Share

Bab 909

Penulis: Shana
Pangeran Rio awalnya mengira bahwa penarikan mundur pasukan aliansi Suku Sumerina adalah jebakan.

"Namun setelah pengintaian malam, terungkap bahwa mereka mundur seperti dalam pelarian yang terburu-buru. Bahkan beberapa peralatan masak tidak sempat mereka bawa, dan api unggun pun belum dipadamkan."

Setelah penyelidikan lebih lanjut, barulah dia mengetahui bahwa pasukan aliansi Suku Sumerina buru-buru pergi setelah mendengar desas-desus tentang harta karun di Kota Sundoro.

Peristiwa ini terjadi begitu tiba-tiba hingga Pangeran Rio tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

Musuh telah pergi, apa dia masih perlu bertahan di sana?

Di sisi lain.

Pasukan aliansi Suku Sumerina yang bergerak ke utara sangat gelisah.

Para prajurit menerjang angin dan salju dengan wajah garang.

Seorang komandan di barisan depan yang menunggang kuda berteriak lantang.

"Jenderal perintahkan! Percepat laju!"

Para prajurit mengeluh kesusahan.

"Kenapa kita harus terburu-buru seperti ini? Harta karun itu bukan milik kita
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
wkwkwkwkwkkk orang" serakah pada berebut ke kota sundoro ,, makan tu jebakan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 910

    Tidak takut lawan yang kuat, hanya takut rekan yang bodoh.Darren, meskipun sangat menginginkan artefak batu giok milik Naki, juga memahami pentingnya menjalankan tugas masing-masing.Dia adalah orang yang menaklukkan Kota Silu dan secara terbuka menyerang masuk ke Naki.Apa pasukan sekutu Suku Sumerina itu hebat? Mereka sudah lama mengepung perbatasan tetapi tidak bisa menembus. Lalu sekarang, datang untuk mengambil keuntungan dari Pasukan Aliansi Timur mereka? Mengambil keuntungan dari keberhasilan pihak lain?Memikirkan hal ini, Darren makin marah.Namun, mereka sudah datang, mengusir pun tidak bisa.Dia hanya bisa memberi perintah."Semua dengarkan! Jangan makan atau minum, tetaplah bergegas! Kita harus mencapai Kota Sundoro sebelum negara lain!""Siap!"...Kota Himo.Pasukan sekutu Kerajaan Miria mengepung di luar kota, mengamati Pasukan Naki di perbatasan timur.Namun, mereka tidak tahu bahwa Nabila telah lama membawa pasukannya pergi melalui terowongan rahasia "Jaring Laba-laba

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1

    "Mayor Jenderal, ada berita darurat! Nona Nadine bunuh diri karena merasa dipermalukan, Nyonya menyuruh Anda pulang secepat mungkin dan menggantikan Nona Nadine untuk menikah!"Di Perbatasan Naki, kuda-kuda melintasi sungai beku yang baru saja mencair. Air yang dipijak kuda-kuda itu menciprat ke segala arah.Nabila memimpin di baris terdepan sambil menunggangi kudanya. Dia mengenakan pakaian hitam dengan lengan sempit, rambut hitamnya hanya diikat dengan jepit kayu. Rambut dan pakaiannya berkibar ditiup angin. Gadis itu terlihat garang dan memancarkan aura kesatria yang kuat.Nabila Feno dan adiknya, Nadine Feno adalah saudara kembar. Tapi karena kelahiran anak kembar dianggap membawa petaka, Nabila dibesarkan di luar lingkungan keluarga sejak kecil.Nadine mempunyai sifat lembut dan tidak pernah menaruh dendam pada orang lain.Nabila tidak habis pikir, siapa yang sudah tega menyakiti hati adiknya yang polos dan baik hati itu.Rasanya dia ingin menguliti orang itu lalu membuang tulangn

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 2

    Nabila yang menunggu di dalam ruangan itu menyipitkan mata indahnya.Hasil pemeriksaan itu tidak akan membawa keuntungan apa pun bagi Keluarga Feno.Selir Utama pasti yakin kalau Nadine sudah tidak perawan dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat masalah.Jika ternyata "Nadine" masih perawan, Selir Utama pasti akan curiga meski hal itu bisa mengadang niat buruk selir laknat itu.Andai saja pihak istana tahu kalau Nabila hanya pengganti, hal itu akan dihitung sebagai penipuan. Pasti pihak kerajaan akan memberi hukuman yang setimpal pada Keluarga Feno!Nabila melihat lurus ke depan, dia menggunakan tangannya yang biasa dia gunakan untuk memegang pedang itu dan menodongkannya ke hiasan kepalanya sendiri dengan tenang.Gurunya mengajarkannya seni bela diri dan pengabdian pada negara.Istri gurunya telah mengajarinya cara mengurus rumah tangga, termasuk beberapa teknik mengurus harem, tapi Nabila merasa dia tidak akan pernah menerapkannya meski sudah mempelajarinya dengan baik.Nabila

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 3

    Istana Giok, kediaman Ibu Suri.Setelah mendengar tentang kejadian di Kediaman Keluarga Feno, ekspresi Ibu Suri terlihat senang. Dia lantas memberi perintah pada pelayan di sampingnya."Aku pernah bertemu dengan Nadine di pesta ulang tahunku tahun lalu. Sifat Nadine terlalu lembut, waktu itu aku beranggapan kalau dia pasti akan kesulitan saat menjadi Ratu nanti.""Siapa sangka dia berani menolak perintah Cindy dengan tegas.""Aku benar-benar dibuat kagum olehnya."Pelayan yang biasa dipanggil Bibi Asih itu sudah menjadi pelayan Ibu Suri selama bertahun-tahun, dia paham betul dengan pergolakan cinta dan kebencian di istana. Dia menuangkan teh hangat untuk Ibu Suri."Tapi Kaisar begitu mencintai Selir Utama, sepertinya meski Ratu sangat pintar dan berani, dia akan mengalami kesulitan saat harus bersaing dengan selir dari Paviliun Dharma Senja itu. Malam ini, Selir Utama pasti akan melakukan sesuatu."Sepertinya pelayan itu tidak memiliki jalan pikiran yang sama dengan Ibu Suri. Dia menga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 4

    Mendengar Kaisar akan segera menemuinya, Nabila pun menyuruh Sifa untuk menyanggul rambutnya kembali. Tapi tangan Sifa sedikit gemetaran, sepertinya dia merasa takut pada Kaisar yang akan segera datang.Tangan Sifa bergetar, jadi dia tidak bisa menghindari kesalahan.Saat Sifa mengambil beberapa helai rambut yang hendak disanggul untuk ketiga kalinya, Nabila mulai tidak sabar dan berkata dengan nada bicara dingin."Pergilah, biar aku sendiri yang melakukannya." Nabila ahli dalam teknik penyamaran, menata rambut adalah keahlian yang perlu dia kuasai.Dia mampu merapikan sanggulnya dalam waktu yang cukup cepat. Sifa yang melihatnya pun terkejut karena merasa kagum."Ratu terampil sekali ya!"Tapi saat mereka sedang bersiap menyambut Kaisar, pelayan istana yang menunggu di luar kembali memberi kabar."Ratu, Selir Utama sedang sakit kepala. Saat ini Kaisar sedang dalam perjalanan menuju Paviliun Dharma Senja."Sifa yang mendengarnya pun membuka mulutnya lebar-lebar, dia tidak percaya denga

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 5

    Sesampai di kamar pengantin, ibu inang yang sedari tadi selalu berwajah murung itu memerintahkan para pelayan menyiapkan air mandi untuk ratu.Dia mendorong Sifa dan tersenyum pada Nabila."Ratu, selama bertahun-tahun, Kaisar tidak pernah menghabiskan malam dengan selir lain kecuali Selir Utama, Anda jadi perempuan pertama yang dipilih olehnya."Sifa berdiri di samping sambil menatap ibu inang itu dengan bingung.Dia belum pernah melihat pelayan tua itu melayaninya dengan penuh perhatian. Di istana ini memang berlaku hukum rimba, yang kuat akan dipuja, yang lemah akan ditindas.Ternyata kedudukan perempuan di istana harem tergantung perlakuan Kaisar. Seorang perempuan tidak akan dihormati jika Kaisar tidak mencintainya, meski perempuan itu adalah seorang Ratu.Ibu inang berbicara banyak hal pada Nabila, tapi gadis itu sama sekali tidak menggubrisnya.Dia memberi perintah dengan nada bicara dingin. "Kalian semua boleh pergi, biar Sifa saja yang melayaniku di aula dalam."...Setelah mem

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 6

    Sifa yang mendengar keributan pun langsung bergegas menuju aula dalam."Ratu, apa yang ter ...."Sebelum Sifa menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dia mendengar kata "Pergi!" yang berasal dari dalam kelambu tempat tidur Nabila.Suara laki-laki!Sifa merasa ketakutan, dia pun ingin meminta bantuan.Tiba-tiba, seorang kasim datang dan segera menahannya, lalu berkata dengan marah."Dasar bodoh! Dia itu Yang Mulia!"Sifa tercengang.Yang Mulia?! Kaisar tiran yang sudah membunuh banyak orang itu?Ini sudah sangat malam, kenapa tiba-tiba dia datang?!Di dalam kelambu.Telapak tangan besar Kaisar itu menekan satu pundak Nabila, sementara tangannya yang satu lagi mencengkeram pergelangan tangan Nabila yang memegang belati. Dia menindih tubuh Nabila, seperti singa yang siap menerkam mangsanya.Nabila bisa saja melawan, tapi setelah tahu siapa laki-laki itu, dia pun mengurungkan niatnya.Dia tidak bisa melihat wajah laki-laki itu karena gelap.Tapi aura membunuh yang terpancar dari laki-laki it

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 7

    Malam ini ditakdirkan untuk menjadi bencana, Nabila sudah menebaknya.Sejujurnya daripada harus menyerahkan kesuciannya pada Kaisar, tidak ada salahnya kalau Nabila harus melukai dirinya sendiri.Setidaknya dia tidak harus terus ditindih oleh Kaisar.Nabila merobek bagian bawah piamanya dan menjadikannya sapu tangan untuk dijadikan alas yang biasa digunakan pengantin baru untuk membuktikan bahwa dirinya masih perawan.Dia lantas mengangkat bagian bawah piamanya dengan satu tangan, satu tangannya memegang belati dengan posisi terbalik.Nabila sudah memutuskan untuk melakukannya, dia tidak bisa menolaknya.Dia berusaha menghibur dirinya sendiri, anggap saja ini luka biasa.Dari kecil sampai sekarang, dia sudah sering mendapat luka saat berlatih bela diri, 'kan?Setelah itu, dia dengan sekuat tenaga ....Pada saat ini, sebuah kekuatan besar menahan pergelangan tangannya.Nabila mengerutkan alisnya.Yohan kembali merampas belati itu. Kali ini dia berkata dengan nada bicara yang lebih tajam

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 910

    Tidak takut lawan yang kuat, hanya takut rekan yang bodoh.Darren, meskipun sangat menginginkan artefak batu giok milik Naki, juga memahami pentingnya menjalankan tugas masing-masing.Dia adalah orang yang menaklukkan Kota Silu dan secara terbuka menyerang masuk ke Naki.Apa pasukan sekutu Suku Sumerina itu hebat? Mereka sudah lama mengepung perbatasan tetapi tidak bisa menembus. Lalu sekarang, datang untuk mengambil keuntungan dari Pasukan Aliansi Timur mereka? Mengambil keuntungan dari keberhasilan pihak lain?Memikirkan hal ini, Darren makin marah.Namun, mereka sudah datang, mengusir pun tidak bisa.Dia hanya bisa memberi perintah."Semua dengarkan! Jangan makan atau minum, tetaplah bergegas! Kita harus mencapai Kota Sundoro sebelum negara lain!""Siap!"...Kota Himo.Pasukan sekutu Kerajaan Miria mengepung di luar kota, mengamati Pasukan Naki di perbatasan timur.Namun, mereka tidak tahu bahwa Nabila telah lama membawa pasukannya pergi melalui terowongan rahasia "Jaring Laba-laba

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 909

    Pangeran Rio awalnya mengira bahwa penarikan mundur pasukan aliansi Suku Sumerina adalah jebakan."Namun setelah pengintaian malam, terungkap bahwa mereka mundur seperti dalam pelarian yang terburu-buru. Bahkan beberapa peralatan masak tidak sempat mereka bawa, dan api unggun pun belum dipadamkan."Setelah penyelidikan lebih lanjut, barulah dia mengetahui bahwa pasukan aliansi Suku Sumerina buru-buru pergi setelah mendengar desas-desus tentang harta karun di Kota Sundoro.Peristiwa ini terjadi begitu tiba-tiba hingga Pangeran Rio tidak tahu harus bereaksi seperti apa.Musuh telah pergi, apa dia masih perlu bertahan di sana?Di sisi lain.Pasukan aliansi Suku Sumerina yang bergerak ke utara sangat gelisah.Para prajurit menerjang angin dan salju dengan wajah garang.Seorang komandan di barisan depan yang menunggang kuda berteriak lantang."Jenderal perintahkan! Percepat laju!"Para prajurit mengeluh kesusahan."Kenapa kita harus terburu-buru seperti ini? Harta karun itu bukan milik kita

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 908

    Di Namrian.Pangeran Rio terluka di bahu, dan Fiona menemaninya. Di luar, mereka berpura-pura sebagai pasangan yang penuh kasih. Namun, begitu masuk ke dalam tenda militer, seolah ada tembok tak terlihat di antara mereka, dan keduanya enggan berbicara satu sama lain.Fiona makan malam terlalu banyak hingga perutnya kekenyangan.Tiba-tiba perutnya sakit, membuatnya membungkuk kesakitan.Pangeran Rio yang melihat ini menjadi sangat khawatir. Dia segera menopangnya dan berseru, "Aldo! Panggil tabib sekarang!"Dia takut bayi di perutnya mengalami masalah.Fiona sangat menyadari bahwa dia hanya kekenyangan."Tidak perlu! Aku baik-baik saja."Dia benar-benar tidak apa-apa.Dengan menggunakan ilmu racun, dia bisa berpura-pura hamil. Namun, belakangan ini "tanda kehamilannya" makin tidak stabil. Jika tabib dipanggil, dia khawatir rahasianya akan terbongkar.Walau Pangeran Rio melihat Fiona sudah tenang, dirinya masih merasa khawatir, sehingga tetap memapahnya ke tempat tidur."Apa yang terjadi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 907

    Pasukan aliansi Kerajaan Miria menyerbu Kota Yiro. Tanpa berhenti sejenak, mereka segera bergegas menuju Kota Sundoro.Di antara para jenderal, ada yang berhati-hati dan curiga."Jenderal Darren, kali ini kita serbu masuk ke wilayah Naki dengan sangat lancar. Aku khawatir ini hanya tipu muslihat mereka untuk memasang jebakan di Kota Sundoro."Darren juga pernah mempertimbangkan kemungkinan itu.Namun, sejauh yang dia tahu, pasukan perbatasan timur semuanya berada di Kota Himo.Dia bukan orang bodoh. Meskipun membawa pasukan ke Kota Sundoro, Darren tetap menyisakan sebagian pasukan untuk berpura-pura menyerang dan mengepung Kota Himo. Tujuan sebenarnya adalah untuk mengikat pasukan perbatasan timur agar mereka tidak bisa bergerak bebas.Kalaupun Kota Sundoro adalah jebakan, dengan kekuatan pasukannya yang berjumlah lebih dari seratus ribu, ditambah dengan Pasukan Aliansi Utara yang berjumlah ratusan ribu, apa mereka masih tidak bisa merebut sebuah kota kecil seperti Kota Sundoro?Namun,

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 906

    Di dalam tenda militer, bahu kiri Pangeran Rio setengah terbuka, sementara tabib sedang mengeluarkan racun dari tubuhnya.Melihat tabib memegang belati tajam, Pangeran Rio menggigit kain gulung, tampak menahan rasa sakit yang luar biasa. Dia segera bertanya dengan heran."Bukankah panah beracun sudah dikeluarkan? Apa lagi yang mau dilakukan?"Aldo, pengawal Pangeran Rio menjawab, "Tabib bilang, harus memotong daging untuk keluarkan racun."Mendengar ini, Fiona langsung tertawa."Memotong daging? Aku bilang, jangan-jangan tabib ini mata-mata musuh?"Tabib yang mendengar ini, tangannya langsung terhenti.Bagaimana mungkin Nyonya Fiona bisa menuduhnya tanpa bukti seperti itu!Pangeran Rio melontarkan pandangan pada Fiona. Karena mulutnya masih menggigit kain, dia hanya bisa memperingatkannya dengan tatapan agar jangan banyak bicara.Fiona langsung melangkah maju, mendorong tabib menjauh, lalu membungkuk untuk melihat luka di bahu Pangeran Rio.Lukanya dalam, ditambah proses pencabutan pan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 905

    Kerajaan Miria dan Pasukan Sekutu Empat Kerajaan menyerang Kota Yiro, tapi mereka juga menemukan jika Kota Yiro sama seperti Kota Silu, yang sama-sama merupakan kota kosong.Darren tidak bisa memercayai hal ini.Ke mana perginya orang-orang dalam waktu singkat?Apakah mereka semua pergi ke Kota Himo?Pengintai berlari menghampiri Darren."Jenderal, tidak ada pasukan yang menjaga Kota Yiro!"Pasukan sekutu menggeledah Kota Yiro dan tidak menemukan satu pun orang.Seekor kucing pun tidak ada!Kota Yiro yang sebelum ini sangat ramai telah menjadi kota hantu pada saat ini.Pasukan sekutu menetap di Kota Yiro. Angin dingin bertiup pada malam hari yang terdengar seperti jeritan hantu.Para prajurit mengambil panci untuk memasak makanan.Hanya saja, mereka menemukan jika tidak ada makanan yang tersisa.Di dalam tenda utama.Para jenderal menatap Darren dengan cemberut, berharap Darren bisa membuat keputusan."Jenderal Darren, orang Naki benar-benar sangat licik! Sudah dua kali kita mendatangi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 904

    Tidak disangka tidak terdapat satu pun orang di dalam Desa Krima!Pasukan sekutu tertegun sampai terdiam di tempat, tatapan Kaisar Jaming menajam, dia memerintah orang untuk membawa prajurit yang masih hidup untuk menemuinya.Kondisi prajurit itu sangat mengenaskan, tubuhnya tertembak anak panah, tapi dia masih diseret untuk diinterogasi.Dia berlutut di tanah dan berkata dengan yakin."Kaisar, inilah tempatnya! Kami diserang di sini!"Kaisar Jaming yang berada di atas kuda menatap bagian depan dengan dingin."Sama sekali tidak ada orang di tempat ini!"Pengintai yang sebelum ini bertugas untuk memeriksa tempat ini juga dibawa, "Kaisar, ucapannya benar. Sebelum ini masih terdapat banyak warga desa yang tinggal di sini!"Kaisar Jaming memegang tali kendali kuda dengan erat dan berkata dengan keras."Cepat cari!"Semua prajurit menggeledah Desa Krima, tapi mereka juga tetap tidak menemukan satupun warga. Bahkan prajurit yang meninggal sebelum ini juga tidak tahu sudah diseret ke mana.De

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 903

    Perbatasan timur sudah ditembus, sekarang perbatasan utara juga sudah ditembus, ini benar-benar seperti bencana beruntun.Semua pejabat merasa cemas, mereka merasa riwayat mereka benar-benar akan tamat ....Ekspresi Yohan yang sedang duduk di atas kursi singgasana tetap tenang.Dia adalah seorang kaisar dan juga pilar Negara Naki, dia tidak boleh tumbang.Setelah rapat dibubarkan.Beberapa pejabat saling berkumpul dan mengeluh tanpa henti."Kenapa perbatasan utara bisa ditembus? Pasukan Jaming sudah sampai mana? Baru berapa lama waktu berlalu? Kenapa bisa jadi seperti ini? Bukankah sebelumnya dikatakan jika kita bisa menjaga keempat perbatasan tanpa membiarkan pasukan musuh masuk?!""Yang Mulia Ratu adalah seorang yang pandai dalam membuat strategi militer, tapi dia bahkan tidak bisa menjaga perbatasan timur. Menurutku, perbatasan barat dan selatan juga akan mengalami bahaya."Tidak peduli bagaimanapun juga kekuatan satu kerajaan tidak bisa melawan belasan kerajaan yang lain!Semua pej

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 902

    Setelah tiba di Kota Himo, Nabila untuk sementara tinggal di dalam penginapan yang jauh lebih nyaman daripada tenda sebelumnya.Sudah hampir tengah malam setelah Nabila selesai memeriksa perkemahan dan kembali ke penginapan.Jerry masih belum tidur, dia sengaja duduk di depan pintu untuk menunggu Nabila.Setelah melihat Yang Mulia Ratu, Jerry segera berdiri untuk menyambutnya."Yang Mulia Ratu!Nabila bertanya dengan datar, "Sekarang sudah sangat larut, untuk apa kamu mencariku?"Jerry meremas ujung pakaiannya dan berkata dengan ragu-ragu."Yang Mulia Ratu, a ... aku merindukan ibuku ...."Biasanya dia bersikap seperti orang dewasa, tapi sebenarnya dia masih anak-anak.Nabila tidak menahannya."Tobias, utus orang untuk mengantarnya kembali."Tobias sedang menggigit rumput di mulutnya dan menatap Jerry dengan tatapan menghina.Setelah Nabila menjauh, Tobias baru mengangkat Jerry."Anak muda, jangan-jangan kamu takut berperang dan mau kabur!"Jerry menyangkal dengan keras."Sama sekali t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status