“Sebentar…ini mau lamaraan apa menikah sih, masa kayak di kebut gicuuuu?” tanya Manthis kebingungan.
“Mau tunggu apalagi, Bryan bilang 10 hari lagi abis syuting di Jakarta akan terbang ke Eropa, siapa yang bisa jamin mereka ggak kebla-blasan di sana…hayooo ngakuuu nggak kamu Bryan, anak bengalll?” Stefani langsung nembak anak sambungnya ini.
Tanpa ragu Bryan langsung mengangguk, hingga Stefani melempar bantal kecil ke wajah Bryan.
“Dasar keturunan nakal dan fuckboy, ya ginii…!” sungut Stefani kesal, Bryan makin tergelak tertawa.
“Iya juga sihh, tapi masa besok sih ka?” Gerald menatap Stefani masih bingung ternyata.
Manthis akhirnya kini tertawa mendengat ucapan bini ke duanya ini, tapi ia sudah punya planning buat Bryan.
“Bryan…kamu bilang dengan Kania, 3 hari dari sekarang, mumpung kalian masih break syuting, papi dan kedua mami, termasuk ibu kandung dan ayah
Syuting berlanjut kembali, kali ini suasana sangat berbeda, Sutradara Arfan diam-diam sudah tau kalau dua bintang utamanya ini sudah menikah secara sederhana, namun dia diam saja dan malah punya rencana kejutan.Tapi dia sempat keceplosan juga dengan mengolok Bryan, jangan-jangan Kania hamil duluan, Bryan tak marah, ia langsung terbahak dan bilang tidak, justru karena ingin bikin Kania hamil makanya ia minta pernikahan di percepat, dan setelah kelar syuting mereka akan adakan resepsi besar-besaran kelak di Jakarta.10 hari kemudian, seluruh kru pun berangkat ke Perancis untuk melakukan syuting lanjutan, dua hari sebelum berangkat ke Perancis, Kania ternyata menstruasi, Bryan langsung kecewa saat dia ingin mengajak istrinya bercinta kembali, Kania tertawa sambil memperlihatkan kalau dia sedang memakai pembalut.Syuting di Eropa pun sangat lancar, akhirnya semua kru tahu juga kalau Bryan dan Kania sudah suami istri, itu tak lain gara-gara Igon yang keceplosan, kar
Film Perkawinan Remaja pun kelar syuting dan dilanjutkan proses-proses lainnya, hingga promo.Sudah bisa di duga berbarengan dengan itu, isu menikahnya dua bintang utamanya ini menyeruak dan memanaskan promosi film ini.Seminggu kemudian setelah tayang di bioskop dan sudah bisa di tebak, tentu saja mendapatkan sambutan luar biasa dari pengemar keduanya.Public pun kembali di buat heboh, dengan adanya resepsi besar-besaran pasangan ini di hotel berbintang 5, atau 3 bulan setelah menikah diam-diam.“Gila coiii, cerita di film ternyata berlanjut ke kehidupan nyata, the best dah Bri-ka ini (julukan buat Bryan dan Kania)” itulah salah satu komentar nitizent di media sosial.“Benar-benar cinta sejati, ternyata cinta tak pernah bo’ong dahh, jadi ngiri, pingin nge-halu ajahhh!” cuit nitizent lainnya.Resepsi keduanya juga di tayangkan sebuah TV swasta secara eksklusife, awalnya Bryan keberatan, terlebih Kania mulai ngid
Thomas kemudian memaparkan rencananya, Reyna langsung terbelalak, tapi sejurus kemudian dia menganguk-anggukan kepala paham.Tak lama kemudian keduanya pun sama-sama terbahak dan sama-sama meneruskan minum wine sampai Reyna setengah mabuk, termasuk Thomas sendiri.Setelahnya keduanya bergandengan tangan keluar dari kafe itu dan melanjutkan obrolan akrab mereka ke apartemen Thomas yang sangat mewah di daerah Jakarta Selatan.Untungnya Thomas selalu pakai sopir kemana-mana, sehingga walaupun kepalanya kleyengan tak masalah, karena dia tak bawa mobil, sang sopir cukup sigap dan sudah tak aneh lagi dengan kelakuan bosnya ini.Sudah tentu keduanya kini bergumul di apartemen itu, namun Reyna harus mengakui, kemampuan Thomas di bandingkan Bryan tak ada apa-apanya.Baru satu kali, Thomas sudah terkapar dan tak lama kemudian terdengar ngorok kelelahan, di tambah lagi dia setengah mabuk.Reyna bangkit dari ranjang lalu muntah di toilet apartemen itu,
Bik Kona yang datang tak lama kemudian, kini tak bisa berkata-kata saking shocknya mendengar musibah yang menimpa menantunya tersebut. Rafsa lalu bergerak cepat, dia menghubungi Manthis papinya, alangkah kagetnya Manthis mengetahui anak tertuanya ini terlibat kecelakaan di tol.“Rumah sakit mana Bryan di bawa Rafsa, kondisi Kania bagaimana?” tanya Manthis, mencoba tetap tenang dan tidak panik.“Rumah Sakit Kolama pih, Kania baru siuman dari pingsan, Rafsa akan langsung ke rumah sakit, Papih aja yang hubungin dua mami di rumah,” suara Rafsa terdengar memburu.“Iya baiklah, papi akan langsung pulang dan akan ke rumah sakit, nanti biar dua mami kamu yang jenguk Kania,” setelah memerintah ini itu pada Rafsa, Manthis pun menutup telpon, Rafsa kemudian permisi dengan Kania dan Bik Kona, ia akan menjenguk Bryan di rumah sakit.“Ka Kania ga usah terlalu banyak pikiran ya, kan lagi mengandung, dua mami kata p
Tak lama kemudian datang 3 polisi, yakni dua polwan dan satu yang berpangkat Kombes dan di dadanya bertuliskan Arya.“Pa Manthis, saya Kombes Pol Arya, kami dari bagian Satlantas Polda Metro Jaya,” Kombes Arya mengenalkan diri termasuk dua Polwan ini.Rafsa hanya diam di samping ayahnya, pikirannya masih galau mengingat kondisi Bryan yang akan segera di operasi.“Rupanya ini yang tadi menelpon Kania dan aku!” batin Rafsa, sambil menatap wajah Kombes Pol Arya.“Mohon maaf sebelumnya pa Manthis, kuat dugaan kami, kalau kecelakaan ini di sengaja, karena ada laporan mobil pa Bryan sengaja di pepet, lalu menghindari pepetan mobil itu, Bryan membanting setir ke kanan dan menghantam pembatas jalan lalu terjadilah kecelakaan tersebut dan parahnya mobil Bryan ke tabrak mobil lain yang sedang melaju kencang, inilah yang membuat makin fatal!” kata Kombes Arya yang mengagetkan Manthis sekaligus Rafsa.“Jadi kecelakaan
“Apa perlu kita sewa detiktive?” Rafsa langsung menoleh saudaranya ini sambil geleng-geleng kepala mendengar ucapan James, yang kini terlihat menggenggam tangan saking menahan emosinya.“Mending kita tunggu saja kinerja kepolisian, aku yakin mereka akan cepat mengungkapkan motif di balik ini semua, yang kita pikirkan kondisi abang Bryan dulu, tak usah mikir soal balas dendam!” sergah Rafsa, James mengalah, lalu menganggukan kepala menyetujui pendapat adiknya.Sejak sore hingga malam TV-TV sibuk memberitakan kecelakaan yang menimpa Bryan de Jong, semua rekan artis sangat terkejut, apalagi saat Kombes Polisi Arya yang mendadak di buru wartawan berstatemen, kalau kecelakaan ini bukan kecelakaan murni tapi ada sabotase dan polisi akan terus memburu pelaku serta motifnya.Di sebuah apartemen mewah, seorang wanita cantik terlihat sangat gelisah, dia adalah Reyna, dia tak menyangka ancaman Thomas yang akan memberi pelajaran Bryan dan Kania justr
Dengan baju masih setengah basah, Rafsa berjalan lunglai bak orang tak punya semangat menuju kamar Kania.Saat itulah dia berpapasan dengan dokter wanita yang dia tabrak minggu lalu. Si dokter ini menatap kasihan melihat penampilan Rafsa yang lusuh begitu.Baju hitamnya yang setengah basah dan kotor dengan tanah pekuburan membuat dia trenyuh juga. Begitu berpapasan, dokter cantik ini langsung menegurnya.“Rafsa…aku turut berbelasungkawa atas meninggalnya kaka kamu Bryan de Jong!” ucapnya.Rafsa langsung menoleh kaget dan terdiam, lalu dia tersenyum, senyum yang dipaksakan.“Makasih dok…!” sahut Rafsa kalem.“Panggil aku Evelyn…dokter Evelyn!” Evelyn langsung menyodorkan tangan lentiknya yang putih bak kapas.Rafsa pun menyambutnya, keduanya bersalaman erat sambil saling tatap, hingga dr Evelyn ini jengah sendiri.“Kamu mau kemana Rafsa?”“Aku mau
Selesai membaca Yassin, kembali Kania hampir pingsan, Rafsa memeluk Kania dan membimbingnya ke mobil.Diam-diam, di kejauhan ada yang melihat adegan itu, kalau orang lain melihat adegan itu sangat mesra, dianggap Kania dan Rafsa bak kekasih saja.Orang itu ternyata kenal dengan Kania, sebagai artis top yang sengaja istrahat dari dunia sinetron dan film karena menikah dengan Bryan.Dia tak tahu pria tampan, malah kelewat tampan yang menggandeng Kania, orang itu menganggap Rafsa kekasih baru Kania.Beberapa kali dia memoto adegan itu dan menyimpannya di dalam ponsel.“Wowww, itu kan artis top Kania yang baru saja jadi janda, siapa yaa laki-laki tampan itu, jangan-jangan kekasih barunya, atau malah kekasih lamanya, yang muncul begitu tahu Kania jadi janda mudee!” batin pria yang memoto tersebut.Besoknya hebohlah jagat media sosial, macam-macam komentar nitizen melihat foto-foto tersebut.Rafsa dan Kania yang melihat fo
James tertawa sambil mengangguk, sambil jalan menuju mushalla yang ada di cottage itu, James bercerita kalau dia sudah tertarik mualaf sejak 10 tahunan yang lalu, tapi mantap mualaf 3 tahunan yang lalu setelah melihat orang rame sholat Idul Fitri dan COVID-19 merebak, di mana harus cuci tangan dan kaki yang bersih, sehingga James pun memantapkan hatinya. Ternyata Sheila, ibunya sangat mendukung, termasuk Andrew, ayah sambungnya, apalagi James sudah dewasa dan tentu sudah matang berpikir. James kini setiap hari melihat Kania syuting dan setelah syuting keduanya sering jalan berdua, hingga tak terasa syuting 5 harian kelar dan Kania harus bersiap pulang kembali ke Jakarta. James yang bersikap dewasa kaget saat Kania mengatakan kini banyak menerima job film, sehingga sering meninggalkan rumah. James pun memberi nasehat ke wanita jelita yang makin matang ini, agar jangan lagi ambil semua job film atau iklan. “Kasian Aji, dia butuh kamu Kania, apalagi ini masa-masa perkembangan dia!”
“Tak apa Mas Rafsa…nama saya Tikno, saya malah tak mengira malam ini bisa melihat langsung acara hebat ini, tak bakal saya lupakan seumur hidup, selamat yaa buat Mas Rafsa dan Mba Stella, moga secepatnya menikah dan punya anak-anak yang tak kalah ganteng dan cantik seperti papa dan ibunya ini!”Rafsa lalu memanggil Tarot sopir pribadinya, dan minta diambilkan tas kecil, tak sampai 10 menitan Tarot balik lagi, Rafsa lalu mengambil selembar cek, yang sudah bertuliskan angka uangnya di sana.“Pa Tikno, saya tak bawa uang cash, ini selembar cek sebesar 50 juta, bisa bapak uangkan kapan saja, bawa saja ke bank yaang tertera di cek itu…!” Tikno hampir terlonjak kaget, tak mengira akan dapat cek senilai fantastis bagi ukurannya. Tapi bagi Rafsa itu angka yang sangat kecil.Setelah menyalami Rafsa sampai tangannya dan juga tangan Stella di cium, lalu Rafsa mengenalkan ke ayah bundanya, Tikno sampai minta foto selfie, karena dia meng
Setelah adegan romantis itu selesai di putar, di mana Rafsa terlihat mencium dahi Stella, Mami Stefani tersenyum dan terlihat puas.Dia tak memperdulikan bagaimana dua sejoli itu saling lirik dengan wajah bak udang rebus, malu tak terkira, kenapa sampai di putar adegan itu dan di tonton ratusan orang, suara suit-suit terdengar, hingga kedua sejoli ini makin malu.Rafsa dan Stella tak menyangka kalau ada yang diam-diam merekam dan saat ini di tatap ratusan undangan.Kini semuanya butuh jawaban, apa maksud di putarnya adegan romantis itu, di acara ultah sang crazy tampan ini.“Nahh para undangan semua…malam ini saya ingin mengumumkan, di ultah Rafsa De Jong yang ke 27 tahun, dia akan kami tunangkan dengan kekasihnya yang ada di sampingnya ini dan pernikahan pun akan segera di gelar secepatnya!”Maka riuhlah semuanya, tak mengira kalau dua sejoli itu malam ini akan bertunangan. Banyak yang kaget, terutama keluarga Manthis de Jong, k
Di tata dengan sangat mewah, membuat semua tamu undangan yang terlihat berjalan menyingkir kaget, tak mengira ada motor nyelonong masuk ke rumah ini.Bagaimana tak kaget, kenapa ada motor ojek daring bisa nyelonong masuk ke rumah mewah dan eksklusife ini, ini sama dengan cari penyakit.Tapi saat melihat Rafsa di boncengan motor online itu semua tertawa, mereka kini mulai bercanda, kalau di crazy rich tampan itu sedang bikin sebuah pesta kejutan.“Dasarrrr, si crazy rich ternyata yang bikin ulah, ada-ada saja kejutan di ultahnya kali ini, tapi aseek juga nih, jadi penasaran, apalagi kejutan yang akan dia buat!” ungkap tamu-tamu berpakaian perlente dan juga para ART yang terlihat sibuk hilir mudik melayani tamu-tamu undangan.Motor ojek online berhenti tepat di tengah-tengah taman dan tak jauh dari panggung kecil yang di tata sedemikian rupa, sehingga Rafsa sukses menjadi pusat perhatian, semua kaget hingga terdiam, termasuk pemain musik, tak me
Desy pun melayani dengan baik Stella dan Rafsa, Stella tanpa sungkan kembali mengajak Desy bercakap-cakap dan bilang jodoh banget ketemu lagi dengan pramugari cantik ini.Rafsa hanya tersenyum melihat calon istrinya ini bercakap akrab dengan Desy. Keramah tamahan Stella membuat Desy kagum dan makin hormat pada Stella yang dianggapnya wanita berkelas yang sangat ramah.Sebagai pramugari, Stella bisa menilai penumpang-penumpang nya yang tajir melintir, ataupun pura-pura tajir.Desy hapal semuanya, sehingga rasa hormatnya langsung tinggi pada Stella, termasuk Rafsa yang terlihat cool serta tak genit dan tetap bersikap wajar.Sesampainya di bandara, keduanya berpisah, Rafsa langsung pulang ke rumah, saat Rafsa ingin mengantarnya pulang, Stella langsung tertawa dan bilang mending Rafsa segera menemui ke tiga orang tuanya untuk melamarnya segera.“Ingat jangan kelamaan atau calon ibu anak-anakmu ini akan di lamar orang lain!” kelakar Stella d
Stella lalu turun dari panggung kecil dan berjalan perlahan menuju Rafsa yang sedang berdiri dan merentangkan tangan bersiap memeluk gadis yang sudah meruntuhkan hatinya ini.Stella lalu memeluk pemuda ini, tepuk tangan makin membahana, saat tubuh bak model ini tenggelam dalam pelukan pemuda tampan bertubuh atletis ini.“I Love so much…!” bisik Rafsa.“Love youu to…!” bisik Stella.Stella merenggangkan pelukan dan menatap wajah Rafsa yang tersenyum kecil dan terlihat mata pemuda itu agak berkaca-kaca, terharu cintanya tak lagi bertepuk sebelah tangan.Mereka tak sadar kelakuan mereka masih disaksikan puluhan pengunjung yang terus bertepuk tangan dan diam-diam ada yang merekam adegan romantis ini dan hanay hitungan menit tersebar di media sosial dan tentu saja ada yang kaget melihat adegan romantis ini, siapa lagi kalau bukan Mami Stefani dan Mami Gerald, yang mengirimkan rekaman itu ternyata Kiki, kakakny
“Heiii tomboy, dengarin yaa, tiga bulan lagi aku dan Rina akan menikah!” sahut Sohai.“Apaa…kapan kalian jadian, setahuku kamu kan suka gonta ganti pacar ngikutin gaya sahabat elo si Rafsa, kok bisa-bisanya akan menikah dengan sahabatku, jangan-jangan kamu pelet yaa?” ceplos Stella yang tentu saja kaget, tak menyangka dua sahabatnya ini malah akan menikah, padahal tak terdengar pacaran.“Sembarangan mana ada pake pelet, namanya juga jodoh tomboiiii, pokoknya pas resepsi kamu wajib hadir yaa, awas kalau nggak datang, gua coret lo jadi sahabat bini gua ini!” sahut Sohai cengengesan, bahkan dia langsung mencium pipi Rina.“Ehhh sahabat elo si Rafsa dah tahu belum..?”“Tau donkk, dia sama kayak kamu, kaget, tapi setelahnya janji akan datang ke pernikahan dan resepsi kami, dia malah mau ngasih kado rumah lohh, nggak rugi gua punya sahabat he-he-he!” ceplos Sohai lagi, Rina hanya tertawa saja me
Rafsa masih terdiam dan menatap pintu itu dengan nanar, tanpa Rafsa sadari, Stella bersandar pada dinding pintu tersebut, dia tersenyum sendiri.Ia lalu berlari ke kasur dan langsung memvidcal sahabatnya Rina yang berada di Jakarta.“Benarann….kalian se hotel yaa di Singapura, jangan-jangan udah belah duren nihh!” sahut Rina sambil tertawa berderai di vidcal itu.“Enakk ajee, gue bukan elo kalee, gue masih ingat lah, ga bakalan mau gue pecah sebelum menikah!”“So…kapan nihh kalian nikah, kan tadi kamu bilang barusan di lamar!”“Ntar ajahh, biarkan dia makin cinta!”“Eitttsss….hati-hati ntar nangis bombaiiii lagi kalau Rafsa dengan yang lain, udah kalian cepat-cepat pulang dan segera menikah, bereskan!”“Tenang ajahh, biarkan Rafsa terus mengejarku…aku hanya ingin menyakinkan hati, anggap tes buat dia!”“Lhaaa pakeee tes seg
“Hmmm…kalau nggak enak pesananku ini, ya udah sono kamu pesan sendiri, biar pelan-pelan aku makan ini, songong amat sihh, makanan enak gini dibilang tak enak!” sungut Stella sambil mengaut sayuran, Stella memang agak vegetarian, sehingga badannya tetap langsing bak model dan mengeluarkan aroma yang harum, dan tadi sempat membuat pemuda di depannya ini makin senewen di buatnya.“Pemarah banget sihh…tau nggak kenapa tak enak!”Stella langsung mengangkat wajahnya. “Iya kenapa tak enak?”“Karena kemanisan wajah kamu hilang, hingga makanan ini hambar…senyum donk, dan ceria, masa kita makan diam-diaman ajee?”“Anjriittt…gue di gombalinnn, basiiii tauuu!” kini Stella terbahak. Rafsa kini tertawa kecil.Stella langsung mengambil ampal daging bulat dan melemparkan ke wajah Rafsa, tapi luput, karena Rafsa mampu menghindar.“Kamu memang buaya cap biawak, hampi