Setibanya di Negara Naki, Nabila dan Baron langsung mencari penginapan untuk menginap.Keduanya mengenakan topeng dan duduk menghadap jalan.Pemilik penginapan tidak terkejut dengan hal ini. Setelah menyajikan makanan dan bir, dia pergi untuk menyambut tamu lain.Hari ini penginapan sangat ramai dan beberapa orang di meja sebelah mulai mengobrol."Kalian semua sudah mendengar tentang apa yang terjadi di Kota Zordo tahun lalu?""Apa itu?""Kamu tidak tahu? Tahun lalu Kaisar dan Ratu sudah bercerai!""Oh, aku ingat. Saat itu benar-benar menghebohkan!""Kalau harus kukatakan, Ratu ini hanya sok dan suka mencari masalah! Wanita biasa harus mematuhi setiap moral yang berlaku. Sebagai Ratu suatu negara, dia malah menuduh Kaisar melakukan pelanggaran moral di hadapan semua orang. Wanita itu sendiri yang gagal menjadi Ratu, memangnya kenapa kalau Kaisar menghukumnya?""Benar, kalau harus kukatakan, tidak masalah kalau tidak menginginkan wanita seperti ini! Memang seharusnya Kaisar menggulingka
Nabila tidak peduli dengan urusan orang lain. Setelah makan, dia langsung melanjutkan perjalanan ke utara.Beberapa hari kemudian, dia dan Baron melewati pengadilan. Karena terlalu banyak orang, mereka terpaksa turun dan berjalan sambil menarik kuda mereka.Setelah mendekat, mereka baru menyadari semua itu adalah orang yang datang untuk bercerai dan menghalangi jalan menuju pengadilan.Ada pedagang kaki lima yang menyaksikan keramaian sambil menunjuk dan mengomentari wanita yang sedang menunggu untuk bercerai."Cih! Tidak tahu malu! Ternyata mereka berani datang ke pengadilan untuk bercerai!""Benar! Memalukan! Sebagai seorang wanita, aku malu pada mereka. Sudah cukup sulit bagi seorang pria untuk menghidupi keluarganya dan masih harus melakukan hal seperti ini!""Entah apa yang terjadi pada Kaisar, bisa-bisanya dia mengeluarkan perintah bahwa semua wanita yang pergi ke pengadilan untuk bercerai harus diurus.""Terlebih lagi, para pejabat dari seluruh negeri bekerja keras untuk menyele
Negara Naki melakukan perbandingan kasus setiap tiga tahun sekali, yaitu untuk memastikan jumlah orang di dalam negara tersebut, terutama jumlah kelahiran dan kematian. Serta pemeriksaan terperinci terhadap usia 80 tahun sampai anak-anak berusia enam tahun, termasuk tinggi badan dan penampilan.Sekitar sebulan yang lalu, para pejabat kementerian kehakiman pergi ke istana untuk melaporkan pekerjaannya. Setelah melakukan pemeriksaan tahun lalu, ada potensi krisis di Negara Naki.Di antara pria dan wanita yang belum menikah, jumlah wanita jauh lebih sedikit dibandingkan pria dan hanya ada satu dari setiap sepuluh pria yang bisa mendapatkan seorang istri.Belum lagi beberapa pria memiliki banyak istri dan selir, sehingga banyak pria yang tidak memiliki istri untuk dinikahi.Mayoritas prajurit yang menjaga perbatasan belum menikah.Kalau hal ini terus berlanjut, takutnya dalam 20 tahun lagi tidak akan ada prajurit di Negara Naki.Itulah sebabnya Yohan lebih memilih mengumpulkan kas negara,
"Joka? Maksudmu Mayor Jenderal Joka dari Perkemahan Utara?" Pria itu langsung mengernyitkan dahi.Dia pernah mendengar Mayor Jenderal Joka memiliki keterampilan seni bela diri yang sangat tinggi.Aura membunuh melintas di mata wanita bercadar itu dan dia berkata kepada pria itu lagi."Kalau kamu bisa membunuh Joka, Ketua pasti akan menjadikanmu raja.""Kenapa begitu?" Meskipun pria itu menginginkan pencapaian pertama, dia tidak bisa menahan rasa penasarannya.Wanita itu mengenakan gelang manik di tangannya dan saat mengayunkannya dengan lembut, gelang itu mengeluarkan suara gemerincing yang jelas dan menyenangkan.Dia berkata perlahan."Karena ... Tuan Muda."Pria itu tiba-tiba sadar."Mungkinkah Joka yang telah membuat Tuan Muda terluka?"Dia hanya tahu sekitar lima atau enam tahun yang lalu, putra satu-satunya ketua secara misterius terluka parah dan mengalami koma, masih belum ada cara untuk membangunkannya.Pembunuhnya tidak pernah dipastikan.Wanita itu mengangguk, suaranya manis
Biasanya Nabila menghabiskan hari dengan pedang dan senjata, tidak punya waktu untuk berkebun.Dulu Kediaman Leluasa terlihat tandus.Akan tetapi hari ini saat masuk, yang Nabila lihat adalah bunga merah dan pohon rindang.Barisan burung hinggap di dahan sambil berkicau dan sangat ramai.Pelayan sedang sibuk di halaman dan dialah yang pertama melihat Nabila. Meski dia memakai masker dan berpakaian seperti seorang pria."Kamu sudah kembali!" Mata Yumba berbinar, dia buru-buru meletakkan sapu di tangan dan mengundangnya ke dalam kediaman.Nabila tidak melihat orang lain, jadi dia bertanya, "Mana Nadine?"Yumba menjawab sambil menuangkan teh untuknya."Tabib Lukas membawa Nona ke gunung belakang untuk memetik bunga."Nabila mengernyitkan dahi."Memetik bunga?"Ini tidak pantas untuk dilakukan pria dan wanita berduaan.Meskipun Nabila percaya pada sifat Lukas ....Begitu selesai berbicara, Nabila mendengar suara tawa dari jauh.Saat bangun dan melihat, dia melihat Lukas dan Nadine berjalan
Nyonya Windi diculik dan para bandit meninggalkan surat yang meminta Mayor Jenderal Joka untuk datang sendiri.Ketika Nabila bergegas ke kediaman jenderal, dia melihat gurunya duduk di aula utama dengan wajah penuh kesedihan. Dia menenangkan emosinya dan berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang agar dia bisa berpikir."Guru ....""Baca surat ini." Jordi menyerahkan surat itu pada Nabila dengan suara agak bergetar.Surat itu telah dibuka.Nabila segera membukanya dan melihat isinya dengan jelas.Singkatnya, dia disuruh pergi ke Gunung Glorien sendirian untuk pergi ke sana dan menukar ibu gurunya."Aku akan pergi sekarang juga!" Nabila sama sekali tidak ragu.Jordi buru-buru berdiri dan menghentikannya."Tenanglah! Aku lebih mengkhawatirkanmu daripada ibu gurumu yang telah ditawan.""Tapi kalau pergi begitu saja, takutnya kamu pasti akan ditangkap oleh mereka."Jordi telah lama berada di medan perang, jadi dia tentu saja bisa melihat bahwa mereka mengincar Nabila dan ingin menjebaknya.
Angin di puncak gunung sangat kencang, menyebabkan pakaian dan rambut Nabila berkibar.Dia tidak membawa senjata dan tangan kosongnya sudah cukup untuk menghadapi beberapa orang ini.Akan tetapi Nyonya Windi ada di tangan musuh.Setelah beberapa saat, Soni melihat orang-orang yang tumbang dan menyadari mengapa wanita di depannya disebut "Dewa Perang" dari Perkemahan Utara.Awalnya dia mengira para jenderal di istana tidak berguna, hanya mengarahkan prajurit di bawah komando mereka untuk berperang.Baru pada saat itulah dia sadar bukan demikian.Setidaknya Mayor Jenderal Joka memiliki kemampuan yang nyata.Soni melihat anak buahnya tumbang satu per satu dan buru-buru menempelkan pedang di leher Nyonya Windi sambil berteriak kepada Nabila."Berhenti! Kalau tidak, aku akan membunuhnya!"Setelah mendengar ini, Nabila benar-benar berhenti.Di saat yang sama, bubuk beracun tiba-tiba ditaburkan di depan matanya.Matanya langsung terasa sangat perih.Soni mengambil kesempatan itu untuk menyuru
Kediaman jenderal.Nyonya Windi sendiri yang merawat luka Nabila, terutama matanya.Untung saja dia langsung menerima perawatan dan tidak ada masalah serius.Dia membungkus mata Nabila dengan kain kasa dan tidak bisa melihat cahaya terang atau terkena air untuk sementara waktu.Tidak lama kemudian, Jenderal Jordi mengetuk pintu di luar."Masuk." Nada Nyonya Windi serius.Setelah Jenderal Jordi masuk, dia melirik ke arah Nabila yang sedang duduk dan buru-buru bertanya pada istrinya."Ada masalah dengan matanya?"Nyonya Windi cemas."Masih berani bertanya?""Bukankah kita sudah lama mengaturnya? Bagaimana Nabila bisa terluka sampai seperti ini!? Kali ini masih beruntung, bagaimana kalau itu obat yang sangat beracun dan membuatnya tidak lagi bisa melihat selama sisa hidupnya!?"Jenderal Jordi tidak bisa berdebat.Dia sangat khawatir saat melihat cedera mata Nabila sebelumnya.Nabila menjelaskan dengan tenang."Ibu Guru, mohon jangan menyalahkan Guru.""Guru mencoba menangkap mata-mata di
Di Istana Giok.Tatapan mata Ibu Suri saat melihat kaisar menyiratkan keraguan dan kegelisahan.Ibu Suri tidak percaya bahwa kaisar datang karena peduli padanya dan menjenguknya.Yohan berbicara secara lugas dan tanpa basa-basi."Hormat pada Ibu.""Aku akan keluar istana, belum tahu kapan pulang. Aku khawatir Selir Nita akan kewalahan kalau mengurusi harem sendirian. Ibu urus saja untuk sementara."Ibu Suri makin bingung.Mengapa Yohan keluar istana lagi?Bukankah Yohan baru saja pulang?Yohan memberi isyarat mata. Leonard langsung menaruh Cap Emas di meja.Siapa pun yang memegang Cap Emas dapat menangani semua urusan di harem.Sudah lama sekali Ibu Suri tidak memegang Cap Emas.Akan tetapi, Ibu Suri ingin menanyakan beberapa hal."Kaisar, kenapa kamu keluar istana lagi? Lalu, kamu melakukan kunjungan rahasia ke kota-kota bersama Ratu waktu itu. Kenapa kamu pulang sendirian? Di mana Ratu?"Yohan menuturkan kebohongan dengan ekspresi tenang."Aku pulang untuk menangani urusan mendesak d
Alih-alih kepulangan Nabila, Yohan justru mendengar desas-desus tentang kenaikan takhta Nabila di Kerajaan Puanin.Yohan enggan memercayai itu, tetapi tidak dapat mengendalikan pikirannya.Dengan sifat Nabila, Nabila mungkin akan pasrah pada keadaan untuk sementara demi mempertahankan Kerajaan Puanin dan mengambil alih negara yang kacau itu.Tatapan mata Yohan penuh kekhawatiran.Yohan memerintahkan Dafka, "Cari tahu apa yang terjadi sebenarnya!""Baik, Kaisar!"Dafka juga tidak percaya ratu akan meninggalkan kaisar dan berpaling dari Negara Naki.Keesokan hari.Di Istana Giok.Ibu Suri tampak lemas dalam beberapa hari terakhir dan tidak bisa tidur nyenyak.Tabib kekaisaran datang untuk melakukan pemeriksaan palpasi. Selir Nita menemaninya di samping."Tabib, bagaimana kondisi Bibi? Apa ada kendala serius?"Tabib memberi hormat, "Nyonya Nita, hasil palpasi Ibu Suri lemah. Hidupnya sudah memasuki masa akhir."Ekspresi Ibu Suri membeku setelah mendengar apa kata tabib. Dadanya seperti te
Komandan utama Kerajaan Suari menahan emosi."Wanita itu benar. Kita harus menarik pasukan untuk mempertahankan sisa kekuatan nasional kita!"Komandan utama Kerajaan Sahara sangat kesal."Takdir tidak berpihak pada kita! Kerajaan Puanin dan Negara Naki akan bersekutu!"Jika mereka menyerang, Negara Naki akan mengirim pasukan dari Perbatasan Barat.Pada saat itu, mereka akan diserang dari kedua sisi.Mereka tidak dapat mengambil risiko itu.Negara Naki yang sekarang seperti monster yang tidak pernah bisa kenyang.Jika ditaklukkan oleh Negara Naki, pilihan mereka adalah menjadi negara bawahan atau negara runtuh. Tidak ada peluang untuk bangkit kembali....Di perbatasan.Nabila belum pergi.Angin makin kencang. Yukina mengambilkan selendang dan dengan hormat membungkus tubuh Nabila.Nabila menerawang ke depan seraya berkata dengan suara rendah,"Jenderal Yukina, jujurlah padaku.""Apa Bibi tahu tentang kepulangan Meisi dan Jaila ke Kerajaan Puanin?"Yukina tampak kebingungan."Yang Mulia
Melihat tidak ada harapan untuk mendapat pertolongan, Jaila memaki Nabila yang makin menjauh."Nabila, kamu akan mati tragis. Kamu telah melakukan begitu banyak hal buruk sehingga kamu tidak akan bisa mempunyai anak!"Hati Nabila tenang tak beriak.Terdengar bunyi ayunan pedang di belakang.Benar seperti yang Meisi katakan, mati itu cepat.Pada hari ini, kepalanya akan dipenggal di dalam Istana Kerajaan Puanin.Kepala Meisi bergulir sembari menghadap aula utama dengan mata terbuka, seolah-olah melihat takhta kekaisaran yang belum dia duduki dengan stabil.Jaila terbengong ketika melihat itu."Tidak! Tidak .... Ibu!"Mata Jaila membelalak begitu pedang diayun ke arahnya.Jaila menyesal.Dia tidak seharusnya pergi ke Kota Zordo bersama ibu, tidak seharusnya bermimpi untuk menjadi selir kaisar, dan tidak seharusnya kembali lagi ke Kerajaan Puanin.Dia tidak akan mati jika tetap di Kota Gido.Kemudian, darah mengalir deras dan menciprat ....Satu kepala lagi terpenggal.Matanya juga terbuk
Perasaan yang Nabila miliki terhadap Kerajaan Puanin tidak sedalam perasaannya terhadap Negara Naki.Nabila tumbuh besar di Negara Naki sejak kecil dan pernah menjadi tentara Negara Naki.Kerabat dan teman Nabila pun berada di Negara Naki.Kini, Nabila juga menjadi ratu Negara Naki.Nabila mungkin akan memilih untuk tinggal jika dirinya sendirian. Akan tetapi, sekarang, mustahil bagi Nabila untuk meninggalkan semua yang dia miliki di Negara Naki dan tinggal di Kerajaan Puanin untuk menjadi kaisar.Ada banyak yang tidak dapat direlakan dan dirindukan oleh Nabila.Suaminya, guru dan ibu guru, serta Nadine ....Akan tetapi, Nabila juga harus mempertahankan Kerajaan Puanin.Secara pribadi, ini adalah tanah leluhur ibu Nabila.Secara umum, butuh Kerajaan Puanin di dunia yang tidak adil terhadap wanita ini. Selain itu, Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari dekat dengan Kerajaan Jaming. Jika mereka berhasil menaklukkan Kerajaan Puanin, itu akan menjadi ancaman terhadap Perbatasan Barat Negara Na
Negara Naki.Di dalam istana.Perasaan tidak nyaman Yohan makin berat.Dia dengan enggan membaca laporan, dengan tidak bersemangat pergi ke Istana Rubi.Kasim Leonard yang mengikuti di belakangnya, menyadari kekhawatiran Kaisar. Dirinya mengira kaisar sedang khawatir tentang urusan negara, kasim itu dengan bijaksana meminta para pelayan untuk mundur.Yohan duduk di kursi di aula dalam, termenung untuk waktu yang lama.Jika bukan karena keterikatan identitasnya sebagai kaisar, dia akan segera pergi ke Kerajaan Puanin, mencari Nabila-nya untuk kembali.Semetara itu, di Kerajaan Puanin saat ini.Nabila berada dalam dilema.Di satu sisi, dia sangat menyadari identitasnya sebagai Ratu Negara Naki, tidak mungkin baginya untuk tinggal di Kerajaan Puanin.Di sisi lain, saat ini Kerajaan Puanin menghadapi ancaman dari negara musuh. Apabila Nabila begitu saja membawa ibunya pergi dan tidak memedulikan keberlangsungan hidup Kerajaan Puanin, juga bertentangan dengan hati nuraninya.Sementara itu,
Meisi tidak peduli dengan yang lain, langsung bertanya pada Jaila."Bagaimana keadaan bibimu!""Ibu, bibi sudah meninggal ...."Jaila bingung. Dia mengira ibunya juga bingung.Wanita itu, bukankah sudah mati tadi malam?Dia sekarang terburu-buru untuk menceritakan fakta yang terjadi, "Ibu, seseorang masuk ke kamar tidur, mereka memukulku hingga pingsan. Cepatlah kirim pasukan penjaga istana untuk menangkap mereka!"Rupanya di saat Jaila bangun di aula luar, dia mendengar banyak langkah kaki, dan juga suara samar-samar dari aula dalam. Reaksi pertamanya adalah lari, untuk mencari bantuan, jadi dia tidak tahu siapa yang membuatnya pingsan, dan juga tidak tahu apa yang terjadi di aula dalam.Ketika Meisi mendengar kata-kata putrinya, dia mengira Ratu meninggal tadi malam, dan tidak ada kebangkitan kembali, dia sangat gembira.Sekarang dipikir-pikir, apa yang dikatakan mereka tentang Chelsea yang masih bernapas, hanyalah untuk menipunya!Huh! Untungnya dia tidak tertipu!Chelsea sudah mati
"Yang Mulia, Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari mengintai dengan tatapan tajam, bagaimana Anda tega tinggalkan kami!""Yang Mulia, Anda pasti bisa berumur panjang seratus tahun! Mohon bangkit kembali! Demi Kerajaan Puanin, mohon pulih kembali!""Yang Mulia, aku tidak berguna, aku terlambat selamatkan Anda! Meisi itu, apa dia Nyonya Teresia yang sebenarnya? Mohon beritahu kami dengan jelas!"Di atas pembaringan, mata pemimpin Kerajaan Puanin tampak cekung, bibirnya pucat dan kurus. Pakaian putih di tubuhnya, seperti kain kafan, memancarkan aura kematian.Napasnya lemah, tetapi suara yang keluar dari bibirnya terdengar jelas, "Meisi ... bukan Teresia, tidak bisa biarkan dia, kacaukan Kerajaan Puanin!"Setelah Chelsea mengucapkan kata terakhir, dia seperti telah menghabiskan seluruh kekuatannya. Napasnya terengah-engah, seolah-olah jiwanya merembes keluar dari dalam tubuhnya. Dengan sangat menderita, dia menekukkan lehernya, sehingga napasnya lancar dan bisa bernapas.Beberapa menteri san
Di kursi naga, Meisi meronta-ronta seperti orang gila."Lepaskan aku! Aku adik kandung Ratu! Aku mau bertemu dengan Kakak! Kalian mau sakiti kakakku!"Para menteri sekalian, cepat hentikan mereka!"Mereka pasti punya niat buruk!"Para menteri sekarang benar-benar bingung.Bahkan jika mereka ingin membantu, mereka harus melihat apakah mereka punya kekuatan untuk melakukannya.Empat jenderal memegang kekuasaan militer, ditambah ratu Negara Naki ini juga ada di sini, bagaimana mereka bisa melawan mereka?Terlebih lagi, apakah penguasa baru ini sah atau tidak, masih belum pasti!Jika dia benar-benar bukan Teresia, maka bukankah mereka melakukan hal yang salah dengan niat baik, membantu orang jahat melakukan kejahatan?Keributan Meisi, diabaikan oleh Nabila.Lalu, Nabila dengan tenang memberikan instruksi pada semua hadirin."Jenderal Yukina, jaga aula utama dengan baik."Tiga jenderal lainnya, jaga gerbang istana masing-masing. Jangan biarkan siapa pun masuk atau keluar, cegah mata-mata ne