Ejekan Intan membuat Linda marah.Linda langsung berdiri dan menendang perut Intan. Alih-alih menghindar, Intan melancarkan sikuan keras ke tulang betis Linda. Linda menjerit karena rasa sakit dahsyat saat tulangnya patah.Intan menarik kerah baju Linda dan mendorong Linda ke kursi. Lalu, Intan membungkuk seraya menatap Linda dengan mata yang dingin. "Beraninya kamu main tangan di rumahku? Apa tujuanmu datang ke sini hari ini?"Linda berjuang keras untuk membebaskan diri, tetapi gagal. Cadar Linda jatuh sehingga menampakkan sebelah wajahnya yang jelek.Melihat Intan menatap wajahnya, Linda berteriak, "Karena kamu! Aku datang hari ini untuk menuntutmu! Kamu bisa membawa pasukan untuk menyelamatkanku waktu itu, tapi kamu tidak. Kamu bahkan menghentikan Rudi untuk menyelamatkanku. Intan, kamu membenciku karena merebut Rudi darimu, jadi kamu sengaja membiarkan Sanji menyiksaku. Kamu jelas dengki dan benci padaku. Kamu masih tidak mau mengaku? Dasar munafik!""Kamu! Kamu yang merusak hubung
Intan mengangkat kakinya untuk menendang bagian belakang lutut Linda yang membuatnya langsung berlutut."Apakah kamu tahu bagaimana mereka meninggal? Semua tubuh mereka ditusuk 18 kali, coba kamu pikirkan kenapa bisa ditusuk 18 kali!""Tidak!" Raut wajah Linda memucat, menelan air ludahnya dan memutar bola matanya. Linda sudah mengingatnya, mereka menangkap jenderal muda dari Biromo, lalu menebasnya sebanyak 18 kali dan juga memotong ...."Tidak mungkin, itu adalah kejahatan yang dilakukan oleh orang Biromo. Keluargamu dibunuh oleh mata-mata Biromo dan sama sekali tidak ada hubungannya denganku."Linda ingin berdiri dan melarikan diri, tapi Intan menekan bahu Linda dengan kuat yang membuat Linda terus berlutut tanpa bisa bergerak."Seluruh anggota Keluarga Bangswan Belima dibunuh karena perbuatanmu di Kota Uldi, bahkan keponakanku yang masih kecil juga termasuk. Tubuh kecilnya sudah lemah sejak lahir dan terus minum obat untuk bertahan hidup. Tubuhnya hancur terpotong-potong karena dit
Linda kembali teringat dengan kejadian yang terjadi di medan perang Manuel dan memang merasa bahwa dia telah dijebak.Linda telah berhasil menebak beberapa hal, tapi tidak ingin memercayainya dan terus mencari banyak alasan.Alasan terbesarnya adalah karena Raja Aldiso ingin menaikkan jabatan Intan, jadi Raja Aldiso telah mengatakan dari awal bahwa dia ingin menghilangkan penghargaan Linda.Hanya saja, Intan menceritakan kembali masalah ini dengan jelas dan Linda tidak memiliki tempat untuk melarikan diri, jadi dia hanya bisa merangkak ke arah pintu dan meringkuk di sana sambil menggelengkan kepalanya dan bergumam, "Bu ... bukan seperti itu."Intan berdiri di depan papan nama, terdapat lentera teratai di belakang Intan yang membuat wajahnya tidak bisa terlihat dengan jelas, "Linda, kamu masih hidup dan seharusnya merasa bersyukur."Suara Intan terdengar sangat pelan, "Sedangkan keluargaku tidak akan pernah kembali lagi untuk selamanya dan semua ini karena kamu, bagaimana mungkin aku ti
Linda bahkan tidak berani menatap mata Intan yang sedingin pisau.Linda tidak menyukai setiap kata yang diucapkan oleh Intan, tapi ucapan Intan sama sekali tidak salah.Linda memang sangat terburu-buru ingin mendapat penghargaan.Linda merasa dia telah berjasa di pertempuran Kota Uldi dan ini adalah jasa pertamanya, yang membuat Linda tidak lagi menjadi seorang putri dari veteran, melainkan seorang jenderal.Linda menjadi orang yang sombong dan arogan, tapi Linda sendiri mengetahui bahwa sebenarnya dia masih lemah.Kalau tidak, orang biasa tidak akan terima jika dinikahkan dengan Rudi berdasarkan jasa yang didapat.Linda bersedia karena dia menyukai Rudi dan merasa untuk selamanya tidak akan bisa memasuki Kediaman Jenderal jika bukan karena telah berjasa.Linda berkata bahwa dia tidak menyukai perselisihan di dalam kediaman, berharap putrinya juga bisa ikut berperang untuk mengabdi pada negara dan berperang ke segala arah. Linda mengatakan ini pada Rudi dan Rudi memercayainnya, bahkan
Toni membawa kedua penjaga ke Kediaman Jenderal setelah dua hari berlalu.Linda mengalami demam tinggi setelah kembali kemarin, dia memanggil dokter dan tidur sepanjang malam sehabis meminum obat, serta terus mengalami mimpi buruk, kondisi Linda baru membaik hari ini.Hanya saja Linda sama sekali tidak menganggap serius surat utang 50 tahil itu, karena merasa Intan hanya sedang mempermalukannya.50 tahil hanyalah sebuah uang kecil bagi Intan dan bagaimana mungkin dia bisa benar-benar datang untuk menagih utang ini?Hanya saja, mereka benar-benar datang.Linda merasa sangat malu saat mendengar kabar ini dan merasa tubuhnya kembali terasa panas.Rudi tidak pergi bekerja hari ini dan sedang berada di dalam kediaman.Rudi sama sekali tidak mengetahui bahwa kemarin Linda pergi mencari masalah di Kediaman Adipati Belima, bahkan juga tidak menyadari bahwa dia telah pergi. Akhir-akhir ini mereka terus bertengkar dan Rudi selalu berdiam di ruang kerja dan hanya mendekorasi Kediaman Wanar setela
Hanya saja, para pelayan melaporkan kejadian bahwa orang dari Kediaman Adipati Belima yang datang untuk menagih utang pada Diana dan Diana segera memanggil Rudi untuk menanyakan hal ini dengan jelas.Rudi juga mengetahui bahwa masalah ini tidak bisa terus disembunyikan karena terdapat banyak pelayan yang melihat hal ini, jadi Rudi mengatakan yang sebenarnya pada Diana.Diana marah besar dan berkata dengan marah, "Bencana, kamu benar-benar telah mendatangkan bencana, kenapa kamu bisa menyukainya pada saat itu? Dia tidak merasa cukup setelah membuat masalah di kediaman, tapi bahkan juga pergi ke Kediaman Adipati Belima, apakah kita masih bisa menyinggung Keluarga Adipati Belima pada saat ini? Kenapa Linda tidak berkaca terlebih dahulu? apakah dia sengaja mempermalukan dirinya sendiri dengan pergi ke sana?"Diana mengutuk sambil memegang dadanya, "Bencana, benar-benar sebuah bencana. Dia pasti pergi mencari Intan untuk menghentikan pernikahanmu dengan Keluarga Widyasono."Rudi tiba-tiba m
Pada akhirnya, Rudi tetap pergi menemui Linda. Rudi tidak ingin bertengkar lagi. Mereka harus bicara baik-baik.Di dalam kamar, Linda duduk di bangku sambil memeluk selimut. Wajah Linda masih ditutupi cadar hitam.Sejak ada bekas luka di wajah, Linda telah membuat banyak cadar warna-warni. Linda tidak akan bepergian keluar tanpa memakai cadar atau topi bercadar.Setiap kali bertemu sebelumnya, Linda selalu agresif dan ingin bertengkar.Namun, hari ini, Linda tampak lesu. Linda melirik Rudi sekilas dan mengabaikannya.Pelayan di samping Linda segera berseru, "Jenderal akhirnya pulang. Sudah dua hari Nyonya sakit."Rudi tahu bahwa Linda telah memanggil tabib keluarga. Rudi bertanya, "Apa sudah lebih baik?"Linda berbalik badan dan mengabaikan Rudi.Hari ini, mereka sepertinya tidak ingin bertengkar lagi.Rudi duduk di kursi. Setelah hening sejenak, Rudi berkata, "Hari ini, orang Keluarga Adipati Belima datang untuk menagih utang."Mata Linda menjadi dingin. Linda telah mendengar pelayan
Setelah meninggalkan rumah, Rudi punya dorongan untuk segera pergi ke Kediaman Adipati Belima.Rudi ingin menanyai Intan secara langsung apakah masih ada kemungkinan di antara mereka.Walau hari ini Linda mengatakan Intan meremehkannya, walau sikap Intan sudah jelas saat di medan perang, walau Rudi sangat bertekad ketika ingin menceraikan Intan kala itu ....Rudi tetap merasa bahwa Intan tidak akan mungkin melupakannya secepat itu.Intan hanya marah atas kekejamannya dan telah melanggar janji di tahun silam.Jika Intan masih merasa benci dan marah, berarti Intan masih peduli.Namun, Rudi disadarkan oleh angin dingin yang menerpa. Sebenarnya, Rudi tahu betul selama ini. Rudi hanya gegabah sesaat.Situasi sudah mutlak, tidak ada gunanya untuk menemui Intan. Walau Intan masih memiliki sedikit perasaan pada Rudi, Intan akan menikah dengan Raja Aldiso, sedangkan Rudi akan menikahi Amanda. Mereka tidak akan punya kaitan apa-apa.Rudi kembali ke ruang kerja dan duduk untuk waktu yang lama. Ru