Terdapat tatapan penuh arti di mata Pangeran Rio.Kaisar Namrian takut Negara Naki memiliki niat tersembunyi dan ingin menjadikannya sebagai sandera.Pangeran Rio menggenggam tangan Fiona di hadapan Kaisar Namrian."Aku sudah seharusnya maju dan mundur bersama 30 ribu pasukanku.""Selain itu, aku ingin menemani istriku untuk melahirkan di Klan Namrian."Fiona segera memeluk lengan Pangeran Rio dan bersandar di bahunya, "Kamu benar-benar sangat baik ... aku sangat terharu."Fiona terlalu mendalami aktingnya sampai tidak menyadari jika dadanya sudah menempel di lengan Pangeran Rio.Pangeran Rio mengetahui jika Fiona sedang berakting, tapi dia masih tidak terbiasa dengan sentuhan Fiona yang tiba-tiba seperti ini. Tubuh Pangeran Rio menegang dan ujung telinganya juga sedikit memerah.Kaisar Namrian tersenyum dengan penuh arti."Kalian berdua benar-benar saling mencintai. Baiklah, aku setuju! Biarkan 30 ribu pasukan Negara Naki memasuki Klan Namrian untuk bersama-sama melawan musuh!"Panger
Setelah Nabila membunuh tabib militer, dia memilih seseorang yang memiliki sosok yang sama untuk menyamar menjadi tabib militer agar seseorang memakan umpannya.Setelah menunggu selama beberapa hari, mata-mata musuh akhirnya menemui tabib militer itu.Mata-mata itu ingin melakukan hal yang sama, di mana dia ingin meracuni Nabila.Tidak disangka dia sudah masuk ke dalam jebakan mereka.Mata-mata itu ditangkap oleh pengawal rahasia dan racun di dalam mulutnya juga dikeluarkan, agar mata-mata itu tidak bunuh diri.Orang ini sangat kurus dan tidak menarik perhatian di tengah kerumunan.Hanya saja dia memiliki sikap tenang yang tidak dimiliki orang biasa.Mata-mata itu sudah bersiap untuk meninggal meskipun tertangkap. Dia menatap tanah dengan tenang tanpa mengatakan apa pun.Nabila menatap mata-mata itu dengan dingin, lalu memerintah."Buang dia di Kota Silu."Tidak ada interogasi ataupun penyiksaan, mata-mata itu langsung dibebaskan.Stefano dan yang lain tidak memahami tindakan Nabila.B
Para rakyat di Kota Zordo segera mengetahui situasi terbaru saat ini.Sekarang semua orang sudah mengetahui jika Yang Mulia Ratu pergi ke perbatasan timur untuk berperang dengan Kerajaan Miria dan Pasukan Sekutu Empat Kerajaan, lalu memaksa mereka mundur sejauh 16 kilometer.Istana kekaisaran masih belum merayakan hal ini, tapi para rakyat sudah merayakannya lebih dulu.Para pencerita di pinggir jalan dan di dalam kedai teh semuanya menceritakan tentang kemenangan Nabila."Memang terdengar sangat menakutkan saat semua negara mengepung Negara Naki, tapi ternyata mereka hanya memamerkan kekuatan mereka! Mereka bahkan masih belum berhasil menembus pertahanan perbatasan Negara Naki. Sungguh konyol!"Kita punya Pasukan Perkemahan Utara yang pemberani di utara dan Kerajaan Lesse untuk menjaga perbatasan Negara Naki. Kita punya pasukan bala bantuan Pangeran Rio di Klan Namrian, sedangkan Raja Nathan di bagian barat bahkan lebih heroik lagi. Sekarang kita juga punya Yang Mulia Ratu di perbatas
Sejak Denia bekerja sama dengan Sekte Aziz dan memaksa Kaisar untuk turun takhta di kuil leluhur, Keluarga Wina sudah tidak disukai oleh Kaisar lagi.Permaisuri Agung diusir ke Gunung Junga yang membuat Keluarga Wina semakin tidak memiliki hak untuk berbicara di hadapan Kaisar.Untung saja Kaisar sangat baik hati dan memperbolehkan mereka untuk menjenguk Permaisuri Agung.Hanya saja, Permaisuri Agung tidak suka bertemu dengan orang-orang dari generasi muda.Dia berusaha memberi manfaat bagi keluarganya saat masih muda. Tapi sekarang dia sudah tua, apakah mereka masih tidak ingin melepaskannya!Orang-orang yang datang ke Gunung Junga hari ini adalah istri sah dari mendiang keponakannya, yang merupakan ayah Denia yang bernama Viana, serta beberapa cucu keponakan dari keluarga jauh.Saat melihat wajah-wajah generasi muda, Permaisuri Agung langsung berkata tanpa ampun."Aku menjadi seperti ini karena Denia. Kalian masih mengharapkanku untuk melakukan apa!""Kalian tidak perlu datang ke Gun
Setelah Nabila pergi ke perbatasan timur, Yohan terus menulis surat padanya setiap hari tanpa henti.Sedangkan Nabila baru membalas suratnya beberapa hari sekali.Yohan tidak menyalahkan Nabila, karena dia sedang berperang di perbatasan timur yang kemungkinan sangat sibuk sampai tidak sempat makan dan mandi. Yohan merasa beruntung karena Nabila masih bisa membalas suratnya di tengah kesibukannya.Hanya saja, Yohan tidak bisa menahan diri untuk merasa kecewa saat mendengar Dafka menjawab tidak.Yohan ingin membaca surat dari Nabila dan juga mengkhawatirkannya. Yohan ingin mengetahui situasinya saat ini.Yohan menopang dahinya dengan satu tangan, lalu memijat keningnya dan bertanya dengan suara serak, "Bagaimana perkembangan James sekarang?"Berdasarkan rencananya dengan Nabila, mereka memutuskan untuk menjaga kestabilan pasukan musuh di keempat perbatasan, agar James bisa menyelesaikan perubahan jaring laba-labanya.Oleh karena itu, Yohan memberi banyak orang untuk James.Dafka menjawab
Kerajaan Miria dan Pasukan Sekutu Empat Kerajaan sudah siap untuk bertempur, mereka menatap Kota Silu di kejauhan seperti sedang menatap benda di dalam tas mereka.Darren merasa sangat gembira, dia meminum semangkuk arak dan berteriak dengan keras."Angin Kota Silu mengantar kepergian tamu! Kota Silu sebentar lagi akan jadi milik Kerajaan Miria!"Darren segera menulis surat pada kaisarnya dan menjelaskan situasi pertahanan militer Negara Naki saat ini, di mana perbatasan timur bisa diserang dan memohon lebih banyak bala bantuan.Ketiga kerajaan yang lain juga melakukan hal yang sama, mereka semua meminta bala bantuan dari kerajaan mereka sendiri.Mereka hanya boleh menang dalam peperangan ini!Negara Naki sudah tidak memiliki peluru Naga Api, jadi mereka tidak perlu merasa takut lagi.Sedangkan untuk Nabila, tidak peduli seberapa tinggi kemampuan bela dirinya, dia akan tetap tidak berdaya saat tidak memiliki pasukan yang cukup!Mata Darren dipenuhi dengan semangat juang."Sampaikan per
Setelah menerima surat dari Darren, Kaisar Kerajaan Miria segera memberi perintah untuk mengirim pasukan tambahan dan bergerak ke Kota Silu.Satu bulan kemudian, bala bantuan dari keempat negara sudah tiba di luar Kota Silu. Di mana jumlahnya dua kali lipat dari sebelumnya.Pasukan yang berjumlah lebih dari 200 ribu pasukan berkumpul di depan gerbang kota dengan momentum yang besar.Darren yang memimpin pasukan memiliki ekspresi kejam di wajahnya.Sejak awal dia sudah ingin membunuh orang Naki yang mengejeknya!"Formasi busur silang, bersiaplah!"Para prajurit pemanah melangkah maju, mereka mengangkat busur di tangan mereka dan mengarahkannya ke tembok Kota Silu.Jika dibandingkan dengan busur biasa, busur silang memiliki jangkauan yang lebih jauh dan tingkat serangan yang lebih tinggi. Selain itu, menggunakan busur silang hanya perlu menarik tali busur dan menembak, yang membuatnya lebih mudah untuk digunakan.Hanya saja, pembuatan busur silang ini sangat rumit.Laras busur, engkol, b
Sejak awal Kota Silu sudah tidak dijaga, sedangkan yang ditembak oleh busur silang adalah orang sawah!Telinga Darren berdengung pada saat ini.Tangan yang memegang tombak sedikit berkeringat pada saat ini, Darren merasa kesal dan tidak terima dengan hal ini!Tidak disangka dia dipermainkan oleh orang Naki!Hanya saja, bagaimana mungkin tidak ada siapa pun di dalam!Kota Silu adalah pertahanan penting Negara Naki di perbatasan timur!Darren sama sekali tidak mengerti apa yang ingin dilakukan oleh orang Naki.Darren bahkan tidak percaya dengan ucapan pengintai dan ingin melihatnya secara pribadi.Gerbang Kota Silu sudah dibuka oleh prajurit penyerang kota.Darren memasuki kota dengan mudah sambil menunggangi kuda.Sama sekali tidak terdapat perkemahan atau seorang prajurit di dalam kota.Darren berlari ke atas tembok kota.Ternyata kenyataannya sama seperti yang diucapkan oleh pengintai. Barisan prajurit Negara Naki di atas tembok kota ternyata adalah orang-orangan sawah yang mengenakan
Duta-duta dari kerajaan lain sudah tiba dan menetap di penginapan.Mendengar kabar itu, para rakyat terbawa rasa benci sehingga pergi ke penginapan untuk membuat onar. Mereka ingin memberi pelajaran pada para duta.Ada juga pesilat yang jago dalam seni bela diri. Mereka menerobos secara paksa ke dalam penginapan.Mereka mengikat para duta dan membawa para duta keluar, membiarkan rakyat melempar sayuran busuk pada para duta dan memaki para duta.Para duta tidak berani melawan, juga tidak berdaya untuk melawan.Duta Kerajaan Miria tidak dapat menerima penghinaan semacam itu."Rakyat jahanam! Rakyat jahanam! Aku adalah duta. Kalian tidak bisa memperlakukanku seperti ini!"Perlawanannya mendatangkan tamparan dari para rakyat.Negara Naki nyaris dimusnahkan karena orang-orang itu.Beraninya mereka datang ke Negara Naki?Para rakyat yang melampiaskan emosi segera dikontrol oleh aparat pemerintah.Para duta terselamatkan. Setiap dari mereka lebam dan linglung.Di dalam ruangan lantai dua di r
Keesokan pagi, saat Yohan bangun, Nabila sudah tidak ada di sana.Nabila pasti bangun pagi lagi untuk latihan bela diri.Yohan mengenakan pakaian secara mandiri, tidak dilayani oleh pelayan.Leonard membawakan sebaskom air hangat ke dalam. "Kaisar, Yang Mulia Ratu pergi ke penjara pagi-pagi sekali."Yohan mengernyit.Mengapa Nabila pergi ke penjara?Di penjara.Nabila dan Tenji hanya dipisahkan oleh pintu sel.Tenji duduk dengan tenang di tembok yang berukir dengan "jaring laba-laba". Di bawah cahaya lampu, Tenji tampak sangat kasihan."Ratu pun datang, seharusnya bukan untuk mengobrol denganku."Tatapan mata Nabila tegas."Kerajaan Verto sudah mengirim utusan ke Negara Naki untuk menyelamatkanmu."Ekspresi Tenji tetap tenang."Menyelamatkanku atau membunuhku, tidak ada bedanya."Tenji tampak putus asa.Nabila tiba-tiba bertanya, "Apakah Tuan bersedia tinggal di Negara Naki?"Tenji sedikit kaget. Dia termangu sejenak, lalu mendongakkan tatapan pada Nabila.Ekspresi Nabila tegas, tidak
Sebagai suami-istri, Nabila tidak merahasiakannya dari Yohan.Dia menjawab dengan jujur, "Surat-surat."Yohan mengambil selembar surat. Tertulis "Nabila Sayang".Ekspresi Yohan menjadi dingin. Yohan berusaha menekan rasa tidak nyaman. Dia tersenyum seraya menanyai Nabila."Ini surat dari Joseph?"Arin yang berdiri di samping jelas menyadari sesuatu, tetapi tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata.Nabila melirik Yohan, lalu berkata pada Arin, "Kamu keluar dulu.""Baik, Yang Mulia."Hanya ada Nabila dan Yohan di dalam aula.Nabila mengambil surat di tangan Yohan dan berkata dengan sungguh-sungguh,"Buat apa Kaisar mempermasalahkan masa lalu?"Yohan mencengkeram pergelangan tangan Nabila. "Aku mau baca."Yohan sangat serius."Aku ingin tahu apa yang Joseph tulis dalam surat-surat ini. Aku juga ingin tahu apa saja balasanmu."Nabila mengernyit."Kaisar ...."Yohan memotong perkataan Nabila. Dia menatapnya dengan ekspresi mata kompleks dan bertanya,"Tidak boleh? Aku tidak boleh memba
Para duta tiba secara berkelompok pada beberapa hari lalu. Mereka menunggu panggilan dari Kaisar Yohan untuk membahas kompensasi penghentian perang.Mereka tidak mampu melawan, juga tidak sanggup membuat taruhan.Jika Negara Naki benar-benar menyerang kerajaan mereka, kerajaan mereka pasti musnah.Tidak hanya kerajaan kecil yang waswas, tetapi juga kerajaan besar seperti Kerajaan Miria.Duta Kerajaan Miria ingin menemui Putri Agung, berharap Putri Agung dapat membantu mendamaikan dua negara.Akan tetapi, mereka bahkan tidak dapat menginjakkan kaki ke dalam Kediaman Putri Agung.Duta-duta berkumpul bersama. Mereka bertatapan satu sama lain dan mengembuskan napas."Aduh!""Kalian benar-benar mau tunduk pada persyaratan Negara Naki dan memberikan tanah seperti yang mereka minta?""Kalau tidak? Apakah kita punya pilihan lain?""Kita bukan Kerajaan Jaming, tidak punya kekuatan perang yang cukup untuk melawan Negara Naki. Hanya dengan berhenti berperang, kita baru bisa selamat."Para duta ta
Nabila mendapati bahwa Yohan tampak galau dalam beberapa hari berikutnya setelah menemui kedua tabib itu.Sepertinya karena masalah manusia obat.Nabila menunggang kuda di depan. Dia selalu merasakan ada tatapan yang tertuju padanya.Begitu menoleh ke belakang, Nabila melihat Yohan. Ekspresi Yohan kosong, tetapi matanya kelam. Entah apa yang sedang Yohan pikirkan.Pada awal Juli.Pasukan militer pulang ke Kota Zordo dengan kemenangan.Rakyat berdiri di kedua sisi jalanan Kota Zordo untuk menyambut tentara.Para rakyat bersorak."Hidup Kaisar!""Yang Mulia Ratu hebat!"Anak kecil digendong di atas kepala oleh orang tua mereka untuk menyaksikan kemeriahan tersebut.Rakyat berbisik satu sama lain."Katanya, Kaisar secara pribadi memimpin tentara untuk membalikkan keadaan dan mengatasi krisis di Kota Sundoro, serta menangkap semua pasukan musuh.""Perbatasan Utara dan Perbatasan Timur sudah dibangun kembali! Kerajaan-kerajaan lain takut dengan Negara Naki, pasti tidak akan berani menyerang
Terdapat ruang teh di dalam penginapan.Tabib militer senior dan muridnya dituntun ke dalam. Mereka memberi hormat pada kaisar yang duduk di depan.Usai mandi, Yohan mengenakan pakaian biasa. Aura Yohan yang mulia tidak dapat disembunyikan. Rambut hitamnya diikat dengan tali bertatahkan giok. Tatapan mata Yohan tegas dan mendominasi."Sebagai tabib militer, kenapa kamu tidak bepergian bersama pasukan militer, malah lari ke tempat ini?"Tabib senior dengan tenang memberi penjelasan terhadap pertanyaan kaisar."Kaisar, aku diperintahkan pada saat darurat, bukan tabib militer yang sesungguhnya."Detik berikutnya, seseorang memasuki ruang teh."Kaisar."Orang yang datang adalah Nabila.Yohan langsung beranjak dari kursinya begitu melihat Nabila. Dia menegur,"Kenapa kamu tidak tidur lagi?"Nabila memberi hormat pada Yohan dan duduk bersamanya. Dia memperkenalkan dua tabib itu."Ini kelalaianku. Kaisar, merekalah yang menyelamatkanku ketika aku tertimpa musibah di Gunung Salju Siron kala it
Di Kediaman Adipati Penyangga Negara, Kota Sundoro.Pengawal bergegas memasuki halaman dan melapor pada Adipati Penyangga Negara."Adipati! Pasukan Jaming menangkap Kaisar Jaming dan menyerahkan diri!"Adipati Penyangga Negara sangat kaget."Serius? Di mana mereka sekarang?"Adipati Penyangga Negara segera memimpin anak buahnya ke sana. Kaisar Jaming yang kurus kerempeng diikat oleh Pasukan Jaming dan dibuang ke tanah.Pasukan Jaming melepas baju zirah dan berlutut dengan senyum menjilat di wajah mereka."Kumohon, beri aku sedikit makanan .... Kami menyerah!"Adipati Penyangga Negara melirik Kaisar Jaming yang terbaring semaput di tanah. Dia menggelengkan kepala.Kaisar Jaming pun tidak menyangka dia akan dicelakai oleh tentaranya.Hati manusia tidak dapat diprediksi.Adipati Penyangga Negara memberi perintah."Bawa mereka ke penjara!""Baik!"Pada malam hari, Adipati Penyangga Negara menulis surat darurat untuk dikirim pada kaisar.Pada saat ini, Yohan dan Nabila sedang dalam perjalan
Tenji tidak memberi respons terhadap bisikan penjaga tahanan.Mata Tenji yang kosong dan asing tertuju pada jaring laba-laba di tembok."Bagaimana kondisi perang di luar?"Penjaga tahanan bersikap hormat karena telah dibayar."Kaisar memimpin pasukan secara pribadi dan sudah menaklukkan pasukan musuh di Kota Sundoro. Pasukan bantuan dari kerajaan-kerajaan lain juga ditangkap semua.""Pemerintah merekrut tentara dari berbagai tempat, bersiap untuk menyerang Kerajaan Jaming dan Kerajaan Miria. Negara Naki seharusnya sudah tenteram."Ekspresi Tenji cuek."Apa kamu pernah mendengar tentang 'jaring laba-laba'?"Penjaga tahanan termangu sejenak, lalu tersadarkan."Maksudmu, formasi mekanisme dari Keluarga Kirta? Itu hebat sekali dan tersebar di seluruh Negara Naki. Di mana pun pasukan musuh muncul, semuanya berhasil kita cegat!"Penjaga tahanan sangat bangga saat membicarakan hal tersebut.Saking bangga, dia tidak memperhatikan perubahan pada Tenji yang berada di dalam sel.Tenji berbalik ba
Di Kota Sundoro.Selain Pasukan Jaming yang mundur ke Gunung Murien, pasukan musuh lain di dalam kota sudah ditangkap semua.Tawanan perang diharuskan untuk melepas baju zirah dan meletakkan senjata sebelum boleh meninggalkan Kota Sundoro.Beragam busur silang Kerajaan Miria ditinggalkan di Kota Sundoro dan menjadi milik Pasukan Naki.Awalnya, Darren ingin menghancurkan busur-busur silang itu.Akan tetapi, Pasukan Naki berjaga di samping saat para tawanan perang melepaskan senjata sehingga Darren tidak berkesempatan untuk melakukan apa-apa.Dalam cuaca yang dingin, para pasukan sekutu meninggalkan Kota Sundoro hanya dengan memakai pakaian tipis.Tidak ada yang berani bersuara terhadap kondisi satu sama lain.Darren menoleh ke belakang pada Kota Sundoro dan bersumpah, dia akan menyerang balik bersama pasukan besar!Jika bukan karena disergap tiba-tiba, kelaparan dan kedinginan, serta berkurangnya kekuatan perang, mereka tidak akan menderita kekalahan besar.Tawanan perang dibawa ke kamp