Share

15. Pilih Kasih

"Hallo sayang, bagaimana kabarnya? Duh Mama kangen sekali," ucap Tami saat melihat Naina.

Perlakuan yang jauh berbeda dengan apa yang dilakukanya kepada Arindi. Membuat Naina seakan besar kepala dibuatnya. Dan Arfaaz tidak bisa mencegah perlakuan berbeda dari Mamanya.

Tapi mental Arindi memang sekuat itu. Ia tidak iri, tidak goyah sedikitpun. Hanya saja ia sadar diri dan ia berlalu pergi begitu saja dari hadapan mereka yang tak mampu menghargainya.

Naina tersenyum penuh kemenangan.

'Ini baru awal. Lihat apa yang aku lakukan setelah ini. Aku jamin kamu akan nangis darah melihatnya Rind,' gumam Naina dalam hati dengan senyum menyeringai.

"Oh iya, Mama punya oleh-oleh buat menantu kesayangan Mama," kata Tami sembari membuka tasnya.

"Wah oleh-oleh buat aku Ma?" balas Naina dengan nada suara yang sengaja ia tinggikan. Agar Arindi mendengar. Dan ia cemburu juga sakit hati.

Arindi yang mengerti betul apa maksud Naina hanya tersenyum simpul. Sedikitpun ia tidak merasa iri ataupun silau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
arindi memperlakukan dirinya seperti sampah krn pengarangnya pengarang sampah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status