Home / CEO / Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu / KAU HANCURKAN HATIKU, HANCURKAN LAGI

Share

KAU HANCURKAN HATIKU, HANCURKAN LAGI

Author: Ri Chi Rich
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Pak Reza, maaf menginstruksi karena Ibu Rania tidak bersalah dan dia bersih," untung saja Bagus segera mengoreksi kata-kata Reza.

Tapi bosnya tak mengatakan apapun dan tak juga menatap Rania.

Reza membiarkan petugas membawa para manajer kelas atas dari Light Up. Sehingga ruangan itu hanya tinggal menyisakan Bagus, David, Reza dan Rania yang sedikit canggung.

Dia sama sekali tidak tahu kalau petinggi-petinggi dari perusahaan tempatnya selama ini menggantungkan perekonomian sudah berbuat curang pada perusahaan sampai dia mendengar semua penjelasan dari Bagus yang menceritakan secara detail pada Reza.

"Jadi staff baru sudah kau siapkan?"

"Sudah, Pak Reza. Mereka akan mulai bekerja senin depan. Dan Kita akan melakukan sosialisasi pada para karyawan. Memberitahukan kepada mereka apa alasan pencidukkan mereka dan tentu saja meminta mereka untuk bekerja sama dengan pemimpin-pemimpin baru di perusahaan ini.

"Sayang! wah, aku meneleponmu tadi tapi tidak aktif nomor teleponmu! Ternyata kau di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Casmuroh Casmuroh
Gimana nanti reaksi Reza ketemu Rania🫣
goodnovel comment avatar
Ira siregar
tenang Rania, justru skrng kamu buktikan klow kamu baik2 aja tanpa reza
goodnovel comment avatar
Elsa Silaban
judulnya bikin gafok, kirain seperti lagu dari band kesukaan huahahha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   HADAPILAH INI, KISAH KITA TAKKAN ABADI

    'Rania, tenang! Kau Dan Dia tidak punya hubungan apa-apa! Jadi tidak perlu cemas! Kenapa memangnya kalau kau bertunangan dengan Amar? Bukan urusannya!'Rania sudah tidak berniat untuk kabur saat dia menggunakan otak warasnya. Tapi memang ada satu hal yang kini masih dicemaskannya.'Aku tidak ingin dia tahu tentang Marsha. Dan aku harus mencoba mengalihkan pembicaraan apapun soal Marsha. Aku harus jelaskan pada Amar supaya tidak membawa-bawa Marsha dulu di acara ini!'Rania khawatir akan putrinya. Wajah putrinya yang mirip sekali dengan ayah biologisnya ini yang membuat dirinya tak tenang saat mata anak dari Michael sempat meliriknya. Masih sama dengan pandangan pria itu di kantor, kaku dan dingin."Nah, Reza, Febry, kenalkan ini teman daddy, Rahma dan Bayu Gunawan. Pemilik Gunawan group departemen store. Nah di sampingnya ini, Amar anak dari Bayu dan Rahma. Lalu di sebelahnya, Rania calon istrinya Amar.""Rania? Kurasa aku mengenalmu kan? Kau--""Selamat malam Tuan dan Nyonya Clarke."

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   YANG KUTAHU PASTI, KU BENCI UNTUK ...

    "Apa? Rania putrimu?""Maaf, bukan!"Bayu jelas kaget mendengar pengakuan dari sahabatnya sekaligus rekan bisnisnya, Ganes.Dan lebih kaget lagi dirinya saat mendengar jawaban Rania dengan tatapan matanya penuh dengan emosi.Bisa dilihat di sana Rania memang mengenal pria itu tapi dia menyimpan amarah. Rania tak bisa menutupinya."Rania, Apa yang kamu katakan? kamu ingin mempermalukan papamu di depan teman sekaligus rekan kerja papa dengan mengatakan kamu bukan anak papa?"Ingin sekali Rania menampar papanya sendiri! Masih jelas dalam ingatan Rania Bagaimana papanya sudah mengusirnya. Mamanya juga tidak pernah membelanya. Tapi sekarang Rania bisa melihat seorang wanita mendekat dan sepertinya akan membuat sandiwara makin mencengangkan setelah tadi papanya lebih dulu menghampiri."Ya ampun Rania! Kamu kemana aja nak? Sudah lama Mama mencarimu sayang!""Jakarta ini sebesar apa sih? Kalau kalian berniat untuk mencariku kalian sudah melakukannya sejak dulu! Apalagi dengan semua kemampuan

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   WOULD YOU BE MY UNIVERSE?

    "Rania! Aish, kau berlari cepat sekali, sih! Mau ke mana?"Sesaat sebelumnya ketika Rania baru saja keluar dari ruang pertemuan, Amar menariknya dan mendekapnya erat-erat."Amar lepaskan dulu! Aku mau menjemput Marsha!""Hey, Marsha lagi tidur. Kondisimu sedang tidak stabil seperti ini dan apa yang bisa kau perbuat nanti padanya? Ayolah Rania, jangan begini! Ayo ikut aku dulu, tenangkan dirimu." seru Amar sambil menghapus air mata Rania.Benar juga yang dikatakan oleh Amar. Rania hampir tidak bisa mengendalikan dirinya. Apa yang akan terjadi kalau dia membawa Marsha keluar dan ayah biologisnya melihat? Bukankah pria yang dihindari oleh Rania masih ada di dalam acara pesta tadi?"Amar, maaf. Aku tidak bisa mengendalikan diriku dan aku sudah merusak pesta orang tuamu. Mereka pasti sangat membenciku.""Kau terlalu overthinking." Amar yang sedang berjalan ke arah taman belakang kini merangkul wanita di sisinya semakin erat.

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   MEMAKSA

    "Amar, orang tuamu sangat baik sekali padaku. Karena kupikir mereka pasti akan marah masalah kejadian di ruangan pesta tadi. Tapi ternyata mereka sangat mensupportku. aku sampai gak enak sendiri.""Hmm!""Hey, kenapa menanggapi malas-malasan begitu?""Pertanyaanku saja dari tadi tidak dijawab! Memang aku harus gimana lagi?" Amar mencebik."Padahal pertanyaanku sangat mudah! Apa yang kau rasakan dari kecupanku?"Rania, dari tadi memang tidak menjawab apa yang dia rasa di dalam hatinya saat Amar mengecupnya. Mereka tadi cukup lama di taman itu, tapi setiap kali Amar kembali pada pertanyaannya, Rania selalu mengalihkan pada pembicaraan lain sampai waktu sudah semakin larut dan dia yakin orang-orang di pesta anniversary orang tua Amar sudah bubar.Saat itulah Rania meminta Amar untuk mengantarkannya ke Marsha. Rania mau membawanya pulang. Amar tidak bisa memaksa Rania menjawabnya karena di sana juga ada adiknya dan ada kedua orang tua Amar. Jadi memang tidak ada kesempatan untuk Amar ber

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   CARI GARA-GARA

    "Aku tidak mau!" Rania ketakutan! Dia tidak yakin orang tuanya berniat baik padanya. "Rania, kau tidak bisa menentang permintaan orang tuamu!" Tapi sayangnya, ayah Rania, memang sudah berkeras hati dan kini dia menatap para bodyguard yang datang bersamanya."Bawa putriku dan anaknya!""Aku bilang aku tidak mau! Aku bukan putrimu!" Rania yang ketakutan mundur. Dia segera mendekat pada Marsha dan menggendongnya, Untungnya, Marsha sudah habis susu dan kuenya. Dia tak berpikir macam-macam.Kacau sudah pikiran Rania ketika orang-orang itu mendekat dan mengeluarkan sesuatu yang membuat dirinya bergidik."Apa mau kalian?" Pekik Rania mulai semakin cemas."Kalian yang membuangku dan sekarang kalian memintaku untuk kembali? aku tidak sudi! Aku tahu niat kalian tidak baik padaku!"Rania sampai tidak punya pilihan dan terpaksa harus mengutarakan kata-kata kasar itu."Rania, selama k

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   LEBIH BERANI

    "Ma-maaf Tuan Clarke."Hilang sudah kantuk Rania dan hanya menyisakan penat di kepalanya saja tapi dia tetap harus terlihat baik staminanya saat menyapa pria di hadapannya sambil berdiri dan menundukkan kepalanya, mengaku bersalah."Apa kau pikir dengan kau minta maaf maka aku akan untung dan memenangkan tender ratusan miliar?"'Ish, orang itu lebih mirip dengan iblis daripada manusia! Apa tidak bisa sih sedikit saja menegur karyawannya dengan cara yang lebih lembut?'Rania kesal tapi kali ini dia memang yang salah karena ketiduran.Rania juga kesal sendiri karena dia juga lupa untuk memasang alarm.Kalau bukan karena ketakutan Rania orang tuanya akan datang dan membuat ulah di apartemennya, dia juga tidak akan sampai begadang semalaman.Dan andaikan Rania bisa sedikit lebih jujur pada Amar, Mungkin dia juga tidak harus begadang semalaman. Sita bisa saja disuruh Amar untuk menemani Rania.'Tapi sudahlah! Sita ju

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   PELUKAN MENGUNDANG AMARAH

    "Baik Tuan Clarke, saya akan lakukan apa yang Anda perintahkan!"Takut, karena Rania sudah bisa membayangkan apa yang akan dilakukan oleh Reza pada keluarga Amar, dia tak berani lagi menolak."Sayangnya aku sudah tidak minat! Aku sudah memberi perintah pada David!""Tuan Clarke, apa masalahnya sampai Anda harus berbuat tidak profesional seperti ini? Urusan saya dengan Anda dan ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan keluarga Gunawan!"Rania jelas tidak akan mengizinkan Reza untuk mengacak-ngacak perekonomian keluarga calon suaminya.Rania mencoba membujuk dan menjernihkan masalahnya."Tidak profesional, jadi kau menuduhku begitu?""Maaf saya tidak berani! Saya yang tidak profesional."Rania menunduk karena dia tak tahu apa yang harus dilakukan. Rania tak mau mengundang kemarahan Reza."Saya mohon maaf untuk semua yang saya katakan tadi. Tolong jangan libatkan keluarga Gunawan karena kesalahan saya. Mulai sekarang, saya akan lakukan pekerjaan sesuai dengan perintah Anda dan tidak a

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   TAK CUKUPKAH LUKA YANG KAU TOREHKAN DULU?

    "Aku tidak--"Ish. Dia tidak mau mendengar pembelaanku bahkan langsung pergi begitu saja?Rania mau menyangkal ucapan Reza. Tapi pria itu tak peduli dia malah membalikkan badan sudah berjalan menuju ke arah mobilnya tadi diparkir.Begitupun David yang mengikutinya meninggalkan Rania sendiri yang sedikit bingung apakah dia harus mengikuti Reza?Tapi kalau aku tidak mengikutinya gimana kalau dia melakukan yang tadi dia rencanakan pada keluarga Gunawan?Rania seakan tak ada pilihan.Dia menghempaskan napas kasar sebelum berlari kecil mencoba mengejar ketinggalan langkahnya dari Reza dan David."Berapa?""Eh, a-apa maksud Anda Tuan Clarke?"Rania tak mengerti apa maksud kata berapa yang baru saja terucap dari bibir Reza.Duh, tumben sekatnya ditutup?Dan ada lagi yang tak Rania mengerti yang membuat pikirannya mix out antara harus mendengarkan Reza atau memperhatikan tindakannya yang baru saja menutup sekat mobilnya antara kursi driver dengan kursi belakang tempat Rania dan Reza sekarang

Latest chapter

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SLICE OF LIFE

    Delima: Mana ku tahu. Dia baru kembali beberapa jam yang lalu. Mungkin dia ingin memberikan surprise padamu.Shaun, dia menempuh kuliah S1 dan S2-nya di Jepang dan semuanya mendapat beasiswa. Hari ini kepulangannya dan Alila sungguh tak percaya kalau temannya itu sudah datang tanpa meneleponnya.Alila: Berikan teleponnya padanya.Shaun: Hai Alila.Delima pun menurut. Dan kini suara seseorang sudah membuat Alila begitu murka padanyaAlila: Kau. Sahabat macam apa kau pulang tidak bilang-bilang padaku?Shaun: Dengar dulu, aku-Alila: Tak mau. Aku lagi marah padamu Shaun.Yah, sudah terbayang memang bagaimana kesalnya Alila karena tidak diberitahukan tentang kedatangan pria itu. Padahal selama ini komunikasi mereka cukup lancar. Tapi kenapa dia harus tahu dari orang lain tentang kedatangan Shaun?Shaun: Baiklah, aku minta maaf, aku ingin kasih kejutan padamu.Alila: Maafmu tidak diterima. Cepat temui aku di plaza dan bantu aku mengurus empat monster kecil ini. Bawa juga Delima. Dia yang pa

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   ROMEO

    "Alila, kau dengar aku tidaaaak?""Dengaaaar, sabarlah Darwin, kan aku masih berpikir!"Entah kenapa Alila jadi mengingat ini. Sampai dia diam beberapa detik dan Darwin mengomel.Bayangan tentang Arthur memang tidak bisa dilupakannya dengan mudah. Ini yang membuatnya kembali menunjuk pekerjaan pada Darwin."Jangan bilang kau akan menunda lagi. Atau jangan-jangan kau menunda terus supaya aku berpaling dari Delima padamu.""Dih, kau pikir aku menyukaimu Darwin? Ish.""Habis, lama sekali sih. Aku sudah tidak sabar. Apa kau tidak mendukungku bersama dengannya dan hanya menipuku selama ini?"Darwin memang tidak sabaran. Delima memang sangat cantik sekali dan Darwin menyukainya sejak pandangan pertama. Alila jadi terkekeh lagi melihat bagaimana kesalnya Darwin padanya.Hubungannya dengan Darwin tidak se-kaku hubungan antara Reza dengan David. Mereka tak pakai panggilan resmi. Di tempat kerja, panggilan nama seperti ini juga tak masalah. Tak jarang mereka juga ribut satu sama lain di depan k

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   HATI SIAPA YANG TAHU?

    "Amar, Caca akan melahirkan!"Cuma sebelum siapapun merespon, Alila sadar duluan. Darah segar pun mengalir begitu saja yang membuat Amar cemas, Alila memekik."Kenapa kau diam saja? Cepat bawa istrimu ke dalam!"Reza juga panik. Dia segera mungkin membuka ruangan dan memanggil dokter untuk mempersiapkan operasi kedua yang jaraknya bahkan tak lebih dari seperempat jam dari Rania yang baru selesai.Caca tidak bisa diminta lahiran normal karena masalah di kepalanya dikhawatirkan akan mengganggu kesehatannya.Sekarang saja masalah di otaknya belum sembuh betul. Ya memang kondisinya sudah lebih baik. Caca bisa bertahan mengingat seseorang lebih dari seperempat jam. Bahkan rekor, pernah setengah jam dia tak bertanya dan bisa fokus ke obrolan tanpa gangguan. Tapi tetap saja, lahiran normal ini resiko berat."Papa. Amar. Bisa tidak sih kalian tidak bolak-balik? Mengganggu penglihatanku saja!"Tadi saat Rania melahirkan, Reza masih bisa tenang hanya menggenggam tangan Alila dan merangkul putri

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu    MARBLE DEVAN

    "Aku tidak jadi bicara denganmu. Akan kupikirkan lagi bagaimana aku harus menyingkirkanmu!"Lagi-lagi jawaban yang membuat kepala David pening."Reza kau ingin aku mengundurkan diri kah?"Amar tak mengerti apa yang sedang mereka perdebatkan tapi sepertinya dia melihat sisi positif dari sikap David yang menekan Reza ini."Kau tidak perlu mengundurkan diri kalau Reza memang membenciku, David. Dia masih berpikir kalau aku ingin merebut Rania-""BUKAN HANYA RANIA!" Reza memekik."Kau pikir masalahku denganmu hanya karena itu? Aku membencimu karena kau selalu mengganggu hidupku, selalu mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku."Bingung juga Amar mencernanya. Karena dia merasa tidak mengambil apapun dan bahkan dia sudah mengembalikan Rania kepada Reza.Dia tidak mengganggu hubungan mereka selama mereka bersama, dia tidak datang kecuali dia ingin mengecek DNA Caca barulah dia muncul."Sudah Amar, tidak perlu dipikirkan. Reza hanya cemburu tentang Marsha. Kau bersama dengan Marsha dari d

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SHADOW COMPANY

    "Kau jaga Marsha. Aku akan bicara dengan suaminya tentu dia sendirian di dalam kamarnya, temani dia."Tapi Reza tidak mengizinkan Alila ikut.Dan putrinya pun menurut meski saat ini David yang melihat ini dia menatap tak suka pada Reza."Kenapa kau?""Aku ikut kau bicara dengannya. Tapi jika kau berani mencoba mengganggunya maka aku akan menyelamatkannya Reza. Kau temanku tapi aku tahu kalau menyerang Amar adalah tindakan yang salah."Ini hanya sebatas kekhawatiran David kalau Reza akan melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan oleh kakeknya Frederick dulu. Bersikap baik pada Rania tapi di belakang dia menusuk Rania. Membuat wanita itu kesulitan dan bahkan Frederick adalah orang yang patut disalahkan untuk semua kejadian yang menimpa Marsha.Tidak mungkin Marsha diculik dan mengalami luka di kepalanya yang parah jika Frederick melindunginya."Kau ingin menentangku?"Dan tentu saja pembicaraan ini terjadi setelah Alila keluar dan dia menuju kamar Caca dan Amar. Reza mengingin

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BIAR WAKTU YANG MENJAWABNYA

    "Papa?""Papa Reza, Marsha.""Sssh, Papa Rezanya Marsha, om Amar?""Hm, papanya Marsha. Papanya Marsha juga sudah kangen sekali dengan Marsha dan ingin sekali memeluk Marsha."Ada senyum dari wanita yang sedang ada dalam rangkulan Amar itu dan Reza juga menegang saat Amar mengatakannya.Tidak terbesit dalam pikiran Reza sama sekali kalau Amar akan membahas tentang dirinya pada Marsha dengan cara seperti ini setelah sebulan lebih Reza terus berpikir negatif tentang Amar dan cemburu padanya."Baca ini Reza."Amar memberikan handphone yang diambil David agar Reza baca.[Reza kemarilah. Putrimu yang ini juga ingin dipeluk olehmu. Dia memegang tanganku kencang sekali saat kau memeluk adiknya, Alila.]"Eh tentu Papa, kau harus memeluknya."Alila yang mengintip isi pesan itu, melepaskan diri dan dia khawatir sekali kalau kakaknya akan cemburu padanya.Dia meninggalkan Reza sendiri dan memberikan jarak agar papanya bisa mendekat pada Marsha di mana Amar juga memberikan jarak."Om Amar, dia pa

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BUAH CINTA YANG TAK DIHARAPKAN

    "Kenapa kau bicara begitu tentang Arthur? Kau siapa?" Caca sudah lupa lagi tentang siapa Alila.Tapi setiap kali membicarakan Arthur memang Caca selalu melindunginya dan ini yang membuat Amar tak setuju dengan rencana Alila."Tidak Alila. Aku tidak yakin. Kita akan melihat nanti seiring dengan berjalannya waktu.""Tapi kan ini sudah pasti. Dia menculikku!" sanggah Alila tak terima."Saat aku bertemu dengan mamamu untuk kedua kalinya dan dia hilang ingatan, tidak mengenal tentang Reza, aku sangat yakin sekali kalau papamu itu adalah orang yang sangat jahat. Dia menculik mamamu dan berusaha untuk membuat mamamu menyukainya. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, aku bisa melihat kalau Reza tidak seburuk yang dikatakan oleh Giyan. Jadi kurasa waktu selalu bisa menunjukkan siapa orang itu sebenarnya. Hanya perlu menunggu saja."Amar mengembalikan semuanya pada kejadian itu dan matanya kembali menatap Reza."Amar kau tidak percaya padaku kah? Aku sendiri yang bicara dengan ayahnya!"Ketim

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SEBULAN BERLALU

    "Tidak Amar kau salah jika berpikir kalau Arthur adalah orang baik. Justru semua masalah ini diawali darinya!"Tapi saat itu juga Alila menepis semua pikiran Amar tentang kebaikan Arthur. Dia mencoba memblok dirinya dan tidak mau terbuai dengan perasaannya lagi.Dia yakin sekali Arthur adalah sumber permasalahannya. Pria itu sangat jahat padanya dan keluarganya. Alila hanya ingin memperingati dirinya untuk membenci Arthur."Alila, apa maksudmu?" tapi sebetulnya Amar tidak setuju"Lagipula dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Dia sudah mendapatkan karmanya. Dia sudah mati. Jadi tak perlu dibahas lagi Amar."Reza kau berhasil menyingkirkan Arthur berarti sebentar lagi kau juga berusaha untuk menyingkirkanku karena keegoisanmu dan merasa dirimu yang paling benar. Tapi aku tidak akan pernah menyerah dan aku tidak akan pernah membiarkan Caca pergi dari hidupku. Apapun yang kau akan lakukan padaku, aku akan bertahan demi istriku.Cuma saat itu juga pikiran Amar memperingatkan dirinya kala

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   CINTA DALAM SETIAP KONDISI

    "Tuan pasien sudah bisa dibawa ke ruangan opname. Dan kami akan membawanya sekarang."Melihat kondisi Caca yang sedang tertidur sudah mulai stabil lagi, perawat menginfokan. Lagi pula dia sudah ada di dalam ruang observasi lebih dari dua jam.Mereka tidak bisa melakukan apapun untuk ingatannya agar kembali pulih seperti dulu. Tapi dari luka fisiknya tidak ada yang bermasalah. Luka di kepalanya juga stabil dan ini jadi pertimbangan dokter untuk memindahkan Caca ke kamar pasien.Dan kejadian ini berlangsung setelah kepergian Reza sekitar setengah jam."Baik. Kalau begitu silakan dipindahkan sekarang."Amar mengizinkan. Dan selama proses pemindahan dia tidak pergi ke manapun. Dia tetap menemani Caca di samping tempat tidurnya yang didorong oleh perawat ke ruangan opname.Amar juga hanya menunggu Caca di dalam ruangan itu sambil sesekali dia melihat handphonenya dan mengirim pesan untuk mengurus masalah bisnisnya juga.Bukan hanya masalah bisnis, ibunya yang ingin pamit pulang ke Indonesi

DMCA.com Protection Status