Beranda / Urban / AWAN - THE NEXT SANJAYA / 61. DIINCAR PEMBUNUH BAYARAN

Share

61. DIINCAR PEMBUNUH BAYARAN

Penulis: sutan sati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-22 20:01:16

"Kamu ingin aku keluar dari sekolah? Tidak masalah! Aku tahu kamu bisa mengeluarkanku, tapi kamu tidak perlu repot-repot melakukannya. Mulai detik ini, aku tidak ada hubungannya dengan SMA Persada."

Glegar!

Seperti guntur, ucapan Awan tegas dan lantang tanpa keraguan sedikitpun.

Setelah selesai mengucapkan kalimat itu, Awan pun berlalu melewati Jesika tanpa melihatnya sama sekali. Awan sudah terlanjur kecewa dengan sikap Jesika. 

Meski masih ingin membela diri dan membuktikan kalau dirinya tidak bersalah, Awan merasa semua itu percuma saat ini. Sekarang, ia sudah di cap sebagai penjahat kelamin dan tidak bermoral. Jesika sebagai senior yang ia harapkan akan berlaku adil, ternyata juga turut menghakiminya.

Karena itu, di tengah cemoohan dan cibiran semua orang, Awan memutuskan untuk pergi dari sana dan terpaksa menerima semua penghinaan itu.

Seumur hidup, Awan tidak pernah menerima penghinaan seperti ini. Ia tidak akan pernah melupakanny

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   62. PENYESALAN JESIKA

    Setelah kepergian Awan, Jesika berada dalam dilema. Ia masih teringat jelas dengan sorot mata kecewa Awan.Awan tampak begitu kecewa padanya. Seharusnya, ia bisa lebih mengedepankan praduga tidak bersalah dan berpikir lebih jernih sehingga bisa bersikap lebih adil. Namun yang terjadi, Jesika terlalu terbawa perasaan. Entah kenapa, mendengar Awan telah melecehkan wanita lain membuatnya marah dan kecewa dengan cowok jenius tersebut.Itu sebabnya, bukannya mencari fakta yang sebenarnya, Jesika justru bersikap tidak adil dan menyalahkan Awan seperti yang lainnya. Ia bahkan telah mengusir Awan, sesuatu yang tidak seharusnya ia lakukan.Sekarang, Awan pasti sangat kecewa terhadap dirinya. Namun, semua telah terjadi, nasi telah menjadi bubur. Sekarang, di dalam hatinya, Jesika mulai merasa bersalah karena tindakannya sebelumnya.Saat ditanya oleh Nadira, Jesika bicara apa adanya, "Dia, dia sudah pergi.""Apa kalian mengusirnya? Bagaimana bisa kalian bersi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   63. AWAN DALAM BAHAYA

    "Cepat, cari tahu posisi tuan muda! Kita harus segera menemukan tuan muda dan memberikan kalung ini sebelum tengah malam."Dua orang pria yang sebelumnya mengikuti bu Siti sedang berbicara dengan nada serius sambil menghubungi rekan mereka lewat panggilan rahasia.Keduanya ditugaskan oleh kediaman utama Sanjaya untuk memberikan kalung peninggalan kepala klan pada Awan. Mereka tidak memiliki waktu banyak, karena tepat tengah malam ini adalah pergantian waktu dimana Awan memasuki usia ke tujuh belasnya. Saat itu, kekuatan keturunannya akan bangkit. Sementara, Awan tidak pernah menjalani pelatihan sama sekali, sehingga ia rentan berada dalam bahaya dan kemungkinan bisa kehilangan nyawanya saat kekuatannya bangkit nanti.Sementara kepala klan Sanjaya tidak ada, hanya kalung peninggalannya tersebut yang dapat membantu Awan melewati proses kebangkitannya.Hanya saja, di saat seperti ini kedua utusan dari pasukan biru klan Sanjaya tersebut justru tidak dapat menemukan Awan, karena Awan suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   64. DIINCAR BANYAK PEMBUNUH

    Saat ini di dalam kepala Awan banyak tersimpan pertanyaan dan semua itu mengarah pada satu kesimpulan yaitu tentang siapa orang yang diam-diam melindunginya selama ini?Orang itu tidak mungkin berasal dari keluarga mendiang ibunya. Awan tahu dengan jelas kalau ibunya sudah diusir dari keluarganya. Semenjak ibunya ketahuan hamil diluar nikah tanpa tahu siapa pria yang telah menghamilinya, keluarga ibunya sangat kecewa. Ibunya dianggap telah mencoreng nama baik keluarga dan nama ibunya telah dihapus dari daftar silsilah keluarga besar.Sejak saat itu, ibunya sudah tidak berhubungan lagi dengan pihak keluarganya.Awan pun tidak pernah mendengar ibunya menyinggung tentang keluarganya. Jadi, mustahil jika orang itu adalah keluarga dari pihak ibunya.Ayah sambungnya apalagi! Jika Cipta Mahendra bisa, ia tidak mungkin berakhir dalam penjara sekarang ini.Satu-satunya sosok yang terbayang dalam benak Awan adalah ayah kandung yang belum pernah ditemuinya hingga sekarang.Deg!'Apa benar 'dia'?

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   65. KEMUNCULAN SOSOK TIDAK TERDUGA

    Anggota pasukan biru klan Sanjaya dan Awan semakin terdesak setelah sekte Bulan Darah ikut datang untuk memburu Awan. Kelompok ini sebenarnya berasal dari Asia Selatan yang kini mulai menyebar jaring mereka ke wilayah Nusantara. Kalau bukan karena keberadaan Klan Atmaja, mereka mungkin sudah terang-terangan mendeklarasikan keberadaan mereka di negara ini. Sekarang, klan Atmaja lebih banyak pasif yang membuat sekte ini mulai tumbuh. Siapa sangka, mereka bahkan berani menargetkan keturunan klan Sanjaya. Entah siapa yang berada dibalik tindakan berani kelompok ini, yang jelas mereka pasti mengetahui identitas 'rahasia' Awan. Jika tidak, mereka tidak mungkin berani mengutus banyak anggota mereka hanya untuk memburu seorang remaja seperti Awan.Anggota pasukan biru cukup memahami hal itu. Itu sebabnya ia sudah membaca tujuan tersembunyi mereka saat menyebut identitas Awan secara terbuka seperti sebelumnya. Jika mereka adalah utusan klan Sanjaya, mereka tidak akan membukan identitas dan t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   66. INDIRA BANGUN

    Awan menerima kalung pemberian Seno dan di saat bersamaan, ia merasa seperti sebuah gunung besar sedang diletakkan di atas pundaknya.Apa pentingnya kalung ini? Sampai harus mengobankan nyawa orang lain?Jika disuruh memilih, Awan tidak ingin siapapun mati demi dirinya. "Tuan muda, cepatlah pergi!" Teriak Seno mengingatkan.Mendengar teriakan Seno, Awan segera tersadar dari lamunannya dan dia menatap Seno dengan enggan, "Sebelum aku pergi, katakan siapa ayahku? Dari keluarga mana dia sebenarnya? Apakah itu Sanjaya?"Awan masih ingat saat sekte Bulan Darah menyebut nama Sanjaya sebelumnya. Tapi, ia belum yakin apakah itu keluarga Sanjaya yang merupakan keluarga misterius dan terkuat di dunia saat ini atau keluarga Sanjaya yang lain. Tapi, apapun itu, Awan ingin mengetahui tentang ayahnya, baru setelah itu ia akan memutuskan pilihannya.Sayangnya, Seno masih memegang teguh sumpahnya dengan tidak membuka misinya di depan Awan. Dengan senyum getir Seno berkata, "Maaf, tuan muda. Aku tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   67. BAYANGAN?

    Alasan lain kenapa hutan ini disebut sebagai hutan larangan yaitu tidak ada yang tau seberapa luas hutan ini sebenarnya. Bahkan oleh satelit sekalipun hanya terlihat bayangan gelap yang samar.Sementara itu, waktu semakin mendekati tengah malam dan Indira yang sedang mengendalikan tubuh Awan berlari semakin jauh ke dalam hutan.Dikejar oleh pembunuh yang sangat kuat dibelakangnya, membuat Indira tidak berniat berhenti sedikitpun. Ia memacu kekuatannya mencapai tingkat ekstrim dan kekuatannya yang baru saja pulih, kembali harus terkuras dengan sangat cepat.Di lain sisi, Awan merasakan keanehan yang mulai menganggunya. Dalam pandangan Awan, suasana hutan yang gelap dan hanya disinari oleh bulan purnama, terlihat berbeda."Indira, apa kamu melihat banyak bayangan yang sedang mengelilingi kita?" Tanya Awan coba memastikan."Bayangan? Bagaimana mungkin! Malam ini adalah malam purnama. Kalaupun ada bayangan itu hanya karena efek cahaya bulan." Jawab Indira singkat dan tidak terlalu memusin

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   68. PENYELAMAT

    Awan terlempar hampir sepuluh kilometer dari tempat Indira berada dan saat ia membuka mata, Awan sempat tergagap karena merasa asing dengan lingkungan sekitarnya yang begitu sepi dan gelap.Terakhir, ia masih ingat saat serangan lawan hampir mengenainya. Seharusnya, mustahil untuk dapat menghindari serangan sebesar itu. Namun kenyataannya, ia bukan saja tidak terluka tapi juga berada di tempat yang tidak ia ketahui.Bagaimana ia berpindah tempat?Samar, Awan mendengar suara ledakan dari tempat yang sangat jauh dan membuat pijakan di bawah kakinya sedikit bergetar.Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya serangan musuh. Mustahil ada manusia yang bisa bertahan dari serangan seperti itu.Memikirkan itu membuat Awan terpikir akan nasib Indira."Indira, Indira kamu dimana?"Awan memanggil nama Indira berulang kali, namun tidak ada respon dari gadis mistis berparas imut tersebut. Awan mendapat firasat buruk, "Jangan-jangan?"Sebuah kemungkinan buruk terlintas dalam kepala Awan dan ekspresinya se

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   69. SEKTE BULAN DARAH

    Dalam klan Atmaja terdapat tujuh dewa perang dengan pasukan elit masing-masing di belakang mereka. Selama ke tujuh dewa perang ini masih ada maka tidak ada satupun musuh yang berani mengusik klan Atmaja. Sekte Bulan Darah tanpa terkecuali.Tidak hanya di wilayah Asia, pamor mereka bahkan sudah menyebar luas hingga seluruh dunia. Sehingga wajar jika wanita misterius tersebut tampak begitu tertekan saat melihat kemunculan Aldo. Sangat jarang seorang dewa perang muncul, sekali kemunculan mereka akan membuat dunia berguncang.Dalam kegugupannya, wanita misterius tersebut dengan cepat menganalisis situasi.Biasanya, dewa perang seperti Aldo akan muncul bersama pasukannya. Namun kali ini, ia tidak melihat ataupun merasakan keberadaan orang lain selain mereka di sana. Jika tidak, ia akan berpikir bahwa misinya saat itu sudah terungkap. Jika seperti itu, ia mungkin tidak akan bisa keluar hidup-hidup dari hutan ini. Namun, karena hanya ada Aldo dan bocah laki-laki di sampingnya, itu artinya Al

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05

Bab terbaru

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   191. ANTON YANG LICIK

    Anton menatap iri kemegahan ruangan Nadya dan membayangkan jika ruangan semewah itu menjadi miliknya, tentu saja lengkap dengan perusahaannya.Wajar saja Anton cemburu dengan pencapaian Nadya. Baru beberapa bukan yang lalu Nadya dan keluarganya pindah ke kota ini dan meminta bantuan keluarga besarnya untuk meminta perlindungan dan membantu kehidupan mereka karena Madya Nadya dan keluarganya baru saja di'buang' oleh keluarga Wongso.Siapa sangka, nasib Nadya akan berubah begitu drastis hanya dalam beberapa bulan. Tidak hanya bisa mengenal keluarga kelas satu di kota ini tapi kehidupan mereka juga berubah sangat drastis. Nadya bahkan bisa memiliki sebuah perusahaan yang tingkatnya di atas perusahaan keluarganya dan hanya dalam waktu relatif singkat, status Nadya dan keluarganya bahkan sudah melewati keluarga Dehen.Karena kedengkiannya, Anton coba menghasut keluarganya dengan coba menjodohkan Nadya dengan kenalannya. Tentu saja, tujuan Anton yang sebenarnya adalah untuk memperdaya Nad

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   190. MEMBUKA SIMPUL KE TIGA

    Dinding gua bergetar dan beberapa batu mulai berjatuhan. Gua yang telah ada selama ibuan tahun tersebut sepertinya tidak bisa lagi bertahan.Di saat bersamaan, Awan membuka mata dan aura kuat tampak mengelilingi seluruh tubuhnya.Dibanding sebelumnya, penampilan Awan yang sekarang terlihat seperti seorang pertapa. Rambutnya sedikit lebih panjang serta wajahnya yang tampan mulai ditutupi oleh jambang dan kumis tipis."Haah!" Awan menarik napas dalam dan melepaskannya ke udara dan seketika udara keruh memenuhi udara sebelum menguap tersapu angin.Awan tidak tahu berapa lama waktu yang telah ia habiskan untuk menyerap pil roh. Namun, hasil yang ia tuai melebihi dari ekspektasi naga Ragnarok terhadapnya. Ia telah berhasil membuka simpul ke tiga dan sekaligus mencapai level Pemutusan Roh.Sekarang, Awan dapat merasakan jumlah reiki di dalam tubuhnya meningkat drastis yang membuat tidak hanya kekuatannya meningkat berkali-kali lipat tetapi juga kemampuan persepsinya jadi lebih luas dan ter

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   189. BOCAH YANG BERUNTUNG

    Tanpa terasa dua hari sudah berlalu sejak Awan mulai berlatih teknik pemurnian tubuh naga.Naga Ragnarok yang sedang menjaga api di luar bejana dibuat terkejut begitu bejana tempat Awan berada tiba-tiba retak dan sebuah cahaya menyilaukan keluar dari dalamnya.Tidak lama setelah itu, bejana yang terbuat dari perunggu tersebut pecah dan sosok Awan muncul dari dalamnya dengan berselimutkan cahaya keemasan."Bagaimana mungkin? Dia benar-benar berhasil menyempurnakan tahap pertama pemurnian tubuh naga?" Seru Ragnarok tidak percaya.Bagaimana tidak? Teknik ini sejatinya adalah teknik bangsa naga karen mereka terlahir dengan fisik khusus dan juga api bawaan yang sudah ada semenjak mereka lahir.Namun, Awan menggunakan cara yang berbeda yaitu dengan menggunakan elemen air untuk mengendalikan amukan api saat pemurnian tubuh naga.Tidak hanya berhenti disitu, Awan juga berhasil menyempurnakan teknik ini lebih cepat dan menyatu sempurna dengannya.Ragnarok bisa melihat jika cahaya yang menyelimu

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   188. TEKNIK PEMURNIAN TUBUH NAGA

    "Namun, sebelum kamu menyerap teratai inti bumi dan memurnikannya, kamu harus menguasai teknik tubuh naga secara sempurna terlebih dahulu.""Teratai inti bumi ini mungkin cukup untuk mengantarmu naik tingkatan kecil menjadi Pembentukan Jiwa tahap puncak dan kalau beruntung, itu bisa membuatmu selangkah lebih dekat membuka simpul ketiga dalam tubuhmu.""Apa? Senior juga tahu tentang simpul dalam tubuhku?" Ujar Awan terkejut.Kultivasi Awan sangat unik dan berbeda dengan kultivator pada umumnya. Itu karena ia mewarisi teknik kultivasi dari raja Asura. Didalam tubuh Awan terdapat dua belas simpul murni yang membatasi kekuatan sejati. Sejauh ini, Awan baru membuka dua simpul dan jika ia membanding kekuatannya dengan tetua Wahyu yang ia lawan sebelumnya, Awan menyimpulkan kekuatannya berada di level Pembentukan Jiwa tahap menengah. Hanya saja, perbedaan pengalaman serta kekuatan, Awan masih berada setingkat di bawah tetua Wahyu.Namun, cara menentukan tingkat kekuatan Asura bukan dengan ti

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   187. WARISAN RAGNAROK III

    Awan mengyunkan dager sepasang dager di tangannya beberapa kali untuk menguji kemampuannya lebih lanjut. Semakin lama ia menggunakannya semakin Awan dibuat kagum. Selama ini Awan belum pernah menggunakan senjata meski dalam warisan Asura terdapat beberapa teknik beladiri menggunakan senjata. Mungkin karena ia belum menemukan senjata yang cocok dengannya.Namun ketika ia menggunakan dager pemberian Naga Ragnarok, Awan seperti menemukan kecocokan dengan senjata tersebut.'Tebasannya sangat tajam namun tidak meninggalkan jejak apapun, sangat sempurna sebagai senjata pembunuh yang sangat mematikan. Beratnya juga ringan dan membuatnya menjadi sangat fleksibel. Bahkan, setelah diayunkan hampir tidak meninggalkan jejak lintasan angin. Meski begitu, hanya dengan mengayunkannya seperti ini, sudah cukup untuk membelah benda ringan.' Pikir Awan kagum."Senior naga, dari apa senjata ini terbuat? Ini terlihat kokoh dan sangat tajam seperti terbuat dari baja namun jelas ini bukan baja. Selain itu,

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   186. WARISAN RAGNAROK II

    "Nak, terima warisanku ini!" Naga Ragnarok menjentikkan jarinya dan sebuah cincin hitam melayang tepat di depan Awan.Dengan cepat Awan meraih cincin tersebut dan menatap Ragnarok dengan penuh tanya. Bagaimanapun cincin ditangannya itu hanya terlihat seperti cincin hitam biasa dan bahkan tanpapermata ataupun ukiran apa-apa di permukaannya alias polos.Lalu, apa maksudnya naga Ragnarok menyebut cincin tersebut sebagai warisan."Hmn, aku lupa! Diduniamu sekarang mungkin sangat asing dengan benda ini. Kamu pasti sudah mengaktifkan kesadaran ilahimu, benar?"Awan mengangguk ringan, "Iya, sudah senior naga.""Kalau begitu gunakan kesadaran ilahimu dan lihat apa yang ada dalam cincin ditanganmu itu!" Perintah naga Ragnarok.Meski masih sedih bingung dengan maksud dibalik perintah naga Ragnarok namun Awan tetap menurutinya. Selama ini, Awan hanya menggunakan kemampuan kesadaran ilahinya untuk melihat apa yang tidak bisa dijangkau oleh inderanya. Karena itu, ia heran kenapa naga Ragnarok me

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   185. WARISAN RAGNAROK I

    "Maksud anda tanaman ini, senior naga? Hahaha, tolong maafkan aku! Kalau aku tahu kalau tanaman ini adalah milikmu, aku tidak akan pernah mengambilnya." Ujar Awan mengeluarkan tanaman inti bumi dari balik pakaiannya dengan senyum canggung.Saat ini, meski teratai inti bumi memiliki khasiat yang luar biasa, Awan tidak akan berani memiliki pikiran untuk mengambilnya. Sebesar-besar khasiat teratai inti bumi langka tersebut, nyawanya masih lebih berharga.Itu sama saja dengan seekor semut yang bermimpi coba merebut sebuah apel dari seekor gajah.Namun, satu hal yang tidak disangka-sangka oleh Awan, ternyata Ragnarok tidak lagi berminat dengan tanaman langka ditangannya."Sudahlah! Sekarang, tanaman ini tidak lagi berguna untukku."Awan di hati bingung sejenak dan sempat berharap dalam hatinya. Namun, seketika ia teringat dengan sesuatu dan bertanya dengan hati-hati, "Senior naga, apa itu karena aku memetik tanaman ini sebelum 'waktu'nya?"Untuk khasiat khusus tertentu, tanaman langka seper

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   184. BERTEMU NAGA KEKACAUAN

    Awan tenggelam ke dasar telaga. Tidak tahu berapa lama dirinya tidak sadarkan diri karena diseret oleh ular raksasa tersebut. Satu hal yang jelas, saat ia sadarkan diri, ia hanya menemukan kegelapan total. Tapi, itu bukan lagi berada di dalam air melainkan dalam ruang hampa yang sangat gelap dimana panca indera normal tidak akan berfungsi.Namun, berbeda halnya dengan Awan, didalam dirinya terdapat warisan kekuatan raja Asura sang penguasa kegelapan. Berada di dalam kegelapan seperti ini, Awan justru bisa melihat dengan sangat jelas berkat kemampuan bawaannya.Hanya saja, baru saja kesadarannya kembali, Awan dibuat terkesiap dan reflek melompat mundur sambil mengambil sikap waspada dengan mata tajam memperhatikan sekitarnya.Terakhir, Awan masih ingat dengan sangat jelas kalau dirinya sedang diseret ke dalam air oleh monster ular bintang lima. Ular itu terlihat sangat ingin membunuhnya. Lalu, di mana ular itu sekarang? Dan di mana dia berada saat ini? Sejauh mata memandang hanya ada

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   183. AKU AKAN MENUNGGUMU!

    Dibawah perlindungan prajurit bayangan Awan, Dian dan yang lainnya berhasil keluar dengan selamat dari gua.Meski ada beberapa puluh orang yang sudah disiapkan oleh Edi untuk berjaga-jaga dan membunuh jika ada keluarga Saka yang berhasil keluar. Sebuah rencana yang licik dan kejam tanpa membiarkan satupun saksi mata yang hidup. Hanya saja, dengan kekuatan prajurit bayangan Awan, mereka semua dengan mudah disingkirkan."Si-siapa mereka sebenarnya, tetua Dion?" Tanya Shelma dengan ragu-ragu.Berada dalam perlindungan mereka, membuat Shelma dan yang lainnya tidak perlu repot-repot lagi bekerja. Mereka bahkan tidak mengeluarkan keringat sedikitpun. Untung saja, pasukan sekuat itu berada di pihak mereka. Tetua Dion menggeleng dan menjawab lirih, "Aku juga tidak tahu! Sepertinya, mereka di bawah perintah dokter jenius Awan."Tetua Dion sendiri juga dibuat terkejut dengan kemunculan pasukan bayangan sekuat ini. Tapi, kenapa Awan tidak mengeluarkan mereka sedari awal? Jadi mereka tidak perlu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status