"Sayang, sebelum kita mengadakan syukuran bagaimana kalau kita bertemu dengan ibumu dulu? aku ingin sekali memperkenalkan diriku pada ibu. Aku tidak mau sampai dikatakan menantu durhaka, karena telah menikahi anaknya tapi tidak pernah bertemu dengan ibu dari istriku,"Ivander yang sedang bersama Kiara di kamarnya tiba-tiba saja teringat akan ibu mertuanya. memang benar, sejauh ini ia belum pernah bertemu dengan ibu mertuanya, Kiara sendiri belum pernah memintanya untuk bertemu dengan ibunya."Mas serius, mau ketemu ibu?" tanya Kiara dengan mata membola sempurna. Ia sangat senang dengan perkataan suaminya itu."Iya sayang, aku mau tahu bagaimana ibu mertuaku? Semoga saja saat bertemu denganku nanti ibu mertuaku akan menyukaiku," Ivander merendahkan hatinya. Ia sangat tulus berniat untuk mengenal ibu mertuanya."Iya mas, aku akan kasih tahu ibu kalau kita akan pergi ke rumah ibu. Aku yakin ibu pasti sangat senang," ujar Kiara begitu antusiasnya saat melihat ketulusan di mata suaminya it
Setelah pertemuan dengan sang ibu, Kiara dan Ivander kembali ke mansion. Seperti yang telah dijanjikan mereka akan mengadakan syukuran untuk kehamilan Kiara.Antonio dan Amora sedang mempersiapkan semua acara, mulai dari dekorasi, makanan hingga semua keperluan untuk acara sudah dipenuhi oleh orang tua Ivander. Mereka sengaja memberikan kejutan untuk anak dan menantunya."Mom, dad, aku dan Kia udah pulang ni," sorak Ivander saat sampai di mansion. Ia pulang bersama Kiara dan ibunya, niat hati Ivander ingin mengenalkan mertuanya pada kedua orang tuanya tapi mansion megah itu tampak sepi."Momy dan Dady kemana? kenapa sepi sekali?" Kiara ikut merasa heran. Sebelumnya, pasangan yang tak lagi muda itu tidak pernah pergi tanpa memberikan kabar tapi kali ini mereka tidak terlihat berada di rumah."Apa mereka sedang ada urusan?" Tami mencoba menebak-nebak.Ivander ingin merespon perkataan mertuanya tapi tiba-tiba ponselnya berdering, "sebentar ya Bu, saya akan menerima telpon dulu," ucap Iva
Berita tentang kehamilan Kiara telah sampai di telinga Cheryl. Sungguh membuat Cheryl merasa sangat kesal. Ini tidak bisa dibiarkan, gue ga bakal biarkan wanita itu melahirkan anaknya dengan selamat! lihat saja gue bakal buat dia kehilangan anaknya atau kalau perlu gue bakal buat dia berpisah sama Ivander, senyum seringai terbit diwajah Cheryl. Gadis ini benar-benar sangat terobsesi pada Ivander.Surat undangan untuk menghadiri acara syukuran bahkan telah di remas oleh Cheryl dan ia buang ke tong sampah.Bertepatan dengan itu pula, Daniel dan Ivander datang. Mereka berencana akan mengadakan kerja sama untuk proyek baru mereka.Cheryl yang melihat kedatangan Ivander segera melancarkan rencananya. Ia memperhatikan dari ruangannya. Saat ini Cheryl menjabat sebagai Wakil Direktur di perusahaan sang kakak, Ivander sendiri tidak pernah tahu kalau Cheryl adalah adik dari Daniel sahabatnya, karena selama mengenal dan menjalin hubungan dengan Cheryl tidak pernah membahas tentang keluarganya.
Ivander pulang dalam keadaan yang sangat buruk, terdapat beberapa luka memar diwajahnya. Ia tidak menyangka akan dijebak dengan sangat buruk oleh Cheryl dan lebih parahnya lagi hubungan baiknya dengan sahabatnya kini menjadi buruk.Sial banget gue hari ini. Padahal semuanya udah membaik dan berjalan lancar, tapi semuanya jadi berantakan begitu saja karena ulah Cheril! Sial! Gerutu Ivander. Ia memukul stirnya dengan kuat. Hal itu benar-benar membuatnya merasa sangat kesal. Di tambah lagi dengan kerja samanya yang dibatalkan sepihak. Hari ini, benar-benar sangat melelahkan Ivander.Tiga puluh menit berlalu, Ivander sampai dirumahnya, dengan langkah gontai ia segera masuk ke dalam rumahnya. Ivander melihat ruangan di rumah tampak gelap karena hari telah menunjukkan dini hari dan pastinya semua orang telah tidur. Ivander tidak mengira ia akan pulang selarut ini. Andai saja tadi ia tidak percaya begitu saja pada Cheryl mungkin ia tidak harus pulang selarut ini.Ivander melihat ke sekelilin
Hari yang dinantikan telah tiba, Kiara beserta seluruh keluarga menyambut dengan penuh antusias acara syukuran yang telah dibuat oleh Ibu mertuanya. Adapun rangkaian acara yang diadakan dalam perayaan saat itu berupa pembukaan acara yang dilakukan oleh Ivander, MC yang membawa acara memanggil Ivander sebagai kepala kekuarga untuk tampil ke atas panggung untuk mengucapkan kata sambutan. Ivander cukup gugup untuk mengucapkannya tapi ia tetap berusaha agar tidak grogi saat mengucapkan kata sambutan. Ivander menarik nafas panjang kemudian ia memulai kata sambutannya. Ivander sempat menoleh ke arah Kiara, wanita itu tersenyum sambil menggenggam tangan sang suami. "Ayo sayang, semangat kamu pasti bisa," bisik Kiara ditelinga sang suami, yang sukses membuat Ivander merasa mendapatkan amunisi untuk bicara saat itu. Ia segera menuju ke atas panggung, lalu mengambil mikrofon yang diberikan oleh MC padanya. Ivander memperhatikan orang-orang sekeliling dari atas panggung kemudian ia mulai men
Daniel merasa kesal, karena melihat sang adik diperlakukan dengan sangat buruk.Tadinya Daniel berniat untuk menghadiri acara syukuran empat bulanan yang diselenggarakan oleh Ivander, karena sebelum tragedi buruk di apartemen Cheryl Ivander sempat mengundang Daniel, tapi sayangnya hubungan mereka merenggang karena Cheryl. Siang itu, Daniel berniat untuk menghadiri acara undangan itu dan bermaksud meminta maaf pada sahabatnya tapi saat ia tiba di depan pintu gerbang rumah Ivander, ia mendapati adiknya diperlakukan sangat buruk oleh Ivander, hal itu pula yang menjadi pemicu kemarahan Daniel. Ia bahkan tidak bertanya karena terlalu emosi dan akhirnya ia membawa sang adik pulang begitu saja."Katakan padaku sebenarnya apa yang terjadi antara kau dan Ivander, apa yang kau lakukan dirumahnya tadi hingga Ivander terlihat begitu marah?" Daniel yang baru saja sampai di apartemen, langsung mencecar sang adik dengan pertanyaan bertubi-tubi."Apa maksud kakak berkata seperti itu? apa kakak juga
Daniel menggenggam erat hasil tes kehamilan yang diberikan Cheryl padanya. sungguh, itu sangat membuat Daniel marah. "Kenapa kamu sampai melakukan hal sebodoh ini, hah?" geram Daniel pada adiknya."Aku tidak tahu, pasti ini semua terjadi begitu saja. Waktu itu kami sama-sama mabuk dan terjadilah hal terlarang itu," pungkas Cheryl. "Kurang ajar! aku tidak akan tinggal diam. Aku harus mengambil tindakan!" ucap Daniel dengan penuh kemarahan, kemudian dia segera keluar dari apartemen."Kak, kakak mau kemana?" Cheryl yang merasa penasaran mencoba menahan sang kakak. Ia takut kalau kakaknya melakukan tindakan yang lebih fatal."Diamlah disini! aku akan membuat perhitungan dengan Ivander!" tegas Daniel pada Cheryl. Entah apa yang dipikirkan oleh Daniel saat ini, tapi yang pastinya ia sangat marah pada Ivander karena telah menghamili adiknya dan tidak mau bertanggung jawab.***Setelah kepergian Cheryl dari kediaman Rivandra, acara syukuran tetap berjalan dengan lancar hingga akhir. Akan t
Ivander masuk ke dalam ruang rawat Kiara. Ia melihat Kiara yang sedang terbaring lemah tak berdaya tapi tetap saja wanita itu mengukirkan senyuman diwajahnya."Bagaimana keadaanmu sayang?" tanya Ivander sambil mendekat ke arah Kiara."Aku baik-baik saja," jawab Kiara dengan mata yang tampak sayu. Saat ini Kiara benar-benar merasa sangat lelah."Maafkan aku sayang, seharusnya ini semua tidak perlu terjadi tapi ...""Tidak perlu menyalahkan dirimu atas semua ini. aku hanya kelelahan. Ini bukan salah kamu, aku saja yang terlalu lemah," ucap Kiara dengan wajah sendu. Ia tidak ingin suaminya menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada Kiara."Kia, kamu baik-baik sajakan nak?" Utami datang menghampiri putrinya sambil menatap tajam pada Ivander.Utami merasa kesal dengan apa yang baru saja terjadi pada putri dan calon cucunya. Sejak awal Utami memang tidak menyukai lelaki itu tapi entah kenapa Kiara begitu mencintai pria itu. "Aku tidak apa-apa Bu," ucap Kiara sambil tersenyum. I