Utusan Kerajaan Jaming sangat agresif dan setiap hari mendatangi Departemen Pembuatan Senjata.Mereka menemukan sebuah gudang, tapi tidak diizinkan masuk dan hal ini membuat Darian marah."Kaisar Yohan sudah berjanji pada kami untuk memperlihatkan senapan bambu, beraninya kalian menghentikan kami!"Ketua Departemen Pembuatan Senjata secara pribadi datang untuk meminta maaf."Utusan, senapan bambu ini masih belum sempurna dan harus menunggu selama beberapa hari lagi."Darian bisa melihat bahwa mereka sengaja menunda waktu.Hanya saja Negara Naki sudah mengalah dan dikhawatirkan akan terjadi masalah jika Kerajaan Jaming terlalu memaksa mereka.Paling tidak Darian hanya perlu menunggu selama beberapa hari dan dia memiliki banyak waktu.Darian berkata dengan penuh arti sebelum meninggalkan Departemen Pembuatan Senjata."Cepat atau lambat masalah ini juga akan terungkap."Semua anggota Departemen Pembuatan Senjata berkeringat dingin setelah Darian pergi.Kerajaan Jaming benar-benar sangat k
Ruang kosong di atas tempat tidur sangat sempit dan Nabila sama sekali tidak memiliki jalan keluar.Yohan memeluk pinggang Nabila dan mengurungnya di dalam ruangan yang sempit.Nabila memalingkan wajahnya untuk menghindari ciuman Yohan yang membuat kesabaran Yohan menipis.Yohan tiba-tiba menarik dagu Nabila dan menatap matanya dengan dingin."Kenapa kamu menghindar? Hm?"Tatapan Nabila terlihat tenang dan kedua tangannya sudah terkepal dengan erat.Yohan menundukkan kepalanya untuk mencium bibir Nabila dan sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk bernapas.Napas Yohan menjadi lebih kasar selama beberapa saat kemudian dan tangannya bergerak ke bagian depan tubuh Nabila.Ikat pinggang Nabila segera terlepas setelah ditarik dengan lembut.Telapak tangan Yohan yang panas menyentuh perut Nabila yang rata dan kencang melalui beberapa lapisan pakaian.Yohan menggerakkan bibirnya ke telinga Nabila, seperti sedang mencium dan juga menggigit. Yohan berkata dengan suara yang serak sambil me
Di dalam Ruang Kerja Istana.Leonard membawakan obat luka bakar dan meletakkannya di atas meja.Leonard langsung mengundurkan diri tanpa diperintah oleh Kaisar karena melihat Ratu di dalam.Yohan sedang duduk di kursi sambil meletakkan tangannya di atas meja.Nabila berdiri di depan Yohan, dia mengangkat lengan pakaian Yohan untuk memperlihatkan bagian yang terkena luka bakar.Nabila sering membalut lukanya sendiri di perkemahan militer dan tindakannya sangat terampil.Nabila sudah mengangkat kepalanya setelah beberapa menit berlalu."Sudah selesai."Yohan berkata di dalam hatinya: "Apakah secepat ini?"Yohan mendorong setumpuk buku di atas meja saat melihat Nabila ingin berdiri."Ambilkan buku untukku, lalu kamu tulis apa yang aku katakan."Terdapat ekspresi terkejut di wajah Nabila."Kaisar, harem tidak boleh ikut campur dalam urusan pemerintahan."Apalagi Nabila yang menulis mewakilkan Yohan.Terdapat ekspresi tenang di wajah Yohan, "Buku itu berisi tulisan yang tidak penting dan sa
Baru kali ini Mirna menghadap kaisar sendirian. Dia agak gelisah.Yohan mempersilakan Mirna untuk duduk. Mirna duduk dengan perasaan waswas.Mirna bahkan tidak berani menyentuh teh yang disajikan oleh pelayan.Melihat Mirna begitu gelisah, Yohan berkata,"Tidak perlu merasa tertekan. Aku hanya ingin tanya, Ratu sudah dikirim ke rumah Keluarga Muro setelah lahir, seberapa banyak yang kalian tahu tentang Ratu?"Pertanyaan itu makin membuat Mirna gugup.Mirna langsung beranjak dari kursi dan menyangkal."Kaisar, aku tidak tahu siapa yang beromong kosong di depan Kaisar. Ratu dibesarkan di rumah Keluarga Feno selama ini, tidak ada hubungan dengan Keluarga Muro!"Ekspresi mata Yohan serius.Dengan reaksinya itu, Mirna tidak akan memberi jawaban.Jika ditanya lebih lanjut, Mirna mungkin akan pingsan karena ketakutan.Yohan memberi perintah dengan suara tegas,"Antar Nyonya Mirna ke luar istana.""Siap!"Mirna kembali ke Kediaman Feno dalam keadaan linglung. Dia bergegas menceritakan segalany
Lokasi penjara sangat dekat dengan istana.Apabila ada tahanan kelas berat yang kabur dari penjara, istana dapat segera mengirim bala bantuan.Pada saat ini, di lahan terbuka di penjara, Elsa dikelilingi oleh Pasukan Elang. Mereka berjuang mati-matian untuk menerobos tiga pos pertahanan dari penjara hingga ke sana.Ini adalah pos pertahanan terakhir.Mereka bisa kabur setelah menerobos gerbang utama.Pasukan istana berjumlah banyak, masing-masing memegang tombak dan perisai. Mereka membentuk benteng manusia untuk melawan serangan Pasukan Elang.Pada saat yang sama, benteng tinggi di empat sisi penuh dengan pemanah.Mereka menarik busur dan menembak secara bersamaan.Pasukan Elang yang berjumlah dua ratusan orang berjuang mati-matian untuk melindungi Elsa sambil menerobos ke luar dengan segenap perjuangan.Setiap dari mereka berpengalaman banyak dalam berperang dan tidak takut mati.Elsa sedikit terharu melihat mereka bertarung dengan gagah, tetapi hanya sedikit.Elsa memegang Token Ela
Elsa mendongakkan kepala.Kaisar berdiri di atas benteng dan menyaksikan semua itu dengan cuek.Kaisar memegang busur. Matanya hitam dan tajam.Wajah tampan kaisar penuh dengan keagresifan.Semua orang tahu kaisar sangat terampil dalam memanah dan tidak pernah memelesat.Tiga panah itu sebenarnya bisa ditargetkan pada Elsa.Jadi, itu adalah peringatan.Jika mundur, Elsa bisa hidup.Jika maju lagi, Elsa akan mati.Yohan menurunkan busur.Kemudian berseru, "Siapa pun yang memberontak, bunuh tanpa ampun.""Siap!"Ketika melihat sang kaisar, Elsa dibasahi keringat dingin.Elsa bisa membayangkan seperti apa nasibnya nanti.Elsa bisa menghalalkan segala cara untuk bisa melarikan diri.Akan tetapi, Pasukan Elang yang jago berperang tidak kuat melawan ribuan musuh.Apalagi mereka berada dalam keadaan yang tidak menguntungkan.Para pengawal yang datang bersama Yohan segera mengepung mereka.Pasukan Elang senantiasa melindungi Elsa."Mayor Jenderal, cepat pergi!"Elsa menatap lurus pada pintu ge
Wajah Elsa penuh keterkejutan dan kepanikan.Tinggal satu langkah lagi, Elsa sudah bisa kabur.Tiba-tiba muncul sebuah tombak yang memaksa Elsa untuk mundur ke dalam.Baik di dalam gerbang dan di atas benteng, semua orang terkejut oleh kejadian aneh itu.Perlahan-lahan, orang yang memegang tombak itu muncul dalam pandangan mereka.Orang itu memakai topeng, mirip sekali dengan Mayor Jenderal Joka yang dulu.Para prajurit Pasukan Elang bimbang.Orang yang lain pun kebingungan.Orang itu maju, maka Elsa hanya bisa mundur.Tetesan hujan menjadi tirai dan memburamkan pandangan Elsa.Akan tetapi, Elsa yakin betul bahwa orang yang memakai topeng ini adalah kakak seperguruannya, Nabila Feno.Di atas benteng, Yohan mengernyit.Elsa mencoba lagi untuk kabur.Melihat ada kekosongan di sebelah Nabila, Elsa buru-buru menghindar ke samping.Akan tetapi, Nabila menusukkan pedang untuk memundurkan Elsa.Elsa merasa sangat enggan.Dia berteriak dengan marah, "Minggir!"Nabila malah menjatuhkan tombak d
Untuk menyelamatkan Pasukan Elang, Nabila hanya bisa menggunakan identitas Joka Muro.Jika tidak, Yohan pasti akan membunuh Pasukan Elang yang tidak dapat dikontrol.Mendengar bahwa ada seorang mayor jenderal lagi, setiap orang punya respons yang berbeda.Putri Agung sangat terkesiap.Lalu, Putri Agung menoleh pada Yohan.Yohan lebih tenang dibanding Putri Agung, seakan-akan sudah tahu dari dulu.Ada kedinginan yang tak beralasan di mata Yohan.Barulah Dafka paham.Tidak heran Elsa tidak peduli dengan nyawa Pasukan Elang. Ternyata, Elsa bukan Mayor Jenderal Joka yang sesungguhnya!Bukankah dosa kejahatan Elsa bertambah?Dafka kebingungan. Jika Joka masih hidup, mengapa Joka membiarkan Elsa berpura-pura menjadi dirinya?Para prajurit Pasukan Elang menatap Nabila dengan bengong."Mayor Jenderal?"Sulit bagi mereka untuk memercayai hal itu.Nabila menoleh pada mereka.Melihat mereka hendak membunuh diri, dia memberi perintah dengan tegas, "Turunkan pedang kalian. Aku tidak pernah mengajar
Yohan tidak bisa tidur lagi setelah terbangun dari mimpinya.Yohan menuruni tempat tidur, lalu mengambil jubah yang digantung di atas pembatas ruangan, kemudian pergi ke Istana Rubi.Setelah tiba di Istana Rubi.Yohan tidak memasuki kamar tidur, melainkan berdiri diam di luar.Ratu pasti sudah tidur pada saat ini.Yohan berdiri selama beberapa saat, Soraya datang saat Yohan sedang ragu-ragu apakah dia ingin masuk atau tidak.Soraya sangat ingin mempersatukan kembali Kaisar dan Ratu, jadi dia berkata dengan hati-hati."Kaisar, tolong jangan masukkan ucapan Ratu yang kejam ke dalam hati, sebenarnya Ratu hanya sedang merasa tidak senang. Maafkan kelancangan Hamba, Ratu marah karena tidak suka melihat Anda bersama dengan Selir Suci ...."Yohan melirik Soraya sambil mengerutkan keningnya, "Karena Selir Suci?"Soraya mengangguk dengan cepat."Benar sekali! Yang Mulia Ratu sangat menyukai Anda, kalau tidak bagaimana mungkin Ratu akan mempertaruhkan nyawanya untuk mengirim makanan pada Anda? Y
Permaisuri Agung tidak benar-benar ingin bunuh diri, dia hanya ingin memaksa Yohan dengan nyawanya.Yohan mengetahui tujuan Permaisuri Agung. Setelah tabib kekaisaran memastikan kondisinya baik-baik saja, Yohan memperingati dengan suara berat."Nenek, apakah Anda mau memaksaku juga?"Permaisuri Agung bersandar di kepala tempat tidur sambil menatap Yohan dengan tatapan terluka."Aku bukannya memaksamu, aku cuma mengasihanimu!""Kaisar, aku sudah mendengar kejadian selama beberapa hari ini.""Wanita itu telah memaksamu sampai seperti ini, apakah kamu masih tidak bisa memahami perasaannya?""Dia telah bertekad untuk meninggalkan istana.""Aku bisa melihat kalau kamu menyukainya dan ingin membuatnya tinggal di istana.""Bagaimana kamu bisa mempertahankan wanita yang tidak mencintaimu di sisimu? Kaisar, apakah kamu masih ingat dengan Selir Risa yang disukai oleh mendiang Kaisar? Kalau kamu benar-benar menyukai Ratu, apakah kamu tega melihat Ratu berakhir seperti itu?"Seluruh tubuh Yohan te
Semua rakyat ada yang merasa takut dan marah saat melihat Yohan muncul.Leonard berteriak dengan marah."Beraninya kalian tidak memberi penghormatan saat melihat Kaisar?"Semua rakyat segera berlutut untuk memberi penghormatan.Hanya saja, tetap terdapat beberapa orang yang berteriak dengan lemah."Cerai ...."Yohan berdiri sambil meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya. jubah panjangnya berkibar karena tertiup angin, sedangkan tatapan Yohan tertuju pada Nabila."Bawa Ratu kembali ke istana!"Nabila tetap berdiri di depan genderan itu, "Kaisar, bercerailah denganku."Yohan mengepalkan tangannya dengan erat, luka di telapak tangan Yohan tidak sesakit hatinya pada saat ini.Dia telah mendengar semua ucapan Ratu sebelumnya.Semua hal itu benar yang membuat Yohan tidak bisa menyangkal.Tidak disangka Ratu terus mengingat hal itu.Jika Ratu pergi karena hal ini, maka mereka masih memiliki kemungkinan untuk kembali bersama.Yohan pasti akan menebus semua kesalahan yang pernah dia lak
Terdapat banyak rakyat yang berkumpul di luar istana."Apa yang terjadi?""Tidak tahu, aku juga baru datang.""Aku dengar Ratu mau bercerai ....""Apa?! Ratu mau bercerai? Ti ... tidak mungkin, 'kan!"Wanita biasa yang ingin bercerai pasti akan dikuliti di keluarga suaminya. Bahkan putri dari pejabat tidak boleh bercerai, apalagi orang ini adalah Ratu?Yang Mulia Ratu pasti sudah gila ....Di bawah suara genderang, Nabila menatap semua orang dengan tatapan dan ucapan yang tegas."Semua orang, aku mau mengatakan kesalahan Kaisar!""Yang pertama, tidak datang ke pernikahan. Kaisar menyuruh orang lain mewakilkannya untuk melaksanakan upacara pernikahan denganku.""Yang kedua, Kaisar tidak memercayaiku. Setelah menyelesaikan upacara pernikahan, Kaisar meragukan identitasku dan menghina Keluarga Feno.""Yang ketiga, Kaisar mencintai selir dan menindas istri sahnya. Kaisar meninggalkan istri sah pada malam pernikahan dan menemani selir tercintanya. Cap Emas milik ratu bahkan diberikan pada s
Yohan mengetahui bahwa masalah ini bisa menjadi seperti ini karena Ratu mendatangi Permaisuri Agung tadi pagi.Awalnya Yohan mengira dia ingin meminta pertolongan pada neneknya.Baru pada saat ini Yohan menyadari bahwa apa yang diinginkan oleh Nabila adalah sekelompok orang menyerangnya secara bersamaan.Sejak kapan semua selir itu memiliki hubungan yang baik dengan Ratu sampai melindunginya seperti ini!Hebat sekali dia!Yohan membalikkan badannya untuk memasuki ruangan dalam, kemudian menarik Nabila yang sedang duduk dengan tenang."Apakah ini yang mau kamu lihat?" tanya Yohan sambil menahan amarahnya.Tatapan Nabila terlihat tenang."Ini cuma permulaan.""Kalau Anda terus bersikeras, akan ada ribuan rakyat dan prajurit yang memohon untukku."Yohan tertawa mengejek."Kenapa mereka memohon untukmu? Apakah aku mengecewakanmu?""Kalau begitu aku benar-benar telah difitnah oleh semua orang di dunia ini!""Jelas-jelas kamu yang mau meninggalkanku! Kamulah yang mengecewakanku lebih dulu!"
Di luar Istana Rubi, semua selir berlutut sambil berbaris dengan rapi.Mereka semua merasa tidak adil untuk ratu.Tidak masalah jika Kaisar memperlakukan mereka dengan buruk. Yang Mulia Ratu adalah orang yang baik, dia sama sekali tidak memedulikan nyawanya demi mengirim makanan. Tapi apa yang didapat oleh Ratu?Setelah Selir Suci kembali, Kaisar mengabaikan Ratu dan juga menyuruh Ratu untuk merenungi kesalahannya.Tidak heran Yang Mulia Ratu merasa kecewa, memohon untuk bercerai dengan Kaisar dan meninggalkan istana.Tidak disangka Kaisar bersikeras memaksa Ratu untuk tinggal di istana, hal ini benar-benar sangat menyebalkan!Semua orang bersama-sama memohon untuk Ratu, di mana mereka tidak pernah sekompak ini sebelumnya.Kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga pejabat, bahkan ada beberapa selir yang diam-diam mengirim surat pada keluarga mereka untuk meminta mereka membantu Ratu saat sedang rapat dengan Kaisar.Yohan merasa konyol saat mendengar hal ini.Hanya saja, Ratu memang
Permaisuri Agung menatap orang di depannya dengan terkejut."Ratu, a ... apa yang kamu bilang barusan?!"Nabila berkata dengan tegas."Aku ingin mengundurkan diri dari posisi ratu dan bercerai dengan Kaisar."Semua pelayan di dalam istana merasa terkejut.Kenapa Yang Mulia Ratu bertindak seperti ini?"Sungguh tidak masuk akal! Aku tidak pernah mendengar hal seperti ini! Di mana Kaisar? Apakah Kaisar tahu ...."Nabila berkata dengan jujur."Kaisar tidak mengizinkanku, jadi aku datang untuk meminta izin dari Anda."Permaisuri Agung memang tidak menyukai cucu menantunya.Hanya saja, masalah ini sedikit rumit."Kamu benar-benar ingin meninggalkan istana?" tanya Permaisuri Agung.Nabila mengangguk."Benar.""Baik, aku ...."Sebelum Permaisuri Agung selesai bicara, terdengar sebuah suara yang familier di luar pintu."Nenek tidak perlu repot-repot dalam hal ini."Permaisuri Agung mengangkat tatapannya, dia melihat Kaisar yang sedang berjalan masuk dengan ekspresi muram. Bahkan dia memiliki se
Tatapan Yohan menjadi serius, dia segera berdiri setelah melirik pecahan mangkuk di atas lantai. Tubuhnya yang tinggi membuat sebuah bayangan yang besar."Aku adalah Kaisar.""Tidak ada kebebasan di bawah kekuasaan kekaisaran.""Tidak peduli apakah kamu marah atau tidak terima, kamu tidak bisa tidak mematuhi aturan ini.""Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan menantang kesabaran seorang kaisar dengan tindakan bodohmu."Nada bicara Yohan sangat tenang, tapi terdapat keagungan yang tidak bisa ditolak.Sikap Yohan yang lembut dan mengalah pada Nabila hanyalah ilusi yang dibuat oleh Yohan setelah meninggalkan statusnya sebagai kaisar untuk sementara.Tidak peduli bagaimanapun juga Yohan tetap merupakan seorang kaisar kejam yang berkuasa.Nabila berkata sambil mengejek dirinya sendiri."Tidak disangka aku mengira Anda akan memberiku hak untuk memilih."Yohan marah bukan karena dia mengubah waktu menjadi setengah tahun, melainkan Yohan sendiri sama sekali tidak ingin membiarkannya pergi.Yohan
Nabila terbangun pada sore hari.Sifa sedang berjaga di samping dengan ekspresi khawatir."Yang Mulia, bagaimana kondisi Anda?"Nabila duduk, berusaha untuk mengatur napas dan kekuatannya.Kekuatan internalnya telah kembali, tapi tubuhnya masih terasa sangat lemah.Bibir Nabila memucat, bahkan tatapannya juga terlihat sedikit sedih."Yang Mulia, Nyonya datang ke istana."Mirna datang untuk membujuk Nabila.Mirna terlihat lebih tua dari biasanya, bahkan seluruh tubuhnya terlihat sangat lemah."Kaisar sudah tahu identitasmu.""Kaisar memanggil ayahmu untuk memasuki istana dan menceritakan masalahmu padanya.""Nabila, kenapa kamu bertindak seperti ini?""Kamu sudah menikah dengan Kaisar, bagaimana mungkin kamu bisa meninggalkannya?""Kaisar adalah orang yang murah hati, dia tidak menghukummu, Keluarga Feno dan Keluarga Muro karena telah menipunya. Kaisar juga bekerja sama denganmu untuk membuat perjanjian satu tahun. Coba kamu pikirkan, tidak akan ada orang yang mengatakan bahwa Kaisar sa