Share

Pecah perawan

Penulis: Juniarth
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-20 14:52:14
Keputusanku memilih Kian yang notabene seorang duda, bekas wanita lain, bukan sesuatu yang kupermasalahkan. Aku menganggap Kian sebagai lelaki yang memiliki pengalaman dan pembelajaran dalam membina hubungan yang lebih konsisten.

"Duda."

Jawabanku membuat Anjar menunjukkan ekspresi terkejut yang luar biasa.

"What?! Lo sinting Drey. Doyan bekas cewek lain."

Andai Anjar tahu siapa kekasihku yang sebenarnya. Atasan kecil di kantor ini yang begitu ia hormati dan banyak staf perempuan mengaguminya.

Paralio Kian Mahardika.

"Gue nggak masalah. Dia tuh dewasa banget, papa-able lah."

Kedua orang tuaku bercerai, dan selama ini aku tumbuh tanpa kasih sayang darinya. Itulah alasan mengapa aku selalu jatuh dalam pelukan pria dewasa.

"Nggak kurang cowok single Drey. Lo kayak cewek mengenaskan doyan duda." Ucapnya sedikit jijik.

"Kenapa sih dengan status duda? Kok lo antipati banget sih?"

Anjar menyeruput sekilas jus alpukatnya. "Duda cocoknya sama janda Drey. Dan duda itu pengalaman membo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Yuli Maulana
semoga kian ngaku "itu aku"
goodnovel comment avatar
Christina
kacau teman2 Audrey.. wkakaka lagian. itu laki, blaga ngerti dah pernah main apa kaga liat Dr blakang. haiyalllllaaaaah.
goodnovel comment avatar
Sri Andriani Kuswa
kata kian, kan gue yg pecahin wkwkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Lihatlah cinta tulusku

    Cinta kerap datang tanpa direncanakan. Pesona pria matang sungguh menantang. Dan sebelum melangkah lebih jauh aku sudah memastikan statusnya telah bercerai alias duda.Ketika memutuskan untuk berhubungan dengan Kian, pria duda cerai, Mas Fajar banyak memberi pemahaman jika masa lalu seorang duda bisa memengaruhi masa depan kami."Apaan sih lo mas, gue nggak pernah tidur sama dia." Kilahku.Mas Fajar terkekeh sambil menggeleng. "Kalau pun iya itu nggak masalah kali. Itu urusan kalian. Gue cuma nebak.""Gue ---" Ucapanku dipotong Mas Fajar."Gue kasih tahu, bisa jadi mantan istrinya masih kerap hadir dalam kehidupan si duda meski udah jalan sendiri-sendiri. Atau udah nggak pernah kontakan lagi karena luka perceraian tuh membekas banget.""Dia emang pernah bilang kalau gagal berumah tangga bikin sudut pandangnya berbeda. Dia kayak nggak percaya diri sama statusnya yang bikin cewek lain illfeel.""Mungkin karena perceraian itu bikin dunianya jungkir balik Drey. Dia mesti ngatur kehidupan,

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-21
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Seperti berjalan di atas kaca

    Kian menatapku dengan sorot gamang agar ia bersedia melihat kesungguhan hatiku untuknya. Menurutku itu tidak salah karena aku telah berikrar dalam hati untuk membuat Kian bisa mencintaiku, kekasihnya, pasangannya. "Menjalani hubungan baru bisa jadi tantangan yang nggak mudah meski ini adalah waktu yang tepat. Tapi ketika itu melibatkan seorang duda kayak gue, itu bisa jadi penuh dengan hambatan emosional." "Kita mulai hubungan ini karena keterpaksaan buat tanggung jawab dan rasa bersalah karena gue yang ambil keperawanan lo." Aku masih menggenggam erat tangan Kian. "Kunci agar hubungan ini berhasil adalah waktu Kian. Kita udah jadian dan bicara soal hubungan ini, itu artinya kamu siap nerima aku." "Aku nggak tahu gimana isi hatimu yang sebenarnya, yang jelas kamu istimewa bagiku dan nggak ada orang lain yang bisa gantiin. Aku akan buat kamu bahagia dengan hubungan kita, meski akan selalu ada bagian dari mantan istrimu di hatimu. Aku yakin kamu bisa melupakannya perlahan." Kian t

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-22
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Ada apa dengan kedatangan Rado?

    "Siapa Sha yang nelfon? Kok nggak diangkat?" Tiba-tiba saja Kian sudah berdiri di dekatku. Beruntung aku sigap lalu meletakkan ponsel di meja setelah membuatnya silent. Kian bukanlah anak baru kemarin yang bisa kutipu dengan mudah jika tidak memakai drama yang benar-benar meyakinkan. "Cuma anak kos Kian, paling nitip makan malam.""Terus? Kenapa nggak diangkat?" Aku mengibaskan tangan lalu kembali memeluk lengan Kian dan membawanya melangkah mendekat ke jendela kaca."Ganggu acara nge-date kita aja. Aku ogah diganggu saat lagi romantis-romantisnya sama kamu." Kian menggeleng dengan senyum geli. "Gue nggak nyangka jadian sama cewek baru lulus jadi ABG."Ini kesempatan membuat Kian tidak kembali bertanya tentang telfon itu lagi. "Kan bagus jadian sama yang masih muda. Biar kamu tambah awet muda, makin cakep. Tapi sayang banget, cewek lain cuma bisa mandang kamu tanpa bisa milikin kamu. Karena kamu milik Audrey Sasha Merisya."Dan malam itu kami habiskan dengan saling bercanda tawa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-23
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Rado yang tertutup

    "Jawab mbak." Pertanyaan Rado tidak serta merta membuatku langsung menjawab. Alasannya simpel, dia tidak menunjukkan ekspresi wajah bisa menerima hubungan kami. Dari awal bertemu, Rado menunjukkan gelagat yang tidak biasa layaknya seorang pemuda normal. Sifatnya terkesan posesif, tidak mau tahu perasaan orang lain, dan kurang ramah. "Kenapa kamu tiba-tiba tanya begitu?" "Pengen tahu." Aku menepikan perasaan sendiri bila Rado berbeda dari pemuda pada umumnya. Dengan menganggap ini hanya prasangka salahku terhadap perilakunya. "Iya. Kita baru jadian." Rado menatapku datar dengan pandangan tidak bergeser sesenti pun. Hal ini memunculkan pemikiran apakah Rado tidak menyukai hubungan kami? "Sejak kapan?" "Mungkin satu bulan ini." Ekspresi wajahnya makin tajam dan tidak suka dengan kabar ini. Kali ini aku tidak salah tebak. "Kamu nggak suka kami jadian?" Tanyaku hati hati. "Nggak." "Kenapa?" "Maksudku, nggak apa-apa." Nyatanya jawaban Rado tidak membuatku bernafas lega

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-24
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Inisial duda kesayanganku

    Sepulang mengantar Rado ke terminal hingga mendapat bis, aku membaringkan tubuh setengah lelah ini sambil menatap langit-langit kamar. Hembusan angin sore yang masuk melalui jendela kamar pun ikut menambah kesejukan raga ini.Ingatanku kembali berputar karena ucapan absurd Rado. "Pacarnya Mas Kian itu pacarku juga." Aku mengulangi ucapannya tadi."Masak gue punya pacar dua? Adik kakak pula.""Atau jangan-jangan mantan istri Kian...."Otakku merangkai spekulasi rumit yang berusaha kurunut namun semua kembali absurd dan hanya membuat otakku cenat cenut."Nggak mungkin lah istrinya Kian juga 'tidur' sama Rado. Mana bisa satu perempuan untuk dua lelaki? Saudaraan pula.""Bisa gila gue mikirin omongannya Rado. Masak iya gue bakal macarin dua cowok beda usia? Yang satu masih SMA yang satunya lagi duda."***Satu minggu lebih sejak kedatangan Rado dan ucapan absurdnya membuatku salah tingkah, salah paham, salah pemikiran, dan salah sendiri kenapa aku menerima keinginannya untuk ditemani dat

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-25
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Syok terapi makan siang

    Jarang sekali pria tertutup seperti Kian suka mencampuri urusan orang lain jika itu tidak benar-benar ada hubungan dengan dirinya. Tapi, bukankah aku ini kekasihnya? Bukankah wajar jika ia ingin tahu apa yang menjadi urusanku? Bahkan apa yang tengah aku bicarakan dengan sahabatku? Ah, apakah ini artinya Kian mulai mencintaiku? Mulai melihatku sebagai kekasihnya yang selalu ada untuknya? Jika benar demikian, aku amat sangat bersyukur dengan perubahan hubungan kami yang bergerak maju. "Inisialnya K." Setelah berucap, Kian berjalan mendahului kami tanpa rasa berdosa sama sekali.Mas Fajar dan Anjar menatap punggung Kian dan wajahku bergantian. Aku membuka tangan perlahan yang menutup wajah sembari mengintip Kian yang berjalan meninggalkan kami seusai berkata demikian."Lo ada hubungan apa sama Pak Asmen sampai dia tahu inisial duda lo Drey?" Tanya Mas Fajar."Wiiih Audrey keren mas, dia bisa bikin Pak Asmen kepo sama urusan dia." Imbuh Anjar."Emang duda punya lo tuh saudaranya Pak A

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-27
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Ke hotel, mau?

    Setelah obrolan konyol antara aku, Anjar, dan Mas Fajar karena ulah Kian, kami kembali ke kubikel masing-masing. Aku berpesan pada mereka berdua untuk tutup mulut dengan iming-iming akan memberi tahu siapa duda kesayanganku suatu saat nanti. "Awas lo berdua sampai nyeplos kalau Ki...ah maksudku Pak Asmen nyamperin gue. Itu tadi gue yakin cuma candaan." "Lo yakin Drey nolak cowok sekeren, seganteng, dan semapan Pak Asmen? Nggak nyesel lo?" "Ck...udah deh Njar, gue nggak mikirin Pak Asmen. Gue mikirin cowok gue aja." "Apa Pak Asmen kurang bernilai sampai lo nggak tertarik?" Aku menonyor kepala Anjar. "Diem!" Hubunganku dengan Kian tetaplah harus disembunyikan. Aku tidak mau mendapat teguran dari HRD atau mendapat cemoohan dari rekan kantor yang lain sebagai perempuan penggoda, perempuan tidak tahu diri, anak emas atasan, gadis simpanan, dan sebagainya. My beloved Kian (A) : Katanya ada urusan? Kok makan siang sendirian di kantin? (K) : Urusannya b

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Apakah kami akan ....?

    "Kalian tata dulu. Gue ke atas. Mau mandi." "Oke mas bos." Sebenarnya, aku ingin tahu lebih dalam tentang ucapan anak buah Kian yang mengatakan bahwa aku adalah kekasihnya yang baru. Apakah Kian sering membawa kekasihnya kemari? Hingga anak buahnya mengerti dengan pasti?Tanpa bisa bertanya, aku pun ikut naik ke lantai atas. Sedang kedua anak buahnya malah tertawa cekikikan. Di lantai dua ada banyak kotak kaca aquarium yang kosong, berbagai perlengkapan merangkai aquascape. Ada sebuah sofabed besar, home theatre mini, heater, beberapa bahan minuman ringan lengkap dengan sendok garpu, bahkan kulkas mini. "Sha?" Teriak Kian di dalam kamar mandi."Apa?" "Ambilin baju ganti gue di mobil."Bayanganku kembali dengan kejadian saat kami di Jogja. Dia tidak menyuruhku mengambilkan celana dalamnya juga kan? "Baju aja kan Kian?" "Iya." Selesai memberikan baju yang Kian minta, aku membuat secangkir kopi hitam untuk diriku sendiri. "Bikin apa Sha?" Tanya Kian yang baru keluar dari kamar m

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29

Bab terbaru

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Terlanjur mencintai kakak ipar

    POV RADO Tak terasa, sudah tiga bulan lamanya, Mbak Sasha tinggal di rumah ini bersama aku dan Mama. Berkat kegigihan dan terapi yang setiap hari dilakukan bersama tenaga medis yang selalu datang ke rumah, akhirnya Mbak Sasha bisa berjalan dengan lancar. Selama tiga bulan itu juga, ketika Mas Kian tidak memiliki waktu pulang ke rumah karena dituntut pekerjaan yang padat, akulah yang menggantikan perannya sebagai ayah untuk Shakira dan .... suami untuk Mbak Sasha. Mau bagaimana lagi, Mama sudah berusia lima puluh tahun lebih, wajar jika tidak bisa ikut membantu Mbak Sasha begadang bila Shakira rewel. Entah karena demam setelah imunisasi, tidak mau tidur malam, mengganti popok, dan lain sebagainya. Aku tidak keberatan karena dengan begitu akhirnya Mbak Sasha bisa lebih dekat denganku. Bukankah jika aku menemani Mbak Sasha, itu artinya aku bisa satu kamar dengannya? Bahkan dia mulai bergantung padaku jika membutuhkan sedikit banyak hal. Aku tidak keberatan jika dia repotkan karena m

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Bahagia setelah pernikahan

    POV PARALIOKetika Sasha mengucap kata cintanya padaku setelah pertikaian dan perpisahan kami selama ini, betapa bahagianya aku. Hatiku seperti disiram air surga. Hanya sekedar kata cinta dan pelukan tulus darinya saja, aku begitu bahagia. Ya, hanya untuk sekedar kembali mendapatkan ketulusan cinta Sasha, banyak yang harus kuperjuangkan dan kukorbankan. "Aku mencintaimu, Mas."Aku mengurai pelukan kami lalu menangkup wajahnya yang menggemaskan. Maklum, usia Sasha terpaut sebelas tahun denganku. Betapa beruntungnya aku memiliki istri daun muda seperti dirinya. Mau menerima duda sepertiku dengan segenap cinta tulusnya. Dan kali ini aku tidak akan melepaskannya lagi.Aku menarik pelan wajahnya lalu kusatukan kening kami berdua. Saat hatinya dipenuhi oleh cinta untukku, aku tidak akan melepaskan kesempatan ini untuk makin merayunya. "Jangan ragu sama cintaku, Sha. Kali ini aku sungguh-sungguh.""Sebenarnya, aku kadang masih ragu sama kamu, Mas. Tapi, aku sadar kalau perasaanku ke kamu

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Cinta di hati keduanya

    POV RADO Satu botol berisi obat penenang yang kusimpan baik-baik akhirnya kukeluarkan setelah beberapa minggu ini kutinggalkan. Aku tidak kuat menahan ledakan di dalam dada akibat melihat Mas Kian yang mulai bersikap sangat manis pada Mbak Sasha. Aku tidak terima!!!Aku segera mengeluarkan satu pil itu dari wadah lalu menelannya dengan sisa air yang ada di tas sekolah. Setelah tertelan dengan benar, aku terduduk di tepi ranjang dengan menundukkan wajah. Tidak lama berselang seulas senyum disertai kekehan pelan keluar dari bibirku. Ini artinya reaksi obat telah bekerja dengan baik menenangkan syarafku akibat ledakan emosi yang tidak bisa kukendalikan. "Mas Kian sialan! Ngapain dia sok manis ke Mbak Sasha. Kemarin bilang nggak mau ujung-ujungnya doyan!" "Kenapa harus kamu sih, Mas? Kenapa harus kamu yang ketemu Mbak Sasha? Kenapa bukan aku?!" "Tapi nggak masalah, aku bakal cari cara buat deketin Mbak Sasha. Waktuku sama dia lebih banyak ketimbang sama kamu. Lihat aja nanti, Mas!"

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Aku, kau, dan suamimu

    POV RADO "Apa maksudmu tanya kayak gitu, Do? Memangnya siapa yang benar-benar suka sama aku?" Tanya Mbak Sasha yang masih setia duduk di kursi rodanya. Aku mengambil kursi lalu memposisikan di dekat kursi roda Mbak Sasha. Lalu duduk di sebelahnya dengan tatapan begitu lekat lengkap dengan seragam sekolah putih abu-abu yang sudah kukenakan di pagi hari ini. "Seseorang, mungkin." Kepala Mbak Sasha menggeleng. "Nggak ada, Do. Kamu ini bercanda aja sukanya." "Dari pada Mbak Sasha nggak bahagia sama Mas Kian." "Sebelum Masmu nikahin aku, statusku ini cuma perempuan hamil tanpa suami. Bayangin, betapa jeleknya aku di mata orang. Lalu seseorang dari masa laluku nawarin pernikahan karena anaknya butuh kasih sayang seorang ibu dan anakku butuh sosok ayah. Intinya kami saling melengkapi tapi nggak ada rasa cinta." "Kalau kamu sekarang tanya kenapa aku kayak nggak bahagia sama Masmu, gimana aku bisa bahagia kalau dia adalah orang bikin aku nggak bisa percaya sama apa itu cinta dan kesetia

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Nekat melakukan pendekatan

    POV RADO Masih menggenggam tangan Mbak Sasha dengan tidak tahu malunya sembari menatap wajahnya yang masih setengah lesu itu, aku kembali berucap. "Ya karena aku sayang sama kamu, Mbak." "Sayang?" Beonya dengan nada tidak mengerti. "Sayang yang gimana maksud kamu Rado? Aku nggak ngerti." "Kamu berubah baik, berubah hangat, dan ... membingungkan." Wajar jika Mbak Sasha bingung menghadapi perubahan sikapku yang terlalu mendadak ini. Sedang perasaanku sendiri juga berubah begitu cepat setelah berulang kali aku menciumnya tanpa tahu siapapun. "Sayang ... sebagai ..." "Rado, maaf." Mbak Sasha kemudian menarik tangannya dari genggamanku. "Kita ini ipar dan nggak seharusnya kamu pegang tanganku kayak gini." Imbuhnya. Binar cinta dimataku untuk Mbak Sasha meredup karena ucapannya kemudian kepalaku tertunduk lesu karena seperti menelanjangi diriku sendiri dihadapan Mbak Sasha. Aku melupakan pelajaran mengendalikan diri dan emosi yang biasa dokter Rafael ajarkan padaku. Bahwa ledak

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Pulangnya si cinta pertama

    POV RADO Sejak Mbak Sasha dinyatakan sadar dari tidur panjangnya, aku dan segenap penghuni rumah sangat berbahagia. Akhirnya, penantian dan doa yang terus kami panjatkan membuahkan hasil. Apalagi jika itu bukan karena bayi mungil yang belum memiliki nama ini sangat membutuhkan Mbak Sasha. Mas Kian melarang kami memberi dia nama karena itu akan menjadi hak Mbak Sasha sepenuhnya. Apapun itu aku tidak masalah asal Mbak Sasha siuman dan bisa segera pulang. "Mama mau ke rumah sakit sekarang?" Ini sudah dua hari sejak Mbak Sasha siuman, dan kemarin Mas Kian sudah kembali ke kota untuk bekerja. "Iya, besan mau pulang ganti baju. Giliran Mama yang jaga sekarang." "Titip salam buat Mbak Sasha ya, Ma." "Iya, Rado ganteng. Kamu sanggup kan sama si mungil di rumah?" "Sanggup, kan ada pengasuhnya juga." "Ya udah, Mama berangkat dulu. Taksinya udah nungguin." Tanpa Mama, Mas Kian, bahkan orang tua Mbak Sasha sekalipun, mereka tidak tahu jika aku sudah berulang kali mencium bibir Mbak Sa

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Cemburu cium pipi, boleh?

    POV PARALIO Apakah Sasha bahagia karena aku menikahinya? Senyum saja tidak. Kedua matanya hanya menatap jemari yang terpasang cincin pernikahan yang kusematkan. Pantaskah aku berpikiran bahwa Sasha tidak bahagia dengan pernikahan kami? Padahal aku sangat bahagia memiliki dia yang sudah lama memendam cintanya untukku. Bahkan saat aku berulanag kali menyakitinya entah sengaja atau tidak sengaja sekalipun, Sasha masih menyimpan aku di ruang hatinya. Kini, ketika aku merasakan hatinya telah mati untukku, aku merasa.... menyesal. Hari ini, ketika Sasha sudah dinyatakan stabil kesehatannya, dokter memutuskan memindahkan ia kembali ke kamar rawat inap agar aku bisa menjaganya. Kini, setelah kami sudah tiba di kamarnya, Sasha akhirnya membuka suara. "Dimana anakku, Kian?" Tanyanya dengan suara lirih dan serak. Aku yang sedang membetulkan selimutnya, kemudian beralih menatap kedua bola mata indahnya yang sayu. "Dia di rumah, sama Rado, Mama, dan Mamamu. Tapi aku ada videonya. Mau

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   Ketika matanya terbuka

    POV PARALIOSudah dua minggu, istriku dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang sama. Tidak ada perubahan sama sekali dan itu membuatku hampir putus asa. Sebenarnya ada apa dengan Sasha?Mengapa setelah melahirkan, kondisi kesehatannya memburuk seperti ini?Tidak hanya aku dan orang rumah yang sedih melihat keadaan Sasha yang tak kunjung membaik. Tapi, bayi kami pun ikut terdampak. Kata Mama, bayiku sering menangis dan malam harinya rewel hingga pengasuhnya lelah. Karena itu pula, kinerjaku memburuk. Aku bahkan tidak bisa fokus pada pekerjaan saat rapat dengan customer besar yang memintaku secara langsung untuk mengerjakan bestek pesanannya. Melihat perubahanku yang tidak baik, entah angin dari mana Pak Affar dengan baik hatinya menawariku satu solusi demi kesembuhan Sasha. Kami pergi ke salah satu panti asuhan anak yatim piatu lalu mengajak mereka berdoa bersama demi kesembuhan Sasha dan menyantuni mereka dengan beragam kebutuhan yang diperlukan. Dan setelah acara itu, hubunganku

  • Aku Bukan Perempuan Mainanmu   First kiss

    POV RADO Apa aku harus mencium kakak iparku sendiri? Padahal aku tidak pernah berciuman dengan siapapun sebelumnya. Memiliki kekasih saja tidak. Memang, siapa yang sudi mencintai pemuda yang memiliki gangguan mental sepertiku?Begitulah pemikiranku ketika melihat Mbak Sasha yang masih setia terlelap dalam tidurnya di rumah sakit ini. Mataku masih setia menatap wajahnya yang setengah pucat dengan selang makan yang dimasukkan melalui sudut mulutnya. Sedih, kasihan, dan terbayang-bayang dengan bayinya yang berada di rumah tanpa belaian dari Mbak Sasha sebagai ibunya. Tatapanku berpindah ke tangannya yang kugenggam dengan erat karena suhu tubuh Mbak Sasha yang lebih rendah dari tubuh manusia normal. "Mbak, bangun. Bayimu nungguin kamu. Semua yang ada di rumah nunggu kamu sehat lagi. Jangan tidur terus.""Aku tahu kalau kamu kayak gini itu juga ada andil salahku, Mbak. Tapi aku janji bakal berubah. Aku bakal tebus kesalahanku. Aku bakal sayangi kamu sama bayimu, Mbak. Aku janji. Tapi

DMCA.com Protection Status