Yohan memberikan perintah."Segera pergi ke Dusun Keluarga Sastro, selidiki secara diam-diam, siapa saja yang menentang istana.""Siap!"Saat ini.Kota Donira.Dusun Keluarga Sastro ....Para murid dari berbagai sekte besar mengepung tempat itu dengan rapat.Di antaranya, ada yang berdiri di tempat tinggi, berteriak."Saudara-saudara, kali ini kita harus teguh dan bersatu! Kita harus minta pemimpin aliansi memberikan penjelasan kepada kita!"Rekan-rekan dunia persilatan, banyak dari kita yang dipaksa ke jalan buntu oleh istana. Membentuk Aliansi Germa adalah untuk melawan ketidakadilan dari istana! Dunia persilatan adalah tempat kita, tak boleh dicemari!""Kita belajar bela diri untuk menegakkan keadilan, bukan untuk jadi penjilat pihak istana!"Orang-orang di bawah berseru dengan lantang."Benar sekali! Tidak mau jadi penjilat istana!""Para pemimpin sekte sedang berbicara dengan pemimpin aliansi, ini adalah kesempatan terakhir Aliansi Germa. Kalau mereka masih ingin menjadi pejabat b
Nabila tidak pernah menyangka, bahwa Dusun Keluarga Sastro yang sebelumnya penuh kehidupan, kini kondisinya berubah menjadi begitu menyedihkan.Tanaman di ladang dicabut sampai ke akar-akarnya.Hasil panen yang sedang dijemur di tanah berserakan.Beberapa rumah dibakar, menyisakan kerangka belaka.Nabila menahan seorang warga desa untuk bertanya apa yang terjadi.Penduduk desa itu menghela napas panjang."Kamu terlambat datang, 'kan? Tidak mendengar, ya? Tadi murid-murid Geng Sayap Hijau datang untuk tunjuk langsung, bahwa mereka lihat sendiri Pemimpin Aliansi bunuh Pemimpin Geng Sayap Hijau.""Banyak juga orang-orang dari desa lain yang datang untuk bersaksi, mereka semua mengatakan, dulu Sekte Aziz difitnah oleh Pemimpin Aliansi, dan banyak bukti telah dikeluarkan.""Sekarang ini, Pemimpin Aliansi sedang kumpulkan semua murid dari berbagai perguruan untuk lakukan pemungutan suara, untuk putuskan apa dia harus turun takhta. Aduh! Dusun Keluarga Sastro sudah berubah ...."Mendengar ini
"Aku memberi salam pada Kaisar," ucap James dengan tenang. Mata James yang selalu melengkung karena tersenyum sebelum ini, terlihat setenang air.Yohan bertanya dengan dingin."Pemimpin Aliansi James, apakah kamu masih belum bisa menyelesaikan masalah itu?"James tersenyum tipis, dia mengejek dirinya sendiri."Tidak juga, aku sudah bukan seorang pemimpin aliansi lagi."Nabila mengetahui James merasa sedikit sedih, jadi Nabila menyuruhnya untuk beristirahat di ruangan di samping.Kemudian, Nabila bertanya pada Yohan."Saat ini sudah sangat larut, kenapa Anda masih berada di sini?"Yohan menatap punggung James yang menjauh dan bertanya dengan suara yang berat."Malam ini dia tidur di sini?"Nabila membawa James kembali, lalu menyuruhnya untuk tinggal di rumah sewaannya sendiri. Tidak ada yang salah dengan hal ini.Hanya saja, Yohan sama sekali tidak setuju.Karena ada perbedaan antara pria dan wanita.Nabila tidak menyangkal, dia berkata, "Saat ini sudah sangat larut, Kaisar."Hal ini ti
Nabila menuangkan segelas air untuk James."Kamu terlihat sangat sedih, apakah kamu tidak rela melepaskan posisimu sebagai pemimpin aliansi?"Terdapat senyuman kecil di mata James."Bagaimana mungkin? Kamu jelas-jelas tahu kalau aku tidak pernah mau menjadi pemimpin aliansi.""Seperti yang kamu bilang, saat itu aku dipaksa oleh semua orang untuk duduk di posisi itu.""Kondisiku saat ini sama sekali tidak buruk, akhirnya aku bisa dapat kebebasanku kembali.""Aku selalu merindukan masa-masa saat kita berkeliling dunia.""Kita akan selidiki masalah Sekte Aziz secara pribadi."Nabila mengangguk."Tidak ada salahnya menyelidiki sendiri, mereka semua sama sekali tidak bisa diandalkan."James berkata dengan lembut, "Mereka untuk sementara sedang dihasut, jangan salahkan mereka."Tatapan Nabila terlihat tenang."Tentu saja aku juga tahu kalau masalah ini bisa jadi seperti ini karena Sekte Aziz.""Mereka tidak mungkin bisa diprovokasi kalau tidak punya motif egois.""Ada banyak sekte di dunia i
Istana kekaisaran.Di dalam Ruang Kerja Istana, Dafka sedang memberi hormat pada Kaisar sambil melapor padanya."Kaisar, kami berhasil menangkap dua pendekar anti kekaisaran hari ini berdasarkan daftar nama tersebut. Mereka sudah dikurung di dalam penjara. Mereka berasal dari Sekte Areta, mereka mengetahui bahwa James dan Yolo sedang berada di Kota Zordo, jadi mereka mengambil risiko untuk datang ke sini."Yohan sedang membaca buku dari para pejabat dengan tatapan yang tajam, kemudian berkata dengan acuh tak acuh."Mereka sama sekali tidak takut mati."Dafka berkata."Biasanya mereka juga tidak berani membuat masalah di Kota Zordo. Tapi akhir-akhir ini muncul perintah pengejaran dengan hadiah yang besar, jadi mereka memberanikan diri mereka untuk datang ke sini."Yohan meletakkan buku, tatapan tajamnya penuh dengan niat membunuh."Aku tidak peduli kamu pakai cara apa. Siapa pun yang memasuki Kota Zordo dan menginginkan nyawa Yolo, bunuh mereka tanpa ampun.""Baik!"Dafka menjawab denga
Pada siang hari.Dafka melapor pada Kaisar."Kaisar, Andre Hira sama sekali tidak mengatakan apa pun. Dia langsung bunuh diri dengan menggigit lidahnya."Terdapat niat membunuh di mata Yohan.Bukankah dia bunuh diri karena takut dihukum karena telah melakukan kejahatan?"Periksa Kediaman Hira.""Hamba mengerti!"Setelah itu, Dafka kembali melapor."Kaisar, anggota Sekte Aziz yang tersisa mulai menunjukkan diri mereka selama beberapa hari ini. Mereka mengumpulkan para seniman bela diri untuk membahas rencana penangkapan James dan Yolo. Mereka juga membunuh banyak orang jahat, mereka kemungkinan melakukan ini untuk menarik hati semua orang."Terdapat ekspresi serius di wajah Yohan.Pada malam hari.Yohan mendatangi Nabila dan membicarakan hal ini."Anggota Sekte Aziz sudah menunjukkan diri mereka sekarang, apa rencanamu?"Nabila berkata dengan tenang, "Bunuh mereka semua."Yohan juga berpikir seperti itu."Kamu bisa beri tahu padaku kalau butuh bantuan.""Terima kasih, Kaisar," ucap Nabi
Orang-orang yang diutus untuk berdiskusi dengan Sekte Aziz adalah "jenderal" dari berbagai sekte, mereka semua bukanlah orang bodoh.Jika Felix berani menuduh Sekte Aziz, itu berarti dia telah memiliki bukti yang cukup kuat.Jasi, mereka semua menatap pelindung Sekte Aziz."Apakah ucapan Felix benar!"Pelindung itu tetap tidak mengatakan apa pun.Felix menunjuknya dan kembali berkata."Orang jahat yang tiba-tiba muncul selama beberapa waktu ini juga ...."Sebelum Felix menyelesaikan ucapannya, sebuah pisau terbang keluar dan menebas lehernya. Dalam sekejap, darahnya muncrat ke mana-mana.Pemuda bernama Felix meninggal di tempat.Semua orang merasa terkejut saat melihat ini.Kemudian terdengar suara keras pada detik berikutnya.Setelah menoleh, mereka melihat bahwa pintu masuk yang terbuat dari batu telah ditutup.Mereka baru menyadari bahaya yang mendatangi mereka pada saat ini.Pelindung Sekte Aziz telah berdiri pada saat ini, dia hanya mengucapkan dua kata."Bunuh mereka."Tempat ini
Saat Yohan ingin mengejar Nabila, Yohan sudah kehilangan jejaknya.Yohan merasa kesal dan segera memerintah Dafka."Cari Yolo! Lindungi dia dengan baik! Kalau pergi, ikat dia dan bawa kembali ke sini!""Baik!"Setelah Nabila meninggalkan rumah, dia berjalan di jalanan.Nabila sama sekali tidak memutuskan untuk menyembunyikan dirinya, seolah-olah takut orang lain tidak mengenalnya.Benar saja, ada orang yang mendatanginya."Tuan Muda Yolo! Akhirnya aku menemukan Anda! Aku adalah Hudo, murid dari Sekte Lewa. Ketua sekte kami sudah berhasil menyelidiki jika Anda dan Tuan James sama sekali tidak bersalah. Ketua sekte ditangkap ... uh!"Sebelum Hudo selesai bicara, Nabila telah mencekik lehernya dan menekannya ke dinding di belakang.Hudo melebarkan matanya.Ke ... kenapa Yolo sekejam ini!Suara Nabila terdengar dingin dan serius."Apakah kamu menipu James dengan cara seperti ini?"Hudo hampir kehabisan napas, "Tidak .... Tuan Muda Yolo, kami benar-benar ... telah menemukan ... kebenarannya
Ciuman lembut bagaikan seperti bulu yang menyelimuti dirinya dengan hati-hati seolah takut akan menyakitinya dan hancur pada sentuhan pertama.Tingkat toleransi alkohol Yohan sangat baik.Sebagai seorang kaisar, jarang sekali dia harus minum arak di perjamuan istana.Kalau tidak mampu minum arak tanpa mabuk, orang lain pasti mentertawakannya.Jumlah arak malam ini masih jauh dari cukup untuk membuatnya kehilangan kesadaran.Saat ini dia mengambil kesempatan saat mabuk untuk memeluk orang yang ada di dalam pelukannya dengan erat.Nabila terkejut dengan ciuman tadi. Dia segera mendorong Yohan dan mundur. Punggungnya membentur dinding, tetapi telapak tangan besar pria itu menutupi punggungnya. Benturannya tidak begitu keras dengan adanya perlindungan dari pria itu.Terlebih lagi hawa panas dari telapak tangan pria itu menyebar melalui kain pakaian ke kulitnya yang terasa lebih kuat daripada ciuman sekilas tadi dan membuatnya agak menggigil.Dia tiba-tiba membeku.Yohan menarik bagian bela
Setelah Nabila pulih selama beberapa hari, dia sudah bisa turun dan berjalan kaki.Kesehatan Randi semakin memburuk.James berunding dengannya untuk mencari beberapa obat alternatif untuk meredakan rasa sakit Randi.Setelah Randi mengetahuinya, dia berinisiatif untuk menolak."Tidak, aku bisa bertahan!"Dia tidak akan pernah menyerah atau berkompromi.Sore hari itu, James datang ke rumah Nabila dan menunjukkan sebuah foto."Ini Sirlia, murid dari Sekte Pirla."Nabila melihat lukisan itu dengan cermat dan sorot matanya menjadi muram."Orang ini bukan wanita bertopeng malam itu."Tidak hanya alisnya yang terlihat, sosoknya juga berbeda.James menyimpan foto itu."Sepertinya wanita itu menipumu, tapi dia menyelamatkanmu. Aku benar-benar tidak tahu orang ini teman atau musuh."Nabila juga berpikir keras.Malam harinya, Yohan tiba seperti yang telah direncanakan.Begitu membuka mulut, dia khawatir dengan luka Nabila.Nabila menjawab, "Sudah jauh membaik."Yohan merasa lega dan juga agak men
Di sebuah paviliun segi delapan yang sepi di sisi barat kota, dua bersaudara duduk berhadapan.Di atas meja batu terdapat sebuah papan catur, sudah dalam keadaan akhir permainan.Rega menampilkan senyum tipis, seolah-olah masih menjadi kakak yang lembut dan ramah seperti dulu."Gaya bermain catur Yang Mulia berbeda dari sebelumnya."Yohan menjawab dengan santai."Segala sesuatu selalu berubah."Suara Rega terdengar jernih, tetapi seolah menahan sesuatu."Ada satu hal yang sudah lama ingin kutanyakan pada Yang Mulia.""Peristiwa waktu itu, apa Anda percaya bahwa aku tidak bersalah?"Dulu, Putra Mahkota dituduh membunuh saudara kandungnya sendiri dan bersekongkol untuk memberontak. Seluruh negeri terkejut.Tatapan Yohan tertuju pada permukaan danau di kejauhan, dengan sikap acuh tak acuh."Segala sesuatu sudah berlalu, aku sudah lama lupakan."Rega tersenyum tipis, dengan sedikit kepahitan di matanya."Sejujurnya, saat itu aku tak pernah menyangka bahwa orang yang akhirnya akan duduk di
Dunia persilatan dan istana kekaisaran, berdiri berseberangan.Tak ada yang menyangka, tentara akan melakukan penyerbuan besar-besaran terhadap berbagai sekte.Sebelumnya, tidak ada sedikit pun kabar angin yang mereka terima.Bahkan Sekte Aziz yang telah menyusupkan banyak mata-mata, juga tidak menerima informasi apa pun.Karena itu, bagi mereka, penyerbuan kali ini benar-benar datang tanpa peringatan.Pelindung Sekte Aziz segera bangkit, memberi perintah."Mundur."Begitu ia membuka suara, seorang gadis berkerudung masuk ke ruangan, langsung menghadap Pelindung Sekte. Dia adalah Nona Laina."Ketua Sekte sudah mengetahui hal in. Pelindung Sekte, tindakan Anda yang menarik perhatian istana adalah sebuah kesalahan besar!"Tatapan Pelindung Sekte berubah dingin.Seorang gadis ingusan, berani menguliahinya?"Kamu segera lindungi Ketua Sekte. Beri tahu dia, aku akan datang untuk meminta maaf."Orang-orang dari sekte lain yang datang meminta bantuan langsung merasa situasinya buruk, mereka p
Di bawah langit berbintang, Nabila perlahan merasa mengantuk.Yohan menggendongnya, senyumannya lembut seperti angin sepoi-sepoi, tanpa sedikit pun wibawa dingin seperti biasanya."Kembali tidur."Di halaman rumah.Dafka melihat Kaisar membawa Yolo kembali, hatinya berdegap kencang.Yohan pun melihat seseorang berdiri di halaman.Orang itu adalah Pangeran Rio.Pangeran Rio menyaksikan adegan itu, matanya seketika menunjukkan emosi yang kompleks."Kenapa kamu di sini?" Begitu Yohan membuka mulut, nada bicaranya penuh pertanyaan.Pangeran Rio menundukkan kepala dengan hormat."Hamba khawatir akan keselamatan Yang Mulia."Yohan melirik orang yang digendongnya, lalu membawanya ke dalam kamar utama.Pangeran Rio menatap punggung keduanya, matanya penuh misteri.Mengapa Kaisar begitu dekat dengan Yolo?Tak lama kemudian, Yohan keluar.Dengan pakaian mewahnya, dia terlihat begitu mencolok di halaman sederhana itu."Kita bicara di luar," katanya pada Pangeran Rio.Pangeran Rio segera mengikuti
Meskipun Yohan merasa sangat marah di dalam hati, wajahnya tetap harus memasang ekspresi seolah-olah tidak peduli."Kalian sedang lihat apa?"James mendongak, menjawab."Peta. Yolo mau tahu bagaimana terowongan itu digali dari Kota Zordo menuju Kota Andara ...."Yohan berujar, "Lihat peta, perlu sedekat itu?"Dia berjalan mendekat, lalu langsung duduk di pinggir ranjang."Biarkan aku juga lihat."Nabila tidak berpikir lebih jauh, langsung menunjuk peta yang telah diberi tanda padanya."Tadi kami sudah membahasnya, dari kuil menuju Kota Andara, rute umumnya dari timur, melewati Kota Hantu, hingga mencapai Lembah Kristal. Berdasarkan informasi yang kami dapat, kuil itu sudah lama terbengkalai, mungkin sejak saat itu seseorang mulai gali secara diam-diam ...."Yohan mendengarkan sambil melihat peta tersebut.Kemudian, jarinya menunjuk sudut tenggara Kota Zordo."Bagian pertama tidak ada masalah, tapi bagian akhir ini, seharusnya bukan lurus ke timur, melainkan berbelok ke selatan lalu ke
Mengenai kaisar yang mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan orang, James tidak berpikir lebih dalam, dia menghela napas."Kaisar benar-benar orang yang setia pada perasaan. Dalam Pertempuran Kota Sundoro, aku tidak menyesal telah membantunya."Kemudian dia mengingatkan Nabila."Kuil terbakar, ini jelas bukan kebetulan. Tadi malam ada yang mau habisi kita."Nabila sangat setuju, dia menceritakan kepada James, bagaimana dia jatuh ke perangkap dan bagaimana Yohan menyelamatkannya.Di akhir, dia membuat dugaan."Para pembunuh yang muncul kemudian pasti berasal dari sekte lain."Entah mereka bersekongkol dengan Sekte Lewa, atau mereka merencanakan di belakang layar. Kalau itu yang pertama, maka mereka cuma sekte biasa. Tapi, kalau itu yang kedua ...."Kemudian, James secara alami melanjutkan dengan kalimat yang sama dengannya, "Maka itu pasti Sekte Aziz."Setelah itu, James membuat analisis."Perangkap di aula utama kuil jelas bukan bagian dari rencana Sekte Lewa.""Kalau tidak, mereka pa
Nabila menatap Yohan dengan tenang."Mengapa Anda berbohong, mengatakan bahwa Anda menyukai pria?"Mata hitam Yohan dalam dan tajam."Kamu yang terlebih dahulu salah paham pada aku, mengira aku menyukai sesama jenis. Aku cuma membalasmu."Mendengar ini, Nabila ingin menggigitnya sampai mati.Membalas?Mengapa hatinya begitu sempit!Apa Yohan tidak tahu bahwa sepanjang jalan ini hatinya selalu waspada dan penuh kecemasan!Namun, syukurlah dia tidak benar-benar menyukai pria.Yohan justru bertanya lagi."Ngomong-ngomong, apa kamu benar-benar menyukai wanita?"Nabila segera mengangguk, "Ya."Yohan memandangnya dari atas ke bawah."Fiona kejar kamu selama bertahun-tahun, tapi kamu tak pernah menikahinya. Jangan-jangan kamu tak mampu?"Nabila dengan tenang menjawab."Urusan dunia belum selesai, tidak ada waktu untuk bangun rumah tangga."Yohan berkata dengan serius."Itu kebalikannya. Menikah dan berkeluarga dulu, barulah bisa bangun karier."Nabila berbicara dengan nada datar."Bagiku, men
Nabila demi melepaskan diri dari Yohan, hanya bisa mengambil langkah ekstrem."Benar, terhadap Nona Lisa ... aku jatuh cinta pada pandangan pertama."Yohan mencibir dingin.Lalu, seolah marah, dia mencengkeram tengkuknya."Kalau begitu, biar aku menikahkan kalian, bagaimana?"Nabila mencoba melepaskan tangannya, tetapi dia malah menggenggam lebih erat, dan bahkan, tubuh bagian atasnya condong ke depan."Bagaimanapun juga, aku tidak bisa jadikan seorang pria sebagai selir. Kamu masuk ke Keluarga Zenard, maka kamu bisa selamanya tinggal di Kota Zordo.""Kamu dan Lisa jadi suami istri di siang hari, malam harinya, kamu dan aku jadi suami istri ....""Sungguh tak pantas!" Nabila mencoba mendorong dengan kuat.Namun tiba-tiba, tangannya yang mendorong ditangkap olehnya.Kata-katanya tadi sedikit keras, Lisa di luar mendengarnya, lalu memperlambat langkah kereta dan bertanya dengan khawatir."Kaisar, Tuan Muda Yolo, ada apa dengan kalian?""Tak ada apa-apa." Suara Yohan penuh wibawa, memadam