Share

6. Rencana Pembun*han.

“Alhamdulillah.” Ruby merasa lega bisa lepas dari suaminya.

“Oke karena semua sudah beres kalian berdua bisa pergi sekarang juga, masalah cerai ke pengadilan papa bisa mengurusnya sendiri yang penting sekarang kalian bukan suami istri lagi.” Kemudian Rahman memanggil dua security yang berjaga di depan pintu utama.

“Pak Rudi dan pak Riko, tolong antar mereka berdua ke gerbang,” titah Rahman.

Kemudian dua security waktu besar berdiri di belakang Lisa dan Aril.

“Pak Rudi tolong ambil semua kartu debit dan kreditnya,” ucap Rahman.

“Laksanakan tuan.” Rudi mengambil dompet dari saku celana bagian depan Aril.

“Aku nggak akan memaafkan papa, aku pasti akan membahas kejahatan kalian semua.” ucap Aril dengan mata memerah menahan emosi.

“Memangnya orang miskin sepertimu bisa melakukan apa?” Rahman meremehkan putranya.

“Menghabisi nyawamu.” Aril mengungkapkan keinginannya.

“Ditunggu jangan sampai berubah pikiran ya.” Rahman sama sekali tidak takut pada ancaman putranya.

“Oke, lihat saja aku akan menghabisi nyawa papa dan mama.” kemudian Aril memutar badan dan menggenggam tangan Lisa.

Setelah itu keduanya berjalan keluar dari rumah itu.

“Mama apa papa akan datang lagi?” tanya Jihan.

“Nggak nak,” jawab Ruby.

“Kamu tenang saja karena kakek akan melindungi kalian semua.” Rahman menenangkan cucunya.

Sementara Lasmini merasa sedih karena kehilangan putranya.

“Bawa anakmu istirahat ke kamar,” titah Rahman.

“Iya pa. kemudian Ruby menggendong putrinya menuju kamar.

“Bu Santi saya minta maaf karena sudah gagal menyendiri putra saya.” ucap Rahman dengan penuh sesal dalam hati.

“Saya sudah memaafkannya Dan saya harap papa juga bisa berdamai dengan keadaan,” ujar bu Santi.

“Baik bu saya mengerti,” ucap Rahman.

“Kalau begitu saya titip anak-anak dan cucu-cucu saya pada ibu dan bapak saya harap kalian tetap mencintai mereka sepenuh hati meskipun sekarang Ruby bukan menentu kalian lagi.” Santi berharap kedua besannya tetap baik pada putrinya.

“Kalau dulu dia menantu sekarang posisinya berubah jadi anak kandung.” penuturan Rahman membuat Santi bahagia.

Namun tidak dengan Lasmini karena sampai kapanpun Aril tetaplah darah dagingnya.

“Kalau begitu saya permisi dulu pak,” ucap Santi.

“Iya bu, hati-hati di jalan semoga selamat sampai tujuan” ujar Rahman.

“Iya pak.” setelah itu Santi beranjak dari rumah mantan besannya.

“Papa benar-benar tega.” Lasmini kecewa dengan keputusan suaminya yang ia anggap sangat buru-buru.

"Kamu dan aku sudah kenal Aril sejak dia lahir ke dunia dan anak itu sudah 2 kali menghabisi nyawa manusia dan kita berdua sama-sama menutupinya, apa sekarang kamu mau mengulangi kesalahan yang sama?" tanya Rahman.

"Mama yakin dia akan berubah, Aril melakukan kdrt karena di hasut sama Lisa, pa." Lasmini tetap membela putranya.

"Kalau dia memang sudah berubah pasti dia nggak akan mengikuti keinginan perempuan setan itu tapi pada kenyataannya Aril hampir membunuh menantuku dan cucuku, menurutmu apa dia masih pantas buat di pelihara?" Rahman bertanya pada istrinya yang tak punya pendirian tetap.

"Ya Tuhan, aku benar-benar nggak terima anakku di buang, kalau sampai anakku kenapa-napa karena nggak punya uang papa harus bertanggung jawab!" pekik Lasmini.

"Kalau mama khawatir sama dia silahkan kejar dia, papa yakin mereka belum jauh." Rahman memberikan pilihan pada istrinya.

Lasmini yang tak bisa hidup susah tentu tak mau pergi dari rumah suaminya.

"Dasar suami kejam!" Lasmini yang sakit hati bergegas menuju kamar.

***

Saat sedang berjalan kaki Aril melirik sang kekasih yang ada di sebelahnya.

“Aku tahu kamu pasti punya uang di ATM-mu,” ucap Aril.

“Iya mas,” sahut Lisa.

“Oke, berarti kita bisa pergi ke rumah sakit sekarang.” Aril merasa lega karena mereka berdua bisa mendapat pertolongan pertama.

“Tapi mas kita harus gimana kalau uangku sudah habis?” Lisa ingin tahu rencana Aril selanjutnya.

“Tenang saja karena aku akan mendapatkan semuanya dalam satu Minggu,” ucap Aril.

“Caranya gimana, mas?” tanya Lisa dengan penasaran penuh.

“Aku akan membunuh papa, tentunya kamu harus membantuku.” rencana besar Aril membuat kekasihnya ketakutan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status