Share

Tanpa Arah

Dean menepikan mobilnya di dekat sebuah pohon. Pria itu mematikan mesin mobil, lantas membuka sabuk pengaman. Jalanan lengang. Udara dingin langsung menyapa kala pria itu membuka kaca jendela.  

Kepala Dean tergolek di sandaran kursi. Mata pria itu memejam, helaan napasnya terdengar berat. 

Ini masih pukul empat pagi. Harusnya masih bisa tidur nyenyak, tetapi Dean malah harus mengemudi menuju rumah. Dengan kondisi tubuh lelah, pikiran kusut dan hati nelangsa. 

Seharian tadi, Dean bersama Intan. Mereka pergi nonton, makan, jalan-jalan dan ya, bersenang-senang seperti yang Intan mau. Namun, bukannya rileks, Dean malah dihinggapi rasa lelah dan muak. 

Entahlah. Semua terasa begitu buruk bagi Dean. Sekali pun ia bersama Intan, semua terasa hambar. Tak ada gairah, tak ada semangat. Hanya ada kosong yang memuakkan. 

Padahal, dulu lelaki itu pikir semua akan jadi sedikit lebih baik. Menjadi seburuk yang Nara tuduhkan, menceburkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status