Beranda / Romansa / Adik Ipar Malang / bab 23 B Kesedihan Laras

Share

bab 23 B Kesedihan Laras

Penulis: Nefertari
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-09 19:00:12

Adik Ipar Malang

Bab 23 B Kesedihan Laras

"Evan, kami melakukan ini demi kebaikan kita semua, terutama untuk kamu," ucap ayah mertuanya pada Evan.

"Lilis mengandung anakku, jadi aku yang berhak untuk menjadi suaminya. Bukannya malah Devan yang hanya orang lain," protesnya. "Di mana Lilis sekarang? Devan! Keluar kamu! Kembalikan Lilis padaku!" raung Evan yang suaranya menggema sampai ke penjuru ruangan.

"Evan, hentikan! Lilis dan Devan sudah pergi dari sini." Bu Maya mencoba menyadarkan anak bungsunya agar berhenti teriak-teriak.

Elan membawa adiknya untuk duduk di sofa. Dia berusaha menenangkan Evan, meski pun harus menggunakan sedikit tenaga untuk menahan pundak Evan, agar tetap pada duduknya.

"Kenapa kalian membiarkan Lilis pergi dengan Devan?" tanyanya dengan lemah. Wajahnya benar-benar kuyu.

"Evan, dengar! Seandainya kamu menikah dengan Lilis, pernikahan itu tidak akan sah. Karena kamu itu suami dari Laras, kakak kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Adik Ipar Malang   24 A Bertemu Mertua

    Adik Ipar Malang Bab 24 A POV AuthorEvan merasakan kepalanya sangat pusing, badannya juga sakit. Yang dia ingat adalah saat sedang minum di sebuah bar, kemudian kakaknya mencoba mengajaknya pulang. Tapi, pada akhirnya Elan membiarkan Evan terus minum.Pikir Elan dengan membiarkan Evan melampiaskan pada minuman, itu akan membuat perasaan sakit dan beban Evan lega sejenak. Nyatanya pemikiran itu adalah awal mula yang sudah salah.Terdengar suara dari arah kamar mandi. Suara air mengalir dari keran dan suara tangis yang samar-samar. Setelah memaksa badannya untuk bisa bangun, Evan berjalan menuju kamar mandi walau masih dengan sempoyongan."Kamu kenapa Laras?" Seketika Evan melupakan sakit di kepalanya. Kemudian berjalan menuju istrinya yang terlihat dalam keadaan memilukan.Evan mengambil handuk untuk dibalutkan ke tubuh istrinya dan mematikan keran air. Kemudian dia membawa istrinya itu duduk di ranjang."Kenapa kamu bisa seperti ini?" tanya Evan lagi.Laras hanya memandang wajah Ev

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-11
  • Adik Ipar Malang   24 B Bertemu Mertua

    Adik Ipar MalangBab 24 BPOV Lilis"Assalamualaikum. Mama pulang!" Terdengar suara perempuan mengucap salam dan langkah kaki yang memasuki rumah."Wa'alaikumsalam," jawab kami berdua kompak.Aku dan Kak Devan langsung berdiri. Bersiap menyambut kedatangan Om Hisyam dan Tante Desi, orang tua dari Kak Devan."Dimana menantuku?" tanya perempuan paruh baya yang terlihat masih energik. Tante Desi wajahnya masih tak berubah, masih sama seperti terakhir bertemu saat aku masih SD."Ya ampun Lilis! Kamu sudah besar sekarang. Mama bener-bener pangling. Pantas aja Devan ngga mau Mama jodohin sama siapa pun."Tante Desi berkata dengan sangat heboh. Kami saling berpelukan dan cipika-cipiki."Papa juga hampir nggak kenal. Terakhir ketemu kamu masih sangat imut. Sekarang sudah mulai beranjak dewasa," ucap Om Hisyam sambil mengusap puncak kepalaku."Kamu sehat, kan? Apa Devan menyusahkan kamu?" tanya Tante Desi lagi sambil

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-12
  • Adik Ipar Malang   bab 25 A Memberi Izin Sekolah

    Adik Ipar MalangBab 25 A Memberi Izin SekolahPOV Lilis"Kamu tahu kenapa Mama dan Papa menitipkan Devan di rumahmu dulu?""Karena Mama dan Papa nggak sanggup untuk mengubah sikap Kak Devan yang seperti berandalan?" jawabku sekenanya."Lebih tepatnya bukan itu. Dulu kami salah mendidik Devan. Devan terlalu dituntut untuk melakukan sesuai kehendak kami. Karena dia anak tunggal dan pewaris satu-satunya di keluarga ini." Mama berhenti sejenak untuk mengambil napas."Mungkin dia merasa tertekan, sehingga dia mulai memberontak. Menjadi anak yang suka berantem di sekolah, tawuran, dan bersikap semaunya sendiri saat tak berada di rumah," sambung Mama lagi.Mata Mama mulai berkaca-kaca. Aku coba menyalurkan kekuatan dengan mengusap tangan Mama. Diriku masih diam saja, memberikan Mama waktu untuk melanjutkan ceritanya."Bukannya Mama tak ingin mendidik Devan dengan tangan Mama sendiri, tapi di sisi lain Papa juga sedang mengalami masalah dengan perusahaan, saat itu. Mama harus berada di sampi

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-13
  • Adik Ipar Malang   bab 25 B Izin Sekolah

    Adik Ipar Malang Bab 25 B Izin SekolahPOV LilisSekarang aku mulai bisa memadukan pakaian kantor Kak Devan. Suamiku itu lebih suka memakai pakaian semi formal dan kasual, kecuali kalau akan bertemu dengan klien. Kalau cuaca dingin sweater dengan bahan rajut yang akan menjadi alternatifnya.Hari ini aku menyiapkan atasan kemeja lengan panjang, celana jogger dan sepatu sneakers untuknya. Tak lupa blazer sebagai outer kalau ada meeting mendadak. Sesuai dengan gayanya Kak Devan, smart casual."Di mana pakaian kantorku, Sayang?" tanya Kak Devan saat aku sedang menata pakaiannya di atas kasur."Ini, Kak. Arghh!" Aku terkejut saat membalikkan badan, Kak Devan berdiri hanya dengan handuk melilit di pinggangnya."Pakai bajunya, Kak!" perintahku dengan mengalihkan pandangan ke arah lain.Jangan tanya wajahku ini, sudah sangat panas. Pagi-pagi sudah dikasih pemandangan roti sobek. Sayang sekali tak bisa dimakan."Bajuku m

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-14
  • Adik Ipar Malang   26 A Berbaikan

    Adik Ipar MalangBab 26 A POV Laras"Buatkan satu porsi lagi untukku!"Aku yang sedang meletakkan sepiring nasi goreng di atas meja, sedikit terperanjat mendengar suara bariton milik Evan. Aku menatapnya dengan heran. Kemudian melakukan sesuai perintahnya tanpa banyak bertanya.Sekarang ada dua porsi nasi goreng di atas meja, spesial pakai telor mata sapi. Kami duduk saling berhadapan. Aku langsung saja memulai sarapan tanpa menunggu dia. Sambil sesekali mencuri pandang, saat Evan mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya."Kalau masih tidak enak, tak usah dimakan. Karena aku tak semahir mama, ibu apa lagi Lilis, yang masakannya sangat pas dilidahmu." Aku langsung saja menyindirnya, sebelum dia mengkritik masakanku lagi seperti waktu dia mulai mendiamiku.Berbeda dengan perkiraanku. Evan terus memakan nasi goreng itu. Bahkan sekarang tinggal sedikit makanan di atas piringnya. Apa seenak itu masakanku?Aku juga terus mak

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-15
  • Adik Ipar Malang   26 B Berbaikan

    Adik Ipar MalangBab 26 B Berbaikan POV Laras"Maaf, kami sedikit terlambat," ucapku menyesal karena membuat mereka lama menunggu. Kami langsung duduk di kursi yang ada di hadapan mereka."Tak apa." Kemudian Kak Elan melihat ke arah perempuan di sebelahnya. "Perkenalkan, ini adikku Evan, dan ini istrinya, Laras."Aku dan Evan mengulurkan tangan kami dan memperkenalkan diri lagi. Perempuan itu menyambut tangan kami sambil tersenyum.Dia memperkenalkan dirinya juga. "Aku Freya Sukmajaya. Senang berkenalan dengan kalian."Entah hanya perasaanku saja, atau memang benar, aku tak tahu. Senyum dari perempuan bernama Freya itu agak sedikit ganjil. Mungkin aku bisa sedikit waspada dengannya. Lagi pula ini baru pertama bertemu. Belum jelas dia ini orang baik atau bukan."Ayo cepat pesan makanan! Kita makan siang dulu, setelah itu lanjut bicaranya." Kak Elan menyudahi acara perkenalan ini dengan memanggil pelayan dan memesan makanan kami masing-masing

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-16
  • Adik Ipar Malang   27 A Masalah Lagi

    Adik Ipar Malang Bab 27 A Masalah Lagi POV LarasTepat di lorong menuju toilet, bola mataku hampir terlepas melihat pemandangan di depan sana. Di depan toilet, Evan menghadap cermin sedang mencuci tangan di westafel. Di belakangnya ada seorang wanita memeluknya begitu erat.Toilet di restoran ini hanya ada dua. Satu untuk pria dan satu untuk wanita, dan satu westafel tepat di depan toilet dengan satu buah cermin besar. Kebetulan juga tidak banyak tamu yang ingin menggunakan toilet.Aku berusaha menajamkan telingaku, agar bisa mendengar percakapan mereka. Tetap dengan menyembunyikan badanku dari penglihatan mereka."Apa kabarmu, Tuan. Sudah lama tidak berjumpa," ucap wanita itu sambil memeluk Evan dari belakang."Lepas! Siapa kamu?" Evan menyentak tangan yang melingkar di pinggangnya. Kemudian berbalik menghadap wanita itu."Aku rindu menemani Anda minum. Kapan Tuan datang ke bar lagi? Aku bisa memberikan servis yan

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-17
  • Adik Ipar Malang   27 B Masalah Lagi

    Adik Ipar MalangBab 27 B POV LarasSelama perjalanan pun, kami masih saling diam. Aku lebih memilih memandang ke luar jendela di sebelahku. Mobil berhenti saat lampu lalu lintas menunjukan warna merah.Aku masih memandang ke sebelah kiri. Mobil yang lain juga ikut berhenti. Sampai ada yang berhenti tepat di sebelah mobil kami, sebuah mobil mini bus berwarna merah jambu.Ada yang sedikit menarik perhatianku dari mobil itu, ialah pengemudinya. Di sana, sosok Freya yang duduk di belakang stir kemudi. Kemudian di sebelahnya duduk wanita yang ... itu wanita yang tadi memeluk Evan.Aku bisa melihat dengan jelas sosok Freya karena lampu di dalam mobil menyala. Saat aku ingin menajamkan mata untuk melihat sosok di sebelah Freya, tiba-tiba lampu di dalam mobil mati.Bagaimana Freya bisa bersama dengan wanita itu? Mau memberi tahu Evan juga percuma, lampu sudah berganti warna. Aku juga tak memiliki bukti.Sampai di rumah, Evan la

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-18

Bab terbaru

  • Adik Ipar Malang   bab 91 Senyum Bahagia (TAMAT)

    Bab 91 Senyum Bahagia Freya tidak tahu kalau Laras juga mencari bantuan saat pergi. Makanya dia berpikir kalau Laras merupakan orang yang menyebabkan dirinya menjadi seperti sekarang. Sedangkan nasib ketiga pemuda yang melecehkan Freya, mereka sudah tew4s di dalam sel sesaat setelah Freya keguguran. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Fero. Lilis melihat Devan sedang menunduk sambil mengepalkan kedua telapak tangannya. Tangannya segera merengkuh telapak yang mengepal itu. Devan mengangkat kepalanya dan melihat senyuman hangat Lilis. Semua yang ada di sana juga melihat ke arah Devan. Mereka tahu bagaimana perasaan bersalah yang Devan miliki. "Devan, kamu enggak sepenuhnya salah. Bagaimanapun, kamu punya pilihan sendiri. Apa lagi ini untuk seumur hidup. Jangan karena orang memintamu melakukan ini, kamu juga harus menurutinya. Kamu itu milik diri kamu sendiri. Kamu berhak menentukan yang terbaik untuk dirimu." Pak Arifin selaku mertua Devan ber

  • Adik Ipar Malang   bab 90 Elan di Rumah Sakit

    Bab 90Fero memberi kode pada anak buahnya untuk tetap menangkap Freya. Kemudian terjadilah perkelahian antara Meisya dengan kedua anak buah Fero. Meski Meisya menguasai bela diri pun kalau harus melawan dua laki-laki yang ilmunya jauh di atasnya, dia akan kalah. Tidak sampai lima menit, Meisya bisa dikalahkan. Kemudian Fero membawa Freya kembali bersama dengan Meisya juga. Setelah mereka pergi, Devan menyuruh anak buahnya untuk segera membereskan preman-preman bayaran Freya dibantu oleh anak buah Evan.Evan menghubungi orang tuanya untuk segera pergi ke rumah sakit di mana Elan dirawat. Siska yang mendengar tentang Elan pun langsung mendekati Evan. "Tuan Evan, bolehkah saya bertemu dengan Tuan Elan?" tanyanya dengan nada memohon. Matanya berkaca-kaca. Evan mengangguk begitu saja. Sebenarnya dia merasa tak enak sudah mencurigai Siska kemarin. Sudah seharusnya dia meminta maaf. Tetapi suaranya tetap tidak bisa keluar, kembali ditelannya lagi. "Siska, ayo kita ke rumah sakit jengu

  • Adik Ipar Malang   bab 89 Tukar Kebebasan Siska

    Bab 89 Tukar Kebebasan SiskaSemua yang ada di dalam ruangan itu terkejut. Terutama Freya. Padahal dia sudah membayar orang-orang untuk melindungi tempat ini. Lagi pula rumah ini berada jauh di dalam karena dibangun di belakang kebun. Lilis yang melihat Devan datang segera berlari ke arahnya. Freya yang melihat itu langsung berteriak, "Cepat tangkap dia! Jangan sampai dia berlari ke sana!"Semua preman itu langsung berlari ke arah Lilis. Bukannya menangkap Lilis, mereka malah berdiri di sisi kanan, kiri, dan di belakang Devan. Freya langsung tercengang. Bagaimana bisa orang bayarannya malah berdiri di pihak Devan? Tubuhnya tiba-tiba gemetar. Sepertinya dia sudah tahu apa yang sudah terjadi. Jangan-jangan, Elan tidak dibawa ke tempat yang sudah dia rencanakan, melainkan sudah diselamatkan oleh mereka. Tetapi Freya masih mencari cara untuk menyelamatkan dirinya. Devan memandang Freya dengan pandangan yang sulit. Dulu mereka bertiga—dengan Fero—sangat akrab. Devan sudah menganggap F

  • Adik Ipar Malang   bab 88 Yang Sebenarnya

    Adik Ipar Malang Bab 88 Yang SebenarnyaBeberapa hari berikutnya, Freya mau mengeluarkan suaranya. Hal yang pertama kali dia ucapkan adalah meminta Fero mencari siapa perempuan yang berlibur juga di puncak pada saat itu.Akhirnya, setelah beberapa hari, Fero sudah menemukan keluarga mana yang pergi berlibur pada hari di mana Freya mengalami kejadian naas. Saat Fero ingin memberitahu Freya, dia malah mendapati adiknya sedang sekarat setelah meminum obat peng9u9ur kandungan lebih dari takaran. Hal itu membuat Fero syok karena ternyata Freya tiba-tiba mengalami pendarahan dan kemudian keguguran.Karena pendarahan terus menerus, membuat rahimnya menjadi infeksi. Untuk meminimalisir munculnya kanker dan kerusakan pada organ lainnya, dokter menyarankan agar Freya menjalani pengangkatan rahim.Freya jelas menolak. Baginya rahim adalah salah satu tanda perempuan sejati. Dari gadis saja dia tidak punya rahim, laki-laki mana yang mau men

  • Adik Ipar Malang   bab 87 Kamu Punya Sesuatu

    Adik Ipar Malang Bab 87 Kamu Punya Sesuatu "Kamu tidak percaya, kalau kamu punya sesuatu yang tidak aku punya?" tanya Freya dengan dingin. Lilis hanya menggelengkan kepalanya dengan perlahan.Freya berucap dengan lirih, "Devan."Mata Lilis melebar tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Mungkin telinganya sedang tidak berfungsi dengan baik.Freya paham melihat dari ekspresi Lilis. Pasti perempuan di depannya ini merasa sudah salah dengar."Kamu enggak salah dengar. Aku benar-benar menginginkan Devan.""Jangan macam-macam Freya! Kamu mendekati kak Elan untuk menghancurkan rumah tangga kak Evan dan kak Laras, kenapa kamu meminta kak Devan padaku? Aku pikir kamu menyukai kak Evan!" ucap Lilis dengan nada tinggi.Lilis merasa kalau Freya sudah terkena gangguan jiwa. Sebenarnya apa yang ada di pikirannya. Dengan wajah cantik dan kekayaan keluarganya, laki-laki mana yang akan menolak? Kenapa harus terobsesi dengan laki-laki yang sudah menikah,

  • Adik Ipar Malang   bab 86 Menghubungi Devan

    Adik Ipar Malang Bab 86 Menghubungi Devan Di tempat lain, Fero tiba-tiba penasaran dengan adiknya yang sedang cuti. Dia coba untuk menghubungi adiknya kembali. Namun, masih tidak tersambung.Tadinya dia ingin membuat kejutan untuk adiknya, dengan tidak memberitahukan kepulangannya ke Indonesia. Ternyata adiknya malah mengambil cuti, dan nomornya susah dihubungi."Ini sudah hampir tiga jam, tapi kenapa Freya masih susah dihubungi?" gumam Fero.Akhirnya Fero penasaran untuk apa adiknya itu mengambil cuti tanpa sepengetahuannya. Dia segera meminta bawahannya untuk mencari keberadaan adiknya.Setelah beberapa saat, Fero menerima laporan kalau Freya beberapa hari yang lalu memesan tiket pesawat ke Singapura, tetapi tidak pergi ke sana. Lalu, untuk apa?Setelah mengerti dengan situasi ini, Fero langsung bangkit dari duduknya. Dia membawa dua bawahannya untuk mengikutinya."Pergi ke lokasi di mana Freya sekarang berada!"

  • Adik Ipar Malang   bab 85 Memata-matai

    Adik Ipar Malang Bab 85 Memata-mataiSiska dan Lilis sedang duduk di ruang tamu. Mereka sedang menunggu sang Tuan Rumah keluar dari ruangannya. Lilis merasa was-was. Dia sedang memikirkan bagaimana kedepannya dengan Daffin kalau dirinya terjadi sesuatu di sini. Sedang Siska, dia malah merasa sangat gugup dan takut.Meisya segera menghampiri Siska dan Lilis. Dia membawa sebuah kotak berukuran tiga puluh sentimeter dan meletakkan di atas meja. "Silakan taruh ponsel Nona berdua di dalam kotak ini!" ujar Meisya dengan sopan. Siska dan Lilis saling memandang dan mengerutkan kening.Melihat keragu-raguan kedua perempuan itu, Meisya menambahkan, "Kami tidak akan mengambilnya. Hanya untuk mengantisipasi saja." Siska dan Lilis masih enggan untuk mengeluarkan ponsel mereka. Tidak disangka kalau Freya sangat berhati-hati. Padahal rencana Lilis adalah ingin merekam dan mencari bukti sebanyak-banyaknya untuk m

  • Adik Ipar Malang   bab 84 Dua Perempuan

    Adik Ipar Malang Bab 84 Dua Perempuan Sementara itu, Lilis sudah sampai di dekat gang besar yang dimaksud oleh Freya. Sebelumnya Freya memberitahu lagi, kalau mereka naik kendaraan umum, mereka harus turun di gang besar yang menuju ke rumah di mana Elan disembunyikan. Lalu, mereka harus berjalan kaki kurang lebih sejauh lima puluh meter lagi. Selama berjalan, Lilis memerhatikan keadaan tempat ini. Sepanjang jalan, di sisi kanan dan kiri hanya kebun yang ditanami pohon buah-buahan. Di antaranya pohon rambutan, mangga, dukuh, dan jambu air. "Lis, perasaanku agak kurang enak. Apa kita balik lagi saja?" Siska menggandeng lengan Lilis dengan kuat. Meski siang hari, tapi di sini sangat sunyi. Bahkan tidak ada orang yang lewat. Sepertinya lahan di sini adalah milik satu orang, sehingga orang-orang tidak berani lewat jalan ini sembarangan. "Jangan dulu! Kalau kita kembali, bagaimana dengan Kak Elan?" tolak Lilis."Tapi aku

  • Adik Ipar Malang   bab 83 Penyekapan Elan

    Adik Ipar Malang Bab 83 Penyekapan Elan Di kantor Devan, tiba-tiba saja pikirannya mengarah ke Lilis. Entah kenapa hatinya sangat merindukan istri kecilnya itu.Devan menghentikan pekerjaannya sebentar, lalu mengambil ponsel dan menghubungi nomor Lilis. Panggilannya tersambung. Hanya saja tidak di angkat oleh istrinya itu. Sampai panggilan ketiga, Lilis tetap tidak mengangkat telfonnya. Kemudian Devan menghubungi nomor rumah Bu Maya. Tepat sekali beliau yang mengangkatnya. [Halo, kediaman Rifan di sini.]"Halo, Tante. Ini aku Devan."[Oh, Devan. Ada apa?]"Apa Lilisnya ada, Tante?"[Lilis? Dia sedang menemani Siska ke rumah sakit.]"Sejak kapan?"[Kurang lebih dari dua jam yang lalu. Mungkin sedang banyak pasien, jadi antreannya sedikit panjang.]"Apa Daffin juga ikut?"[Enggak. Daffin di rumah dengan Tante dan Laras. Ada apa, ya? Suara kamu kok terdengar cemas.]"Enggak apa-apa, kok, Tante. Terima kasih, ya. Mungkin L

DMCA.com Protection Status