.
.
.
Satu jam telah berlalu semenjak pria tampan bergaya casual itu keluar dari wilayah elit di area kediaman Shen. Dengan wajah yang nampak sedih, iapun memarkirkan mobil sportnya di sebuah cafe bergaya perancis yang nampaknya masih sepi pengunjung.
Sembari memandangi galeri foto di ponselnya yang penuh dengan foto keseharian seorang gadis muda, iapun terlihat memesan segelas minuman Citron Presse untuk sedikit menyegarkan pikirannya kali ini.
Ya, demi gadis itu, ia bahkan rela untuk...
Saat pria itu tengah tenggelam dalam kerinduannya, tiba-tiba seorang perempuan yang lebih tua beberapa tahun darinya datang dan menepuknya dari arah belakang, "Han Suo, apa yang kau lamunkan? Hm?" Setelah menarik sebuah kursi, wanita itu meletakkan tasnya dan ikut memesan sebuah minuman hangat bagi dirinya sendiri.
"Kak Yin, mengapa kau bisa ke sini?" ujarnya dengan sedikit malas sebelum ia menambahkan. "Aku tidak sedang melamunkan apapun."
"K
...Kekhawatiran memenuhi pikiran Han Suo yang mulai kacau. Bagai ingin meledak, ia berusaha menahan seluruh emosinya. Shen Yiyi tidak boleh dalam bahaya. Sesampainya di kediaman Han, ia langsung menerobos pintu masuk yang dijaga oleh segerombolan orang bertato suruhan ayahnya."Bos, selamat datang kembali!" Serempak para penjaga berbaju hitam disana memberikan hormat pada tuan muda mereka yang telah lama kabur dari kejaran mereka."Sudahlah. Di mana pria tua itu?!” Han Suo terlihat tidak ingin berbasa-basi lebih lama dengan mereka."Bos besar sedang menunggu anda, masuklah." Seorang penjaga dengan wajah yang dihiasi luka bakar terlihat mempersilahkan tuan muda mereka untuk memasuki rumah besar dengan tirai yang tertutup rapat itu.Selama perjalanan menuju ke pintu itu, entah mengapa rasa sakit sekelebat muncul di dalam hati pria muda itu. Rumah dihadapannya adalah tempat di mana ia dididik dengan sangat keras! Tempat di mana
..."Han Suo..." Mu Shenan menggumamkan nama itu. Sembari berdiri memandang langit yang tampak mendung dari balik jendela kaca di apartemennya, Ia lalu menekan sebuah tombol pada layar ponselnya untuk menandainya.Berpaling dari sana, ia lalu berencana untuk kembali bekerja. Tetapi saat ia berjalan, tanpa sengaja, ia melihat pantulan dirinya sendiri pada kaca besar di depannya itu. Oh, wajahnya yang sebelumnya sangat sempurna, kali ini telah ternodai oleh beberapa goresan kecil yang samar-samar masih terlihat ada di sana akibat cakaran dari singa betinanya.Mengangkat telapak tangannya, dengan perlahan ia kemudian meraba beberapa bekas cakaran di wajahnya itu sambil tersenyum simpul. Baginya, cakaran itu sebenarnya... terlihat sedikit.... Manis! Setelah itu, Mu Shenan lalu menundukkan kepalanya dan memandangi bekas cubitan di lengan kekarnya yang masih tampak kemerahan.Ya, bekas-bekas itu begitu banyak, hampir memenuhi seluruh lengannya y
...Sementara itu di rumah keluarga Wei, seorang wanita paruh baya yang saat ini mengenakan setelan baju hangat yang mewah terlihat menyunggingkan senyumnya dengan puas mengingat keberhasilan rancangansang putri yang berhasil menarik perhatian semua pemegang saham di Perusahaan Shen!Kali ini, putrinya, Wei Yuna, benar-benar bisa diandalkan! Sebentar lagi, perusahaan Shen akan membuat pengumuman tentang hasil perlombaan desain yang sedang berlangsung dan Wei Yuna pasti menjadi pemenangnya. Bukankah itu berarti bahwa dukungan pemegang saham akan semakin kuat kepadanya?!Apalagi, dengan berhasilnya Wei Yuna memenangkan kompetisi itu, maka anaknya juga akan memiliki kesempatan untuk merebut hati Mu Shenan."ha..ha...ha..." Sembari menyesap teh chamomile yang hangat ditangannya, Shen Ara tidak bisa menahan tawa mengingat betapa beruntungnya dirinya kali ini.Saat Shen Ara sedang tenggelam dalam kebahagiaannya itu, pi
...Setelah menyelesaikan makan malam yang mengenyangkan, Shen Yiyi akhirnya merasakan kepuasan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Sambil mengelus perutnya yang terasa penuh, ia lalu menyandarkan tubuhnya di punggung kursi makan itu dan mengembangkan senyumnya penuh kebahagiaan!Sayangnya, kebahagiaan yang terpancar dari wajah mungil Shen Yiyi saat ini sangatlah berlawanan dengan raut wajah pria tampan dihadapannya itu yang sepertinya sedang menahan sesuatu sambil melihat seluruh piring kosong yang ada disana!"Krrruuuuuuuuk...!!!!!"Dalam keheningan, tiba-tiba sebuah suara terdengar menggelegar memenuhi tempat itu yang seketika membuat kedua pasang mata yang ada disana saling beradu pandang!"Kruuuukkkkkkkkkkk!!!!!!" Suara itu terdengar lagi, tetapi kali ini suaranya bahkan mampu menggetarkan air putih di dalam gelas kristal yang saat ini berada tepat dihadapan Shen Yiyi.Mengalihkan pandangannya pada gelas krista
...Pagi hari ini, kicauan burung tidak terdengar bersahut-sahutan di area taman penghijauan Perusahaan Mu seperti biasanya. Mungkin karena pada musim gugur ini udara menjadi lebih dingin, sehingga burung-burung itupun bermigrasi ke tempat yang lebih hangat.Sambil mengenakan baju kerja yang lebih tebal, Shen Yiyi terlihat berjalan kaki sembari memandangi pohon-pohon besar yang saat ini dipenuhi oleh berbagai warna indah dari dedaunannya yang mulai mengering."Indah sekali..." gumamnya dengan senyum yang merekah sembari melihat pemandangan di atasnya.Bagaimanapun, ini adalah kesempatannya untuk dapat menikmati kehidupan kembali. Jadi ia memutuskan untuk menikmati hal-hal sederhana seperti ini ke depannya.Ya, meskipun kemarin mobilnya sudah lenyap, tapi entah mengapa sekarang Shen Yiyi tidak merasa marah sama sekali. Mungkin... Mungkin karena pria itu sudah meminta maaf dengan tulus, atau mungkin karena pria itu sudah mengantarkann
...Suara bisikan dalam ruangan tersebut terus terdengar bersahut-sahutan sebelum akhirnya terhenti sejenak saat mereka mendengar suara pintu terbuka."Ceklek!"Sesosok wanita berambut panjang terlihat memasuki ruang itu sembari membetulkan posisi kaca mata kudanya yang terlihat agak miring.Dengan riasan wajah yang dihiasi bopeng, wanita itupun berjalan maju menuju tempat rekan-rekannya berdiri sembari memandang para kepala bagian yang ada disana dengan wajah bertanya-tanya seperti seorang bayi lugu yang tidak berdosa di dunia ini.Melihat tatapan lugu dari wanita yang baru masuk itu, tentu saja membuat para kepala bagian menjadi semakin geram, terlebih beberapa kepala bagian wanita yang sedari awal tidak menyukai keberadaan sekretaris Shen yang nampak misterius di kantor CEO Mu."Ada apa ini?" tanya Shen Yiyi dengan suara lirih kepada sekretaris Ji sesampainya ia di sudut ruangan."Sekretaris Shen, kita dalam masalah
...Berbisik-bisik, para kepala bagian itu se-akan merasa seperti dipermainkan oleh Shen Yiyi. Bahkan, beberapa di-antara mereka tidak segan untuk melontarkan kata-kata yang agak keras supaya Shen Yiyi mendapatkan hukuman dari perusahaan, atau juga sebuah pemecatan.Melihat munculnya begitu banyak tekanan kepada nyonya muda-nya, asisten Bai juga ikut berbisik perlahan ditelinga Mu Shenan."Tuan, bagaimana ini?""Emm.. Suruh mereka diam." jawab Mu Shenan dengan pandangan tetap lurus ke depan sembari terus melihat semua pergerakan Shen Yiyi yang masih terlihat santai itu."Baik Tuan." Mendengar perintah bosnya, asisten Bai kemudian bergegas berdeham dengan sangat keras untuk menghentikan keributan yang sedang terjadi."Ehem!!!" ucapnya dengan lantang yang disambut tatapan seluruh orang yang telah mendengar suara keras itu.Mereka terdiam, menanti apa yang akan dikatakan oleh CEO berkaitan tentang hal ini. Beberepa detik,
...Secepat kilat, berita tentang kemenangan para sekretaris melawan kepala bagian telah menyebar luas di group-group chat perusahaan Mu.*Group Pekerja RajinPendekar sakti: "Hot news! Para sekretaris berhasil mendepak para kepala bagian!"Langit Biru: "Benarkah?! Wow!Awan Mendung: "Aku tidak percaya. Apa berita itu benar?"Pendekar sakti: "Tentu saja benar. Aku bisa menjaminnya!"Langit Biru: "Ha..ha..ha! Aku harus memberi hormat pada para sekretaris dasyat itu!"Awan Mendung: "Sebenarnya, aku juga senang, kepala bagian Su selalu memarahiku. Sekarang baru tahu rasa dia!"*Group Seksi SekaliSi cantik: "Berita terdasyat tahun ini! Sekretaris Gu dan sekretaris Ji menampar pipi para kepala bagian!!!"Pantat Merah: "Apa?!!!! Benarkah? Wow, sungguh dasyat!"Si cantik: "Benar! Aku melihatnya sendiri kalau pipi para kepala bagian itu semua memerah. Pasti sekretaris Gu yang k