.
.
.
Beberapa hari telah berlalu. Perlombaan desain interior di Perusahaan Shen telah mencapai puncaknya dengan pameran 10 besar karya terbaik yang berhasil lolos seleksi. Kesepuluh peserta itu hari ini akan mengadakan display project dimana mereka dapat menampilkan miniature desain untuk menarik perhatian para juri yang telah ditentukan.
Dengan berbagai macam persiapan, semua dari mereka tampak was-was ketika mereka melihat tampilan dari desain milik Wei Yuna yang begitu unik dan elegan. Jika dilihat dari tema besarnya, sebagian besar dari kesepuluh peserta itu sebenarnya merasa yakin jika desain dari Wei Yuna adalah yang paling cocok dengan seluruh kriteria yang telah disebutkan. Hanya saja, mereka semua masih mencoba peruntungan mereka. Sehingga tidak ada salahnya jika mereka berusaha sebaik mungkin sampai pada titik darah penghabisan.
Melihat keberuntungan ada di pihak anaknya, Shen Ara membusungkan dadanya dengan begitu puas. Hari ini, s
...Sosok yang ditunggu-tunggu telah tiba. Seluruh tamu undangan langsung berdiri dan membuat jalan ketika mereka melihat rombongan dari Perusahaan Mu telah hadir di ruangan itu. Di barisan belakang ada beberapa sekretaris, di bagian tengah ada beberapa kepala bagian yang mewakili proyek itu, dan di barisan paling depan ada sang CEO dengan penampilannya yang menakjubkan.Melihat kedatangan CEO Mu, semua orang sempat terpana. Bahkan ada beberapa dari mereka yang diam-diam memotretnya hanya untuk dipajang di status Weibo mereka. Mu Shenan memang selalu menjadi perbincangan panas di Negara itu. Hanya saja, dirinya begitu misterius, begitu pula dengan keluarganya. Tidak ada yang tahu detail dari kehidupan pria tampan itu karena semua informasi yang berkaitan dengannya tidak bisa muncul di media.Memasuki ruangan itu, Mu Shenan beserta rombongannya lalu menuju ke tempat yang telah disediakan. Paling depan, itu adalah deretan khusus bagi mereka berdamp
...Wei Yuna berdiri dengan anggunnya di panggung itu. Beberapa kali ia terlihat melirik Mu Shenan yang ada dibarisan paling depan. Sesekali, Mu Shenan menyunggingkan senyumnya sembari mengusap dagu miliknya. Hal itu, tentu saja membuat hati Wei Yuna berbunga-bunga. Sepertinya, Mu Shenan mulai memperhatikannya.Benar kata Shen Ara, ibunya. Dia harus lebih menggoda lagi untuk menarik perhatian dari pria tampan di depan sana. Beruntungnya, sang ibu mengerti situasinya sehingga ia mendatangkan seorang stylist khusus untuk acara hari ini.Sambil tersipu malu, Wei Yuna lalu mulai memaparkan ide-ide rancangannya yang membuat semua orang disana bertepuk tangan dengan sangat riuh.“Wah, itu hebat sekali. Bukankah begitu?” kata seorang juri kepada juri lain disebelahnya.“Benar. Saya setuju dengan anda.” Juri yang lain terdengar menimpali sembari memberikan skor tertinggi kepada desain yang dipaparkan oleh nona cantik
. . . Seluruh mata memandang kepadanya, seorang wanita dengan tas tabung ditangannya. Perlahan, dia berjalan menyibak kerumunan itu, tepat di atas karpet merah yang ada ditengah ruangan. Kedatangannya membuat semua orang gempar. Berbisik-bisik, seluruh orang bertanya tentang kedatangan wanita beruban itu. “Eh, siapa dia?” tanya sebagian besar dari mereka. “Sepertinya aku pernah melihatnya, tetapi dimana?” sahut yang lainnya. “Sebentar, bukankah dia adalah Ketua Ma?” “Benarkah? Apakah kau ingin mengatakan bahwa dia adalah pemilik Galeri Madong?” “Benar. Aku sangat yakin dia adalah ketua Ma dari Galeri Madong,” jawab yang lainnya merasa yakin dengan apa yang dia lihat. Tidak banyak orang yang tahu, Galeri Madong adalah galeri yang menyimpan maha karya besar dalam dunia arsitektur dan desain. Tidak semua seniman bisa menembus masuk ke dalam galeri itu. Hanya segelintir karya saja yang bisa dipajang disana dan palin
. . . Semua orang tercekat. Tidak ada yang berani berbicara. Baik Shen Ara, Wei Dong, dan para juri, mereka semua terdiam hingga layar lebar pada panggung itu menampilkan sesuatu yang menarik perhatian semua orang. “Pemenang Desain professional Galeri Madong” Para juri itu, mereka semua tahu, perlombaan itu tidak main-main. Ada begitu banyak peserta dari manca Negara dan juga para professional yang mengikutinya. Bahkan, para juri itu saja tidak bisa mengikutinya karena mereka tidak bisa lolos pada seleksi pertama. Hanya saja, mengapa Ketua Ma mau membuka hasil lomba yang akan diumumkan esok hari? Bukankah hasil lomba itu terlalu rahasia? batin para juri itu di dalam hati sebelum menanyakannya kepada Ketua Ma yang masih berdiri disana. “Ketua Ma, bukankah ini adalah perlombaan dari Galeri Madong? Ini terlalu rahasia. Mengapa anda membawanya kemari?” ucap salah satu juri tidak mengerti dengan jalan pikiran Ketua Ma yang diluar perkiraan
...Di ruangan besar itu, suara bisikan begitu riuh terdengar. Kali ini, semua orang membicarakan putri tunggal sang direktur Perusahaan Shen yang tidak pernah kelihatan batang hidungnya. Dari kabar yang beredar, putri Shen Haoran memang tidak memiliki kompetensi apa-apa. Jadi, mereka sepenuhnya percaya kepada perkataan Wei Yuna.“Aduh, kasihan sekali Nona Wei,” kata salah satu dari tamu undangan disana.“Betul sekali. Ternyata, semua ini adalah ulah dari Nona Shen,” sahut yang lainnya.“Benar, tetapi mau bagaimana lagi. Nona Wei begitu baik, pasti dia tidak pernah menyangka kalau ulah sepupunya akan mempermalukannya,”“Cih! Nona Shen itu keterlaluan sekali ya. Karena ingin menonjol, dia sampai mencuri karya orang lain! Astaga, aku jadi kasihan dengan Nona Wei. Sekarang, dia harus dipermalukan karena ulah saudaranya.”Mendengar orang-orang bersimpati kepadanya, Wei Yuna terlihat
. . . Tindakan itu, tentu menarik perhatian Wei Dong. Dengan spontan, pria paruh baya itu langsung membela putri tunggalnya, “Shen Yiyi! Apakah kau kemari untuk mempermalukan Wei Yuna? Dia adalah sepupumu, apakah kau setega itu untuk menjebaknya?” ucap Wei Dong dengan nada mengintimidasi. Sayangnya, tatapan tajam Wei Dong tidak berpengaruh pada Shen Yiyi yang telah terlahir kembali. Dia sudah merasakan rasanya dikhianati. Bahkan, dia juga sudah mengecap rasa kematian akibat ulah Wei Yuna, iblis busuk itu. Sehingga bagaimanapun musuhnya mengintimidasinya, itu sama sekali tidak berpengaruh padanya. Tidak kali ini! Menyibakkan rambut panjangnya, Shen Yiyi seakan ingin mengejek pamannya itu. Auranya menguar bagai ratu yang hendak menjatuhi hukuman pada orang-orang yang telah berani merencanakan kematiannya. “Paman, lihatlah dulu video ini sebelum dirimu berkomentar,” kata Shen Yiyi sembari memberi arahan kepada operator untuk memutar file
...Keluar dari pintu Perusahaan Shen, si pria muda menggandeng isterinya dengan penuh kemenangan. Di sepanjang perjalanan, dia tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang terkejut dan bertanya-tanya mengenai sosok dewa-dewi yang baru lewat itu.“Eh, apakah itu sang Tuan Mu yang legendaris?” tanya mereka.“Iya, benar. Itu Tuan Mu, tapi siapa wanita yang bersamanya? Astaga, dia cantik sekali,” sahut yang lainnya.“Kalau tidak salah, itu adalah putri CEO Shen,” jelas salah satu orang yang baru datang.“Benarkah? Apakah dia yang bernama Shen Yiyi? Aku dengar dia adalah pemilik asli dari desain pemenang hari ini,” kata yang lainnya lagi.“Sepertinya begitu,” jawab satu orang di sudut sana.“Wah, kalau begitu ternyata putri CEO Shen tidak seperti desas desus yang beredar ya. Wanita itu rupanya sangat cantik dan juga sangat pintar. Pantas sekali kalau CEO She
...Dihadapan dua piring Plain Carabian Oyster, Shen Yiyi mengernyitkan dahinya. Tunggu! Apakah ini adalah hadiah yang diminta oleh Mu Shenan? Batinnya merasa lega. Padahal tadi di dalam mobil, Shen Yiyi sudah kalang kabut. Ia takut kalau Mu Shenan akan meminta hal ‘itu’. Tetapi ternyata dugaannya salah! Haha, untung saja, batinnya sembari menghela nafasnya.“Mu Shenan, makanlah sebanyak-banyaknya. Apa kau mau pesan lagi?” ucap Shen Yiyi yang membuat suaminya menaikkan alisnya.“Apa kau yakin?” sahut Mu Shenan masih ragu dengan jawaban isteri bodohnya itu.“Astaga! Tentu saja aku yakin, Tuan Mu. Kalau kau menyukainya, kau bisa pesan lagi,” ucap isterinya itu sebelum memberikan tanda pada pelayan yang ada disana, “Pelayan, tolong berikan 6 piring lagi dengan porsi yang paling besar,” imbuhnya segera diangguki oleh pelayan itu.Melihat hal itu, Mu Shenan hanya berdeham dan me