Share

Bab 611

Penulis: Shana
Diko adalah orang seorang ahli, dia bisa langsung mengetahui kemampuan lawannya dalam sekilas.

Hanya saja, anak muda di depannya memiliki tatapan yang dingin dan dalam, yang terlihat sedikit sombong.

Diko mengangkat kelopak matanya dan bertanya, "Sarang Ular, Sarang Semut atau Sarang Burung?"

Permainan Sarang Ular membutuhkan empat dadu, Sarang Semut membutuhkan tiga dadu, sedangkan Sarang Burung membutuhkan enam dadu.

Yohan mengangkat alisnya, dia tidak memahami hal ini.

Nabila berkata tanpa ragu-ragu.

"Sarang Semut."

Sudut mulut Diko terangkat.

"Baiklah, kita akan bermain Sarang Semut."

Setelah selesai bicara, Diko tiba-tiba menyipitkan matanya, "Anak muda, sepertinya kamu jarang bermain dadu?"

Sudut mulut Nabila sedikit terangkat di balik topeng, dia sama sekali tidak menanggapi pertanyaan ini.

Perlombaan dimulai, perlombaan ini terdiri dari tiga ronde. Seseorang baru dinyatakan menang jika memenangi dua ronde.

Hanya saja, Diko sangat percaya diri terhadap kemampuan berjudinya.

"Ana
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
darmi mimi
dari bab ini udah mulai seru,bareng Yohan melawan musuh,banyak cobaan tapi akhirnya menikah ...
goodnovel comment avatar
Rna 1122
bener" pinter nabilaaaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 612

    Tidak ada satu pun dadu yang hancur.Hanya saja ....Semua angka di 18 sisi dadu telah menghilang, hanya menyisakan permukaan dadu yang berwarna putih!"Hilang?" Orang tua yang sebelum ini sedang mengurus mayat tiba-tiba muncul, "Angkanya hilang semua?"Diko mengangkat kepalanya, dia menatap orang di depannya dengan tatapan tidak percaya."Apa yang kamu lakukan!"Dadunya, benda kesayangannya! "Aku akan membunuhmu!"Yohan segera mencekik leher Diko dengan mata yang sedikit menyipit."Kamu harus minta persetujuan dariku sebelum menyentuhnya."Nabila berkata dengan serius."Senior, aku tidak menghancurkan dadu yang sesuai dengan peraturan Anda. Anda harus menerima hasil ini."Leher Diko sedang dicekik, tapi dia tetap berteriak pada Nabila dengan marah."Dasar bajingan!"Orang tua itu menepuk punggung Diko."Sudahlah, akui kekalahanmu."Orang tua itu berkata pada Nabila dan Yohan, "Kalian berdua bisa naik ke atas."Yohan baru melepaskan tangannya.Nabila bisa melihat jika orang tua ini ada

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 613

    Papan catur berlumuran dengan darah.Kedua kaki biksu dipotong, terdapat amarah di kedua matanya.Yohan berdiri sambil memegang pedang, lalu tersenyum dengan kejam."Giliranmu sudah tiba."Nabila sama sekali tidak menyangka jika Yohan akan menggunakan cara yang kejam untuk mengakhiri permainan ini lebih awal.Yohan memotong kedua kaki biksu itu setelah memastikan pergerakannya tidak mengacaukan permainan catur.Semua orang marah saat melihat hal ini.Nabila mencibir."Kalian takut kalah?"Ucapan ini melukai sedikit harga diri yang masih tersisa pada diri mereka.Biksu itu menggertakkan giginya, "Biarkan mereka pergi!"Dengan ini, mereka berhasil melewati lantai dua.Setelah mereka pergi, biksu itu dipapah ke samping oleh beberapa orang.Dia menatap kepergian mereka berdua dengan dingin dan tersenyum jahat."Lantai empat ke atas adalah neraka yang sebenarnya di Menara Abadi Sembilan."...Satu jam kemudian.Buk!Nabila diterbangkan dan punggungnya menabrak dinding.Yohan hanya bisa meli

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 614

    Semua orang melihat saat pintu Menara Abadi Sembilan terbuka.Dafka merasa ucapan Azriel tidak salah.Jika pintu bisa terbuka, maka orang yang masuk bisa keluar!Siapa sangka, Raja Nathan mencibir."Kalau semudah itu, nama menara ini bukanlah Menara Abadi Sembilan.""Pintu masuk Menara Abadi Sembilan tidak semudah membuka dan menutup pintu. Apa yang kalian lihat hanyalah pintu luar.""Masih ada sebuah pintu di dalam yang dinamakan dengan pintu dalam.""Biasanya pintu dalam akan terbuka jika pintu luar tertutup.""Pintu dalam akan tertutup lebih dulu jika pintu luar terbuka. Lalu formasi seribu anak panah satu arah antara pintu dalam dan luar akan diaktifkan. Tidak ada yang bisa melarikan diri."Dafka sangat membenci Menara Abadi Sembilan ini.Dafka memohon pada Raja Nathan."Raja Nathan, tolong buka pintunya. Biarkan kami masuk untuk melindungi Kaisar."Tatapan Raja Nathan sangat tenang."Tidak bisa."Tidak oleh melanggar aturan.Dafka segera menghunuskan pedangnya.Hanya saja, Raja Na

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 615

    Nabila melihat topengnya yang sudah rusak dan tidak bisa dikenakan lagi.Hanya saja, Nabila tidak takut dikenali oleh mereka. Nabila segera membalikkan badannya untuk pergi ke lantai 6.Orang yang dikalahkan oleh Nabila berkata dengan tidak terima sebelum meninggal."Kalau aku tidak ... kehilangan setengah kekuatan internalku, aku ... aku tidak akan kalah ...."Nabila baru mengetahui jika kekuatan internal orang-orang ini telah diserap oleh Levino.Tatapan Nabila mendingin.Tidak peduli bagaimanapun juga, dia menang.Masih tersisa empat lantai lagi dan dia bisa menemui Joseph.Hanya saja, dia merasa sangat lelah ....Yohan segera menopang tubuhnya, "Istirahatlah."Nabila menggelengkan kepalanya."Tidak, aku akan ...."Yohan tidak berbicara panjang lebar dengan Nabila dan langsung memukul Nabila hingga pingsan.Yohan bisa melihat betapa lelahnya Nabila, dikhawatirkan Nabila akan mati kelelahan sebelum mencapai lantai 9 jika terus seperti ini.Yohan menundukkan kepalanya untuk mencium ke

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 616

    Nabila menoleh untuk menatap Yohan, "Apa yang baru saja Anda katakan?"Bola mata Yohan sedalam jurang, Yohan berusaha untuk menopang tubuhnya yang terluka untuk duduk tegak, kemudian mengeluarkan belati yang selalu dibawa olehnya.Yohan menggunakan belati sebagai kuas untuk menggambar di atas tanah.Nabila duduk untuk melihat gambar yang digambar oleh Yohan, tapi dia segera menyadari bahwa itu adalah sebuah peta.Sebagai seorang pemimpin, Yohan sangat memahami peta negaranya sendiri.Perbatasan kota digambar dengan jelas, bahkan gunung dan danau pun tergambar satu per satu di bawah guratan Yohan yang indah.Nabila tidak mengerti kenapa Yohan menggambar peta.Karena terluka, Yohan sudah merasa lelah meskipun baru menggambar setengah peta.Nabila menopang tubuhnya dan berkata."Biarkan aku yang gambar sisanya."Nabila pernah berkeliling dunia dan mendatangi banyak tempat.Setelah itu Nabila memasuki perkemahan militer, dia harus menguasai bentuk lahan di seluruh negeri.Yohan memercayai

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 617

    Topeng Nabila yang lama telah pecah, sehingga dia hanya bisa menggunakan topeng milik orang lain sebagai pengganti. Namun, topeng itu tidak sepenuhnya cocok dengan bentuk wajahnya, membuat wajahnya tampak lebih sempit.Yohan dengan wajah penuh aura membunuh, menatap dingin orang yang berdiri di tengah.Tanpa sepatah kata pun, dia langsung melancarkan serangan.Levino tetap dalam posisi duduk bersila, tidak bergerak sedikit pun.Lagi pula, di sekitarnya ada lima raja penjaga yang melindunginya.Namun, dalam waktu yang singkat, terjadi sebuah adegan yang tak terduga.Nabila menyerang dari belakang, sebuah jarum perak langsung menusuk tengkuk Yohan.Gerakan pedang yang dikibaskan Yohan seketika terhenti, lalu dia berbalik dengan ekspresi tak percaya, seolah telah dikhianati dengan sangat kejam."Kamu mengapa ...."Sebelum kalimatnya selesai, dia pun jatuh pingsan ke tanah, bersamaan pedangnya yang terlepas dengan bunyi "klang", berubah dari senjata tajam menjadi besi rongsokan.Lima Raja

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 618

    Menyuruhnya membunuh Yohan?Telapak tangan Nabila terasa dingin.Namun, dia tetap tenang seperti biasa dan balik bertanya pada Levino."Kalian punya cara keluar dari menara ini?"Maksud tersembunyinya, Kaisar tahu caranya.Namun, Levino tidak termakan trik ini. Tatapannya setajam bilah pedang."Bunuhlah dia!"Nabila melangkah maju, melindungi Yohan."Harta karun, aku mau. Orang ini, juga aku mau."Raja Rubra yang sudah kembali berdiri berkata kepada Levino, "Tuan Levino, ini pasti jebakan! Yolo tidak bisa dipercaya!"Levino hanya menatap Nabila.Nabila mengakui dengan jujur."Yolo suka pria tampan. Orang ini, aku belum bosan bermain dengannya.""Kalau aku bunuh dia, siapa di antara kalian yang akan gantikan dia dengan mainan yang lebih baik?"Sambil berbicara, tatapannya menyapu kelima Raja, seolah sedang memilih barang dagangan. Sorot matanya penuh permainan, bercampur dengan nada mengejek. Dia menambahkan, "Oh ya, aku suka permainan yang cukup menantang. Kalau kalian bisa bertahan, m

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 619

    Setelah Raja Rubra dan Raja Marun mati, Nabila menunjuk dua orang dari kerumunan penjahat, "Kalian, pakai pakaian mereka, menyamar."Orang-orang itu tidak suka diperintah oleh Nabila, tetapi demi menyelamatkan nyawa mereka sendiri dan demi harta karun yang dijanjikan, mereka terpaksa menurutinya untuk sementara.Mereka ini, jika tidak punya kemampuan, tidak mungkin dipenjara di Menara Abadi Sembilan, jadi meniru seseorang bukanlah hal sulit.Pakaian diganti, topeng dipasang, hasilnya benar-benar terlihat seperti aslinya.Sesaat kemudian, mereka mengikuti Nabila kembali ke lantai teratas.Levino sedang duduk bersila menenangkan diri. Ketika mendengar mereka kembali, dia langsung membuka matanya.Raja Rubra maju dan memberi hormat."Tuan, sudah kami periksa, ternyata memang ada di tempat yang tidak terduga, di lantai lima, di bawah lantai menara. Tidak heran, lantai ini lebih tebal dari yang lainnya."Levino menatap dingin pada noda darah di pakaian mereka.Nabila berbicara langsung."Me

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1225

    Melihat leher penjaga di depannya patah dan tewas, Putri Elise terkejut.Dia juga mendengar bubuk pelemah otot Kaisar Yohan telah hilang dan merasa semakin bingung.Dengar-dengar Kaisar Negara Naki ini adalah seorang sipil dan militer. Saat baru naik takhta, dia sendiri pergi berperang dan memenggal kepala prajurit musuh yang begitu banyak dalam satu pertempuran.Kali ini Kerajaan Jaming bisa menangkapnya karena dia sama sekali tidak siap, mereka juga menggunakan cara tercela dengan memberikan bubuk pelemah otot di awal.Sekarang kekuatan internal Yohan telah pulih, itu akan sangat buruk bagi mereka.Putri Elise langsung mundur, membiarkan para penjaga bergegas maju."Tangkap dia! Kita harus menangkapnya ... tidak, tutup ruang rahasianya! Tutup pintunya!"Dia panik dan berlari ke arah mekanisme pintu rahasia ini dengan seluruh kekuatannya.Ada penjaga lain yang memikirkan hal ini, tetapi mereka terlambat satu langkah.Setelah Yohan menjatuhkan beberapa penjaga, dia bergegas keluar dari

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1224

    Nabila mengenali liontin giok yang dia berikan kepada Yohan.Akan tetapi, bukan bagian yang ada di depan.Melainkan rantai perak yang dia kenakan terlihat tidak asing.Justru karena rantai perak inilah Subad yakin ini adalah liontin giok kaisar.Nabila mengambil liontin itu dan melihatnya dengan cermat.Potongan yang dia berikan tidak banyak ukirannya, hanya sepotong batu giok mentah yang dipoles, bersih dan rapi.Hanya saja potongan di tangan ada bekas ukirannya, tetapi sangat kikuk.Ini jelas tidak dibuat oleh seorang pengrajin, lebih seperti digunakan oleh para pemula untuk berlatih ilmu pedang.Selain itu, tanda ukirannya masih baru.Setelah membacanya, Nabila menyimpulkan."Ini diukir dengan belati.""Belati adalah alat kecil dengan bilah yang cukup tajam yang dapat digunakan untuk mengukir batu giok, tapi bilahnya pendek dan tidak cukup lebar, sehingga sangat memakan waktu dan bukan pilihan pertama untuk mengukir balok batu giok yang lebih besar.""Beberapa orang bisa menggunakan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1223

    Kediaman Putri Elise.Yohan membutuhkan penawar untuk bubuk pelemah otot dan dia hanya bisa mengandalkan orang lain untuk ini.Dia di penjara dan tidak bisa mendapatkannya.Untung saja pelayan bernama Yuni itu tidak bodoh dan dia benar-benar mendapatkan penawarnya."Kaisar Yohan, entah apakah penawar ini efektif atau tidak. Bisakah kamu mencobanya dulu? Kalau gagal, aku akan mengambilkannya lagi untukmu."Yuni ingin mencapai puncak kesuksesan dan menjadi orang berada.Untuk mendapatkan penawarnya, dia menghabiskan uang yang dia simpan selama bertahun-tahun.Hanya itu yang dia tabung sedikit demi sedikit untuk kelak digunakan sebagai mahar.Yohan membuka obatnya dan pertama-tama menguji racun dengan jarum perak lebih dulu untuk pencegahan.Dia baru minum setelah memastikan tidak ada masalah.Kemudian dia berkonsentrasi pada meditasi dan mengatur tenaga.Awalnya Yuni ingin menanyakan apa yang Yohan rasakan, tetapi setelah melihat ini, dia tidak punya pilihan selain mundur dulu agar tidak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1222

    Saat ini Pangeran Kamal sangat kecewa dan juga memiliki kebencian yang kuat, semuanya ditujukan pada ayahnya.Tua bangka sialan!Tiga ribu pasukan sudah sangat sedikit, tapi ternyata mereka juga semua tua, lemah, sakit dan cacat.Ini jelas-jelas mempermainkannya.Pangeran Kamal sangat marah hingga kesulitan menenangkan diri. Dia memegang ujung meja dan mengepalkan tinjunya, ingin segera bergegas ke istana.Nabila segera mengetahui hal ini.Pangeran Kamal mengundangnya ke rumah dan meminta nasihat."Aku sudah melihat tiga ribu pasukan itu sama sekali tidak berguna. Benar-benar mustahil untuk ... pergi dengan mereka.""Mungkin ayahku tidak bisa memercayaiku, jadi dia waspada terhadapku!"Pangeran Kamal banyak mengoceh.Bagaimanapun juga, seseorang pasti akan mengoceh saat merasa cemas atau takut untuk meredakan ketegangan.Setelah selesai berbicara, dia menyesap teh beberapa kali, keringat tak berhenti bercucuran di dahinya.Sementara itu, Nabila sangat tenang seolah langit runtuh bukanl

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1221

    Nabila terlihat seolah pergi ke pertemuan itu sendirian.Nyatanya bagian dalam dan luar kediaman Pangeran Kamal sudah dikelilingi oleh penjaga rahasia.Melihat Yang Mulia Ratu telah meninggalkan istana dengan selamat, para penjaga rahasia merasa agak lega.Ketika rombongan kembali ke penginapan, Baron bertanya dengan cemas."Tuan, apakah Pangeran Kamal mengungkapkan di mana kaisar ditahan sekarang?"Nabila menatap peta di tangannya dengan ekspresi jelas."Tidak ada lokasi spesifik."Nabila juga tidak bertanya.Sekalipun bertanya, Pangeran Kamal juga tidak akan menjawab dengan jujur.Kecuali Pangeran Kamal benar-benar bodoh.Kemudian dia menambahkan, "Tapi aku yakin Kaisar ada di ibu kota, dia juga tidak dalam bahaya."Subad tiba-tiba muncul dan bertanya dengan gelisah."Sekarang tidak dalam bahaya, bagaimana dengan beberapa hari ke depan? Ratu, kita masih harus mencari tahu lokasi Kaisar secepat mungkin ...."Nabila meliriknya."Kalau Pangeran Kamal dari Kerajaan Jaming menginginkan ta

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1220

    Pangeran Kamal meminta Nabila untuk tetap tinggal dengan prinsip lebih banyak lebih baik.Dia ingin mendengar rencananya.Nabila duduk sambil berkata dengan tenang."Sekarang Pangeran Hans sedang memimpin pasukan untuk menyerang Negara Naki."Saat mendengar Nabila mengungkit Pangeran Hans, Pangeran Kamal langsung berkata."Peperangan ini sangat penting. Ayah pernah mengatakan bahwa orang yang berani membuat masalah akan dibunuh."Nabila menggelengkan kepalanya."Aku tidak berniat bertindak seperti itu.""Maksudku adalah bahwa pasukan utama tentara digunakan untuk melakukan peperangan yang putus asa, ini berarti Kerajaan Jaming sudah menyerah pada Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari di mana Kerajaan Jaming tidak akan mengirim bala bantuan ke sana lagi.""Setahuku Pasukan Jaming yang tersisa di Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari sama sekali tidak bisa melawan serangan balik dari Kerajaan Puanin.""Lalu kenapa?" tanya Pangeran Kamal dengan tatapan mendesak.Nabila berkata dengan singkat."

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1219

    Yuni merasa sedikit bersalah saat ditatap seperti ini oleh Putri Elise.Hanya saja, dia sama sekali tidak boleh mengatakan yang sebenarnya.Hanya Kaisar Negara Naki yang bisa membantunya melepaskan status budak, dia bahkan juga bisa memasuki istana Negara Naki dan menjadi selir kaisar di masa depan.Dia tidak boleh membiarkan Putri Elise menghancurkan segalanya.Yuni berlutut untuk menunjukkan kesetiaannya."Hamba melakukan ini demi Tuan Putri!""Kalau ... kalau Tuan Putri tidak memercayai Hamba, maka Anda bisa mencari orang lain untuk mendekati Kaisar Yohan!"Kaisar Negara Naki pasti akan curiga jika tiba-tiba mengganti orang.Putri Elise tidak mungkin melakukan hal sebodoh ini.Hanya saja, entah kenapa dia merasa jika Yuni adalah orang yang licik.Pada akhirnya harga diri Putri Elise menang.Di sini adalah Kediaman Tuan Putri, bagaimana mungkin Yuni yang hanya merupakan seorang pelayan berani bertindak seperti itu?Apalagi Yuni adalah orang yang patuh dan tidak berani mengkhianatinya

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1218

    Pangeran Hans sudah membawa pasukannya untuk berperang, jadi tidak terdapat banyak pengawal di dalam kediaman saat Nabila menyusup di malam hari.Mereka sama sekali tidak menemukan petunjuk setelah mencari selama tiga malam.Baron dan yang lain juga tidak mendapatkan kabar baik apa pun setelah memeriksa kediaman pangeran yang lain.Mereka masih belum menemukan tempat yang cocok untuk mengurung orang di istana.Saat Subad memeriksa Kediaman Pangeran Kamal, dia mendengar Pangeran Kamal sedang mengeluh dengan anak buahnya."Ayah lebih menyukai Hans, bagaimana aku bisa melawannya? Dulu masih ada Kaisar Yohan yang mengajariku, tapi aku sama sekali tidak bisa menemuinya sekarang!"Subad menangkap inti pembicaraan yang penting ini, lalu segera kembali ke penginapan untuk melaporkan hal ini pada Nabila."Yang Mulia, terlihat jelas jika Pangeran Kamal mengetahui di mana Kaisar dikurung!"Dibandingkan Subad, Nabila bersikap dengan tenang.Nabila kembali memastikan hal ini, "Apakah Pangeran Kamal

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1217

    Pada awal tahun baru, Pasukan Jaming mendekati garis perbatasan. Para prajurit memiliki semangat yang tinggi dan menerjang kota perbatasan Negara Naki untuk merebut kembali kota yang hilang.Pangeran Hans diangkat menjadi panglima dan memimpin tiga pasukan.Kaisar Jaming memiliki harapan yang besar pada Hans dalam peperangan ini, jadi dia memberi banyak nasihat padanya."Hans, posisi putra mahkota akan jadi milikmu kalau kamu bisa memenangkan peperangan ini! Saudara-saudaramu yang lain juga akan menerima hal ini tanpa mengatakan apa pun!"Pangeran Hans mengangguk dengan hormat."Aku pasti tidak akan mengecewakan Ayah."Kaisar Jaming menatap putranya dengan puas. Di antara semua putranya, hanya Hans yang memiliki tampang yang sama dengannya.Pangeran Kamal berdiri di tengah kerumunan sambil menatap adegan ini dengan tatapan yang dalam.Ucapan Kaisar Negara Naki benar, Ayah benar-benar memperlakukan Hans dengan sangat baik!Selama prajurit bisa memenangkan peperangan, orang yang menduduk

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status