Share

Bab 45

Pagi ini keadaan rumah begitu tenang tanpa teriakan dari Ningrum yang selalu datang tiba-tiba bersama kedua putrinya. Setelah menyiapkan sarapan dan kopi untuk Rudi, Syifa langsung bergegas ke kamar sang putra untuk membantu Mbok Inah merawat Akbar. Rudi yang biasanya bermain bahkan menggendong Akbar dengan bangga, kini tidak lagi melakukan hal itu. Bahkan untuk menatap atau tersenyum kepada sang putra saja terlihat enggan.

"Aku berangkat ke kantor dulu, mungkin hari ini aku akan pulang terlambat karena harus ke laboratorium untuk mengambil hasil tes DNA," ucap Rudi sambil berdiri dan berjalan ke arah pintu.

"Mas, apa kamu tidak mau mencium Akbar dulu seperti biasa?" tanya Syifa sambil berjalan mendekati sang suami.

Akbar yang saat itu berusia 9 bulan terlihat tersenyum saat melihat wajah sang ayah ada di hadapannya. Wajah polosnya terlihat sangat mirip dengan wajah Rudi saat masih kecil. Rudi terlihat ingin sekali memeluk sang putra yang ada dihadapannya. Namun, rasa itu seketika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status