Beranda / Rumah Tangga / Aku Istrimu Bukan Pembantumu! / Part 39, Pesta Kecil Menyambut Kelahiran

Share

Part 39, Pesta Kecil Menyambut Kelahiran

last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-01 18:35:00

Saat sudah di perbolehkan berkunjung di ruang rawat, bu Yuli dan tuan Bram lah yang terlihat sangat bahagia kala melihat kedua cucu mereka dalam keadaan sehat dan bugar. Kebahagiaan mereka tidak bisa dibandung ketika melihat dua malaikat yang sedang tertidur lelap di samping kanan dan kiri Chelsea.

"Ya ampun, lucu sekali kedua anakmu Chelsea, meraka sangat imut dan begitu cantik juga tampan," puji bu Yuli yang tidak bisa membendung kebahagiaannya.

"Apa yang kau katakan itu benar bu besan, kedua cucu kita ini sangat cantik dan juga tampan sekali, aku sendiri tidak menggambarkan bagaimana bahagianya aku bisa melihat kedua cucuku ini," seru tuan Bram yang begitu sangat gemas saat menatap wajah meraka.

"Benar Tuan, kita sangat beruntung karena bisa melihat cucu-cucu kita lahir dengan sehat dan selamat." jawab bu Yuli menambahkan kebahagiaannya.

Nyonya Andin, Edo, dan lainnya hanya bisa terdiam menatap mereka yang seakan tidak menganggap meraka ada, saat itu Edo sama sekali tidak berni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 40, Ucapan Yang Menyakitkan

    "Ibu hanya mengingatkan saja pada ibumu ini, kau jangan tersinggung," ucap nyonya Andin melempar senyum. "Tentu saja aku tidak tersinggung Nyonya Besan, aku sangat senang karena telah diberikan kesempatan untuk datang merawat anak dan cucuku, aku sangat bahagia sekali karena bisa ada di samping Chelsea. Dan saat Chelsea sudah pulih nanti, aku akan pulang ke desa," seru bu Yuli yang saat itu tersenyum tipis menatap nyonya Andin. "Bagus, kalau begitu nikmati saja sisa waktumu di sini Ibu besan, karena sebentar lagi Chelsea pasti akan segera pulih dan kau akan kembali ke desa mu." jelas nyonya Andin tanpa ragu menyakiti hati bu Yuli. Bu Yuli hanya melempar senyum kala itu, ia tidak ada jawaban lain selain pasrah dan tersenyum, lalu setelah mengatakan itu nyonya Andin pun memilih untuk pergi, sementara Chelsea saat itu mendekati bu Yuli untuk memastikan keadaannya. "Ibu, apa kau tidak apa-apa?" tanya Chelsea yang saat itu mendekati bu Yuli lalu menyentuh pundaknya. "Tidak masalah say

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-02
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 41, Sudah Lelah Mengalah

    Saat sore tiba, Chelsea membawa kedua anaknya keluar untuk mengantar kepergian ibu Yuli yang sudah berpamitan bahwa ia akan pulang ke desa hari itu juga, meskipun sedih karana ditinggalkan oleh ibu kandungnya di saat ia masih membutuhkan sosok ibu, namun Chelsea harus tegar dan tabah untuk kehilangannya, ia tidak bisa memaksa agar ibunya tetap tinggal bersamanya, ia juga merasa kasihan jika sampai ibunya akan merasa tidak nyaman karena sikap seluruh anggota keluarga. Untuk itulah Chelsea harus menerima keputusan yang tepat ibu Yuli, yaitu membiarkannya pulang ke kampung halaman nya. Chelsea berusaha untuk tidak menunjukkan wajah sedih nya, saat bu Yuli menghampiri dirinya dan mencium kening nya dengan penuh kasih sayang. "Ibu pulang dulu ya, kau jaga anak-anak mu dengan baik dan jangan lupa istirahat, kau pasti akan merasa sangat lelah, karena kau harus bekerja 24 jam untuk anak-anak mu," ucap bu Yuli memberikan pesan. "Jangan khawatir Bu, aku akan baik-baik saja, aku justru mencem

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 42, Perubahan Chelsea Mengganggu Pikiran Edo

    Di sudut ruangan, Edo terlihat gelisah seorang diri, ia masih berpikir keras bagaimana bisa Chelsea bisa berani padanya saat ini, ia masih tidak percaya jika itu adalah Chelsea. "Sial, kenapa Chelsea tiba-tiba bisa berubah jadi wanita yang begitu berani padaku, apa dia lupa kalau aku adalah suami yang seharusnya dia hormati, tapi kenapa sekarang dia jauh lebih berbeda dari biasanya?"Edo terlihat sangat bingung saat itu, wajahnya dipenuhi dengan tanya karena tidak biasanya Chelsea bersikap seperti itu. "Memang sudah seharusnya Chelsea berani padamu jauh-jauh hari, bahkan Ayah sangat mendukung jika sekarang Chelsea bersikap jauh lebih berani padamu, tidak seperti sebelumnya, yang hanya berpikir bahwa kau adalah laki-laki yang harus di hormati, harusnya sejak dulu Chelsea melakukan ini padamu."Tiba-tiba Edo dikejutkan dengan suara seseorang yang tidak asing baginya, dan ia terkejut ketika melihat bahwa itu adalah suara dari tuan Bram. "Ayah, sejak kapan Ayah di sini?" tanya Edo deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 43, Menggendong Andika

    "Sayang, kamu kenapa si, kenapa marah-marah sama aku?" tanya Edo yang masih tidak tenang ketika Irish marah padanya. "Mas, bagaimana aku tidak marah padamu, dari awal masuk ke sana kau selalu menyebut nama Chelsea, apa kau sudah mulai cinta dan nyaman sama dia!" omel Irish yang tidak mau menatap wajah Edo. "Ya ampun, kenapa kamu ngomongnya gitu si, tentu saja tidak. Aku justru merasa aneh dengan sikap Chelsea yang sudah berubah. Irish, Chelsea yang ku kenal bukan lah wanita yang berani pada suaminya, sebab itu lah aku merasa bahwa ini adalah perubahan bagi hidupnya." jawab Edo yang mencoba untuk menerangkan. Hati Edo memang sangat tidak tenang ketika melihat perubahan sikap Chelsea, namun sebenarnya itu adalah hal yang sangat wajar. Apalagi saat ini Chelsea baru saja melahirkan dan baru saja menjadi seorang ibu baru. Sikapnya yang harus menjadi seorang ibu untuk dua anak sekaligus itu tidak akan mudah, akan tiba saatnya di mana Chelsea mungkin tidak akan semanis dulu lagi sebelum

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 44, Jujur Pada Ibu

    Di kamar Edo nampak menghempaskan jas kerjanya di sofa kamarnya, ia sangat marah kala itu karena melihat tingkah tuan Bram yang semakin hari semakin dekat dengan Chelsea dan semakin membela dirinya. Saat itu nyonya Andin membuka pintu kamar, saat itu Edo menyadari bahwa ibundanya datang menghampiri dirinya, ia tertahan, mencoba untuk tidak meluapkan kemarahan di hadapan nyonya Andin. Namun, saat itu nyonya Andin justru mengajak Edo duduk dan menatapnya dengan tatapan yang cukup serius, Edo pun merasa bingung dan takut ketika membalas tatapan nyonya Andin. "Kenapa tidak melanjutkan amarahmu, lanjutkan saja Edo, Ibu datang ke sini bukan untuk melarang mu, Ibu datang ke sini karena Ibu juga memiliki perasaan yang sama dengan mu, kemarahan dan kebencian pada sikap ayah mu terhadap Chelsea," ucap nyonya Andin mengutarakan perasaannya. "Ibu, kenapa ayah begitu peduli pada Chelsea, kenapa setiap apa yang kulakukan tidak pernah benar di mata ayah, dan Chelsea selalu benar di matanya, kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 45, Menuduh Chelsea

    "Mas, minggir, aku mau lewat!" cetus Chelsea yang saat itu terlihat sangat kesal lantaran Edo menghadangi jalannya. "Chelsea, bagaimana rasanya ketika mendapatkan perhatian penuh dari ayah? Apa kau merasa bahagia?" tanya Edo menatap tajam ke arah Chelsea. "Apa maksud mu Mas, ayah perhatian pada kedua cucunya, bukan padaku," ucap Chelsea memberitahu. "Tidak Chelsea, dia tidak hanya perhatian pada kedua cucunya, tapi pada dirimu juga, kau itu memang keterlaluan Chelsea, tidak mendapatkan perhatian dariku, tapi kau mencuri perhatian dari ayah mertuamu, apa kau sangat merindukan sosok seorang pendamping sampai kau memilih ayahku untuk mengisi hari-harimu?" tuduh Edo pada Chelsea. Chelsea melotot tajam ke arah Edo, apa maksud suaminya itu, mengapa ia menghakimi dirinya dengan tuduhan yang sangat tidak masuk akal itu, bahkan Chelsea sama sekali tidak pernah terpikir bahwa ia haus akan kasih sayang seorang laki-laki. "Mas, tolong jaga bicaramu, aku sama sekali tidak seperti yang kau tud

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-14
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 46, Ketahuan

    Pembicaraan antara Edo dan nyonya Andin tak sengaja di dengar oleh tuan Bram ketika mereka sedang mengobrol berdua di kamar. Tuan Bram pun akhirnya mengetahui bahwa selama ini Edo telah menduakan Chelsea dan mengkhianati pernikahan meraka. Dengan tatapan kemarahan tuan Bram menghampiri Edo yang sedang bersama dengan nyonya Andin, saat itu Edo terkejut ketika menyadari kedatangan tuan Bram, ia perlahan bangkit dari tempat duduk nya dan membalas tatapan dari tuan Bram. Plak!! Sebuah tamparan mendarat bebas di pipi Edo, nyonya Andin yang melihat itupun terkejut bukan main, ia berdiri tepat di depan Edo untuk mengulangi suaminya yang ia takutkan akan melakukan sesuatu yang lebih dari itu lagi. "Apa-apaan ini, kenapa kau menampar putraku?" tanya nyonya Andin tidak terima. "Apa kau sudah tidak waras, kau tahu kalau putramu telah mempermainkan pernikahan nya, tapi kau justru mendukung dan menyembunyikan semua ini dariku!" pekik tuan Bram tidak terima. "Lalu apa masalahnya dengan mu, ap

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-08
  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 47, Pergi Ke Kamar Chelsea

    Masih dalam kemarahan yang sama, tuan Bram terlihat menghukum Edo yang saat itu ia anggap tidak tahu diri, di hadapan keluarga Edo di sidang oleh tuan Bram dan memintanya untuk meminta maaf pada Chelsea yang nampak diam dan pasrah, entah apa yang dipikirkan oleh Edo saat itu, ia sangat sulit mengikuti keinginan tuan Bram yang ia anggap hanya mementingkan perasaan Chelsea. "Ayah, kau perlu tahu apa alasan terbesarku menduakan Chelsea, itu kulakukan semata-mata karena aku tidak mencintainya, jadi Ayah jangan memaksaku untuk melakukan apa yang Ayah inginkan," ucap Edo menatap sang ayah dengan tegas. "Apa kau bilang! apa kau sudah merasa paling benar Edo, dengan alasan tidak mencintai Chelsea bukan berarti kamu bisa seenaknya saja menjalin kasih dengan wanita lain di luar sana, apa kamu pikir itu adalah solusi yang sangat bagus dan tepat," marah tuan Bram menatap tajam. "Ayah, berhenti memojokkan putraku seperti itu, kau tidak mengerti betapa tersiksa nya putraku yang selama ini menja

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13

Bab terbaru

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 103, Chelsea dan Reno Akhirnya Menikah (Tamat)

    Di sebuah masjid yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Chelsea, sudah ada beberapa tamu undangan yang menghadiri akad nikah antara Chelsea dan juga Reno, sengaja tamu yang diundang tidak terlalu banyak, karena itu lah yang menjadi permintaan Chelsea sebelum hari pernikahan itu berlangsung. Wajah Chelsea terlihat teduh dan tenang, kala di perintahkan duduk di samping kiri Reno, Reno menyambut dengan senyuman nervous, karena hari ini adalah hari di mana ia akan mengikrarkan janji suci bersama Chelsea. "Kedua mempelai sudah siap?" tanya pak penghulu yang ada di hadapan Chelsea dan juga Reno. "Siap Pak!" tegas Reno menjawab. "Baik, kalau begitu kita langsung saja mulai, ya." jawabnya mantap. Reno pun mengangguk siap, ketika pak penghulu tersebut mengulurkan tangan, Reno pun dengan cepat menjabat tangan tersebut lalu mengikuti arahan yang diberikan oleh pak Penghulu tersebut. Jika sebelumnya Reno merasa sangat takut dan ragu ketika mengucapkan ijab qobul, rupanya ketika ucapan it

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 102, Doa dan Harapan Semuanya

    Chelsea dan Reno mengadakan janji temu di luar kantor, setelah insiden yang terjadi pada Chelsea. Akhirnya Chelsea memutuskan untuk masuk kerja lagi, ia sudah merasa cukup tenang karena Edo dan Irish sudah berakhir di penjara, kini hanya tinggal bagaimana ia bisa sukses mencapai gelar sebagai wanita karir setelah ia berusaha sampai sejauh ini. Kegagalan pernikahan di sebuah gedung yang cukup mewah waktu itu tidak membuat Chelsea malu dan putus asa, apalagi membatasi diri untuk tidak bertemu dengan banyak kalangan, ia justru semakin terbuka dan memperlihatkan pada mereka bahwa ia baik-baik saja, kejadian itu sama sekali tidak membuat Chelsea rapuh apalagi berkecil hati. Pertemuan demi pertemuan dengan teman satu kantor, kerap kali mengajukan pertanyaan yang sama, tetapi Chelsea justru menjawab-pi nya dengan sangat santai dan elegan. Saat makan siang tiba, Reno memanggil Chelsea untuk ke ruangannya, dengan cepat dan sigapnya, Chelsea pun sudah sampai di depan pintu ruangan Reno. Tak

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 101, Kesadaran Nyonya Andin

    2 hari kemudianReno datang menemui Chelsea yang akan pulang hari ini, Reno merasa sangat senang karena keadaan Chelsea sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, dan kedatangan Reno pun disambut senyum lebar oleh Chelsea yang sudah menunggu kedatangannya. Reno membalas senyuman itu lalu memeluk Chelsea dengan erat, Chelsea pun menerima pelukan itu dengan senang hati, mereka berdua menikmati beberapa saat kebersamaan tersebut , sebelum perlahan Reno melepaskan pelukannya. Reno meletakkan kedua tangannya tepat di pipi chubby Chelsea, mereka saling menatap satu sama lain, dan... Cup! Reno memberikan kecupan hangat tepat di kening Chelsea, Chelsea memejamkan kedua matanya kala menerima sentuhan sayang dari Reno. "Aku minta maaf Chelsea, karena aku terlambat menyelamatkan mu," lirih Reno menatap sendu. "Tidak Mas, kamu tidak bersalah, kamu tidak perlu meminta maaf," ucap Chelsea. "Tapi ini tetap saja salahku, aku bersalah karena teledor menjagamu, harusnya aku menyalip mobol Edo waktu it

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 100, Aksi Nekat Chelsea

    "Mas, kamu jangan nekat, jangan gila!" Irish mencoba untuk menahan Edo. "Irish, lebih baik kamu diam saja, bukannya ini yang kita rencanakan, kamu bisa bersama Reno, dan aku bisa bersama dengan Chelsea," ucap Edo menepis tangan Irish. "Apa kamu yakin dengan keputusan kamu ini Mas?" tanya Irish ragu. "Ya, aku akan bersiap-siap, membawa Chelsea pergi jauh dari sini, dan aku akan bahagia bersama Chelsea di dalam kehidupan baru kami, sementara kamu, kamu juga pasti akan bisa mendapatkan hati Reno, kamu akan bebas memiliki Reno." jelas Edo melempar senyum. Irish akhirnya mengikuti rencana Edo, jika tujuan mereka sebelumnya hanya untuk menggagalkan pernikahan antara Chelsea dan Reno, kini berubah menjadi sebuah rencana yang tidak pernah Irish pikirkan selama ini. Edo saat itu masuk untuk melepaskan ikatan Chelsea, ia mengiming-imingi kehidupan yang bahagia, namun Chelsea tidak tertarik sama sekali, bahkan ia terus berusaha memberontak dan meminta Edo agar melepaskan dirinya, Irish yang

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 99, Rencana Gila Edo

    "Mas, aku mohon tolong lepaskan aku," lirih Chelsea meminta. "Aku akan melepaskan kamu, Chelsea. Tapi dengan satu syarat," ucap Edo melempar senyum. "Apa Mas, apa syaratnya? Mas, apa kamu tahu apa yang kamu lakukan ini akan menghancurkan masa depanku bersama mas Reno, hari ini hari ijab qobul kami, tapi kenapa kamu dan Irish justru membawa ku ke sini," Chelsea menatap Edo kecewa. "Karena aku tidak terima kamu menikah dengan orang lain, Chelsea. Dan aku ingin pernikahan kamu dengan Reno gagal," sahut Edo tersenyum. "Kenapa Mas, apa masalahnya sama kamu, kenapa kamu ingin pernikahan ku dengan mas Reno gagal, aku tidak pernah menghalangi pernikahan kamu dengan Irish dulu Mas, tapi kenapa kamu melakukan ini padaku?!" Chelsea benar-benar kecewa saat itu, ia menatap keduanya dengan kemarahan yang tidak bisa ia salurkan dengan bebas, karena kedua tangan dan kakinya terlepas, dan ia hanya bisa duduk terpaku di kursi. "Karena aku cemburu, Chelsea. Aku ingin kamu kembali bersamaku," ucap E

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 98, Menyekap Chelsea

    Çeklek! petugas itu membuka pintu tanpa memberi ketukan, hingga membuat Reno terkejut ketika melihat salah satu pengurus pernikahannya datang dengan wajah yang begitu panik. "Ada apa?" tanya Reno menanggapi kedatangan petugas itu. "A-anu Tuan," wanita itu gagap ketika berhadapan dengan Reno. "Anu apa? Katakan?!" Desak Reno. "N-nona Chelsea tidak ada di kamarnya." jawabnya gemetar. DegReno terkejut mendengar kabar itu, kok bisa? Kenapa bisa Chelsea bisa tidak ada di kamarnya? Percuma jika Reno mempertanyakan hal itu pada wanita yang ada di hadapannya, Reno memutuskan untuk langsung menuju ke lokasi untuk mencari tahu tentang keberadaan Chelsea, wanita yang akan ia nikahi hari ini. Reno masuk ke ruangan rias, ia menelusuri ruangan tersebut dengan jeli, dan tersadar jika Chelsea benar-benar tidak ada di sana. Di tengah kepanikan yang tidak bisa ia sembunyikan, Andika datang menemui Reno untuk memberitahukan bahwa pak penghulu sudah menunggu di lantai bawah. "Om, pak penghulu sudah

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 97, Akad Pernikahan

    "Sudah gila Chelsea itu, sudah tidak waras! Dasar janda gatal," celetuk nyonya Andin kesal. "Bu, apa si maksud Ibu bicara seperti itu, mendengar Chelsea mau menikah kok Ibu yang sepertinya kepanasan," cetus tuan Bram memprotes sikap istrinya. "Ayah ini bagaimana si, kenapa tidak melarang Chelsea untuk menikah dengan pria itu, harusnya Ayah larang dia, dong." nyonya Andin menatap kesal. Tuan Bram mengernyitkan dahi ketika mendengar ucapan dari nyonya Andin yang seolah sangat tidak senang mendengar berita gembira itu, tuan Bram tidak menanggapi, ia justru memilih duduk kembali di sofa dan menyeruput teh pahit pesanannya. "Ayah, kenapa malah terlihat biasa dan santai saja seperti itu, bukannya panik seperti yang Ibu rasakan, bagaimana kalau pernikahan Chelsea dan pria itu justru menganggu pikiran Tasya dan Andika, kan kasihan mereka!" omel nyonya Andin yang masih tidak senang dengan keputusan Chelsea. "Bu, sepertinya Ibu sudah berlebihan sekali, jika Ibu peduli dengan kedua cucu kita

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 96, Mengantar Kartu Undangan

    "Mas, kasih tahu aku kenapa kamu jadi kayak gini akhir-akhir ini, kamu berubah Mas, sama aku," "Nggak ada yang berubah Irish, mungkin ini hanya perasaan kamu saja,""Enggak Mas, aku yakin ada sesuatu yang bikin kamu berubah. Katakan Mas, apa salah ku?""Irish, aku mohon tolong jangan paksa aku untuk menjawab pertanyaan kamu itu, aku lagi sibuk di kantor dan aku harus menyelesaikan tugasnya dengan baik, jadi tolong, tolong kamu jangan seperti ini!"Reno mengambil beberapa berkas di meja lalu ia hendak pergi meninggalkan Irish, namun tangan Irish yang dengan cepat menahan pergelangan tangan Reno itu seketika menghentikan langkah kaki Reno, keduanya saling menatap satu sama lain, Irish meneteskan air matanya di hadapan Reno kala itu. "Mas, beritahu aku apa salahku," lirih Irish kembali mempertanyakan. "Seharusnya kamu tidak perlu bertanya apa salah mu padaku, Irish. Secara tidak langsung kamu sudah membohongi aku, kamu bilang saat kamu dekat denganku tidak akan ada orang yang marah pad

  • Aku Istrimu Bukan Pembantumu!    Part 95, Melamar Chelsea

    "B-bukan Mas, aku hanya mempertanyakan apa itu benar atau tidak," lirih Irish merasa bersalah. "Kalau kamu percaya sama aku sedari awal, kamu tidak mungkin merasa ragu hanya karena ucapan Edo yang ngawur itu, sudah lah. Aku sepertinya lelah, dan butuh waktu untuk sendiri!" celetuk Reno memutuskan untuk pergi. Irish berusaha menahan dengan meminta maaf pada Reno, namun hal itu tidak membuat keputusan Reno berubah, ia tetap pergi meninggalkan Irish dengan sengaja membuat hati Irish merasa bersalah. ***1 minggu kemudian, surat perceraian antara Edo dan Irish sudah ada di tangan Edo, waktunya ia memberikan surat perceraian itu pada wanita yang ia cintai itu, namun tega mengkhianati cintanya karena pria lain. Langkah kaki Edo sudah berada di depan rumah Irish, lalu ia mengetuk pintu beberapa kali hingga akhirnya Irish keluar dan menemui Edo. "Ada apa Mas, kamu datang ke sini?" tanya Irish saat berhadapan dengan Edo. "Aku hanya ingin mengantar surat perceraian kita, dan sekarang kita

DMCA.com Protection Status