Share

Bab 48

last update Last Updated: 2022-01-25 22:21:15

“Baiklah, Salma. Silahkan duduk. Di sini masih ada beberapa kursi yang masih kosong. Pilih sesukamu ya!” ucap Leyna seraya tersenyum ramah dan mempersilahkan Salma untuk memilih tempat duduk sendiri.

Saat itu juga, para siswa langsung bersorak gembira.

“Hei Salma! Kursi di sampingku masih kosong. Maukah kau duduk denganku?”

“Tidak! Kursi disampingku juga masih kosong Salma. Duduk bersamaku saja Salma!”

“Tidak Salma. Di sini aja denganku!”

“Denganku aja Salma!”

“Denganku aja!”

“Denganku!”

Para siswa saling berseru memperebutkan Salma ketika kemudian terdengar suara seseorang berdeham.

“Ekheemmm ....”

Suara dehaman itu cukup keras sehingga semua orang yang mendengarnya seketika terdiam.

Ya, siapa lagi kalau bukan suara Blondie.

Melihat Blondie berdiri dan menatap tajam satu persatu siswa di sana, para siswa itu terkejut dan langsung menundukan kepala, menutup mulut mereka.

Ya, semua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Agent Bayangan   Bab 49

    Hari sudah sore.Seperti biasa ketika selesai kuliah, Denis diam dulu di kelas, menunggu para mahasiswa di sana pulang duluan.Tak disangka setelah menunggu lima menit, Denis keheranan. Kenapa Salma dan Putri belum pulang?Terlebih, Blondie dan teman-temannya juga masih duduk di bangkunya. Sedang apa mereka? Tidak biasanya mereka belum pulang?Tetapi, Denis tidak terlalu peduli dengan Blondie.Denis hanya sengaja menunggu Salma ke luar karena dia tidak mau berhadapan dengan Salma.Denis tahu, Salma pasti akan bertanya kenapa dia bisa kuliah di sini. Ditambah, mereka sudah lama tidak bertemu. Setidaknya, Salma pasti akan bertanya dan meminta penjelasan darinya.Saat ini, Denis masih tidak ingin berbicara dan memberitahu identitas aslinya pada Salma. Karena itu, dari tadi dia menunggu Salma keluar duluan agar bisa segera pulang ke asrama.Sementara itu, di tempat Blondie, Brian berbisik, “Bro, gimana? Apa kita beri si Denis

    Last Updated : 2022-01-26
  • Agent Bayangan   Bab 50

    “Ee ... T-Tidak! Aku tidak apa-apa, kok,” jawab Salma tergagap, kemudian melirik lagi ke belakang.Melihatnya, Putri sadar. Ternyata dari tadi Salma sedang memperhatikan Denis.“Hm, aku tahu. Kau pasti penasaran dengan pria di pojok ruangan itu, kan?”Putri tersenyum ketika kemudian melanjutkan, “Okey! Biar aku beritahu, Salma. Dia namanya Denis Tayson. Orang paling tampan di kampus ini. Tapi, meski begitu banyak orang di kampus yang tidak suka kepadanya karena mereka menganggap dia itu miskin. Aku sungguh tidak habis pikir kenapa mereka menuduh Denis begitu. Mungkin karena mereka tidak melihat langsung kedatangan Denis saat itu.”“Kamu pasti aneh kan? Kenapa tadi pagi orang-orang di sini mengejek dan menghina dia. Itu karena mereka tidak melihat langsung kedatangan Denis saat pertamakali daftar kuliah, Salma! Aku sama sekali tidak menganggap Denis miskin. Justru, menurutku Denis adalah orang kaya yang misterius.&

    Last Updated : 2022-01-27
  • Agent Bayangan   Bab 51

    Salma tidak menghiraukan Putri.Sambil menggendong tas di punggungnya, Salma terus berjalan ke pojok ruangan menuju Denis.Saat itu, Salma melihat, Denis sedang melamun menghadap ke arah jendela sebelah kiri dan tidak melihatnya.Segera setelah berada di belakang Denis, Salma sempat ragu-ragu untuk memanggil Denis. Namun, karena tekadnya untuk meminta maaf sudah kuat, Salma mengesampingkan keraguannya itu lalu memanggil Denis dengan tergagap, “D-Deniss!”Terdengar suara lembut keluar dari mulut Salma.Mendengar suara yang tidak asing dari belakang, sontak Denis terkejut.Seketika jantung Denis berdegup kencang, sebuah perasaan aneh muncul dalam hatinya.Denis membalikan badan perlahan untuk melihat ke arah sumber suara. Setelah melihat siapa yang memanggilnya, sekali lagi Denis terkejut.“S-Salmaa?”“Kamu ... mau apa kamu ke sini?”Salma menundukan kepala, malu. Pipinya memerah.

    Last Updated : 2022-01-28
  • Agent Bayangan   Bab 52

    Kalau boleh jujur, Denis juga sebenarnya sudah sangat kesal pada Blondie. Bukan hanya sombong, Denis tahu kalau Blondie dan keluarganya sangat kejam!Saat pertamakali menjalankan misi pengintaian pada keluarga Cruel, sebenarnya Denis ingin memberi pelajaran kepada mereka.Sayangnya, komandannya keburu mencabut misinya dan menggantinya untuk bersiap-siap menghadapi serangan Organisasi YungZo di desanya.Tetapi, karena sekarang Denis tahu kalau dirinya sangat berkuasa di Bandung City, dia bisa saja memberi pelajaran pada Blondie sekarang. Kenapa tidak?Kenapa harus takut?Detik berikutnya, Denis kemudian menghampiri Salma lalu berdiri tepat di depannya.Denis melihat Salma sejenak sebelum kemudian berbalik menghadap ke arah Blondie.Melihatnya, Blondie kesal.“Hei! Mau apa kau? Minggir! Aku sedang bicara dengan Salma.” Blondie menatap Denis tajam.“Blondie? Kenapa kamu tidak terus terang saja. Kamu pasti na

    Last Updated : 2022-01-29
  • Agent Bayangan   Bab 53

    Brian dan tiga temanya berbalik menatap Blondie penasaran. “Blondie, jawab aku! Apa semua itu benar?” Alih-alih menjawab, Blondie menggertakan gigi, menatap Denis tajam. “Sialan! Sepertinya aku memang harus memberimu pelajaran, Denis!” “Blondie! Jawab!” Brian semakin penasaran. Sementara itu, Salma menarik lengan baju Denis pelan lalu bertanya cemas, “Denis! Ada apa ini? Apa maksudmu?” Tidak ada jawaban dari Denis. “Scot! Cepat kunci ruangan ini! Aku akan memberinya pelajaran sekarang juga! Orang ini memang tidak pantas berkeliaran di Bandung City!” perintah Blondie pada Scot sambil mengepalkan tangannya erat. “T-Tapi, Blondie! Di sini masih ada Putri! Bukankah kau ...” “Cepat kunci! Aku tidak peduli jika harus dikeluarkan dari kampus ini. Yang jelas! Aku harus menghukumnya agar rahasia keluargaku tida

    Last Updated : 2022-01-29
  • Agent Bayangan   Bab 54

    “Hallo!!”Tidak ada jawaban dari Denis.“Deniiss!”Saat itu juga Salma berteriak dan langsung menghampiri Denis seraya berjongkok dan bertanya cemas, “Kamu tidak apa-apa?”“Uh ... Tidak! Aku tidak apa-apa.” Denis mengerang, merasa punggungnya sedikit sakit akibat terbentur dengan meja.“Kalian! Cepat hajar dia!” raung Blondie tegas, memerintah Brian serta dua temannya untuk segera menghajar Denis.Sementara Scot menjaga pintu ruangan agar Denis tidak bisa kabur.Brian dan dua teman Blondie mengepalkan tangan mereka, kemudian bergegas menghampiri Denis.Menyadari itu, Denis segera berdiri. “Salma! Minggir! Sepertinya aku harus melayani mereka!”“T-Tapi Denis! Kenapa--”“Cepat! Kamu baru tiba di sini hari ini. Kamu belum tahu sikap-sikap orang di sini seperti apa.” Denis tahu apa yang mau dikatakan Salma. Untuk itu,

    Last Updated : 2022-01-31
  • Agent Bayangan   Bab 55

    “Ada apa, Denis?” tanya Salma penasaran.“Iya, Denis. Ada apa? Kayaknya ada banyak mobil yang menuju ke sini. Apa mereka ...,” timpal Putri menggantungkan bicaranya dengan nada cemas. Dia mengira kalau itu adalah para anak buah keluarga Cruel.“Ee, itu ....” Denis tidak tahu harus menjawab apa. Dia hanya bisa diam dan pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Identitasnya pasti akan terbongkar! Pasti!Ahhh...Di sisi lain, Blondie juga terkejut mendengar suara gendruman mobil itu. Apa mereka para anak buahnya? Tetapi, kenapa mereka bisa datang ke sini? Aku kan belum memanggil mereka!’ pikir Blondie keheranan.Tepat saat Blondie hendak melihat ke arah jendela, tiba-tiba terdengar banyak suara langkah kaki dari luar kelas menuju ruangan mereka.Sontak semuanya melihat ke arah pintu. Dan ...Brak! Brak!Detik berikutnya yang mereka sadari, terlihat dua orang pria tinggi besar memaka

    Last Updated : 2022-02-02
  • Agent Bayangan   Bab 56

    Sepertinya, dia harus meminta penjelasan langsung dari Denis. Meskipun Salma sudah tidak peduli mau Denis kaya ataupun miskin, tetap saja Salma merasa aneh pada Denis. Tidak pernah terbayangkan kalau ternyata Denis benar Tuan muda Tayson dari keluarga Zero! Tidak heran saat pertamakali Denis datang ke kampus, dia diantar oleh seorang kakak cantik memakai mobil yang sangat mewah. Semuanya menjadi masuk akal sekarang! Kalau Denis memang tuan muda Tayson seperti yang dikatakan Putri, pantas saja Denis pergi kuliah ke universitas Yunzi ini di Bandung City. Rupanya keluarga Denis sebenarnya ada di sini! Tetapi, kenapa Denis menyembunyikan identitas aslinya? Memikirkan itu, Salma semakin kebingungan. Saat yang sama, rasa bersalah Salma kian membesar dalam hatinya. Dulu, dia memutuskan Denis hanya karena Denis miskin. Dia juga sudah menghina Denis. Salma semakin merasa malu dan sangat menyesal.

    Last Updated : 2022-02-02

Latest chapter

  • Agent Bayangan   Bab 108

    “Luka sayatan di punggung Tuan Tayson sangat dalam sehingga menembus tulangnya. Dia sudah terlalu banyak mengeluarkan darah.”“Masa kritisnya sudah lewat, tapi kita tidak bisa menjamin beliau akan siuman,” ucap Dokter Herlin lemas.Mendengar itu, seketika Kim terperangah merasakan nafasnya sedikit sesak.“A-Apa ...!”Tidak bisa menjamin Tuan Tayson akan siuman! Maksudnya?Kim membelalak tak percaya mendengar pertanyaan dokter Herlin. Badannya membeku hingga beberapa detik.“Dok, A-Anda serius? Separah itukah kondisi Tuan Tayson?”“Maafkan saya, Tuan.” Dokter Herlin merasa tidak enak. Dia hanya menundukkan kepala, lemas.Kim menghembuskan nafas berat, tidak tahu apa yang harus dikatakan.‘T-Tuan Tayson!!! Anda ... Anda kenapa bisa sampai seperti ini!’ Kim bergumam sedih.Dari kejauhan, Kayla dan Drake masih memperhatikan mereka dengan wajah serius.Beberapa menit kemudian Kim kembali dengan wajah pucat, menundukkan kepala lemas lalu terduduk di kursi samping Tuan Jake.Drake dan yang l

  • Agent Bayangan   Bab 107

    Putri yang juga terkejut, dia berteriak lalu ngambil jaket Salma dan lari mengejar. Teman asramanya saling pandang, kemudian ikut menyusul. Di luar, Salma lari di samping Cindy, tidak mengatakan sepatah katapun. “Salma, ini jaket!” Putri berteriak dari belakang. Salma tidak menjawab. Ia sama sekali tidak peduli dengan pakaian yang dia pakai, yang Salma pikirkan saat ini hanyalah Denis! “Di luar dingin Salma, kamu bisa sakit,” ujar Putri cemas, mengikuti Salma hendak memakaikan jaket. Namun Salma menolak. Melihat ekspresinya Putri mengerti kalau Salma pasti sangat mengkhawatirkan Denis. Dia beralih kepada Cindy dan berkata, “Cindy, Lydia, kalian serius Denis masuk rumah sakit?” “Ya, aku serius! Semua orang sudah mengetahuinya. Sekarang Denis dirawat di rumah sakit Hopskin Hospital.” Cindy menjawab tegas. “Apa yang terjadi?” “Denis diserang saat berkunjung ke Springfield. Menurut pengakuan seorang pengawal keluarga Zero di sosial media, dia bilang saat mereka menjemput Denis ke

  • Agent Bayangan   Bab 106

    Aiden menunduk berpikir sejenak. “Hm, iya, kemarin aku bicara dengan Denis, dia bilang dia punya urusan di kota itu. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, tiba-tiba kami mendapat kabar kalau Denis terluka. Aku penasaran siapa yang berani melukai Denis.””Katanya Denis terluka parah, apa benar begitu?” tanya Tasya gelisah.“Ya, kalau pengawal itu bilang Denis kritis, kondisinya pasti sangat parah. Aku harap tidak terjadi sesuatu hal yang serius kepadanya. Semoga aja dia baik-baik saja,” jawab Aiden lemas.Taysa tentu semakin risau mendengarnya. Semua orang yang ada di sana pada cemas berharap Tuan Tayson baik-baik saja.********[Universitas Yunzi]Pukul 22:30Dari asrama putri, Salma dan teman-teman seasramanya lagi asik mengobrol pada belum tidur. Putri duduk di samping kiri Salma, sementara yang lain duduk posisi melingkar saling berhadap-hadapan.“Eh, ngomong-ngomong, apa kalian tahu Tuan Kim?” ujar Vanie tiba-tiba.“Tuan Kim?”“Tuan Kim pemilik perusahaan Safety Mountain En

  • Agent Bayangan   Bab 105

    Kim beserta seluruh bodyguad keluarga tiba di rumah sakit Hopskin Hospital.Sebuah rumah sakit besar dan juga megah. Rumah sakit kelas elit yang hanya diperuntukan untuk pejabat pemerintah dan keluarga-keluarga kaya saja. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kawasan Parahiangan Asri.Denis langsung dibawa masuk oleh beberapa petugas medis dan tiga dokter tadi. Kim tentu saja ikut masuk ke dalam.Dari halaman depan, Drake memberi intruksi kepada seratus lima puluh bodyguard yang lagi berbaris rapi di hadapannya.“Seperti yang kalian lihat, Tuan Tayson mengalami kecelakaan saat sedang berkunjung ke kota Springfield. Saat ini kita belum tahu kondisinya bagaimana.”“Kita harus memperketat keamanan rumah sakit ini. Jangan biarkan orang lain masuk ke ruangan tempat Tuan Tayson dirawat. Siapapun itu, kecuali ada izin dari saya dan Tuan Kim.”“Sebagian, jaga Tuan Tayson dari ruangannya. Sebagian lagi jaga pintu masuk utama rumah sakit. Sisanya berjaga di halaman depan dan pastikan jangan ada war

  • Agent Bayangan   Bab 104

    Di salah satu helikopter hitam berlambangkan tulisan ‘K-ZERO’ warna putih di pintunya, Kim duduk di kursi kiri samping pilot, memakai headphone.“Bertahanlah Tuan Tayson, kami akan segera tiba.”Kim sangat gelisah. Ia terus melihat-lihat ke bawah dengan raut muka cemas, berharap Denis baik-baik saja.“Kita sudah tiba di perbatasan kota Springfield, Tuan,” kata si pilot.“Baiklah, langsung ke lokasi yang dikirim Drake,” jawab Kim singkat, ketika kemudian radio komunikasi mengeluarkan suara.[“Kode : 110, 110 : Arah jam 12, terlihat satu mobil di atas jembatan dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata.”][“Saya ulangi, arah jam 12 di atas jembatan, terlihat ada satu mobil dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata. Kami menunggu intruksi. Ganti,”] kata seseorang dari helikopter depan.Mendengarnya, sontak Kim mengambil teropong kecil lalu melihat ke arah yang dituju.Memang benar, di atas jembatan di bawahnya terlihat ada banyak sekali mobil Jeep dan kelompok orang bersenjata sedan

  • Agent Bayangan   Bab 103

    Drake tentu ikut menengok ke belakang. Sementara Jake melihatnya dari kaca spion.“Apa mereka mau ngejar kita sampai Bandung City? Yang benar saja!” gerutu Drake.Jake dengan cepat menginjak full pedal gas. Mereka melaju di kecepatan 90 km/jam. Jake memukul setir mobil mengernyitkan wajah.“Ah, brengsek! Mobil ini sudah cukup tua. Hanya segini kecepatan fullnya! Drake, apa kau sudah memberitahu Tuan Kim?”“Sudah, saat ini mereka pasti sedang menuju ke sini.”“Baguslah! Kita harus bertahan selama mungkin menunggu kedatangan mereka.”“Mereka semakin dekat Tuan Jake!” teriak Blondie makin panik, masih melihat ke belakang. Benar-benar kebingungan karena dia tahu kalau sudah berhadapan dengan organisasi misterius, mereka pasti akan mati!“Drake! Di bawah kursimu ada senjata. Tembak mereka! Kita harus mengulur waktu!” perintah Jake.Dengan sigap Drake berdiri membuka jok mobil. Ternyata benar di bawah joknya ada beberapa senjata. Drake mengambil satu senjata laras panjang kemudian mengeluar

  • Agent Bayangan   Bab 102

    “Sudah, lebih baik kalian segera pergi dari sini dan selamatkan nyawa Denis. Kondisinya saat ini sedang kritis. Selain itu, organisasi ini sudah mengerahkan banyak orang untuk mengejar kalian. Kalian harus cepat-cepat keluar dari kota ini!” potong kakek tua itu dengan nada santai.Jake lalu terdiam, melihat kembali tubuh Denis yang sudah berlumuran darah dan luka di punggungnya benar-benar fatal. Tuan ini benar, mereka harus segara keluar dari kota Springfield dan membawa Denis ke Bandung City. Denis harus segera dilarikan ke rumah sakit! Jika tidak, dia akan mati karena kehabisan darah!‘Sialan! Deniissss, Denisss. Makanya dari awal aku ragu mengizinkanmu masuk ke sini. Sudah dibilang organisasi ini sangat kejam. Kau tetap saja bersikeras ingin masuk.’ Jake menggerutu dalam hati, menyesal telah mengizinkan Denis masuk ke pasar gelap.“Baiklah! Bocah Blondie, ayo angkat dia,” ujar Jake kepada Blondie lalu keduanya membopong tubuh Denis dan dimasukkan ke dalam mobil. Tak lupa Blondie m

  • Agent Bayangan   Bab 101

    “Hah!? Hilang?”Sontak semua mengangkat alis.“Bagaimana bisa?” tanya Gibs heran. Nik dan para anak buah lain hanya diam saling tatap-tatapan.“B-Barusan ... ada orang tak dikenal entah dari mana datangnya. Orang itu menyerang kita lalu membawa kabur mayat bocah itu, Tuan,” ujar pria tersebut memasang wajah panik.Gibs mengerutkan dahi.Orang tak dikenal?“Siapa ... apa kau lihat wajahnya?”“T-Tidak, Tuan. Hanya saja, orang itu memakai tudung dan juga sangat kuat. Tuan Kurt saja sampai kewalahan menghadapinya. Itu sebabnya saya ke sini memberitahu Anda,” jelas pria itu.‘Hah, sangat kuat? Siapa dia?’ batin Gibs bertanya-tanya.“Tunggu apa lagi? Kerahkan semua anggota dan cari orang itu! Mereka pasti belum keluar dari sini. Cepat!” perintah Gibs kemudian dengan tegas.“B-Baik, Senior!”“Baik, Tuan!”Beberapa anak buahnya mengangguk lalu sebagian ada yang masuk ke lorong, ada juga yang keluar ruangan berniat memberitahu anak buah lain. Nik sendiri masuk lagi ke lorong itu ingin melihat

  • Agent Bayangan   Bab 100

    Detik itu juga Kurt berlari kencang ke arah Denis dengan tubuh yang diselimuti cahaya asap. Kurt mengepalkan tinju keras berniat menghabisi bocah ini sekali serangan.Denis sedikit merinding. Sialan! Ia mundur satu langkah mengarahkan tongkat besinya ke arah Kurt. Dengan cepat Denis membanting-banting tongkatnya.Tak disangka, Kurt dapat menghindari serangan Denis dengan mudah. Ia mengelak kesana-kemari tak ada satupun serangan yang bisa mengenainya. Hal itu membuat Denis terkejut! Apa-apaan orang ini? Kenapa aku tidak bisa mengenainya!?Set ... Wush. Wush.“Haha. Ada apa bocah? Kau tidak bisa mengenaiku?” Sambil mengelak, Kurt tersenyum tips mengejek Denis.“Hiyaaah!”“Haaaah.”Denis semakin kesal.Saat itu pula Denis mempercepat ayunan tongkatnya ke tubuh Kurt. Namun tetap saja, serangan yang dia lancarkan benar-benar sia-sia dan hanya memukul angin. Pria ini terlihat seolah-olah sedang menari mempermaikan Denis.‘Hh, bocah ini tidak ada apa-apanya buatku,’ batin Kurt. Semakin lama

DMCA.com Protection Status