ke arah kedua lelaki itu dengan wajah datar. Tangan lelaki itu langsung terulur untuk meraih sang istri masuk ke dalam dekapannya. Bella mulai merasa tenang meskipun rasa takut masih menggelayuti sekujur tubuhnya, kaki Bella gemetaran ketika ia mengingat kejadian malam itu.“Tenanglah, tak akan ada yang terjadi, kamu aman bersamaku,” kata Veron sembari menatap manik mata sang istri dengan begitu lekat.Bella hanya menjawab dengan satu kali anggukan kepala. Tangan Bella mulai melingkar

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Malunya Sampai Ke Tulang

    Bella melangkah keluar dari kamar mandi, sebagian tubuhnya di balut dengan handuk. Ia melihat ke arah ranjang tempat di mana sang suami berada. Kedua mata Bella langsung membulat penuh ketika ia melihat ke arah Veron yang sedang mengedipkan satu mata ke arahnya.“Astagfirullah, sejak kapan Mas Veron berubah genit begini,” batin Bella di dalam hati. Kedua pipinya sudah merona merah mirip seperti kepiting rebus yang baru saja dimasukkan kedalam air yang mendidih.“Dia manis sekali jika malu-malu seperti ini,” batin Veron dengan melipat kedua tangannya dibelakang kepala.Di dapur.Setelah membersihkan tubuhnya Veron menyusul Bella ke dapur. Kini lelaki itu melangkah menghampiri Bella yang sedang sibuk menaruh sarapan mereka di atas meja. Veron mengulas senyuman tipis ketika ia melihat betapa lihai istrinya dalam urusan dapur, bahkan gadisnya ini tidak takut kotor ataupun tangannya kasar.“Aku merasa penasaran sekali, kenapa dia begitu pintar dalam urusan dapur, ataukah mungkin ia sudah s

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14

Bab terbaru

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Perubahan Sikap Bella

    Bella melihat ke arah Wilona dan juga Laura yang kini masih melihat ke arah punggung suaminya yang mulai berjalan menjauhi lorong ini. Bella menatap datar ke arah kedua wanita yang ada di hadapannya sekarang, tapi di dalam hati Bella merasa terggangu dan merasa terusik melihat mereka berdua datang ke apartemen ini, namun ini ada baiknya juga karena Bella bisa menagih janji Laura mengenai Airin.“Ibu, Kak. Ayo kita masuk,” ajak Bella.Wilona dan juga Laura tidak menjawab. Kedua wanita itu langsung masuk ke dalam apartermen Bella. Laura dan juga Wilona mulai berkeliling ruangan ini dan melihat semua kemewahan yang ada, bahkan Wilona sampai memekik girang ketika wanita itu melihat kulkas besar yang terisi dengan banyak bahan makanan mulai dari daging, ikan, buah, es krim, susu dan masih banyak lainnya.“Ibu, Wilona ingin menginap beberapa hari di rumah ini,” kata Wilona sembari bergelayut manja di lengan tangan Laura.“Tentu saja, bahkan Ibu juga menyesal tidak datang lebih awal, Ibu beg

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Kedatangan Laura dan Wilona

    2 bulan kemudian.Bella mencoba menghubungi nomor telepon ibu tirinya namun, tidak tersambung juga, sepertinya wanita itu sudah mengganti nomor ponselnya dengan yang baru. Bella masih tidak mau menyerah, dia mulai menghubungi nomor ponsel Wilona dan tidak tersambung juga, sepertinya mereka berdua memang sengaja mengganti nomor ponselnya untuk memutuskan hubungan dengan Bella."Ibu dan Kak Wilona sangat jahat sekali padaku," batin Bella sembari mengusap air mata yang sudah membasahi pipinya itu."Kenapa kamu menangis?" tanya Veron yang sudah berdiri di belakang Bella. Bella yang sedang bengong dengan posisi duduk di sofa tidak menyadari jika Veron sudah masuk ke dalam ruangan ini dan sedang memperhatikannya. Veron melihat ke arah tangan Bella yang menggenggam erat ponselnya.Selama dua bulan ini hubungan keduanya sudah berubah jauh lebih baik dari pada awal-awal pernikahan mereka dahulu. Tapi Bella maupun Veron masih belum ada yang mengakui perasaan cinta yang sudah mulai tumbuh di ha

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Dibalik Musibah Terselip Anugerah

    Bella yang mendengar percakapan kedua lelaki itupun segera memutar tubuhnya. Bella melihat ke arah suaminya yang kini sedang menggelengkan kepala, tapi Bella yang masih begitu naif tentu saja tidak mengerti dengan arti isyarat mata dari suaminya itu.Bella melangkah mendekati Papa mertuanya dengan mengulas senyuman manis. Bella mati-matian berusaha untuk berjalan seperti biasanya, lebih baik ia menahan rasa nyeri yang ada di bawah sana dari pada harus membiarkan Papa mertuanya itu melihat perbedaan gaya jalannya.“Assalamualaikum,” kata Bella kemudian mengecup punggung tangan Pak Arka dengan sopan.“Waalaikumsalam,” jawab Pak Arka sembari mengusap puncak kepala Bella dengan penuh kasih sayang.“Apakah Papa mau Bella siapkan sarapan?” tanya Bella sembari melirik ke arah sang suami yang sejak dari tadi memijat pelipisnya yang terasa pusing dan hal itu tentu saja membuat Bella merasa cemas. ““Papa sudah sarapan sebelum menuju kemari,” jawab Pak Arka.“Mas Veron, kenapa? Apakah pusing ke

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Malunya Sampai Ke Tulang

    Bella melangkah keluar dari kamar mandi, sebagian tubuhnya di balut dengan handuk. Ia melihat ke arah ranjang tempat di mana sang suami berada. Kedua mata Bella langsung membulat penuh ketika ia melihat ke arah Veron yang sedang mengedipkan satu mata ke arahnya.“Astagfirullah, sejak kapan Mas Veron berubah genit begini,” batin Bella di dalam hati. Kedua pipinya sudah merona merah mirip seperti kepiting rebus yang baru saja dimasukkan kedalam air yang mendidih.“Dia manis sekali jika malu-malu seperti ini,” batin Veron dengan melipat kedua tangannya dibelakang kepala.Di dapur.Setelah membersihkan tubuhnya Veron menyusul Bella ke dapur. Kini lelaki itu melangkah menghampiri Bella yang sedang sibuk menaruh sarapan mereka di atas meja. Veron mengulas senyuman tipis ketika ia melihat betapa lihai istrinya dalam urusan dapur, bahkan gadisnya ini tidak takut kotor ataupun tangannya kasar.“Aku merasa penasaran sekali, kenapa dia begitu pintar dalam urusan dapur, ataukah mungkin ia sudah s

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Malam Pertama yang Tertunda

    Mahesa menundukkan kepalanya karena merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan tempo hari, sedangkan pria paruh baya yang sedang berdiri di samping Mahesa adalah Papa dari lelaki kurang ajar yang tempo hari hampir saja merenggut kesucian yang sudah Bella jaga selama ini.“Ma-mas Veron ... Mas,” teriak Bella dengan nada suara yang mulai bergetar di ujung lidahnya. Bella terus saja melangkah mundur hingga langkahnya terhenti setelah tubuhnya menabrak seseorang yang ia yakini adalah suaminya.Veron melihat ke arah kedua lelaki itu dengan wajah datar. Tangan lelaki itu langsung terulur untuk meraih sang istri masuk ke dalam dekapannya. Bella mulai merasa tenang meskipun rasa takut masih menggelayuti sekujur tubuhnya, kaki Bella gemetaran ketika ia mengingat kejadian malam itu.“Tenanglah, tak akan ada yang terjadi, kamu aman bersamaku,” kata Veron sembari menatap manik mata sang istri dengan begitu lekat.Bella hanya menjawab dengan satu kali anggukan kepala. Tangan Bella mulai melingkar

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Kedatangan Mahesa

    Melihat Bella kini sudah berdiri dihadapan Veron. Pak Arka langsung membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna dan segera menarik tinjunya kembali."Syukurlah," ucap Veron lirih. Ia merasa lega karena Bella tak sampai menerima pukulan dari Papanya. Jika sampai Bella mendapatkan pukulan itu maka Veron akan menyalahkan dirinya sendiri.Veron langsung meminggirkan tubuh Bella dari hadapannya sembari berkata, "Apa yang kamu lakukan? Bagaimana jika kamu yang kena pukulan tadi," kata Veron sembari melihat kearah Bella dengan tatapan yang sulit untuk di artikan."Ini semua terjadi karena aku Mas, seharusnya Papa tadi memukul aku dan bukannya kamu," ucap Bella dengan mata yang berkaca-kaca melihat kearah pipi kiri Veron yang kemerahan, pasti itu bekas pukulan Papa mertuanya."Nak Bella, kamu jangan ikut campur, biar Papa berikan pelajaran pada anak kurang ajar ini," ucap Pak Arka menimpali ucapan Bella masih dengan bersungut emosi."Masuk ke dalam kamar, dan jangan ikut campur semua urusa

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Kesalahpahaman

    Sejak semalam Veron masih juga belum bisa memejamkan matanya, semenjak semalam Veron memeluk Bella. Dan ini untuk pertama kalinya Veron dan juga Bella tidur di satu ranjang yang sama.Veron tak bergeming menatap Bella yang tidur dengan begitu damai di dalam pelukannya seolah gadis ini merasa tenang dan juga di lindungi jika Veron berada di sampingnya. Dan Veron suka itu.Walaupun tak jarang Veron membangunkan Bella karena gadis itu mengigau tentang kejadian tadi malam.'Ja-jangan sentuh aku, ja-jangan lakukan ini, jangan sentuh aku.' kata itulah yang terus terucap dari mulut Bella hingga membuat Veron harus membangunkannya.Pukul 06.00,Bella mulai membuka matanya, wanita itu mengarahkan pandangannya ke seluruh kamar, tapi tidak melihat sosok suaminya di sana, setelah nyawanya terkumpul semua Bella mulai menyadari jika semalam dia tidur di atas ranjang ini.Bella mengingat kembali kejadian semalam di mana Veron begitu murka ketika melihat apa yang terjadi, Veron semalam seperti menjad

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Hampir Dinodai Sahabat Suami

    Kedua bola mata Veron seketika membola penuh setelah ia membaca pesan singkat yang Dani kirimkan. Perasaan cemas dan juga rasa bersalah tiba-tiba menyelimuti hatinya, Veron menyesal kenapa ia tidak mengangkat telepon dari Bella tadi, bagaimana jika gadis itu berada dalam bahaya, karena selama ini Bella tak pernah mengunjunginya.Veron menghempaskan tubuhnya di mobil kemudian segera melajukan mobil ini keluar dari parkiran perusahaan menuju ke jalan raya. Veron melihat ke arah ponselnya dan ia berusaha untuk menghubungi Bella, tapi gadis itu tak mengangkat telepon darinya, bahkan Veron juga sudah mengirimkan begitu banyak pesan untuk Bella, agar gadis remaja itu tak membuka pintu ketika ada seseorang yang membunyikan bel, tapi tak ada tanggapan apapun."Ya Allah, lindungilah dia, jangan biarkan dia sampai terluka," batin Veron setelah ia melemparkan ponselnya ke kursi samping. Lelaki itu mempercepat laju kendaraannya agar bisa cepat sampai di apartemennya.Selang berapa waktunya kemudi

  • Aku Kira Musibah Ternyata Anugrah    Sudah Biasa Berbagai Wanita

    Selama di dalam kantor Veron terus memikirkan siapa sebenarnya 'dia' yang dimaksud oleh Bella. Entah mengapa sejak mendengarkan igauan Bella membuat Veron terus terpikirkan dan menduga akan sosok yang begitu spesial menurut istirnya itu. Karena saat menikah dengan Bella, Veron tidak mengetahui apapun tentang istrinya. Bagi Veron memang tidak penting untuk mengetahui tentang masa lalu istrinya karena Veron tidak bermaksud hidup selamanya dengan gadis hasil perjodohan Papanya.Kini Veron mulai penasaran dengan apa maksud dari ucapan Papanya tadi sebelum beliau turun dari dalam mobil. Veron mengarahkan tangannya hendak menuju telepon yang ada persis di sisi kiri meja kerjanya namun, dia segera mengurungkan niatnya."Tidak penting siapa 'dia' dan juga kenapa pula aku harus perduli dengan apa yang terjadi di dalam kehidupan gadis itu," kata Veron mencoba menepis suara hatinya yang malah menginginkan bertolak belakang dari akal sehatnya._ _ _Pukul 20.00,Bella duduk di ruang tamu sembari

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status