Beranda / Romansa / Aku Adalah Putri Presdir / Terjatuh di Pangkuan Felix

Share

Terjatuh di Pangkuan Felix

Penulis: Canna oprhe
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-16 10:16:05

Akhirnya Felix mengalah dan menuruti tindakan Chaterine yang lebih memilih untuk pulang berdua saja dengannya. Di sepanjang jalan, Felix terus memperhatikan raut wajah Chateirne yang terlihat senang.

"Ada apa? apa ada yang aneh dengan wajahku?" tanya Chaterine setelah tau bahwa dari tadi Felix terus mengamati dirinya.

"Ah tidak, saya hanya kaget saja melihat nona seperti sedang senang begitu" jawab Felix sambil mengalihkan tatapannya.

"Tentu saja aku senang, karna sekarang aku sedang berdua bersamamu" ujar Chaterine sambil tersenyum menghadap ke depan.

Perkataan Chaterine barusan membuat Felix salah paham. Wajah Felix jadi memerah setelah mendengar bahwa Chaterine senang bisa berdua saja dengannya.

"Jarang jarang aku bisa bebas tanpa pengawalan begini, ya kan?" lanjut Chaterine.

Felix yang semula sudah terlalu percaya diri itu pun langsung merasa malu karna salah mengartikan maksud dari ucapan Chaterine.

"Tentu saja," jawab Felix.

Akhirnya selama perjalanan yang ada hanyalah suasana canggung antara Chaterine dan Felix.

****

"Ini, cepat kamu pindah ke sini" ujar Chaterine dengan buru buru menyerahkan kemudi pada Felix.

"Sebentar nona, ini terlalu berbahaya" jawab Felix khawatir.

"Lebih bahaya mana dengan amarah ayah?" kata Chaterine.

"Ten.. tentu saja lebih bahaya jika tuan besar marah, tapi tetap saja kita harus berhenti dulu kalau ingin berpindah duduk" ujar Felix.

"Kan ada kamu, kamu tidak akan membiarkan terjadi apapun padaku kan? sekarang cepatlah pindah kemari," ucap Chaterine sambil menarik lengan jas Felix.

Chaterine segera berdiri dari duduknya sambil terus menyetir sementara Felix duduk di bagian kemudi sesuai dengan perintah Chaterine.

"Nah sekarang cepat setir, aku akan pindah ke belakang" ujar Chaterine sambil menengok ke arah Felix.

Jarak diantara mereka berdua sangat dekat. Felix duduk tepat di belakang Chaterine, sementara Chaterine masih terus berdiri sambil menyetir di depan Felix.

"Aku lepas kemudinya sekarang ya," kata Chaterine.

"Tung.. tunggu dulu nona!" teriak Felix yang mulai panik.

Karna tertutup oleh rambut Chaterine yang panjang, Felix jadi sulit melihat ke depan. Apalagi dengan Chaterine yang masih berdiri itu, punggungnya menghalangi tangan Felix untuk memegang kemudi.

"Sekarang sudah kan? karna jalanannya sepi jadi tidak apa apa," ujar Chaterine yang bersikap santai setelah agak menjauh dari setir mobil.

Chaterine mulai melangkah untuk berpindah duduk ke belakang dengan berpegangan pada pundak Felix sebagai tumpuan. Felix pun memegangi kedua tangan Chaterine agar tidak terjatuh.

Tiba tiba terjadi guncangan dalam mobil. Jalan yang semula terasa mulus kini jadi berguncang guncang dan mobilnya tiba tiba mulai berhenti.

"Kyaaaa!" teriak Chaterine akibat guncangan.

"Nona! hati hati!" teriak Felix sambil memegang pinggang Chaterine agar tidak terjatuh.

Karna guncangan itu, Chaterine yang semula berdiri hendak melangkah ke belakang pun terjatuh di pangkuan Felix. Chaterine terjatuh dalam posisi duduk berlawanan arah diatas pangkuan Felix.

Chaterine yang masih merasa kaget itu memeluk Felix dengan kuat. Tangan Chaterine yang kecil itu memeluk Felix dengan erat, tubuh Chaterine yang gemetaran dengan hebat pun sampai terasa di dada Felix.

Tangan Felix pun masih melingkar dengan kuat di pinggang Chaterine. Keduanya terhanyut dalam pelukan satu sama lain dalam beberapa lama.

Wangi tubuh Chaterine juga rambutnya yang menempel di wajah Felix itu membuatnya tidak mau melepaskan pelukannya. Begitu juga dengan Chaterine, dada Felix yang bidang dan hangat membuatnya nyaman jika dipeluk seperti itu.

Suara nafas dan jantung Chaterine yang berdetak dengan cepat terdengar sangat jelas di telinga Felix. Apalagi saat bernafas, hidung Chaterine terus menyentuh lehernya, membuat Felix sedikit merasa geli.

"No.. nona, anda tidak apa apa?" tanya Felix sambil terus memeluk Chaterine.

"Ma.. maaf, aku kira kita akan menabrak sesuatu jadi aku memelukmu" ujar Chaterine yang tidak enak sambil langsung melepaskan pelukannya yang tadi sangat erat pada Felix.

"Ah, tidak apa apa" jawab Felix dengan canggung.

Chaterine menatap ke bawah lalu menyadari dirinya yang dari tadi masih terus duduk di pangkuan Felix, "Ah.. maaf, kamu pasti pegal ya"

Chaterine langsung berdiri dan duduk di sebelah Felix karna merasa tidak enak. Keduanya merasa sangat malu dengan apa yang terjadi barusan. Apalagi setelah berpelukan dalam posisi yang memalukan seperti tadi.

"Tidak apa apa, nona juga tidak berat. Jadi tidak sampai membuat saya merasa pegal," jawab Felix.

"Ma.. maaf ini gara gara aku, jika saja aku tidak bertindak kekanak kanakan seperti tadi," tutur Chaterine dengan raut wajah murung.

"Tidak, ini bukan salah nona. Sepertinya ada masalah dengan mobilnya, biar saya mengeceknya terlebih dahulu" kata Felix mengalihkan pembicaraan.

Akhirnya Felix keluar dari mobil dan mengecek mesin mobil dengan membuka bagian depan mobil.

"Aneh, tidak ada yang bermasalah di sini" ujar Felix merasa heran.

"Bagaimana? apa yang rusak?" tanya Chaterine yang penasaran.

"Nona, anda tidak perlu sampai keluar dari mobil seperti ini," kata Felix yang merasa tidak enak.

"Tidak apa apa, lagipula ini terjadi gara gara aku. Aku punya hak untuk tau," jawab Chaterine dengan tegas.

"Huh.. baiklah," kata Felix menghela nafas berat.

"Jadi, apa yang rusak?" tanya Chaterine sekali lagi.

"Di bagian sini tidak ada yang rusak," jawab Felix.

"Apa kamu sudah lihat bagian ban yang belakang?" tanya Chaterine.

"Ah iya, saya belum mengeceknya" jawab Felix.

Felix segera berpindah ke belakang untuk mengecek kondisi ban di bagian belakang diikuti dengan Chaterine.

"Sepertinya bannya bocor setelah terkena sesuatu yang menyebabkan kita terguncang tadi," kata Felix setelah mengamati keadaan ban belakang.

Wajah Chaterine jadi merah setelah teringat dengan apa yang terjadi saat mobilnya terguncang tadi.

"Nona?" tanya Felix yang heran melihat Chaterine yang memasang ekspresi wajah malu.

"Ehem, apa kita tidak punya ban pengganti?" tanya Chaterine.

Felix langsung membuka bagian belakang mobil untuk mengecek apakah ada ban yang bisa digunakan atau tidak.

"Sepertinya kita harus mencari bengkel di sekitar sini. Anda pulanglah terlebih dahulu, saya akan menelfon pengawal yang berada di rumah agar segera mengirimkan mobil untuk menjemput nona," kata Felix sambil merogoh kantongnya untuk mengambil ponsel.

"Tidak!" teriak Chaterine sambil memegang tangan Felix untuk menghentikannya.

"Apa?" tanya Felix yang merasa heran.

"Setelah pengawal lainnya tau jika sampai terjadi hal seperti ini apalagi aku yang pulang berdua saja denganmu mereka pasti akan melaporkannya pada ayah, apa kamu tega jika aku dimarahi?" ujar Chaterine.

"Tentu saja tidak," jawab Felix dengan nada datar.

"Lebih baik sekarang kita mencari bengkel sama sama lalu memesan kendaraan untuk pulang," usul Chaterine.

Bab terkait

  • Aku Adalah Putri Presdir   Leo Deandra

    "Hah.. baiklah, kalau itu memang keinginan nona" kata Felix setelah menghela nafas berat. "Terima kasih!" kata Chaterine dengan girang. "Sepertinya di depan sana ada orang yang bisa kita tanyai tentang bengkel di daerah sini," kata Felix sambil melirik arah datangnya sebuah mobil dari kejauhan. Perlahan mobil berwarna hitam itu semakin mendekat pada Felix dan Chaterine yang berhenti di pinggir jalan. Mobil hitam itu pun perlahan lahan berhenti. Seseorang yang duduk di bagian belakang mobil membuka kaca mobilnya dari dalam. Felix pun dengan sigap langsung berdiri di depan Chaterine untuk antisipasi. "Tidak apa apa Felix, aku tau siapa orang ini" kata Chaterine yang bersikap waspada. "Apakah teman anda, nona?" tanya Felix sambil menengok ke Chaterine. "Tidak, aku hanya mengenalnya saja" jawab Chaterine. "Erinn!" teriak seorang anak laki laki yang terlihat seumuran Chaterine dari dalam mobil sambil melambai lambaikan tanga

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16
  • Aku Adalah Putri Presdir   Pulang ke Rumah

    "Wajah nona yang sedang kesal itu sangat lucu," kata Felix sambil tersenyum lebar. "Bisa bisanya kamu tertawa seperti itu padahal aku sedang kesal seperti ini," kata Chaterine. "Ah, maaf nona. Habisnya saya juga tidak tau kenapa nona sampai marah seperti ini, padahal saya hanya pengawal nona" kata Felix. "Kamu itu bukan hanya sekedar pengawalku saja, menurutku kamu sudah seperti temanku sendiri. Orang orang yang menghinamu sama saja seperti mereka menghinaku," kata Chaterine. "Teman... teman.. ya," gumam Felix. "Apa yang barusan kamu katakan? aku tidak dengar," ujar Chaterine. "Ah, bukan apa apa. Lebih baik sekarang nona menyetir, saya yang akan mendorong mobilnya dari belakang. Kita harus segera cari bengkel dan pulang sebelum sore, pastinya para pengawal yang lain juga sudah mulai gelisah karna nona tak kunjung pulang" kata Felix. "Kita akan mencari bengkel. Tapi, aku juga ikut mendorong mobil denganmu" kata Chaterine sambil

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16
  • Aku Adalah Putri Presdir   Chaterine Menghilang

    Saat mulai memasuki gerbang pertama dari luar, terlihat ada dua bangunan yang berada di sisi kanan dan kiri pagar menjulang tinggi hingga hampir sama dengan tinggi gerbang.Di bagian luar gerbang, terdapat sebuah bel rahasia yang berbentuk seperti bata dengan warna merah yang sama seperti bagian bangunan lainnya.Karna ini merupakan rahasia, hal ini tentunya hanya diketahui para pekerja atau pegawai yang sudah lama bekerja untuk keluarga Cervan termasuk Felix ia juga mengetahui dan bisa membedakan yang mana yang merupakan bel rahasia diantara batu bata merah lainnya.Akhirnya setelah berjalan cukup lama, Felix sampai depan gerbang pertama. Felix pun membunyikan bel khusus agar para pengawal lainnya segera membukakan gerbang.Yang membedakan bel khusus untuk para pekerja dan untuk para tamu itu adalah suaranya. Bel untuk umum hanyalah bel biasa pada umumnya yang juga terpasang di luar gerbang pertama."Hei, apa yang sudah terjadi? kenapa nona pingsa

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-18
  • Aku Adalah Putri Presdir   Mencari Chaterine yang Hilang

    "Berjanjilah satu hal padaku dulu," kata Cervan."Duh, sayang. Memangnya ada apa sampai aku harus berjanji dulu?" tanya Riria yang heran."Berjanjilah kamu akan tetap tenang meskipun apa yang akan kukatakan sekarang ini bisa saja membuatmu panik," ujar Cervan."Yasudah, aku berjanji. Cepat katakan, aku masih sibuk ini" kata Riria."Chaterine menghilang," ucap Cervan dengan singkat."Cha... Chaterine menghilang?" kata Riria yang terlonjak kaget."I.. iya," jawab Cervan."Apa maksudmu? putriku satu satunya yang cantik meng... menghilang?" tanya Riria yang masih tidak percaya."Iya," jawab Cervan."Apa apaan ini? bagaimana bisa putriku menghilang? untuk apa kau sampai memperkerjakan puluhan pengawal kalau hanya untuk menjaga satu orang saja mereka tidak bisa?!" kata Riria yang mulai panik."Sayang, kamu sudah berjanji padaku bahwa kamu akan tenang" ujar Cervan."Mana aku tau kalau yang mau kamu katakan adalah

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Aku Adalah Putri Presdir   Di Sidang

    Cervan pun langsung menghampiri orang tersebut lalu mengguncang guncangkan tubuhnya dengan keras, "Cepat katakan, putriku kenapa?" tanya Cervan. "Nona di.. digendong Felix da... dari arah gerbang" jawab pengawal tersebut. "A... apa?" kata Cervan yang sedikit terkejut. "Bagaimana bisa? apa Felix yang menemukan Chaterine?" tanya Riria yang panik. "Apa kalian dengar? putriku sudah ditemukan. Sekarang batalkan rencana untuk mencarinya, kemudian bawakan air kemari. Cepat!" teriak Cervan. Para pengawal dan juga pegawai yang berada di situ pun dengan cepat mempersiapkan segala keperluan untuk menyambut kepulangan Chaterine. Mulai dari kotak p3k, air hingga obat obatan herbal telah disiapkan untuk berjaga jaga. Semua orang terlihat tengah sibuk. Beberapa pengawal berlarian kesana kemari untuk membuka pintu utama. Sedangkan Renata yang merupakan dayang pribadi Chaterine tengah mempersiapkan air mandi Chaterine. "Sebenarnya ada apa ini?

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Aku Adalah Putri Presdir   Hukuman

    "Ah, benarkah begitu?" tanya Cervan yang tidak percaya. "Benar, tuan" jawab Felix. "Lalu kamu pulang dengan berjalan kaki sambil menggendong putriku, begitu?" ujar Cervan yang mulai curiga. "Saya mencari taksi untuk pulang tuan, dan nona baru tertidur saat dalam perjalanan pulang" jawab Felix. "Tapi kenapa tidak memberi kabar pada orang rumah? kami bisa mengirimkanmu kendaraan untuk pulang kan, jadi kamu tidak perlu repot repot mencari taksi" bantah Cervan. "Maaf, tuan. Saya yang bodoh karna tidak terfikirkan hal itu," ujar Felix yang terus terusan mengakui kesalahannya. "Aku mendapat laporan dari beberapa pengawal yang ikut serta denganmu menjemput Chaterine. Katanya ponselmu tidak bisa dihubungi, apa kamu sengaja mematikan ponselmu agar waktumu dengan putriku tidak diganggu?" ujar Cervan. "Tidak, aku tidak bisa mengatakan jika nona yang memintaku melakukannya. Aku tidak ingin nona marah padaku nantinya," batin Felix.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Aku Adalah Putri Presdir   Bangun

    "Maaf, saya malah membuat anda sampai kelelahan seperti ini" gumam Felix sambil mengusap beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik Chaterine. "Hei, cepat keluar. Jangan lama lama!" teriak Cervan dari luar kamar Chaterine. Padahal belum saja lima menit, Felix belum puas memandangi wajah Chaterine yang nanti nya hanya bisa ia lihat dari kejauhan selama seminggu karna hukumannya. Tapi Cervan sudah berteriak memintanya untuk cepat keluar. Dengan berat hati, Felix pun keluar dari kamar Chaterine sebelum Cervan benar benar memecatnya nanti. "Kenapa lama sekali sih?" tanya Riria dengan tatapan tajam begitu Felix keluar dari kamar Chaterine. "Maaf nyonya," jawab Felix seperlunya. "Sudahlah, kembalilah dan istirahat. Sebentar lagi jam untuk latihan malam, jangan sampai kamu tidak mengikutinya hanya karna alasan lelah" ujar Cervan memotong percakapan Felix dan Riria sebelum semakin panjang. "Baik, tuan" kata Felix sambil menundukkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • Aku Adalah Putri Presdir   Orang Tua yang Posesif

    "Felix? tentu saja dia sedang latihan malam seperti biasanya," jawab Cervan sedikit kikuk. "Latihan? ah... benar, aku jadi pelupa karna terlalu lama tertidur" ujar Chaterine. "Sayang, bukankah kamu kemari karna ingin mengajak kami makan malam bersama? ayo cepat, kita pergi ke meja makan" saut Riria yang dengan cepat mengganti topik pembicaraan. "Iya, ibu benar. Ayo kita ke meja makan sekarang," kata Chaterine sambil menggenggam tangan kedua orang tuanya kemudian mengajaknya pergi ke meja makan. **** Di meja makan yang panjangnya hampir 5 meter itu, seperti biasa, Chaterine duduk di antara ayah dan ibunya agar kedua orang tuanya itu tidak saling bertengkar karna berebut ingin duduk di dekatnya. Tak lama kemudian, dari pintu yang terhubung langsung ke dapur itu tibalah beberapa pelayan yang berjalan berbaris dengan rapi sambil membawakan beberapa makanan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-27

Bab terbaru

  • Aku Adalah Putri Presdir   Merobek Surat Kontrak

    Kini Andreas merasa panik, ia berusaha memikirkan segala cara agar posisinya saat ini dapat ia pertahankan. Karna tentu saja dengan pembatalan kontrak ini, yang mendapatkan rugi hanya dirinya saja, karna bahkan JIAN GROUP bisa membayar model yang lebih terkenal darinya.Andreas pun langsung berlutut di bawah kaki Cervan. Ia terus memohon dengan melas, meminta kemurahan hati Cervan untuk memaafkannya. “Ti, tidak! Saya mohon, jangan lakukan itu.” ujarnya.Cervan pun menatap Andreas dengan jijik, karna ia baru menyesal setelah melakukannya. “Cih, harusnya kamu pakai dulu otakmu itu sebelum melakukan sesuatu yang sia-sia. Apa kamu terlalu menganggapku remeh hanya karna mendapatkan satu kali kontrak denganku?” ucap Cervan yang terus menyombongkan dirinya sendiri.Dengan mengesampingkan harga diri maupun rasa gengsinya, Andreas mengucapkan kata maaf dari mulutnya sendiri. “Saya bersalah! Saya minta maaf!” teriaknya terus memoh

  • Aku Adalah Putri Presdir   Hendak Membatalkan Kontrak

    Cervan tersenyum mendengar pertanyaan pertama yang di ucapkan reporter barusan, seolah sudah memprediksinya. “Untuk saat ini, hal itu masih rahasia. Namun seluruh dunia bisa mengetahuinya sendiri besok. Karna, kami akan langsung mengeluarkan produk terbaru kami dan meluncurkannya ke pasaran mulai dari besok. ” jawab Cervan dengan percaya diri.Setelah itu, berbagai pertanyaan seputar produk baru yang akan di keluarkan JIAN GROUP terus di keluarkan. Chaterine dan Cervan, terus menjawabnya dengan bergantian. Dari tadi, Andreas seolah tidak di beri kesempatan untuk menjawab.Namun setelah sekian lama, akhirnya ada wartawan yang bertanya mengenai hubungan di antara Andreas dan Chaterine. Apalagi dengan pernyataan Andreas tadi pagi yang bisa membuat orang salah paham, publik langsung mengambil kesimpulan tersendiri bahwa ia dan Chaterine memang benar sepasang kekasih.“Bagaimana dengan hubungan di antara tuan muda Andreas dan juga nona Chateri

  • Aku Adalah Putri Presdir   Reporter

    Chaterine seolah memberi sinyal lewat tatapannya. Ia secara tidak langsung meminta Rogger untuk segera meraih ponsel yang di berikan padanya. Melihat arti dari tatapan Chaterine padanya, membuat Rogger mau tidak mau harus meraih ponsel yang di berikan padanya dengan terpaksa. Akhirnya, Rogger memfotokan mereka hingga beberapa kali dengan raut wajah yang terkesan terpaksa. Setelah selesai, Rogger mengembalikan ponsel milik pria tadi dengan wajahnya yang cemberut. Ia merasa muak dengan para pria yang sengaja mendekati Chaterine, meskipun Chaterine sebenarnya sudah memberikan ijin. Setelah selesai, banyak sekali yang mengucapkan rasa terimakasih pada Chaterine. Chaterine pun membalasnya dengan senyum andalannya. Kemudian ia segera pergi untuk mencari ayahnya. **** Dari saat memfotokannya tadi hingga kini, raut wajah Rogger sama sekali tidak be

  • Aku Adalah Putri Presdir   Terlihat Tidak Senang

    Saat hendak menjawab bisikan Chaterine padanya barusan, Felix merasakan adanya tanda-tanda kedatangan orang dengan suara ketukan langkah kaki. Felix dengan cepat menutupi wajahnya kembali dengan mantel yang ia bawa. “Nona, sepertinya ada yang datang.” bisiknya sambil menengok ke arah datangnya suara. Mendengar hal itu, Chaterine pun panik. Ia langsung memikirkan segala cara untuk menyembunyikan keberadaan Felix. Berbeda pada saat di kamarnya, di studio ini tidak ada celah untuk bersembunyi. “Ba, bagaimana ini? Kamu harus bersembunyi!” ujar Chaterine dengan panik. Meskipun Chaterine terlihat resah memikirkan bagaimana cara agar Felix bisa tidak ketahuan, justru Felix malah terlihat santai saja. Felix tersenyum melihat nona nya yang manis itu terlihat gelisah. “Saya tidak perlu bersembunyi,” katanya dengan santai. Ekspresi wajah Chaterine langsung berubah jadi tercengang melihat Felix yang masih bisa tersenyum di situasi seperti in

  • Aku Adalah Putri Presdir   Tidak Menyangka

    Sebagai seorang model yang baru saja merangkak naik, tentu saja menjaga citra dan harga diri merupakan hal yang paling penting untuk Andreas. Bagaimana jadinya jika ia di kabarkan telah melakukan pelecehan, bertindak semena mena, serta membuat berita bohong soal hubungan diantara mereka? Tentu saja hal ini akan berdampak pada karir yang baru saja ia rintis itu.Setelah mengingat kembali hal itu, setidaknya membuat rasa bersalah Chaterine berkurang meskipun hanya sedikit. Chaterine merasa ia juga sudah bertindak sewajarnya dan cukup berbaik hati pada Andreas yang telah sering kali membuatnya merasa tidak nyaman.Di tengah keheningan saat itu, tiba-tiba Chaterine di kejutkan dengan lengan besar seorang pria yang seketika menariknya dari balik tembok. Tangan pria itu langsung menarik tubuh Chaterine, kemudian menutup mulutnya agar tidak berteriak sehingga menarik perhatian banyak orang.Namun anehnya, pria ini tidak menutup mulut Chaterine dengan kain yang telah di

  • Aku Adalah Putri Presdir   Memberi Peringatan

    Chaterine mencoba untuk melepaskan tangan Andreas yang sedang melingkar di pinggangnya. Chaterine tak ingin membuat keributan ataupun membuat dirinya terlihat aneh. Jadi Chaterine mencoba untuk melepaskannya senatural mungkin. Namun tetap saja tangan Andreas tidak bisa lepas dari pinggangnya, Andreas sengaja melingkarkan kedua tangannya dengan erat di pinggang Chaterine sambil tersenyum seolah tak tau apa-apa. Chaterine terpaksa melanjutkan pemotretan yang sedang berlangsung itu dengan senyuman palsu yang ia tunjukkan. Ia harus menahan amarahnya, apalagi kini ayahnya sedang tidak ada disini. “Pemotretannya sudah selesai. Terimakasih untuk kerja keras kalian hari ini.” tak lama kemudian, akhirnya pemotretan itu selesai dengan hasil yang memuaskan. Pada akhirnya, Chaterine bisa bertahan dengan baik hingga akhir. Begitu pemotretan selesai, Chaterine langsung menarik tangan Andreas dan mengajaknya untuk pergi ke sebuah ruangan yang sama sekali tidak ada o

  • Aku Adalah Putri Presdir   Mengambil Kesempatan

    **** Chaterine dan Rogger masuk ke dalam studio, menghampiri ayahnya yang tengah sibuk berbicara dengan rekan-rekannya. "Ayah!" teriak Chaterine memanggilnya. Cervan langsung menengok ke arah suara yang familiar tengah memanggil namanya,"Sayang, kenapa kamu baru menyusul? Dari tadi ayah sudah menunggumu." kata Cervan senang melihat putrinya kembali. "Tadi ada sedikit masalah. Mau tidak mau aku harus menyelesaikannya," Chaterine tidak mengatakannya dengan jelas, karna takut Cervan akan turun tangan nantinya. "Masalah? Apa para cecunguk itu mengganggumu?" ekspresi Cervan seketika langsung berubah marah, ia mengeryitkan dahinya begitu mengetahui putrinya sempat berada dalam masalah. Tentu saja Chaterine tidak bisa bilang jika Andreas lah yang menyulitkannya tadi. Mengingat sikap Cervan yang sedikit emosian jika menyangkut tentangnya, membuat Chaterine tentu

  • Aku Adalah Putri Presdir   Bersikap Tidak Sopan

    Chaterine dan para pengawalnya pun jadi tak sengaja terkejut oleh perkataan asal Andreas.Padahal, Chaterine sudah cukup lama tak bertemu dengannya, mereka juga tidak pernah butuh waktu bersama.Bagaimana bisa Andreas membuat berita bohong seperti itu?.Kini Chaterine tidak bisa lagi menahan dirinya, ia mengungkapkan semua perasaan kesal yang menumpuk di hati."Apa apa yang kamu maksud barusan? Apa kamu sudah gila? Jangan bohong!"Chaterine membocorkan Andreas dengan penuh emosi.Namun lagi, Andreas mengatakan hal yang bisa membuat orang lain salah paham."Duh sayang, kenapa kamu malah marah begini? Media sudah terlanjur mengetahui hubungan kita, harusnya kita tidak perlu menutup nutupinya lagi sekarang."ujar Andreas bual."Rupanya kamu sudah benar-benar gila. Cepat tarik ucapanmu itu atau akan ku potong lidahmu," kata Chaterine dengan membunuh membunuh.Saat Chaterine ingin sege

  • Aku Adalah Putri Presdir   Fakta Mengejutkan

    Andreas pun langsung tersenyum, ia sampai lupa jika masih ada Cervan di sampingnya karna terpana dengan kecantikan Chateirne yang sudah lama tidak ia lihat."Sebuah kehormatan untuk saya bisa menjalin kerja sama dengan anda hari ini, tuan." Andreas dengan cepat langsung menyesuaikan situasi, ia melupakan Chaterine sejenak agar Cervan merasa tenang terlebih dahulu."Ya, memang sudah seharusnya begitu." kata Cervan memutar mata malas.Para wartawan pun langsung mengambil gambar saat Cervan, Chaterine dan Andreas sedang berbincang dengan santai. Setelah mendapatkan gambar itu, tentu saja pihak surat kabar akan langsung membuat artikel bohong di media.Tiba tiba direktur Candra pun datang dari dalam, ia langsung menghampiri mereka bertiga yang pada saat itu tengah berkumpul."Tuan, ada hal yang perlu anda periksa di dalam." kata Candra menyela pembicaraan.Cervan langsung menatap Candra seolah berkata, apa kamu tidak tau jika aku sedang berbicara? Beran

DMCA.com Protection Status