Share

Bab 72

“Maaf kalau membuatmu tersinggung Ran.” Sadar bahwa aku sudah salah bicara, segera minta maaf lebih baik. Mungkin harga diri Rani terusik karena aku seolah memberikan rumah gratis untuk ibunya. Ada beberapa orang yang tidak ingin menadahkgan tangan begitu saja dan mungkin Rani adalah salah satunya.

Rani justru menggeleng sambil tertawa. Matanya sudah mengembun yang segera diusap dengan jari tangan kanannya. Kami kembali melangkah bersama. Aku mengusap bahu Rani yang hendak menangis. Perlahan ekspresi sedihnha sudah memudar setelah ia menghela nafas berulanb kali. Dia tersenyum haru padaku. “Terima kasih banyak Mbak. Aku juga berpikir untuk mengajak Ibu pindah lagi ke kota ini agar dekat dengan saudara dari pihak Ayah. Karena semua saudara Ibu sudah tidak tinggal lagi di Semarang. Kalau ada waktu luang selesai menulis, aku selalu mencari rumah yang bisa Ibu tinggali. Namun beliau menolak karena tidak ingin tinggal sendiri di kota ini. Trauma dengan kejadian masa lalu. Berulang kali kub
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status