Share

Bab 108. Kampung Farhan

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, Farhan dan Arga sampai juga di rumah sederhana yang letaknya di pelosok desa.

"Ayo turun, Ga!" ajak Farhan. Dia turun terlebih dahulu dan menurunkan koper yang ada di bagasi.

"Biar aku bantu." Arga ikut menyusul Farhan dan membawa kopernya sendiri.

"Terima kasih. Ayo silahkan masuk!" kata Farhan lagi.

Suasana pedesaan yang tenang membuat Arga sedikit nyaman. Sejenak dia melupakan pikiran soal peneror yang ternyata bukan Farhan.

"Assalamu'alaikum!" seru Farhan. Diketuknya pintu yang terbuat dari kayu itu beberapa kali.

"Waalaikumsalam. Pakde Farhan?" seru anak laki-laki yang usianya sekitar sepuluh tahunan itu.

Arga sekilas melihat anak itu mirip sekali dengan Dara. Dan jika mendengar panggilan anak itu untuk Farhan, sudah tentu itu anak dari adiknya Farhan. Tapi, Arga belum berpikir kalau itu anak Dara, karena bisa saja adik Farhan lebih dari satu.

"Iya, ini Pakde. Simbah mana?" tanya Farhan sambil sedikit membungkuk.

"Ada di dapur,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status