Share

Bab 73

Tidak terasa langit sore sudah berganti lembayung senja. Adzan maghrib sebentar lagi berkumandang. Anak-anak yang sudah mandi segera keluar dari kamar mereka. Menonton TV bersama Bapak dan Mas Aksa di ruang tengah. Sementara aku sibuk menyiapkan makan malam di dapur. Rani ikut membantu agar masakan lebih cepat matang. Teringat kejadian beberapa waktu lalu usai kami berkebun bersama.

“Bapak boleh makan malam bersama kita Bu?” tanya Mawar antusias. Tidak butuh waktu lama untuk Mas Aksa mengambil hati anak-anak. Kini mereka sangat dekat dengan sang ayah. Di sisi lain aku juga tidak bisa menanggapi dengan leluasa saat mereka bicara tentang Mas Aksa seperti dulu karena status kami yang belum jelas saat ini. Mawar dan Melati juga paham bahwa orang tua mereka tidak bisa lagi tinggal bersama. Jadi, mereka lebih memilih menghubungi Mas Aksa sendiri saat waktunya bermain ponsel. Baru kali ini Mawar dengan berani meminta ayahnya tinggal lebih lama untuk makan malam bersama kami.

“Boleh. Nanti bi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status