Share

Bab 74

Dengan dada berdebar, kubuka kontak Hanin untuk membaca semua pesannya. [Mungkin proses perceraian Mbak Nia dan Mas Aksa bisa ditunda jika itu adalah jawaban salat istikharah yang menampakan wajah suami dan anak-anak. Gugatan cerai bisa dicabut oleh tergugat. Semua keputusan kembalu pada Mbak Nia sendiri. Apakah ingin memberi kesempatan lagi atau tetap kukuh berpisah.]

Membaca pesan Hanin membuatku bingung. Haruskah aku melakukannya. Mas Aksa memang sudah berubah menjadi ayah yang sangat baik untuk anak-anak. Namun bayangan masa lalu masih menghantui. Apalagi bayangannya dengan Arumi saat berhubungan badan di atas ranjang kami. Ada trauma tersendiri yang kupendam dari semua orang dan hanya Hanin yang tahu. Awalnya aku berpikir Hanin akan membalas jika aku harus tetap berpisah dari Mas Aksa. Di luar dugaan dia justru memberi jawaban bijak. Tidak menuntut walaupun sudah tahu kondisiku. Tidak mudah untuk rujuk, tetapi aku juga sedih membayangkan anak-anak yang akan terus terpisah dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status