Share

47. Ngaji

Author: Ka Umay
last update Last Updated: 2023-02-05 11:12:42

Aroma Yua membuat Jexeon tenang dan bisa memejamkan mata, kehadiran gadis itu perlahan mencuri perhatiannya. Tingkahnya yang malu-malu tapi kepo terasa menggemaskan.

Jexeon terbangun ketika tidak mendapati Yua di kamar, ia mencari ke kamar mandi. Tidak ada juga. Jexeon memakai kaos dan turun ke lantai bawah. Terlihat di pintu, Yua sedang mengantar Roan pergi.

Ada yang mengusik hatinya, sesuatu yang tidak disukai. Jexeon tidak tahu apa itu. Dia turun ke bawah, menangkap basah Yua yang sedang melihat mobil Roan meninggalkan rumah.

"Astaghfirullah, Mas ngagetin."

"Ngapain Roan ke sini?" tanya Jexeon, nadanya biasa saja. Tapi tidak bisa menyembunyikan kekepoan.

"Cuma ngasih obat, kok."

Yua menunjukkan salep di tangan, bibirnya tersenyum cerah. Seperti tidak merasa bersalah. Terkadang Yua seperti anak kecil yang polos, terkadang dia juga seperti gadis rapuh, tapi juga bisa marah.

Anehnya Yua tidak punya rasa takut, selalu mendekatinya padahal sudah diperingatkan. Normalnya, Yua harus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Husna Rafliazzahra
lain di mulut lain di hati
goodnovel comment avatar
Mul Yani
hahaha gengsinya kegedran itu suami
goodnovel comment avatar
SA86
egomu turunin dikit bang. jemput gadis pincang kan pahala.ha...ha...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   48. Menjemput

    Pada akhirnya Jexeon tidak tahan, ia tidak bisa membiarkan Yua mengambil alih pikirannya. Jexeon mengambil payung, dia mencari Mushalla Darul Iman. Pernah tidak sengaja melewati, tidak jauh dari sini. Yua saja jalan kaki. Berarti dekat. Terlihat dari kejauhan beberapa orang berada di mushola Darul Iman. Ada Yua yang menjaga jarak dengan pria. Gadis itu hanya menunduk. Menunggu hujan reda."Ukhti Yua, mau saya antar pulang?" tanya seorang pemuda. Langkah Jexeon terhenti, padahal sudah berada di samping mushalla. Ingin mendengar jawaban Yua terhadap ajakan pria lain.Gadis itu menunduk sembari menggeleng ringan. "Tidak perlu Ustad, saya menunggu hujan reda saja.""Kalau sampai malam tidak reda bagaimana?" Ustad itu terlihat khawatir. "Tidak apa-apa, saya bisa sekalian salat magrib di sini. Silakan Ustad pulang duluan." Yua mempersilakan, tidak sekalipun membalas pandangannya. Terlihat sangat menjaga jarak.Ustad itu terlihat tampan, berpendidikan dan sopan. Berbanding terbalik darin

    Last Updated : 2023-02-06
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   49. Ciat-ciat

    Yua mengangguk, bibirnya terus tersenyum. Sangat bersemangat. Mereka mulai berjalan tanpa menoleh lagi ke rombongan jamaah yang heran melihat hubungan Yua dan suaminya."Tadi kajiannya seru banget, Mas. Temanya rumah tangga sebagai ladang ibadah. Aku seneng banget karena bisa praktek langsung. Aku kan sekarang udah nikah. Jadi bisa praktek sama Mas Iyon." Yua berkata seolah mereka suami istri normal. Memberikan cinta dan kasih sayang dalam rumah tangga. Hal yang sejak awal Jexeon peringatkan, ia tidak bisa seperti itu. Pernikahan mereka hanya sebatas saling menguntungkan. Tidak akan ada cinta. "Sudah berkali-kali kubilang, jangan minta cinta. Sepertinya kau sangat mengabaikan peringatanku."Yua mendongak ke atas, masih dengan jalan tertatih di antara genangan air di jalan. Lucin dan tongkatnya harus berhati-hati. "Aku nggak minta cinta. Tapi kalau ngasih cinta boleh, 'kan?" tanya Yua sembari tersenyum. Sejenak jantung Jexeon seakan berhenti berdetak, seperkian detik dia kehilangan

    Last Updated : 2023-02-07
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   50. Kehilangan

    Roan menutup kepalanya dengan bantal, tidak mau mendengar ocehan Mama yang menyuruhnya berangkat kerja. Sudah dua hari dia tidak mau ke kantor. Merasa bahwa sukses pun percuma, Yua sudah jadi milik pria lain. Semua ini gara-gara Mama, andai dia menikahi Yua lebih cepat. Pasti tidak akan ditikung kakak tirinya. Masih ingat betul kejadian beberapa hari lalu di pesta, Yua lebih memilih digendong Jexeon. Malam itu dia dengar bahwa Yua akan datang sendiri. Roan menjadi sangat bersemangat bertemu dengan Yua. Hal yang tidak dia sangka adalah ternyata selama ini Yua di-bully. "Aku jarang ke pesta, tolong kamu jagain Yua di sana." Dua tahun lalu Roan mempercayakan Yua kepada Tasya, teman sekaligus rekan kerja. Mereka bersahabat cukup lama. "Kamu tenang aja," jawab Tasya waktu itu. Setelahnya, Roan menjadi sangat sibuk. Ketika Tasya bercerita tentang Yua. Ia abai. Tidak menanggapi seolah tidak peduli. "Apa Yua cerita sama kamu soal pesta?" tanya Tasya suatu waktu. Tepatnya kapan Roan lu

    Last Updated : 2023-02-08
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   51. Tidak Layu

    Jexeon tidak suka dipermainkan seperti itu. Dia memilih memecahkan kaca dan menghajar temen-temennya yang sudah keterlaluan. Hingga tidak ada lagi yang berani berbuat seperti itu lagi. "Tapi aku nggak nyangka, kirain kamu nggak suka cewek. Ternyata tipemu cewek model Yua. Pantes kau bilang cewek pakaian sexy menjijikkan. Ternyata sukanya yang tertutup. "Gimana rasanya enak, 'kan? Pasti itumu ketagihan." Jalan raya sudah terlihat, mobilnya ada di pinggir jalan sana. "Aku belum pernah menyentuh Yua," kata Jexeon jujur. Maksudnya selain leher.Tangannya langsung ditarik Lazio, membuat Jexeon menoleh bingung. Mata Lazio melebar seakan tidak percaya perkataan Jexeon. "Kau gila? Sudah dua minggu tinggal bareng tapi nggak ngapa-ngapain?" tanyanya, seolah itu hal yang sangat penting hingga membuatnya terkejut. "Apa itu salah?" Jexeon menghempas tangan Lazio dari lengannya. Merasa tidak ada yang salah. Hubungannya dengan Yua tidak ke arah sana. Hanya pernikahan yang saling menguntungkan

    Last Updated : 2023-02-09
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   52. Pelayan Lain

    "Tunggu, Mas. Aku lagi datang bulan," kataku. Mencoba menghentikan tindakannya yang seperti drakula. Jexeon melepaskan gigitannya, terasa nyeri dan pasti berbekas seperti waktu itu. Dia menatap mataku, wajahnya masih es seperti biasa. "Memang kenapa?" tanyanya. Ntah polos asli atau hanya sok polos, aku tidak tahu."Nggak boleh gituan, dosa.""Kalau tidak datang bulan, boleh?" Pertanyaannya itu loh, membuatku salah tingkah. Terang-terangan dia minta jatah. Hal yang aku tunggu selama ini, yakni menjadi istri seutuhnya. Tapi setelah mendengarnya menanyakan langsung terasa memalukan."Boleh," jawabku merona merah. Menahan senyum. Dia tidak pernah minta imbalan apapun ketika menyediakan tempat tinggal dan memberiku pakaian. Bahkan saat sudah menikah, Jexeon tidak minta haknya sebagai suami. Aku merasa seperti tembus pandang, lebih tepatnya tidak dianggap ada. Terkadang aku sedih, ingin sekali saja aku merasa dia membutuhkanku. Menginginkan keberadaanku. "Tapi sekarang aku tidak tahan

    Last Updated : 2023-02-10
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   53. Polisi

    Aku menunggu cukup lama, mengisi waktu dengan melihat skripsi yang sebentar lagi selesai. Tinggal bertemu dosen pembimbing jam 10 nanti. Semoga lancar dan bisa cepat wisuda.Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka, menampakkan Jexeon dengan handuk melilit pinggang. Dia keramas. Apakah mandi suci seperti permintaanku?Tubuhnya yang basah mengingatkanku pada kejadian semalam, apalagi ada bekas gigitanku di sana. Pipiku terasa panas lagi. Buru-buru berpaling. "Kau ingin imbalan apa?" tanyanya sembari memakai baju. Wajahnya dingin tanpa ekspresi."Imbalan gimana?" tanyaku bingung."Aku tidak ingin berutang budi," jawabnya. Maksudnya apa, aku tidak mengerti. Kenapa dia berhutang budi? Memang apa yang sudah aku lakukan?"Utang budi apa? Aku nggak maksud." "Semalam," jawabnya singkat, tanpa melihat ke arahku. Apa maksudnya pelayananku? Apa dia pikir aku pelacur yang minta imbalan setelah membuat pelanggan puas? Aku sungguh tersinggung. Ternyata serendah itu aku di matanya. Rasanya sa

    Last Updated : 2023-02-10
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   54. Pengakuan Jeruji Besi

    Aku tidak tahu sejak kapan hati ini terikat, meskipun dia mencekikku dan melukai hatiku, hati ini tetap condong padanya. Padahal sikapnya selalu dingin, tidak pernah mengatakan sesuatu yang manis. Apa hanya karena dia penyelamatku maka aku merasa balas budi? Awalnya aku pikir begitu, sebatas balas budi. Namun, tadi malam aku sadar menginginkan dia mencintaiku, membutuhkanku dan menyayangiku. Hal yang seharusnya tidak boleh, sejak awal dia memperingatkan bahwa jangan minta cinta. Bola matanya menatap jernih melewati jeruji besi yang memisahkan kami. Aku ingin memeluknya dan berkata bahwa percaya apapun yang dia katakan. Jantungku berdebar kencang, berharap tuduhan yang dilayangkan padanya adalah salah. Supaya aku bisa membelanya sampai mati, apapun akan aku lakukan untuk mengeluarkan dia dari sini. Sepertinya aku rela menunggu Jexeon seuumur hidup, hanya dia, orang yang mengikat hatiku dengan sesuatu yang disebut cinta. Benar, aku jatuh cinta pada Jexeon, bahkan apapun yang dia laku

    Last Updated : 2023-02-11
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   55. Penyelidikan

    Lazio melewatiku, jahat sekali. Tidak mengizinkan aku membantu, mana bisa aku diam saja melihat suamiku difitnah.Aku kembali masuk ke dalam kantor, menanyakan kronologi kejadian sehingga mereka mencurigai Jexeon. Rupaya kejadiannya tadi malam. Di gang sempit belakang gedung Mabel, mereka mencurigai Jexeon karena ada yang melapor. Siapa? Lalu juga ada barang bukti berupa jaket Jexeon yang berdarah di sekitar lokasi. Alamat kejadian sudah di tangan, tetapi aku takut untuk ke sana sendiri. Ingin menghubungi Lazio, berharap dia mau menemani. Dia adalah teman Jexeon, pasti berharap Jexeon segera keluar sama sepertiku.Lazio tadi bilang supaya aku diam saja, itu membuatku takut minta tolong. Terlebih berduaan dengan pria yang bukan mahramku, itu agak canggung. Bisa terjadi fitnah. Pada akhirnya aku pulang, menunggu Arjun. Hanya dia yang bisa membantu. Saudaraku satu-satunya. "Suamimu mana?" tanya Tante Fera. Wajahnya tersenyum senang. "Di penjara ya? Duh, gimana dong dia nggak bisa jadi

    Last Updated : 2023-02-12

Latest chapter

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   103. Tamat

    Seseorang yang aku tunggu mendampingi hidupku, jodoh yang Allah takdirkan hingga membuatku bisa bersabar. Aku percaya Tuhan akan menggantikan kehilangan dengan kebahagiaan. Aku terus berusaha hingga tak kenal lelah berdoa. Menjaga adikku sembari menunggu keluarga baru yang Allah siapkan. Hingga Jexeon datang bagai pahlawan, kupikir dia memang dikirim Allah untuk menjadi bagian dari hidupku. Sejak pertemuan pertama, jantungku berdebar kencang. Kami tak saling kenal, tetapi dia mau menolong dan menjagaku. Selain hatinya digerakkan oleh Allah, tidak ada alasan lain. Kenapa kubilang begitu walaupun Jexeon menawarkan perjanjian pernikahan? Kalau sejak awal niatnya perjanjian pernikahan, maka dia tidak akan menungguku ditolak Roan. Tetapi langsung menawarkan. "Allah menghadirkanmu untuk menyempurnakan hidupku," kataku ketika awal kehamilan. Jexeon yang irit bicara hanya tersenyum, dia menggendongku sembari terus menciumi pipi. "Kau juga," balasnya singkat. Aku melingkarkan tangan di

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   102. Harga Diri

    Aku menjalani hidup dengan penuh perjuangan sejak orang tuaku meninggal, tidak ada lagi Yuaira yang manja dan kekanakan. Setiap hari bagaikan pertarungan hidup dan mati karena orang-orang mengincar harta keluarga kami. Padahal, dulu aku bagaikan tuan putri. Melakukan apapun terserah, membuat masalah hingga masuk kantor polisi pun pernah, orang tuaku akan mengurusnya hingga kadang melimpahkan kesalahan pada orang lain. Bahkan nilai mata pelajaran yang jelek pun Orang tuaku bisa mengatasi. "Dia Evrina Arzety yang akan jadi teman sekolahmu." Ayah memperkenalkan Rin untuk pertama kali, aku tahu Rin adalah pembantu yang dijual ayahnya sendiri ke sini. Kalau tidak salah dia dihargai 10 juta. Bahkan uang jajanku sehari 200 juta. Sungguh Rin tidak lebih mahal dari harga kaos kakiku.Aku dengar Rin adalah anak cerdas yang menjadi juara satu UN SMP se-provinsi Jawa. Saat itu aku pikir ayah membeli barang bagus dengan harga murah untuk membantuku meningkatkan nilai. "Hay Evrina, kita bakal j

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   101. Orang Asing

    "Jadi selama ini kamu membuntutiku?" tanya Jexeon. Mereka duduk berhadapan dengan tangan Yua yang tidak mau lepas, wanita berhijab merah muda memalingkan wajah, enggan menjawab tuduhan sang suami. Yua masih sama, selalu memasang raut wajah imut ketika merasa bersalah. "Aku cuma penasaran ke mana suamiku pergi, siapa tahu main cewek lain." Jexeon mengikuti arah pandangan Yua, bibirnya senyum. Terlihat jelas bahwa Yua cemburu. Padahal selama ini dia tidak ada hubungan dengan wanita manapun. Apalagi Purwati."Kenapa kamu nggak nyamperin dari dulu?" Tangan Jexeon mengambil dagu Yua, memaksa wanita itu membalas tatapannya. Kedua alis Jexeon terangkat, menunggu jawaban. "Aku nggak mau ganggu.""Lalu kenapa tiba-tiba datang, hmm?" Pandangan Yua mengarah ke Purwati lagi, memberi isyarat tanpa mau berucap, menunggu kepekaan Jexeon terhadap perasaannya. Yua tadi berkata padanya bisa menyembunyikan rasa rindu tapi tidak dengan cemburu. Selama perjalanan 3 tahun ini Jexeon tidak dekat deng

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   100. Buku Nikah

    Malam ini Jexeon duduk di atas mobil camping sembari makan mie instan. Matanya memandang langit. Bulan sabit dengan bintang di sekitarnya. Terlihat indah menghiasi langit.Sudah 3 tahun dia meninggalkan Yua dan si kembar, besok ia akan kembali ke Jakarta. Memulai hidup baru tanpa masa lalu.Semua masa lalu telah dia singkirkan, termasuk uang haram hasil mencuri. Dia menjual semuanya dan diberikan kepada fakir miskin. Sebagian digunakan menyekolahkan anak-anak kurang mampu. Setahun lalu uangnya habis. Jexeon menjadi sangat miskin.Hidup tanpa uang adalah sesuatu yang tidak mungkin, Jexeon mencari cara menghasilkan uang dengan cara halal dan tanpa merugikan orang lain.Dia juga membuka jasa mengembalikan data perusahaan yang hilang, data yang diretas ataupun membantu KPK dalam menelusuri data para koruptor. Pekerjaan di bidang IT terbilang lancar sebagai sosok misterius. Ia menerima bayaran mahal, lalu dikumpulkan dan diberikan kepada Elgar. Di penthouse sana, Elgar mengelola uang Jexeo

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   99. Cari Kesempatan

    Hidup memang seperti ini, orang-orang datang dan pergi. Perbedaannya hanyalah kesan. Saat masih bersama apakah berkesan sampai tidak sanggup melupakan atau hanya berlalu tanpa ingin dikenang. Aku dan Roan sudah memilih jalan berpisah tanpa harus diingat kembali. Kenangan berupa cincin pertunangan tidak begitu berarti. Pertunangan bukanlah janji suci yang mengikat hati sampai ke akhirat. Roan hanyalah salah satu pria yang pernah hadir sebagai calon suami, tidak lebih dari itu. Perasaanku padanya padam sejak melepas cincin pertunangan di gedung Nathanael.Akhir cerita bersama Roan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Jexeon. Suamiku itu pergi dan menyuruhku tidak menunggu. Mereka sungguh bersaudara. Bagaimana bisa dua saudara itu sama-sama mencampakkanku? Namun, ada sedikit perbedaan antara Roan dan Jexeon, janji Jexeon padaku disaksikan Tuhan. Cinta di antara kami juga membuahkan dua bayi kembar, anak hasil persatuan raga dengan bumbu cinta. Hubungan kami tidak bisa hanya menjadi ke

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   98. Sedang Menunggu

    Las Vegas adalah kota terpadat di negara bagian Nevada, ibu kota Clark County, Amerika serikat. Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi kota yang terkenal karena sejumlah resor kasino dan hiburan sejenisnya. Lampu kota Las Vegas bersinar terang, gedung pencakar langit berdiri kokoh. Keindahan kota dapat aku lihat dari lantai 25 apartemen milik Tante Amel. Jendelanya dibuka, membuat angin musim panas masuk ke dalam. Aku memejamkan mata, merasakan angin itu menerpa wajah. Rambutku yang lurus panjang tertiup angin, berkilau indah terkena pantulan lampu. Rambut itu yang setiap malam Jexeon cium karena suka aromanya. Awalnya aku pikir ia yang sudah tobat tidak suka dengan kota ini. Namun, ternyata dia memang tidak berniat datang. Pria itu meninggalkan kami dengan menitipkan surat pada Tante Amel. Berulang kali aku mencoba menghubunginya. Bahkan menanyakan keberadaan Jexeon pada Lazio dan Elgar. Aku kehilangan Jexeon seperti orang yang hilang akal."Teman macam apa kalian tidak tahu

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   97. Perjalanan Pulang

    Wilayah Indonesia begitu luas dan indah, Jexeon baru sadar setelah berkelana di pulau Sumatra selama dua tahun. Meninggalkan tanah kelahiran sekaligus anak dan istrinya. Dia pergi dengan tujuan menyelesaikan masa lalu, menata hidupnya supaya tidak ada lagi yang tersakiti. Terutama anak-anaknya di masa depan. Ia tidak ingin masa lalunya menyulitkan kedua anaknya dan Yua. Dalam perjalanannya, ia baru sadar bahwa negaranya sendiri jauh lebih indah dari semua negara yang pernah dia datangi. Dari dulu Jexeon sering keluar negeri untuk urusan bisnis dan tugas dari Tuan Besar, pekerjaan utamanya di Siluet adalah meretas data musuh, mengirimnya ke Lazio dan tim IT. Ia juga ahli pertarungan lapangan, tidak kalah dengan para tukang pukul. Posisinya setara letnan. Tepat berada di bawah kepala tukang pukul keluarga Siluet. Ada cerita tentang kedekatannya dengan Tuan Besar hingga ia diangkat menjadi anak. Di usia 19 tahun, Tuan besar diculik keluarga Pigel. Mereka meminta tebusan dengan jumlah

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   96. Senja

    Kalau Jexeon harus menghentikan perasaannya sekarang, sepertinya ia akan mati. Dia tidak menyangka akan memiliki perasaan sedalam ini kepada Yua. Dia tidak tahu bahwa es akan meleleh jika disinari matahari terus menerus. Senyuman, perhatian dan kehangatan Yua tidak disangka bisa meluluhkan lantahkan dinding esnya. Membuat perasaannya cair dan dihangatkan oleh cinta. Cinta yang setiap hari mengalir sempurna tanpa bisa dicegah kini menimbulkan efek, yakni rasa sakit. Jexeon menutup wajahnya dengan tangan. Melihat Yua terluka sungguh merobek hatinya. Terasa seperti tubuhnya yang tercabik-cabik. "Maaf," kata yang selalu dia ucapkan selama Yua kritis. Andai kalimat itu bisa mengulang waktu, dia akan memilih tidak melamar Yua. Menjauhkan wanita itu dari hidupnya yang kacau. Hari kelahiran bayinya yang seharusnya sebulan lagi terpaksa dipercepat. Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, kecil mungil mirip Yua. Jexeon bingung harus bahagia atau sedih. "Mas Iyon bakal nyusul

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   95. Tante Amel

    Elgar tidak jadi mengambil pistol, dia berlari ke gedung. Mulai meretas semua CCTV dan mengarahkan komplotannya yang ada di dalam untuk keluar dengan selamat. Peluhnya menetes, baju putih abu-abu penuh dengan keringat. Jantungnya berdebar kencang, bunyi tembakan terus bersautan. Misi penyelamatan Yua sangat menegangkan. Pasalnya selain sulit, keadaan kakak perempuan Arjun itu tengah hamil 8 bulan. Dari earphone Elgar mendengar instruksi dari Jexeon, "kami sebentar lagi berada di luar. Cepat bawa mobil kemari!" Elgar menutup laptopnya, ia berlari ke arah mobil dan mengendarainya, berputar ke arah belakang gedung. Bersiap menerima penumpang setelah menembaki orang-orang yang menghalangi. Jexeon menggendong Yua sembari berlari ke arah mobil, dilindungi beberapa orang yang Elgar tahu itu adalah mantan anggota Gengster Singa Hitam. Mereka menginstruksikan supaya Jexeon pergi duluan. Orang-orang akan melindunginya sampai benar-benar aman. "Jalan!" Perintah Jexeon setelah berhasil masuk

DMCA.com Protection Status