Pagi harinya Aaric terbangun dengan rasa sakit yang menghantam kepalanya. Pria itu memegangi kepalanya, memijatnya pelan untuk mengusir rasa sakit itu.Setelah rasa sakitnya berkurang, Aaric melihat ke sekelilingnya. Ini adalah kamarnya. Bagaimana ia bisa berada di sini?Aaric mencoba mengingat kejadian semalam. Shanon yang membawanya kembali, lalu setelah itu ia tidak bisa mengingat apapun lagi.Berhenti berpikir, Aaric segera melangkah ke kamar mandi. Ia segera membersihkan tubuhnya kemudian berpakaian.Aaric keluar dari kamarnya, ia melangkah menuju ke meja makan. Di sana semua sarapannya telah dihidangkan oleh kepala pelayan."Selamat pagi, Tuan Aaric.""Selamat pagi, Peter.""Tuan, Nona Shanon menyiapkan ini untuk Anda. Ini akan mengurangi rasa sakit kepala Anda karena terlalu banyak minum.""Di mana Shanon?""Nona Shanon sudah pergi setengah jam lalu. Ia mengatakan bahwa ia memiliki pertemuan penting pagi ini jadi ia tidak bisa menunggu Anda bangun.""Ah, seperti itu." Aaric mel
Suara dering ponsel terdengar di telinga Aaric, pria itu meraih benda yang tergeletak di meja itu untuk mengetahui siapa yang menelponnya dengan dada yang berdetak tidak nyaman.Nama Shanon tertera di sana. Ada kemarahan di tatapan Aaric sekarang. Untuk apa wanita itu menelponnya?"Ada apa, Shanon?" Aaric menekan kemarahannya."Aaric, bisakah temani aku. Aku merasa tidak nyaman sekarang.""Apa yang terjadi?""Aku tidur tadi, tapi kemudian terbangun karena aku bermimpi tentang William." Shanon bersuara gelisah.Aaric tidak pernah merasa jijik pada Shanon, tapi sekarang ia merasakan hal itu. Ia benar-benar membenci wanita licik yang suka bersandiwara. "Aku akan ke tempatmu.""Ya, terima kasih, Aaric."Aaric menutup panggilan itu, ia meraih jas dan kunci mobilnya lalu kemudian melangkah meninggalkan kantornya.Setengah jam kemudian ia sampai di tempat tinggal Shanon. Ia ingin melihat trik apa yang akan digunakan oleh Shanon terhadapnya kali ini."Maafkan aku karena merepotkanmu tengah ma
"Aku minta maaf karena telah menyakitimu. Aku telah buta selama ini, dan sekarang aku sudah mengetahui seperti apa Shanon sebenarnya." Aaric mengakui kesalahannya dengan jantan."Itu bagus jika kau sudah tahu seperti apa Shanon sebenarnya." Ellaine yakin bahwa Aaric pasti sudah mendengarkan isi percakapan antara dirinya dan Shanon."Ell, aku bersumpah atas nama ayah dan ibuku, aku tidak memiliki hubungan asmara dengan Shanon. Aku hanya benar-benar menganggapnya seperti adikku sendiri." Aaric mencoba untuk meyakinkan Ellaine."Lalu?""Ell, aku tahu aku salah telah menyakitimu. Aku telah mengecewakanmu hingga kau memilih untuk berpisah denganku. Ell, kembali padaku. Aku berjanji padamu bahwa aku akan memperbaiki semuanya.Aku bukan tidak mencintaimu, aku mencintaimu. Kau adalah satu-satunya wanita yang aku cintai. Aku juga bukannya tidak peduli padamu, tapi selama ini aku berpikir bahwa kau adalah wanita yang mandiri yang tidak suka kebanggannya terganggu, jadi aku selalu menganggapmu k
Malam ini terasa berbeda bagi Kylian, ia ada di kediamannya sendiri, tapi terasa ada yang kurang lengkap baginya. Ia tidak perlu mencari apa itu karena ia tahu bahwa yang kurang itu adalah Ellaine.Biasanya ia akan memeluk Ellaine saat tidur, tapi saat ini tidak ada siapapun di sebelahnya. Tidak ada percakapan sebelum tidur, tidak ada panggilan atau pesan.Kylian menghela napas, ia tidak bisa tidur jadi ia memutuskan untuk pergi ke bar. Pria itu mengambil alih pekerjaan bartender yang saat ini sedang bertugas di sana.Ia menemani orang-orang yang tampaknya sedang mengalihkan masalah mereka ke minuman.Sementara Ellaine, saat ini ia sedang bersama Aaric yang memutuskan untuk tinggal bersama Ellaine di sana. Aaric mengambil langkah cepat, ia tidak ingin Ellaine memikirkan Kylian lagi.Ellaine berada di dalam dekapan Aaric saat ini, tapi rasanya berbeda dengan dekapan Kylian. Ellaine pikir itu hanya karena selama beberapa waktu ini ia banyak menghabiskan waktu dengan Kylian jadi tubuhnya
"Apa yang terjadi pada Aaric? Kenapa ia sampai masuk rumah sakit?" Ellaine bertanya pada Jared dengan wajah khawatir.Jared menceritakan apa yang terjadi pada Ellaine.Wajah Ellaine kini terlihat suram. "Shanon benar-benar sakit jiwa!"Ia tidak marah pada Aaric karena menemui Shanon, ia yakin Aaric memiliki alasannya sendiri. Dengan Aaric yang lebih memilih untuk melarikan diri daripada memberikan apa yang diinginkan oleh Shanon, ia tidak akan mempermasalahkan hal itu.Ellaine memperhatikan wajah Aaric yang memerah. Aaric pasti sangat tersiksa karena obat perangsang yang bekerja di tubuhnya.Sementara itu di apartemennya, Shanon telah menarik pria acak untuk mengatasi rasa tersiksa di tubuhnya. Ia mengejar Aaric tadi, tapi ia terlambat dan Aaric sudah masuk ke dalam lift.Obat yang sudah bekerja membuatnya kehilangan rasionalitasnya. Ia minum lebih banyak dari Aaric tadi, jadi efeknya jelas lebih besar.Sekarang ia sedang terbang ke langit, tapi nanti setelah sadar Shanon pasti akan m
Hari-hari berlalu lagi, Kylian sudah menjadi pria yang gila kerja. Biasanya ia akan mengenakan pakaian casual yang membuatnya terlihat santai, tapi sekarang ia telah mengenakan setelan jas. Ia terlihat semakin dengan dengan tampilan formal dan rapi.Ia mengalihkan semua pikirannya pada pekerjaan hingga ia tidak memiliki waktu lagi untuk memikirkan Ellaine.Ponselnya Kylian berdering, pria yang masih bekerja meski sudah dini hari itu mengalihkan pandangannya dan meraih ponselnya."Ada apa?""Kau belum tidur?""Aku sedang memeriksa beberapa berkas.""Ellaine akan menikah dengan Aaric."Dunia seperti berhenti bagi Kylian untuk beberapa saat, tapi setelahnya ia membalas ucapan Axelion. "Itu bagus, aku turut bahagia untuk Ellaine."Axelion kini tidak tahu harus mengatakan apa, ia sedikit menyesal karena telah memberitahu Kylian."Kau baik-baik saja, kan?""Aku baik-baik saja. Di masa depan, jangan membicarakan tentang Ellaine lagi padaku." Kylian jauh-jauh pergi ke tempatnya sekarang untuk
Satu bulan lagi hari pernikahan Ellaine dan Aaric tiba, semua persiapan sudah hampir rampung. Undangan bahkan telah disebar.Shanon menerima undangan itu, wanita itu nyaris gila selama beberapa waktu ini karena memikirkan hari pernikahan Aaric dan Ellaine semakin dekat sementara dirinya tidak memiliki kesempatan sedikit pun untuk bertemu dengan Aaric.Setiap waktunya Shanon berpikir apa yang harus ia lakukan agar bisa menggagalkan rencana pernikahan Aaric dengan Ellaine.Dan sekarang ia sudah sampai ditahap di mana otaknya memerintahkannya untuk membunuh Ellaine.Wanita itu tidak lagi memikirkan tentang resiko yang akan ia hadapi ketika ia ketahuan nanti, yang ada di otaknya saat ini hanyalah menyingkirkan Ellaine yang sudah merebut kebahagiaannya.Jika ia tidak bisa memiliki Aaric maka Ellaine juga tidak bisa.Seharusnya ia membunuh Aaric saja agar mereka berdua sama-sama tidak memiliki Aaric, tapi Shanon pikir itu tidak akan cukup untuk membalas Aaric yang sudah begitu kejam padanya
Pernikahan Aaric dan Ellaine ditunda karena Ellaine harus memulihkan keadaannya terlebih dahulu. Pemberitahuan tentang penundaan pernikahan itu telah diberitahukan pada semua tamu undangan.Shanon merasa sedikit bahagia ketika ia mengetahui tentang hal itu. Meski Ellaine tidak tewas, tapi setidaknya pernikahan antara Aaric dan Ellaine ditunda.Ia masih memiliki waktu untuk menyingkirkan Ellaine sekali lagi.Namun, yang tidak diketahui oleh Shanon adalah pembunuh bayaran yang ia sewa saat ini telah ditangkap oleh pihak kepolisian.Setelah hampir lebih dari dua minggu pencarian, akhirnya pria itu berhasil ditangkap di luar negeri.Tidak lama setelah itu Shanon ditangkap oleh polisi dan dibawa ke kantor polisi. Kesenangan wanita itu akhirnya berakhir di sana.Shanon mencoba menghubungi Jared, tapi Jared mengabaikan panggilan dari wanita itu sesuai dengan perintah dari Aaric.Sekarang Shanon harus menghadapi konsekuensi dari perbuatannya. Wanita itu bukan hanya gagal membunuh Ellaine, tap